Hold Me Tight

By doublemeen

101K 7.8K 509

Pesta Reuni itu adalah satu kekeliruan dalam hidupnya. Kesalahan besar yang harusnya tidak ia lakukan. Kesala... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
19. Home ➖Bonus

18.

5.4K 298 26
By doublemeen

WARNING!!!

Mature (17+)
Dimohon kebijakan untuk baca part ini.















































































Seoul 2017

KJ's Group CEO Kim Junmyeon, Langsungkan Pernikahan Pekan Ini.

Nama Kim Junmyeon(25) mungkin terdengar tak asing di telinga anda. Ya, ia adalah CEO muda berparas super tampan yang lumayan populer di kalangan wanita Seoul. Sikap dan paras tampannya tak membuat sedikit wanita menginginkan dirinya.

Sebuah majalah ternama Seoul memasukan namanya ke dalam daftar pria yang paling di inginkan. Atau Husband material.

Yap, melalui media. Ia mengumumkan pernikahannya dengan seorang gadis yang juga memiliki karir cemerlang di bidang hukum dan pemerintahan Seoul. Kim Junmyeon akan melangsungkan pernikahannya di akhir pekan bersama wanita yang ia cintai.

Luhan melepas kaca berbingkai yang bertengger indah di hidungnya. Ia menaruh lembar surat kabarnya sejenak saat mendengar suara yang tak asing masuk di lubang telinganya. Ia melangkahkan kakinya di apartemen super mewahnya dengan malas. Bagaimana tidak? Ini hari liburnya bung!

Cklek

Pintu berwarna putih itu terbuka dan menampilkan dua orang manusia yang tersenyum kikuk menatap wajahnya. "Park Jimin?" tegurnya.

Pria bernama lengkap Park Jimin itu tersenyum kikuk dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "boleh aku masuk Luhan hyung?" gumamnya dengan suara yang jelas-jelas bisa terdengar oleh pria berdarah China-Korea itu.

Ia tersenyum dan membiarkan dua orang itu masuk. "pacar baru?" ujar Luhan dengan aksen menggoda di telinga Jimin. Luhan bisa merasakan jika adik mantan kekasihnya itu sedang menahan senyumannya.

"bukan, Jimin bukan pacarku" sela gadis bermata kucing itu cepat. "geunyang chingu (hanya teman)" sambungnya.

Luhan mengangguk dan tersenyum.

"kedatangan kami kesini untuk ini. Maaf sebelumnya jika kami menggangu waktu berhargamu hyung" ucap Jimin. Ia tahu betul jika Luhan adalah dokter hebat dengan jadwal yang super sibuk. Jadi, jika saja pria itu berada di apartemennya sudah pasti itu adalah waktu istirahat berharganya.

Luhan mengangkat tangannya untuk mengambil sebuah kertas putih berpita cantik yang Jimin taruh di hadapannya. Ia tidak bodoh itu-

"Noona dan Junmyeon hyung akan menikah empat hari lagi. Mereka sangat ingin mengunjungimu tapi sayang mereka terlalu sibuk dengan semuanya. Noona dan Junmyeon berharap jika kau bisa hadir." Jimin menggigit bibir bawahnya erat. Takut jika pria itu mencekik atau meninju wajah tampannya di depan gadis itu. Kang Seulgi, gadis yang berhasil mencuri hatinya.

Bagaimana tidak? Ia tahu benar jika pria itu mantan kekasih kakak kandungnya. Sebagai seorang laki-laki ia bisa merasakan dengan jelas, jika pria ini masih sangat mencintai kakaknya. Luhan belum bisa bangkit dan menghadapi segala yang ada di depan matanya.

Luhan merasakan sesuatu baru saja mencekik hati terdalamnya. Membuat nafas pria itu sedikit tercekat dan meremas sebuah bantal ornamen dari sofa yang ia duduki itu. Di dalam hatinya ia menjerit dan meratapi kebodohannya. Hari ini benar-benar terjadi di hidupnya.

Park Chorong pergi.

Gadis itu akan bersanding dan menjalani hidup barunya dengan pria lain sembilan puluh enam jam lagi. Mengucapkan kalimat sakral dalam hidupnya dengan pria lain yang kenyataannya buka dirinya. Melainkan sahabatnya sendiri. Ini menyedihkan dan menyakitkan.

"ahhh-tentu saja aku akan datang. Bagaimana bisa aku melupakan dua makhluk bodoh itu? Tenang saja Jimin. Bilang kakakmu untuk menungguku, jangan berani memulai semuanya tanpa aku. Hum?" bodoh. Xiu Luhan bodoh, mengapa kau mengucapkan itu?

Bersikap seakan-akan semua baik-baik saja. Mengucapkan kalimat itu dengan ringan dan bebas tanpa memikirkan konsekuensi yang akan hatinya rasakan beberapa waktu lagi.

Jimin tersenyum lebar. Pria berusia dua puluh satu tahun yang notabenenya adik kandung Chorong itu memeluk Luhan erat. Seolah menyalurkan bahagianya dalam pelukan pria itu.

"terima kasih hyung."

"sama-sama Jimin"

☁☁☁

Aku menghembuskan nafasku untuk kesekian kalinya. Mengeluarkan isi paru-paruku dan mengisinya kembali. Berusaha menghilangkan kegundahan hati ini. Kakiku berjalan memasuki sebuah butik mewah di kawasan Hongdae itu dengan berat. Jika saja bukan keinginan gadisku, mungkin aku tak sudi datang dengan niat seperti ini.

Chorong mengirim sebuah pesan singkat berisikan permintaannya. Ia memintaku untuk datang dan ikut andil dalam rencana pernikahannya besok. Tentu saja bersama-Kim Junmyeon.

Aku menghentikan langkahku saat mendapati Junmyeon dan Chorong bermesraan dibalik tirai putih itu. Bagaimana bisa aku melupakan suara tawa seindah itu? Walaupun tawa itu bukan dariku. "Luhan oppa?"

"Hai Princess?"

☁☁☁

Chorong membuang nafasnya jengah. Berusaha menghilangkan rasa bosannya di dalam mobil sedan hitam berlogo empat cincin bergabungan itu. Rasanya ia mau gila karena mengitari tempat yang sama ini berulang kali. Hampir dua jam ia berkeliling Seoul bersama pria itu tanpa tujuan yang jelas.

"jadi apa sebenarnya yang kau mau?" ia membuka suaranya saat pria bermarga Kim itu terus tertawa tanpa sebab.

Chorong tau benar jika Junmyeon senang sekali mempermainkan dirinya. Yahh-kurang lebih seperti ini. Menguji kesabaran wanita berusia dua puluh enam tahun itu dengan hal konyol.

Sedetik kemudian ia memutar steer mobilnya ke dalam pekarangan sebuah butik berkelas di daerah Hongdae itu. Junmyeon tersenyum dan mendakat ke wajah gadis itu, "kita sudah sampai nona" ucapnya ditutup dengan sebuah kecupan manis di pipi gembil wanita itu.

Chorong memutar matanya malas. Ia mengambil tas bermerknya di kursi penumpang belakang dan mengorek benda itu. Membuka ponsel berkelasnya dan menuliskan beberapa kata disana.

"kau sedang apa?" Junmyeon menatap Chorong heran.

Chorong tersenyum dan mengangkat kedua bahunya asal sambil terkikik kemudian. Ia tak membalas pertanyaan pria itu dan malah membuka pintu mobil. Berjalan memasuki bangunan dengan desain yang sangat indah. Ya, mereka mendatangi tempat itu untuk kesekian kalinya. Tentu saja untuk memeriksa wedding plan mereka yang akan berlangsung 24 jam lagi.

Junmyeon berjalan beriringan seraya merengkuh wanita itu dari samping. Membuat beberapa wanita di dalam sana sedikit iri karenanya. Kim Junmyeon sang CEO tampan memiliki gadis itu, gadis yang ada di pelukannya.

"lepas!" bisik Chorong.

"shireo"

"lepas atau ku sambit adik kecilmu" ucapnya lagi dengan penekanan pada kata bermakna vulgar itu.

Junmyeon menahan tawanya dan makin merekatkan tubuhnya, "aku suka itu" ujarnya dan mencium pipi Chorong untuk kedua kalinya. Membuat beberapa mata menatap mereka gemaysh.

Chorong meninju perut berotot pria itu dengan cukup keras. Membuatnya sukses melepaskan pelukannya dan meringis tertahan. 'Shit' gumamnya super pelan.

Wanita bermarga Park yang sebentar lagi merubah marganya itu berjalan pada sebuah bilik di ujung sana. Membuat Junmyeon terpaksa mengikutinya dan ikut terpana dengan sebuah manequin yang terbalut sebuah gaun yang super indah. Dan super mahal juga tentunya.

"yeppeuda" pekik Chorong. Ia berlari kecil mendekati benda itu dan menatapnya antusias. "boleh aku mencobanya?"

Lagi-lagi, sikap kekanakannya membuat sang nona designer tertawa, "tentu saja Ny. Kim"

Junmyeon masih duduk di sudut bilik sambil meringis. Ia melupakan kemampuan sang calon istri yang notabenenya mantan atlet Hapkido. Perutnya yang indah itu terasa sangat kaku dan nyeri sekarang.

"Jun-" Chorong membuka tirai putih itu dan tersenyum ke arahnya. Senyum termanis, tercantik dan terbaik yang pernah Junmyeon lihat selama dua puluh enam tahun hidupnya.

Junmyeon lantas berlari mendekat pada wanita itu dengan semangat empatlima. Memeluknya erat dan membuat Chorong sedikit sesak.

Dan tebak apa selanjutnya?

Ia dapat bogem mentah di perutnya lagi.

"ough-kau terlalu kasar pada calon suamimu." Ucapan Junmyeon lantas membuat penghuni ruangan itu tertawa pelan. Beberapa dari mereka-staff wedding plan-bahkan merasa gemas dengan kedua makhluk itu.

Wajah Chorong mendadak berubah 180 derajat.

Ia mengelus perut pria itu halus dan sabar. "maafkan aku Jun-ie. Apa kau terluka? Bagian mana yang sakit? Ini? Atau ini? Astaga-"

Junmyeon tertawa keras dalam hatinya. HAHAHA. "igeo, perutku sakit sekali. Apa kau bisa mengobatinya? Uhh.. sakit sekali Cho-ya" ia memeluk wanita itu seraya tertawa penuh kemenangan.

"kau harus bertanggung jawab pada-"

Chorong tiba-tiba melepas pelukannya. "Luhan oppa?"

"tidak, bukan si brengsek itu. Kau harus bertanggung jawab pada perut indahku ini. Ini!! Tempat kesukaanmu" cerocos Junmyeon tanpa sadar membuat pria di ambang pintu itu menarik sudut bibirnya dan tertawa pelan.

"Hai princess!" panggil Luhan membuat Junmyeon sontak menolehkan kepalanya.

"LUHAN??"

Sang pemilik nama tersenyum dan memeluk mereka bergantian. Luhan berusaha memasang topeng terbaik dalam hidupnya saat ini. Menghadapi cobaan terbesar dalam perjalanan hidupnya. Saat ia dengan mudah menyerahkan seluruh usaha dan kerja kerasnya pada orang lain.

"Oppa, bagaimana? Apa gaun ini terlihat cocok untukku?" Chorong bergelayut manja pada lengan pria itu. Membuatnya harus menahan diri untuk tak lepas kendali.

"Tentu saja, aku mungkin tidak bisa membelikan gaun semahal ini jika saja kau memilihku" candanya. Jujur saja, itu memang benar.

Sulit di percaya, tapi Luhan lebih mencintai kenyataan pahit dibanding sesuatu yang manis namun menyakitkan. Itulah mengapa ia melakukannya, yang ia lakukan benar. Gadis itu bukanlah haknya. Chorong adalah hak Kim Junmyeon. Hanya pria itu seorang. Karena sesuatu yang bertahta akan lebih kuat dari sesuatu yang hanya singgah semata.

"Oppa.."

"Selamat untuk kalian berdua. Semoga kebahagiaan selalu menyertai setiap langkah kalian. Btw, Aku tak sabar menggendong keponakan." Kata Luhan. Dengan senyum manis. Berusaha mengikhlaskan semua yang terjadi di depan matanya.

"Jangan khawatir. Aku sudah membuat jadwal show-ku" Junmyeon terkekeh seraya memukul bahu pria itu.

Selamat tinggal Park Chorong.

☁☁☁

Chorong menggigit bibir bawahnya keras. Kakinya baru saja memasuki taksi berwarna biru lembut itu. Ia meruntuki kebodohannya karena terlalu gugup. Bagaimana tidak? ia baru saja sampai di sebuah pulau dengan resort terbaik di Provinsi Phuket, Thailand. Dan kalian pasti tahu mengapa mereka datang kesini.

Junmyeon mengitari mobil taksi itu dan mengulurkan tangannya untuk membuka pintu mobil. Ia duduk di sebelah Chorong dengan kemeja biru garis-garis dan celana berwarna hitam. Membuat darah wanita itu berdesir dengan cepat dan jantungnya berdetak dua kali lebih cepat. Kenapa pria itu terlihat sangat tampan dan seksi malam ini? oh tidak-pikiran kotor tiba-tiba melintas di otaknya.

"Wae? Sudah tidak tahan? Tenanglah, aku yang akan memulai service duluan nanti." Ucap Junmyeon asal tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel keluaran Amerika itu. Ia tersenyum kecil dan membuat wanita itu bergidik ngeri.

"Kau gila?" Chorong menahan nafasnya untuk beberap saat. Ia terlalu gugup dan membuat suasana di dalam taksi itu mendadak-

Awkward.

Bagaimana ini? Mobil taksi itu mulai memasuki pekarangan hotel mewah di kawasan Patong itu. Bukankah itu berarti perjalanan malam panjangnya akan segera dimulai. Astaga.

Junmyeon berjalan menghampiri wanita itu dengan dua buah koper dan satu buah tas hitam di bahunya. Ia tersenyum nakal dan mengarahkan gadis itu untuk masuk ke dalam resot berkelas mewah itu. Mereka berjalan menyusuri bangunan besar itu dan melakukan check in. Chorong masih meremas ujung kemeja putihnya untuk menghilangkan perasaan sialan ini.

Mereka berjalan memasuki kamar berukuran besar dengan sebuah ranjang berukuran king-size itu. Rasa gugupnya semakin menjadi-jadi sekarang. Shiteu.

"Siapa yang duluan? Kau atau aku?" Junmyeon mengerlingkan sebelah matanya.

Chorong membelalakan matanya sebesar bola tenis. Keringat dingin meluncur cepat di pelipis dan di balik kemeja putih bermerknya itu. "a-apa?"

Sial, ia terlalu gugup.

"mandi"

Hah?

"--Kau ingin lebih dulu atau aku dulu?" tanya Junmyeon sambil tertawa pelan. Pria yang resmi menjadi suami Chorong itu hanya mengerjainya. Oh Tuhan apa dia tak tahu jika Chorong hampir melepaskan jantung yang ia miliki satu-satunya itu?

"geu-geurae. Kau duluan saja. Aku akan menyiapkan baju. Ka!"

☁☁☁

Chorong berjalan ke arah kasur berukuran besar tempat dimana Junmyeon sedang menatap layar ponselnya tanpa henti. Pria itu duduk disana dengan sebuah kaos putih dan celana pendek yang mengekspos tubuh putih bersihnya. Lagi-lagi Chorong menelan ludahnya dengan kasar karena melihat pemandangan indah di hadapannya. Sadarlah Park Chorong!

Chorong menjatuhkan bokongnya tepat disamping suaminya. Dan suasana tetap canggung selama beberapa saat. Hingga pria bermarga Kim itu membuka suara. "Tidak apa-apa, aku akan menunggumu sampai siap. Kegiatan bulan madu tak harus selalu tentang bercinta bukan?"

Apa katanya barusan? Apa pria itu masih merasakan jetlag dan menyebabkan dirinya berkata aneh? Tidak. Tentu saja tidak, kalian harus ingat berapa puluh kali pria itu harus menyebrangi benua lain untuk bisnisnya. Dan yang terpenting, mengharuskan pria itu naik pesawat. Artinya pria itu tak mungkin mabuk karena hal ini lagi.

Tapi bagaimana bisa? pria itu selalu bertingkah genit sejak keberangkatan mereka dari Seoul. Gelagatnya menggambarkan jelas jika ia tak sabar memulai kegiatan sakral mereka sebagai pasangan suami istri yang baru saja menikah.

Chorong meneguk air liurnya dengan berat. Menatap piyama berwarna putih yang kebesaran itu. Ia menundukan kepalanya dalam. Berusaha mencari jawaban tentang sesuatu yang berkeliaran di pikirannya selama beberapa waktu ini.

"Kita bisa saja pergi bermain pasir atau menaiki perahu besok siang. Bulan madu kita akan terasa sangat menyenangkan dan-"

"aku siap." Chorong mengangkat kepalanya dan menatap lekat manik mata Junmyeon yang hitam pekat bagai langit malam. Pria itu membiarkan separuh mulutnya terbuka dan menatap wanita itu tak percaya.

"Tidak, aku tidak ingin memaksamu Cho-"

"Apa kau tuli? Aku bilang aku siap" tegasnya lagi dengan nada lebih yakin. Menahan senyum yang ingin sekali ia ukir pada bibir merah mudanya itu.

Ia sadar. Sangat sadar jika ini adalah satu dari jutaan kewajibannya yang baru sebagai seorang istri. Chorong juga sadar jika pria itu sangat menunggu dan mendambakan saat-saat ini. Saat terpenting sebagai seorang pria dalam dua puluh enam tahun hidupnya. Saat ia menyentuh seorang wanita untuk pertama kalinya.

Malam ini adalah malam yang sakral untuk mereka berdua. Dan ia tak ingin menghancurkan ekspektasi pria itu untuk memulai semuanya malam ini. Mungkin bukan hanya Junmyeon, tapi semua pria diluar sana yang menginginkan first night mereka bersama pasangannya.

Dan detik selanjutnya atmosfer mulai terasa berbeda. Chorong merasakan bulu-bulu di tubuhnya mendadak meremang layaknya di terpa angin kencang. Ia menatap Junmyeon sedikit gugup. Pandangan pria itu menggelap. Pupil matanya di penuhi bayangan wajah wanita itu yang sebentar lagi akan benar-benar jadi miliknya. Seutuhnya.

Tangan Junmyeon bergerak meraih permukaan wajah Chorong. Mengelus pipi tembam gadis itu dengan tempo yang benar-benar lembut. Membuat gadis itu lagi-lagi merasakan gejolak aneh di tubuhnya.

Junmyeon merangkak untuk menindih tubuh gadis itu. Tidak sepenuhnya sih, kedua tangannya bekerja keras menumpu tubuhnya yang berat itu. Bibirnya mendekat ke arah telinga Chorong dan berbisik. "Kau sangat indah malam ini.. dan kau tahu?"

Chorong merasakan gejolak aneh itu semakin menjadi-jadi. Merasakan benda lembut nan basah menempel di telinga kecilnya. Pria itu mencium telinga Chorong.

"Aku mencintaimu sayang" bisiknya dengan suara berat khas lelakinya.

Junmyeon meraup bibir gadis itu. Senyumannya terukir jelas saat gadis itu memberikan perlakuan yang sama. She's a good kisser. Junmyeon tahu itu. Awalnya memang terasa sangat canggung, tapi Chorong tak dapat menahannya lebih lama.

Rasanya ia ingin sekali menuangkan segala yang ada di pikirannya saat ini.

Gadis itu penonton film dewasa yang baik. Jadi tak salah jika Chorong sangat berpengalaman dan otaknya di penuhi dengan pikiran yang sangat kotor untuk standar wanita dewasa.

Chorong amat sangat menikmati sentuhan pria itu di setiap sudut tubuhnya. Memperlakukannya bak seorang dewi yang paling mulia malam ini. Ia bahkan tak dapat menahan desahan itu lebih lama. Suara yang terdengar indah di telinga pria itu. Yang membuat gerakannya semakin memperdalam temponya. Wanita itu terlihat sangat indah di mata Junmyeon malam ini. Yeah-walaupun menurutnya Chorong selalu terlihat indah.

Wanita itu menyelipkan jemarinya di rambut hitam legam Junmyeon. Meremasnya pelan saat mereka semakin menyatu. Junmyeon semakin menghujam dirinya dengan cinta yang tak terkira. Membuat gadis itu berkali-kali mengatur nafasnya yang tak teratur. Mengedipkan matanya berulang kali untuk dapat melihat wajah pria itu dengan jelas di bawah lampu kamar yang mendadak remang.

Tubuh Junmyeon bergerak seirama saat mereka hampir mencapai puncak. Kamar itu mendadak panas saat pendingin udara telah di atur sedingin mungkin.

Peluh dan cinta mereka menyatu hingga mereka mencapai titik puncak dari kegiatan sakral mereka malam ini. Chorong bahkan menitikkan air matanya saat Junmyeon berhasil meruntuhkan dirinya. Menyebarkan benih cintanya pada wanita itu. Wanita yang sudah jadi miliknya seutuhnya.

"Aku mencintaimu Kim Junmyeon" bisik wanita itu pelan.

Junmyeon tersenyum mengecup puncak kepala wanita itu dan memejamkan matanya. Memeluk Chorong erat dalam.

Fin

Aku udah bayar janjiku ya. *bigsmile*

Maafkan jika part ini benar-benar jahanam. Maklum yadong amatiran ehehe.
See you~

Voment jsy🙏

Continue Reading

You'll Also Like

5M 920K 50
was #1 in angst [part 22-end privated] ❝masih berpikir jaemin vakum karena cedera? you are totally wrong.❞▫not an au Started on August 19th 2017 #4 1...
721K 67.5K 50
{Rilis in :1 February 2021} [Fantasy Vampire series] Ivylina terjebak di sebuah Museum kuno di negara Rumania dan terkunci di kamar yang penuh dengan...
264K 20.9K 100
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
9.7M 183K 41
[15+] Making Dirty Scandal Vanesa seorang aktris berbakat yang tengah mencapai puncak kejayaannya tiba-tiba diterpa berita tentang skandalnya yang f...