3

6K 558 49
                                    

Lari sepuluh keliling? Tidak ada manfaat. Tubuhku masih saja seperti karung beras. Tidak berubah sedikitpun. Malah perut kananku jadi sakit. Sialan guru Jung, belum pernah merasakan bogem mentahku.

Cuma karena ketiduran? Dia berlebihan.

"Hoahhhhhhh" desahku panjang saat menyelesaikan putaran terakhir.

Sebotol air putih dengan tiba-tiba muncul di hadapanku seperti jin. Bukan, bukan muncul sendiri. Tapi ada tangan menyertainya.

"Minumlah" titah Joonmyeon. Aku membuang muka dan pergi meninggalkannya.

Tapi dia tetap mengejarku loh!

"Kau marah padaku? Memang aku salah apa huh?" Gerutunya sambil berlari kecil mengejar langkahku.

Kau tidak salah apa-apa Joonmyeon. Hanya membuatku seperti orang bodoh di koridor sekolah karena menunggumu. Di tambah angin yang dingin membuatku keram di tengah jalan dan... mengingatkan luka lamaku. Yeah cuma itu.

"Kau marah padaku Chorong? Kenapa?" Rengeknya seperti anak berumur 5 tahun. Ampun! Jangan menggoda imanku lagi.

"Aku tidak marah" elakku pada akhirnya. Yeay selamat Chorong! Kau berhasil membuat dirimu jadi orang bodoh karenanya.

Aku bahkan tak mampu menolaknya. Dia terlalu manis. Harusnya kau bilang; ya. Aku marah. Aku benci padamu bodoh!.

Lupakan!

Aku tidak akan bisa mengucapkannya.

Akhirnya aku merebut botol air itu dan menegaknya dengan nafsu membara. Aku benar-benar jadi orang bodoh sekarang.

"Sekarang aku jadi tidak yakin jika kau benar-benar pandai" desisku tanpa menatap wajahnya sedikitpun. Walaupun sebenarnya aku ingin.

Joonmyeon tergelak, "aku tau, kau marah karena aku tidak menepati janjiku kan?"

IYA!

"Maaf, Aku benar-benar ada masalah mendesak. Kemarin"

Bla..bla..bla.. terserah!

"Oi, Park Chorong jawab aku" geramnya kesal karena aku terus diam.

Masa bodoh!

"Atau kau cemburu saat aku jalan berdua dengan Juhyun?" Joonmyeon menyenggol sebelah tanganku. Oh tuhan! Tolong kuatkan imanku! Pertahananku dalam status bahaya sekarang.

Aku membuang wajahku ke arah lain. Percayalah, rasa panas sedang menjalar di kedua pipiku. Dan pasti.. wajahku memerah lagi.

"Ayolah. Aku baru mau menembakmu Chorong-ah" ujarnya sambil mengalungkan sebelah tangannya pada bahuku.

Skakmat. Apa-apaan ini?

"....sebagai sahabat tebaikku!"

Oke. Kim Joonmyeon. Kau membuatku hampir serangan jantung. Bye!

Joonmyeon kini menyandarkan kepalanya padaku. Membuatku mabuk karena mencium aroma mint dari rambutnya. "Ayolah! Kau mau kan?" Rengeknya.

Bye.. bye...bye.. Park Chorong, kau selesai sekarang!

"Gimana?"

"Baiklah, Aku mau" balasku setengah hati.

Hancur sudah harapan yang sudah aku pupuk. Joonmyeon menebangnya dengan sekejap mata. Membuatku hampir menangis karena kegagalan cintaku yang kesekian kalinya.

Yeah. Selamat tinggal harapan.


🍁🍁🍁🍁




Hold Me TightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang