8

4.3K 401 26
                                    

Dalam bayang matanya, pertama kali aku merasakan debaran. Debaran aneh yang membuatku tergila-gila dan selalu menginginkannya lebih. Lebih dari apa yang aku punya saat ini. Saat ia datang pertama kali ke hadapanku, membuat raguku lenyap tergantikan kenyamanan yang selalu menyelimutiku.


Melalui tatapan teduh, senyuman cerah dan acakan tanganmu di rambutku.. membuatku semakin yakin jika bayangan ini benar-benar nyata.

Begitu banyak cerita yang tak habis tentangmu dalam lembar ingatanku. Cerita dimana hanya ada kau dan aku di dalamnya. Saat kita berlari dan tertawa bersama di bawah payung ketidakpastiaan. Bukanlah sebuah alasan khusus atau sulit untuk memecahakan semua ini. Alasan ini cukup klasik bagiku.

Aku benar-benar jatuh cinta padamu.

Cinta yang membutakanku dari apapun yang harusnya aku lakukan. Itu semua karenamu. Namun, apa tatapanku tak cukup jelas untuk menyadarkanmu jika aku telah jatuh dalam jurang cintamu?

Zhrrrkkh.

Aku menyedot ingus yang terus mengalir dari hidungku. Mataku membengkak saat air mata brengsek ini terus mengalir tanpa henti. Keringatku bahkan sudah seperti air hujan yang sangat basah.

Dan ruang latihan Hapkido ini jadi saksi bisu sang gadis tegar menangis karena seorang pria untuk kedua kalinya. Gadis tegar yang rapuh dan akhirnya runtuh karena keputusannya.

"Geumanhaja Chorong eonnie! Kau bisa mati jika terus-menerus menghajar benda itu" Shinbi terus menerus menarik tanganku yang lepas kendali.

"Aku.. benar-benar tidak mengerti dengan Lee Mina..."

"...geu yeoja.. sangat jahat dan mengerikan. Kau tau itu kan Shinbi? Aku bahkan tak percaya jika ia alasan besar hancurnya impianku."

"Ini mungkin terdengar konyol. Tapi kenapa sakitnya menembus sangat dalam huh? Aku tak mengerti kenapa cinta sangat mengerikan dan menyakitkan begini. Aku bahkan tak bisa menghilangkan bayangannta dari mataku. Ini benar-benar menjijikannnn" Shinbi meneteskan air matanya sambil memeluk erat tubuhku. Menahan tanganku yang lepas kendali dan memukul dadaku berulang kali.

Ini benar-benar menyakitkan.

"Aku ingin sekali membencinya Bi-ya. Tapi mengapa begitu menyakitkan huh? Dia bahkan hanya perempuan jahat yang menusukku dari belakang"

Shinbi memelukku erat tanpa ragu. Pikiranku kalut dan tak bisa memikirkan apapun kecuali bayangan wajah Joonmyeon dan Mina yang menyakitkan.

"Chorong-ah"

Ergh sial. Suara Mina bahkan terus menari-nari di pikiranku sekarang. Saat ini. Detik ini.

"Rong-ah! Mianhae"

Tidak, ini bukan ilusi. Suara itu bahkan terdengar semakin jelas dan membuat hatiku teriris.

Aku menoleh dan menangkap bayangan Mina disana. Berdiri di mulut pintu ruangan dengan wajah sendu yang baru ku ketahui sejak tiga tahun terakhir. "Apa yang kau lakukan disini?" Ujarku dingin.

Ia berlari dan menangkapku dalam pelukannya yang erat. Menangis dengan lepas tanpa menghiraukan apapun. Shinbi mungkin berperan jadi obat nyamuk sekarang.

Hold Me TightWhere stories live. Discover now