15

1.9K 112 5
                                    


🎵Hey, I was doing just fine just before I met you.
I drank too much and that's an issue but I'm okay.
Hey, you tell your friends it was nice to meet them.🎶

Seberapa sering lagu Closernya The Chainsmokers feat Halsey itu diputar? Aku bahkan nggak pernah bisa mengihitung dan semakin lama bosan juga dengar lagu itu. Meskipun beatnya enak banget untuk buat hariku semangat.

Aku dan Kena memasuki Tea House Tong Tji di Ciwalk. Interior disini mirip kayak sangkar burung yang unik banget. Dan dentuman lagu Closer masih terdengar waktu aku dan Kena mencari Revan dan anak Tarka lainnya.

"Ken! Sebelah sini." teriak salaah satu cowok yang ada di meja panjang.

Aku mengikuti Kena. Kenalan dengan semua teman Tarkanya yanng kurang lebih ada delapan orang. Dan duduk tepat di sebelah Kena.

Satu hal yang aku pikirkan sekarang. Mana Revan? Mataku mencari kesana-sini tapi hasilnya nihil. Kena memberiku isyarat kalau dia juga nggak tau dimana Revan.

Jadi aku cuma bisa meminum minuman pesananku tanpa berkutat sekalipun. Mendengarkan pembahasan acara Tarka mereka sambil sesekali ikut tertawa.

"Nay, lo temenan Kena sejak kapan?" tanya Robi.

Dia salah satu panitia yang kalau menurtku pasti orangnya agak sedikit rempong. Percaya sama aku, kamu pasti bisa menilai orang dari awal pertemuan bahkan dari cara dia ngomong.

Aku senyum. "Dari awal SMA."

"Anjir terus lo betah temenan sama dia? Gua sih ogah, si Kena nih banyak mau." mataku melirik Niken dan aku ketawa kecil.

"Sebenernya sih kalau nggak kepaksa gue juga nggak mau kenal sama dia." candaku. Yang lain tertawa.

Kena memasang tampang cemberut tapi langsung memeluk lenganku--mirip koala.

"Gue ke luar dulu bentar ya, ada perlu ehe." kataku pura-pura pamit. Padahal sebenernya gue jenuh juga disini.

Kena tahu apa maksudku jadi dia membiarkanku pergi. Yang lain cuma senyum santai--kamu pasti tahu maksudku. Dan aku berjalan keluar.

Di Ciwalk jalan sendirian kedengarannya pasti aneh. Karena sembilan puluh persen semua yang datang kesini pasti bersama keluarga, teman, atau mungkin pacar. Tapi masa bodoh, aku bosan di dalam.

Aku memilih duduk di bangku taman daripada jalan-jalan keliling Mall nggak penting. Membuka handphoneku.

"Bosen ya?" aku menoleh, melihat seseorang mengulurkan satu cup Fat Straw.

"Kamu disini juga?" tanyaku.

"Waktu aku ke Fat Straw, aku liat kamu duduk sini jadi aku pesen dua cup terus nyanperin kamu." katanya, sambil duduk di sebelahku.

Aku senyum. "Thanks ya."

Revan ngangguk, senyuman kecilnya mengembang. Aku jauh lebih senang melihat pemandangan ini ketimbang diam di sana sambil berlagak sok happy.

"Aku kira kamu nggak ada tadi." aku memberanikan diri memulai.

Revan menoleh. "Kamu nyari aku?" dia menyeringai.

HIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang