6

4.7K 400 22
                                    


Mina memijat pelan kaki kananku. Seharian ini kami keliling sekolah untuk jadi sukarelawan pemungut sampah. Sialan, ini namanya bukan sukarelawan tapi pemaksaan. Bagaimana tidak? Si brengsek Jihyuk mendaftarkan nama kami dan 10 orang lainnya yang dianggap suka berbuat onar. Keterlaluan.

"Mina!" Panggilku saat gadis itu terus melamun sejak tadi. Pandangannya menyapu langit dengan tangan yang masih memijatku.

"Lee Mina!!!"

"Ah? Apasih? Kenapa kau selalu teriak di telingaku Park Chorong? Kau menyebalkan sekali" ujarnya kesal.

"Aku memanggilmu daritadi, kau itu bolot atau tuli? Siapa yang lebih menyebalkan? Kau atau aku?" Aku menarik kakiku dari pahanya. Mengambil sesuatu di sekitar kami yang bisa digunakan kipas. aku merasa tubuhku sangat panas sekarang.

"Aku sedang kepikiran sesuatu. Ini tentang masa depanku" Lagi-lagi Mina tersenyum sambil memegang kedua pipinya. Tsk, Cewek gila! ku harap ia tidak membayangkan sesuatu yang menjijikan.

"Oh iya, ku dengar kau mulai dekat dengan Joohyun ya?" Tanya Mina. Aku menautkan kedua alisku sambil berfikir. Joohyun mana?

"Ada banyak Joohyun di sekolah ini, Seo Joohyun? Bae Joohyun? Cha Joohyun? Atau Kim Joohyun?"

"Bae! Bae Joohyun. Ku dengar dia mesra sekali dengan Joonmyeon. Dan kau tau rumor yang beredar di Me2day? Joohyun dan Joonmyeon sering bertukar baju olahraga!"

Jleb.

"Bukan cuma itu! Ku dengar lagi dari Yoona kalau mereka sering menginap bersama dan..."

"Tidak mungkinnnn!!!" teriakku kesal. Murid lain di lapangan memandang kami heran seakan sedang melihat pertujukan orang sinting.

"Mina Berani- beraninya kau menyebar rumor begitu? Kau-" aku tak dapat menahan sesak perasaanku. Tiba-tiba sesuatu menghantam hatiku. Mendesak air mataku untuk keluar.

"Bagaimana ini Mina? Jangan-jangan mereka sudah di jodohkan? Minaaaaaaaa... pokoknya ini salahmu!"

"Kenapa jadi salahku? Aku tahu dari Im Yoona. Dia paparazi sekolah, dan aku hanya memberikan info padamu Ms. Park!"

Ya Tuhannnnn... belum cukupkah?



🍁🍁🍁🍁




Aku berjalan di koridor sekolah dengan lemas. Benar! Joonmyeon dan Joohyun benar-benar unbelievable. Baiklah, aku mundur sekarang. Si cantik yang kaya raya dan si tampan yang kaya raya. Daebak(hebat). Mereka akan menghasilkan keturunan yang luar biasa.

Dan bagaimana denganku? Lupakan, bisa saja jodohku tukang sapu jalanan atau supir pejabat. Itu juga sudah bagus, daripada aku single seumur hidup.

"Chorong-a Annyeong(hai)!"

"Aaaaa.." pekikku saat sosok perempuan muncul di depanku sambil tersenyum manis. Ya Tuhan, kenapa harus dia?"

"Joohyun, ada apa?" aku tidak boleh terlihat tolol. aku sudah cukup tolol sejauh ini. kali ini saja Park Chorong.

Joohyun tersenyum cantik dan menarikku ke bangku terdekat. Memberiku sebuah minuman kaleng. Ini tidak beracun kan? ia tidak sejahat itu kan? meracuniku untuk mendapat cinta Joonmyeon.

"Tumben kau tidak bareng Joonmyeon, biasanya kalian seperti anak kembar. Kemana-mana selalu bersama" ujarnya. Aku hanya bisa tersenyum kikuk. Mulia sekali dia, pacarnya bersama perempuan lain tapi ia tetap mendukung.

"Aku belajar untuk ujian akhir-akhir ini. Jadi aku membatasi waktu mainku Hyun-ah" balasku. Joohyun mengangguk dan meneguk minumannya.

bohong.

Hold Me TightDonde viven las historias. Descúbrelo ahora