13

3.9K 309 13
                                    

Chorong mengerjapkan matanya pelan saat cahaya mentari memaksanya untuk bangun. Kepalanya terasa sangat berat dan terasa pusing. Tanpa pikir panjang ia segera menyambar segelas air di nakas samping ranjang besar tempat ia tertidur.

Glekk.. glekk.

Perlahan dalam setiap tegukan air yang ia minum. Ia menyadari sesuatu, sesuatu yang asing.

Astaga dimana aku?; pikirnya bingung.

Ia menyemburkan air mineral itu tanpa memikirkan apapun. Mengecek pakaiannya dan anggota tubuhnya yang lain. Namun sejauh ini tak ada yang berubah. Jadi? Ia baik-baik saja. Tapi dimana ia sekarang?

"Kau mabuk semalam. Dan aku membawamu kesini, aku juga minta izin pada Jimin" ucap seseorang.

Chorong mengerjapkan matanya. Berusaha memastikan jika pria yang ada di depannya hanya sebuah ilusi semata. Namun, "aww--sakit" pekiknya.

Joonmyeon, pria itu tersenyum sambil mencubit pipi gembil gadis itu. Bahkan disaat yang paling wanita benci(bangun tidur) pun, Chorong masih terlihat cantik. Rambutnya yang berantakan juga air liur mengering di kedua pipinya terlihat sangat manis di mata Joonmyeon.

"Dimana aku? Neo-- aku akan melaporkanmu pada polisi dengan tuduhan pelecehan dan penculikan dan hmmpp"

Chorong terdiam dan mendadak menahan nafasnya saat pria itu menempelkan bibirnya pada bibir Chorong.

"morning kisseu. Tadi malam kau mabuk berat dan meracau yang aneh-aneh. Kau tahu? Kau bahkan mengajakku bercinta tadi malam. Keundae.."

"tidak mungkin!" Teriak Chorong membuat telinga pria itu berdengung cukup lama.

"Aku masih punya pikiran. Jadi aku membiarkanmu bercinta dengan kasurku saja. Lagian aku tidur di sofa kok" jelasnya.

Chorong mendecih kesal dan menyingkapkan selimut tebal itu dari tubuhnya. "Aku mau pulang saja" ketusnya.

"Kau mau pulang dengan keadaan seperti ini? Lalu meninggalkanku setelah ka mengungkapkan isi hatimu? Csh, dasar pengecut" ledek Joonmyeon. Ia melipat tangannya dan menahan senyum saat gadis
tu memasang wajah bingung.

"Isi.... hati?"

FLASHBACK

"Joonmyeon-ah, jangan pergi.."

"Joonmyeon-ah. Kau milikku, kau punyakuuuuu"

Joonmyeon menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Chorong, ayo kita pulang. Ku sudah mabuk berat. Kajja"

"Tidak mau, aku mau bersamamu saja. Aku benci kau saekki-ya. Dasar brengsekkk"

END

"Well, apa kau ingat yang terjadi tadi malam?" Joonmyeon menyunggingkan smirknya. Membuat gadis itu mematung di tempat dan meruntuki kebodohannya.

"Aku mabuk tadi malam. Jadi ucapanku hanya omong kosong. Sekarang, biarkan aku pergi dan jangan ganggu hidupku atau hidup Luhan. Tolonglah Joonmyeon, aku sudah cukup bahagia. Apa kau ingin menghancurkanku lagi?" Chorong meredam amarah yang hampir meledak darinya. Berusaha menetralkan nafas dan nada bicaranya.

Chorong memungut coat dan tasnya. Berjalan untuk mencari sepasang sepatunya yang entah ada dimana.

"Kau bahagia bersama si brengsek itu? Lalu bagaimana denganku? Apa kau tidak memperdulikanku?" Joonmyeon sambil bangkit dan menatap Chorong tegas.

Mengikuti langkah gadis itu keluar kamar. Ia menahan air matanya keras bahkan di saat nada bicaranya mulai meninggi.

"Joonmyeon-ah, apa kau pernah memikirkan kebahagiaanku? Apa kau pernah memikirkan bagaimana sakitnya saat jatuh dan tak ada satupun yang menginginkanmu? Apa kau pernah memikirkan hancurnya aku?"

Hold Me TightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang