DAMN I'am a Ghost

alvaredza द्वारा

256K 27.4K 1.7K

-Hantu senior bilang, bahwa para hantu dibebaskan bergentayangan sebelum mereka akhirnya di panggil ke alam a... अधिक

Chapter 1 : Hantu Baik
Chapter 2 : Hantu Jahat
Chapter 3 : Hantu Perawan
Chapter 4 : Hantu Manja
Chapter 5 : Hantu Licik
Chapter 6 : Hantu Terlarang
Chapter 8 : Hantu Pencemburu
Chapter 9 : Hantu Nakal
Chapter 10 : Hantu Pendengar
Chapter 11 : Hantu Uuh.. laa..laaa
Chapter 12 : Hantu Cerdas
Chapter 13 : Hantu? Bukan, Tapi Iblis dari Neraka
Chapter 14 : Hantu Pembohong
Chapter 15 : Hantu Penolong
Chapter 16 : Hantu Palsu
Chapter 17 : Hantu Kenangan
Chapter 18 : Hantu? Bukan, Tapi Manusia
Chapter 19 : Dia Bukan Hantu
Chapter 20 : Dia Bukan Hantu 2
Chapter 21 : Akhir Kisah Sang Hantu & Manusia

Chapter 7 : Hantu Bahagia

10.4K 1.1K 42
alvaredza द्वारा

Krekkk...

Dengan sekali gerakan hantu itu berhasil melilitkan ekornya tepat di leherku. Dia mencengkram dengan kuat dan membuatku kesulitan bernafas. Ya, aku hantu... tapi aku merasa seperti sulit bernafas.

'Aku pasti mati, arwahku pasti hancur... ya.. aku pasti hancur'

Pikiran-pikiran seperti itu terus saja muncul di benakku. Tapi sebuah semangat tiba-tiba muncul dan menghancurkan pikiran menyedihkan itu. Aku tak mau kalah begitu saja. Setidaknya aku harus berusaha terlebih dahulu. Dan pertarungan ini adalah kesempatan besar untukku. Bahkan pil rupa sudah berada di depan mata. Dan makhluk ini adalah kunci untuk bisa mendapatkan pil itu.

Ku goyangkan tubuhku dengan sangat cepat. Ku gunakan kaki untuk menjepit ekornya yang melilit leherku. Makluk ini merangkak, itu artinya selama aku berada di tempat yang lebih tinggi aku bisa mengalahkannya.

Tanganku terus ku gunakan untuk memukul ekornya itu. Bahkan beberapa kali, makhluk yang nampak seperti kalajengking ini mengibas-ngibaskan ekornya.

'Bertahan, bertahan.... bertahan' Semangatku dalam hati.

Beberapa kali tubuhku terbanting ke berbagai arah. Namun cengkramanku pada ekornya masih kuat. Meski dengan leher yang tercekik, aku yakin pasti bisa menemukan jalan keluar. Dan Mata yang merah dan kejam itu terus menatapku dengan sombongnya.

'Aku tak takut.... AKU TAK TAKUTTT' Teriakku dalam hati.

"Hhhhsss.... mmmmppp" Beberapa kali aku mencoba melepaskan lilitannya.

"Hahaha... kau tak mungkin bisa melepaskan lilitannya begitu saja makluk kecil" Ejeknya dengan tawa yang menyeramkan.

Harapanku tak pudar. Ya, aku masih memiliki harapan yang besar. Aku selalu percaya keajaiban, aku selalu percaya bahwa selalu ada jalan keluar. Dan sekaranglah saat nya aku percaya hal itu.

'AKU PERCAYAAA.... AKU PERCAYAAAAA...' Teriak ku, berusaha memberi semangat pada diri sendiri.

Sebuah cahaya yang menyilaukan tiba-tiba muncul di balik salah satu dahan pohon yang menyeramkan itu. Sesuatu yang terlihat seperti Keris tertancap disana. Dengan warna keemasaan, keris tersebut bercahaya dengan sangat terang.

'Senjata gaib... ya senjata gaib' Batinku.

Mataku tak bisa lepas dari keris itu. Ini adalah kesempatan besar untukku. Sebuah senjata gaib tiba-tiba muncul dihadapanku. Itu artinya kesempatan menang ada di depan mata.

Saat tubuhku terus saja dibanting kesana kemari. Tanganku berusaha menggapai keris tersebut. Hantu itu masih mengira bahwa aku pasti kalah. Dia bahkan tak minghiraukan senjata gaib yang tiba-tiba muncul ini.

Krekk...

Tanganku menggapai dahan itu dengan sangat kuat. Sedangkan sebagian ekor dari makluk itu masih meilit pada leher dan tubuhku. Satu hentakan kuat ku lakukan, dan hap, Aku berhasil mengambil benda gaib itu.

"YYYAAAAAAAA...." Teriak ku.

Dengan kekuatan yang tersisa aku berteriak dan menancapkan keris tersebut pada ekor makhluk itu.

....

....

Aku berlari dengan sangat kencang. Tak ku hiraukan rasa lelah yang tengah mendera pada rohku. Jika kalian bertanya apa hantu juga bisa lelah, maka jawabannya entahlah. Tapi kalian harus tahu satu hal, bahwa hantu terbentuk dari sebuah energi maka jika energi itu berkurang maka hantu pun tidak akan pernah ada.

Begitu pula dengan rohku ini, jika energiku habis maka aku mungkin akan segera hancur melebur. Dan sudah pasti rohku akan langsung tertarik ke dalam alam baka. Tempat dimana kami akan diadili, bukan hanya kami. Tapi kalian juga akan diadili disana jika sudah mati.

Hantu terlarang itu sudah berhasil aku kalahkan. Aku tak menyangka, hanya dengan menancapkan benda gaib yang berbentuk seperti keris itu, ternyata bisa membuat hantu itu langsung hancur. Dan kini aku berlari menuju rumah hantu Dahn dengan membawa telur Hugas di tanganku.

....

"Hah... hah... hhhsss" Dengus ku lelah. Aku nampak seperti nampak manusia yang kelelahan setelah berlari.

Aku berdiri tempat di depan rumah hantu dimana Dahn berada. Telur Hugas sudah berada tepat ditanganku. Telur yang berwarna keemasan itu telah berhasil kucuri dari hantu terlarang. Dan disinilah aku, di depan rumah hantu itu untuk menukarnya dengan pil Rupa. Pil yang selama ini aku inginkan.

Dengan cepat ku tembuskan tubuhku dan masuk ke dalam rumah itu. Nampak Dahn beberap roh jahat sudah menungguku di dalam rumah itu. Mereka tertawa dengan sangat keras ketika melihatku masuk dan mendekati mereka.

"Hahaha... akhirnya hantu kecil ini berhasil juga.."

"Hahaha..." Tawa mereka.

"Aku sudah membawa telur ini, sekarang aku menginginkan janjimu. Berikan aku pil itu" Kataku pada Dahn.

"Hahaha... aku benar-benar tak menyangka hantu sepertimu bisa melakukannya" Ucapnya sedikit mendesis. Bahkan kata-katanya itu, jelas menyindirku.

Dahn lantas memasukan tanganya pada gunci antik disisi cermin besar. Seketika aku melihat sebuah tabung berukuran kecil. di dalam tabung itu terdapat 3 butir bola yang bercahaya. Ukurannya sebesar kelereng, aku bahkan bisa melihat dengan jelas bahwa bola-bola itu bersinar dengan warna kebiruan.

"Lihat ini" Ucap Dahn sambil menunjukan tabung kecil itu.

"Ini adalah pil Rupa. Ada tiga butir di dalamnya, kau tahu apa maksudnya. Kau punya tiga kesempatan untuk memperlihatkan wujudmu pada manusia. Dan dengan satu butir ini, kau bisa bertahan dengan rupa mu itu dalam satu hari penuh" Tutur Dahn.

"Ini..." Kami bertukar pil itu dengan telur Hugas.

Aku memandang pil itu sangat kagum. Akhirnya... akhirnya aku bisa memperlihatkan wujudku pada manusi terutama Mario. Akhirnya, setelah 4 tahun. Akhirnya aku bisa memperlihatkan wujudku pada Mario. Saking asiknya aku memphatikan pil itu, aku tak sadar bahwa aku masih berada di dalam rumah hantu ini.

"Hey... hantu tanpa tubuh" Panggil Dahn padaku.

"Apa lagi?" Tanyaku sedikit sewot.

"Kau harus ingat satu peraturan penting..." Ucap Dahn, nada suara kini lebih serius.

"Apa itu?" Jujur aku sedikit takut dengan peraturan yang diberikan Dahn.

"Hanya ada satu, kau tidak boleh sampai terluka atau bahkan mati saat berwujud manusia. Jika itu terjadi maka roh mu akan hancur. S.E.L.A.M.A.N.Y.A" Tutur Dahn.

Aku menatap horor kearah Dahn. Peraturan itu akan selamanya aku ingat.


*****


2 hari lamanya aku tertidur dan tak sadarkan diri. Aku butuh waktu yang banyak untuk bisa mengembalikan seluruh energiku yang terkuras. Suasana rumah ini benar-benar mengingatkanku saat aku pertama kali tersadar di dalam rumah ini. Aku tak tahu alasan pastinya mengapa aku menjadi hantu penghuni rumah ini.

Beberapa hantu yang ku tahu, mereka memang menepati tempat dimana mereka meninggal. Biasanya energi mereka tertinggal disana dan membuat hantu mereka ada disana. Namun untuk kasus ku, aku tak mengerti mengapa aku ada disini. Beberapa kali bahkan aku bertanya kepada Nek Ija tentang kematianku. Tapi tak ada informasi sedikitpun tentang diriku.

Aku memiliki 3 pil rupa saat ini. Dan aku bisa menggunakannya untuk 3 hari. Karena 1 pil sama dengan 1 hari. Aku akan memanfaatkan pil-pil tersebut untuk hal penting. Selain untuk menunjukan rupaku pada Mario, tentu saja untuk mencari tahu siapa diriku sebenarnya.

Aku tak pernah merasakan hari seindah ini di dalam hidupku, tentu saja saat-saat aku menjadi hantu. Menjalani kehidupan hantuku lebih dari 4 tahun, membuat aku tahu betapa pentingnya arti dari sebuah kehidupan. Manusia selalu menganggap bahwa mati jauh lebih baik dibandingkan patah hati. Itu lebay, terlalu menjijikan. Mereka tidak tahu bahwa mereka akan tetap hidup, bukan sebagai manusia tapi hantu.

Bahkan perjuangan di dunia hantu tidak semudah di dunia manusia. Kalau kalian hidup, kalian masih memiliki orang tua, saudara dan teman. Tapi hantu, kalian harus berjuang sendiri. Berjuang atau hancur, itu adalah dua pilihan yang kalian miliki. Jadi jangan pernah sia-siakan hidup kalian.

....

....

"Kamu kemana saja Patha, 3 hari nenek tidak melihatmu?" Tanya nek Ija padaku.

"Ah... aku mengumpulkan energiku nek, biasa habis bertarung" Jawab ku.

"Memangnya kamu bertemu dengan hantu seperti apa?"

"Biasa nek yang lebih kuat"

"Haha... kau harus lebih berhati-hati lagi lain kali"

Aku sengaja tak menceritakan kemana aku pergi 3 hari yang lalu. Aku juga tak menceritakan bahwa aku mendapatkan pil rupa, dari hasil kerja kerasku mendapatkan telur Hugas. Jika aku menceritakannya, nek Ija pasti akan sangat murka. Jadi kuputuskan untuk berbohong padanya.

Buggss...

Suara hantaman keras terdengar hingga ke gudang belakang. Dengan cepat aku meninggalkan nek Ija dan berjalan menuju ruang keluarga.

"Kali ini apalagi huh?" Tanya kak Romi.

Tatapan kak Romi begitu tajam pada Mario. Ada apa ini, aku dibuat bingung dengan aksi kedua saudara ini.

"Memangnya apa urusan loe huh?" Mario Justru menjawabnya dengan pertanyaan songongnya.

"Kenapa loe jadi kaya gini sih, setelah kecelaka—"

"Hentikan Romi" Kini ucapan ayah Mario terdengar menggema ke seluruh ruangan. Wajah-wajah serius menghiasi seluruh anggota keluarga ini. Aku tak tahu apa yang terjadi selama aku tertidur kemarin.

Ibu Mario lantas mengajak anaknya itu untuk segera meninggalkan ayah dan kakaknya, yang saat ini masih berada di ruang keluarga.

"Jangan ungkit-ungkit masalah itu lagi Romi" Kini suara Ayah terdengar tegas.

"Memangnya kenapa yah, Mario berubah setelah kecelakaan itu... bahkan.. bahkan dia—"

"Stop Romi, ayah minta berhenti membicarakan hal itu" Ucapan ayah Mario terdengar seperti perintah.

"Bahkan dia sama sekali tidak mengingatnya yah, dia tidak mengingat Raska.. dia—"

"ROMII..." Ayah kini berteriak.

Kak Romi dengan cepat berjalan meninggalkan ruang keluarga. Meninggalkan ayah yang terduduk lesu di ruangan ini sendirian. Tatapan kosongnya menatap keluar jendela. Seperti ada banyak hal yang dipikirkan ayah Mario ini.

Tapi satu hal yang tidak ku mengerti, siapa itu Raska. Aku sama sekali tidak pernah mendengar nama itu sebelumnya. Dan setahu ku selama ini, tak ada satupun orang di dekat Mario yang bernama Raska. Dan masalah kecelakaan, apa itu kecelakaan 4 tahun yang lalu.

Mungkin...

Setahu ku, saat aku terbangun sebagai hantu di rumah ini, Mario memang sedang masa penyembuhan setelah kecelakaan. Kecelakaan yang membuat kakinya sulit digerakan. Aku bahkan masih ingat, saat itu Mario masih SMA. Dan ketika melihat Mario berjuang keras untuk sembuh, saat itulah aku jatuh cinta padanya. Pada pemuda yang selalu berusaha berlatih berjalan, pemuda yang tak pernah menyerah hingga kondisinya seperti sekarang ini. Dialah Mario-ku.

'Apa yang sedang mereka debatkan tadi?' Batinku.

Aku lantas berjalan untuk menemui Mario yang sepertinya berada di dalam kamar. Disaat aku akan masuk ke dalam kamarnya, disaat itulah ibu keluar dari kamar Mario. Ku tembuskan kepalaku dan menemukan Mario yang tengah duduk sendirian di kamarnya.

Aku masih melihat tatapan emosi dari Mario. Nafasnya yang masih menderu, nampak dia belum sepenuhnya menguasai emosinya.

"Memang apa salahnya jika aku pulang pagi" Ucap Mario pada dirinya sendiri.

'Jadi ini yang jadi perdebatan... hadeehh' Batin ku lagi.

"Aku ini bukan anak kecil lagi" Dengusnya.

"Anak kecil bukan, tapi anak baru gede... huh..." Ucapku menimpali Mario.

Aku duduk tepat disampingnya dan menatap tepat kearahnya.

"Apa salahnya jika aku ingin bersenang-senang, aku ini butuh refreshing, aku butuh hiburan" Ucap Mario frustasi.

"lebay... lebay... lebay... hiburan sih hiburan, tapi kalo pulang pagi itu juga ga wajar, kamu kan masih harus kuliah Mario"

"Hemm... palingan juga habis ngentotka—"

"ARRGGGHH...." Teriak Mario mengagetkanku.

"Ahh... ngagetin aja sih kamu Mario"

....

....

Sore itu aku mengikuti Mario yang nampak sedang galau. Ku ikuti dia hingga akhirnya berhenti di taman komplek. Wajah malas dan sebalnya itu nampak sekali di wajahnya. Namun tak bisa ku pungkiri dia masih tetap tampan. Bahkan hanya mengenakan kaos hitam polos yang mencetak tubuhnya, dia semakin terlihat gagah.

Aku bersembunyi di balik pohon yang berada 5 meter dari tempat dimana Mario duduk. Ku keluarkan pil itu, ku ambil satu dan hap aku memasukannya ke dalam mulutku. Beberapa detik tubuhku gemetaran dan cahaya kebiruan itu nampak memenuhi tubuhku. Hingga perlahan aku merasakan tubuhku menjadi lebih berat dari sebelumnya. Beberapa detik kemudian, tubuhku seperti terlepas dan jatuh terduduk di rumput. Saat itulah aku merasakan sesuatu yang baru. Aku bisa merasakan rumput disekitarku. Tanganku berhasil menyentuh rumput itu.

'Oh... myy.. aku kembali... kembali' Teriakku dalam hati.

Aku menatap tanganku, bahkan cahaya matahari tidak lagi menembus tubuhku. Justru terhalang tubuhku, dan lihatlah itu. Aku sekarang memiliki bayangan.

Aku berjalan mendekati Mario, hingga tubuh ini ku dudukan tepat disamping Mario.

"Kamu ga papa?" Tanyaku pada Mario.

Mario menengokkan kepalanya padaku, dia... dia menatapku. Matanya itu menatap ku tepat, sehingga membuat jantungku rasanya benar-benar seperti akan meledak.

"Sorry siapa ya?"

'Ini aku Mario... kamu...sekarang bisa melihatku...Arrrggg..... Mario melihatku... Mario bisa melihatku...'



To Be Continued....


Bandung, 23 September 2016
Story by Alvaredza


पढ़ना जारी रखें

आपको ये भी पसंदे आएँगी

Love And Hurts (On Going) aliumputih_ द्वारा

सामान्य साहित्य

106K 6.9K 22
"Hestama berhak tahu kalau ada bagian dari dia yang hidup di dalam rahim lo, Run." Cinta mereka tidak setara. Pernikahan mereka diambang perceraian...
ALFA (bxb) - New version leon द्वारा

किशोर उपन्यास

23.3K 1K 4
[FOLLOW TERLEBIH DAHULU, SEBELUM BACA]
81.6K 1K 32
Hubungan Bruno dan Evan adalah hanya sebatas seorang Boss dengan bodyguardnya. Bruno yang masih muda dan terkenal ceroboh tak sengaja memberikan obat...
SAGARA [End] Call me ty द्वारा

किशोर उपन्यास

370K 26.6K 42
FOLLOW SEBELUM DI BACA ‼️ ⚠️SEBELUM KALIAN BACA CERITA INI, ALANGKAH BAIKNYA UNTUK MEMBACA SEASON 1 NYA DULU JUDULNYA "salah kirim" di akun xxxsempak...