10

4.6K 375 26
                                    

Ting Nong.

Seorang pria memegang sebuket bunga, sekotak besar Kimchi dan ayam goreng di tangannya. Tangannya yang lain baru saja ia gunakan untuk menekan tombol bel pintu apartemen di kawasan Incheon itu.

Hatinya sedikit sesak. Samar ia mendengar suara laki-laki di dalam apartemen itu. Namun tak lama pintunya terbuka. Mengganti rasa sesaknya dengan senyuman bahagianya, "Siapa?"

Ia tersenyum dan menatap wanita cantik dengan baju rumahnya yang santai. "Kau lupa denganku Nona Park?"

Gadis itu tersenyum enggan sambil menggaruk belakang kepalanya. "Maaf Tuan, aku benar-benar lupa siapa anda. Kalau boleh tau, anda mencari siapa?"

Pria itu terkekeh pelan, "kau memanggilku Tuan? Kau bahkan dulu memanggil namaku. Sooyoung-ah"

Gadis itu terdiam sebelum ia menjerit memanggil saudaranya yang lain, "Park Jimin iriwaaaaaaa(kesini)" pekiknya. Menghadirkan seorang lelaki berusia 20-tahunan sambil memegang remote televisi.

"Kak Joonmyeon?? Kau Kak Joonmyeon kan?" Girangnya sambil menghampiri Joonmyeon. Membuat pria berusia 25 tahun itu terkekeh geli dan memeluk mereka bergantian.

"Maaf kak. Dia memang bodoh, ada tamu bukannya di suruh masuk malah dibiarkan saja" ledek Jimin sambil menoyor pelan kepala Sooyoung.

"Hyaaa!! Aku sedikit lupa sama Joomyeon oppa. Dan aku takut menyuruh orang asing masuk ke rumah" Pekik Sooyoung sebal. Membuat mereka tertawa.

Jimin mengambil alih bawaan Joonmyeon dan mempersilahkan pria itu masuk.



🍁🍁🍁🍁




"Jadi dimana kakak kalian?" Tanya Joonmyeon. Jimin dan Sooyoung menikmati Kimchi mereka. Kimchi yang sengaja Joonmyeon bawa untuk gadis itu, Park Chorong.

"Noona(kakak) masih kerja dan pergi ke kampus malam hari. Bulan depan ia resmi punya gelar S2. Kenapa hyung tidak langsung bertemunya?" Kata Jimin sambil mengunyah Kimchi dan ayam goreng itu.

"Aku baru pulang dari Los Angeles seminggu yang lalu. Mencari Chorong kemanapun. Tapi nihil, dan kata Mina kalian tinggal disini"

"Dan... dimana orang tua kalian?" Imbuhnya sambil menatap seluruh apartemen besar yang sepi itu.

"Ayah dan ibu tetap di Cheongju. Kami ikut bersama eonnie untuk melanjutkan kuliah. Awalnya kami tidak mau, tapi eonnie memaksa kami untuk kuliah bahkan saat ekonominya masih sulit..." Sooyoung kini membuka suaranya. Di balas anggukan oleh Jimin yang sedang menyantap makanan mereka.

"Tapi sejak eonnie kerja bersama Lu oppa ekonomi kami jadi lebih baik. Kami bisa punya mobil dan apartemen berkat kerja keras eonnie"

"Lu?" Joonmyeon menautkan kedua alisnya.

"Mereka berpacaran?" Tanya Joonmyeon. Tapi dua bersaudara itu tak bergeming. Hanya mengangkat bahu sebagai balasan mereka.



🍁🍁🍁🍁




Aku melangkahkan kaki di halaman Resto Chinese ini. Ini bahkan terasa begitu sesak karena banyaknya mobil. Aku bahkan bisa melihat beberapa teman-temanku dari balik kaca besar itu. Dan..

"Joonmyeon. Kau Joonmyeon kan?" Seorang pria menepuk pundakku pelan. Matanya berbinar seolah menemukan harta karun yang lama ia cari. Sedetik kemudian memelukku erat. "Aku merindukanmu kawan!"

Aku membalas pelukan pria itu erat. "Hm. Bagaimana kabarmu Minseok? Ku dengar kau baru menikah seminggu yang lalu eoh? Chukkhae!(selamat)" Ujarku.

Hold Me TightWhere stories live. Discover now