HIM

By dhiardia

108K 6.2K 781

Bila rasa terucap, bolehkah aku memiliki? Copyright 2016 © by dhizayniegirl // All Right Reserved. More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
Dari Eza Untuk Naya
HIM LANJUT/UDAHAN?
HER [ sequel of HIM ]
cerita baruku : Aiden

15

1.9K 112 5
By dhiardia


🎵Hey, I was doing just fine just before I met you.
I drank too much and that's an issue but I'm okay.
Hey, you tell your friends it was nice to meet them.🎶

Seberapa sering lagu Closernya The Chainsmokers feat Halsey itu diputar? Aku bahkan nggak pernah bisa mengihitung dan semakin lama bosan juga dengar lagu itu. Meskipun beatnya enak banget untuk buat hariku semangat.

Aku dan Kena memasuki Tea House Tong Tji di Ciwalk. Interior disini mirip kayak sangkar burung yang unik banget. Dan dentuman lagu Closer masih terdengar waktu aku dan Kena mencari Revan dan anak Tarka lainnya.

"Ken! Sebelah sini." teriak salaah satu cowok yang ada di meja panjang.

Aku mengikuti Kena. Kenalan dengan semua teman Tarkanya yanng kurang lebih ada delapan orang. Dan duduk tepat di sebelah Kena.

Satu hal yang aku pikirkan sekarang. Mana Revan? Mataku mencari kesana-sini tapi hasilnya nihil. Kena memberiku isyarat kalau dia juga nggak tau dimana Revan.

Jadi aku cuma bisa meminum minuman pesananku tanpa berkutat sekalipun. Mendengarkan pembahasan acara Tarka mereka sambil sesekali ikut tertawa.

"Nay, lo temenan Kena sejak kapan?" tanya Robi.

Dia salah satu panitia yang kalau menurtku pasti orangnya agak sedikit rempong. Percaya sama aku, kamu pasti bisa menilai orang dari awal pertemuan bahkan dari cara dia ngomong.

Aku senyum. "Dari awal SMA."

"Anjir terus lo betah temenan sama dia? Gua sih ogah, si Kena nih banyak mau." mataku melirik Niken dan aku ketawa kecil.

"Sebenernya sih kalau nggak kepaksa gue juga nggak mau kenal sama dia." candaku. Yang lain tertawa.

Kena memasang tampang cemberut tapi langsung memeluk lenganku--mirip koala.

"Gue ke luar dulu bentar ya, ada perlu ehe." kataku pura-pura pamit. Padahal sebenernya gue jenuh juga disini.

Kena tahu apa maksudku jadi dia membiarkanku pergi. Yang lain cuma senyum santai--kamu pasti tahu maksudku. Dan aku berjalan keluar.

Di Ciwalk jalan sendirian kedengarannya pasti aneh. Karena sembilan puluh persen semua yang datang kesini pasti bersama keluarga, teman, atau mungkin pacar. Tapi masa bodoh, aku bosan di dalam.

Aku memilih duduk di bangku taman daripada jalan-jalan keliling Mall nggak penting. Membuka handphoneku.

"Bosen ya?" aku menoleh, melihat seseorang mengulurkan satu cup Fat Straw.

"Kamu disini juga?" tanyaku.

"Waktu aku ke Fat Straw, aku liat kamu duduk sini jadi aku pesen dua cup terus nyanperin kamu." katanya, sambil duduk di sebelahku.

Aku senyum. "Thanks ya."

Revan ngangguk, senyuman kecilnya mengembang. Aku jauh lebih senang melihat pemandangan ini ketimbang diam di sana sambil berlagak sok happy.

"Aku kira kamu nggak ada tadi." aku memberanikan diri memulai.

Revan menoleh. "Kamu nyari aku?" dia menyeringai.

Aku ketawa gugup.

"Kena bilang ada kamu sama anak Tarka. Masalahnya aku cuma kenal kamu doang kan, jadi mungkin Kena pake iming-iming nama kamu supaya aku ikut." kataku.

Ini seratus persen bullshit. Aku meneguk Fat Straw tanpa berkata apapun. Revan juga sama-sama diam di sebelahku.

"Nay, jalan yuk? Nanti kita kayak bangke kalau disini terus." Revan akhirnya bersuara.

"Jalan?" tanyaku. Revan ngangguk, berdiri lebih dulu dariku.

"Kita cari yang seru." Revan senyum dan aku sedikit tertawa melihatnya antusias.

※※※


"Nay, kamu udah makan?"

"Udah. Kamu laper?" tanyaku selagi aku dan Revan menuruni eskalator.

"Aku kan nanya kamu laper atau enggak, yah malah balik tanya." Revan memasang tampang greget.

Aku ketawa. "Aku juga nanya kan intinya?"

"Iya deh terserah kamu."

"Kesana yuk?" aku menunjuk toko patung dan boneka. Lebih mirip aksesoris sampai berbagai boneka ada disana.

"Hah? Ngapain?"

"Ayok ikut aja." aku memaksa.

Revan mengikutiku dan untungnya dia nurut juga.

"Nay liat deh bonekanya kayak nggak punya hidung gitu." Revan menunjukkan boneka yang dia bawa.

Aku ketawa. "Emang itu ceritanya dia nggak punya hidung."

"Kan kesian Nay, dia harusnya punya hidung."

Aku ketawa lagi-lagi.

"Eh, kalau kamu jadi pembuat boneka, kamu mau buat boneka kayak apa?" tanyaku. Revan melirikku.

Alisnya mengerut tapi ada senyuman tipis yang dia sembunyikan.

"Mau bikin boneka naga yang gede banget udah gitu ekor tapi warnanya pelangi terus ada culanya gitu."

"Kayak unicorn?" aku melihatnya bingung.

Revan ketawa. "Iya tapi yang pasti ada hidungnya. Eh tapi beda Nay, ini naga bukan kuda."

"Iya deh, terserah kamu aja." aku nyerah ketawa terus.

"Kalau kamu, mau bikin boneka apa?" tanya Revan.

Aku senyum. Ingat apa kata Eza kalau dia suka banget sama Harry Potter.

"Aku mau buat boneka yang pakai jubah gitu, sambil bawa tongkat. Mirip-mirip Harry Potter, tapi versi ceweknya. Girly tapi mukanya serem."

Aku mulai mengkayal. Revan ketawa.

"Ide bagus." kekehnya.

Biasanya kalau aku lagi sama Eza. Dia pasti ikut berkhayal bareng aku dan dia khayalannya juga nggak kalau seru. Aku senyum.

Kenapa tiba-tiba ingat Eza?

"Nay kesana yuk? Liat lampu-lampu itu."

Aku menoleh. "Oke, bentar nanti aku nyusul."

"Oke, aku kesana ya." Revan pergi dan aku masih diam di dekat rak boneka.

Aku membuka handphoneku. Melihat beberapa misscall dari Kena dan satu pesan masuk.

Aku memiluh membuka pesan masuk lebih dulu. Mengklik pesannya dan ternyata itu Eza.

Eza :

Nay, aku ketemu Voldemort di Braga. Dia nanyain kenapa aku nggak bawa kamu. Aku bilang kamu lagi hangout sama Sirius Black.

Aku ketawa waktu baca pesan Eza. Ini anak nggak ada kerjaan juga ya. Tapi lucunya aku malah kangen ngobrol hal yang nggak penting sama dia.

Aku membalas pesannya.

Naya :

Yah sayang nggak ikut kamu. Tapi jalan sama Sirius Black lebih seru dibanding jalan sama kamu. Salam buat Voldemort ya, Za.

Send.

Aku memasukkan handphoneku ke tas sling bag dan menghampiri Revan yang sibuk melihat lampu-lampu taman mengantung.

Sampai akhirnya aku dan Revan memilih kembali ke Tea House Tong Tji.

※※※

Note: Selamat bulan Februari semuanya! Lots of love from dhidhi❤

Write on 24th December 2016 and published on 4th February 2017.
By dhizayniegirl.

Continue Reading

You'll Also Like

9.7M 183K 41
[15+] Making Dirty Scandal Vanesa seorang aktris berbakat yang tengah mencapai puncak kejayaannya tiba-tiba diterpa berita tentang skandalnya yang f...
ARSYAD DAYYAN By aLa

Teen Fiction

1.7M 87.2K 54
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
11.8M 735K 55
Sejak orang tuanya meninggal, Asya hanya tinggal berdua bersama Alga, kakak tirinya. Asya selalu di manja sejak kecil, Asya harus mendapat pelukan se...
2.4M 446K 32
was #1 in paranormal [part 5-end privated] ❝school and nct all unit, how mark lee manages his time? gampang, kamu cuma belum tau rahasianya.❞▫not an...