exo imagine series; spring lo...

By seahun-

392K 36.5K 6.3K

❝ in my dreams you're with me, we'll be everything I want us to be ❞ warn: baku or non baku/ harsh words/ mat... More

Sehun
Chanyeol
D.O
Chen
Lay
Baekhyun 0.1
Baekhyun 0.2
Baekhyun 0.3
Baekhyun 0.4
Baekhyun 0.5
Baekhyun 0.6
Baekhyun 0.7
Baekhyun 0.8
Baekhyun 0.9
Xiumin 0.1
Xiumin 0.2
Xiumin 0.3
Xiumin 0.4
Xiumin 0.5
Xiumin 0.6
Kai 0.1
Kai 0.2
Kai 0.3
Kai 0.4
Kai 0.5
Kai 0.6
Kai 0.7
Kai 0.8
Kai 0.9
Kai 1.0
Kai 1.1
Kai 1.2
Kai 1.3
Suho 0.1
Suho 0.2
Suho 0.3
Suho 0.4
Suho 0.5
Suho 0.6
Suho 0.7
Suho 0.8
Suho 0.9
Suho 1.0
Suho 1.1
Suho 1.3
Suho 1.4
Suho 1.5
Suho 1.6
Suho 1.7
Suho 1.8
Suho 1.9
Suho 2.0
Suho 2.1
Suho 2.2
ekskul +osh
Pcy -hug me.
Lu Han -ex.
Lu Han -ex2
Kak Kris
Imagine
wrong +pcy
bc: chen!

Suho 1.2

4.4K 469 184
By seahun-


"Gampang aja, jangan nikah dan kabur sama gue."

Ucapan Sehun barusan itu bikin otak gue seketika ngeblank. Gue mengerjap-ngerjap, mulut gue terbuka kemudian gue tutup lagi. Gue gatau harus bereaksi kayak gimana nanggepin omongannya Sehun. Intinya sekarang ini gue kayak orang bego.

Ini seriusan Sehun ngomong kayak gini? Gimana bisa dia mikir buat ngajak gue kabur sementara besok itu hari pernikahan gue sama Suho.

Gue tau dia suka sama gue, gue tau dia mungkin sakit hati karna tiba-tiba gue udah harus nikah. Tapi seorang Oh Sehun yang gue kenal gak mungkin banget ngambil jalan kayak gini.

Semarah-marahnya dia di panggil Hunnie sama Suho dia bakalan tetep mau berbagi permennya. Sekesel-keselnya dia karna Suho bikin kamar berantakan dia bakalan tetep mau tidur bareng Suho.

Gue tau sifatnya dari kecil. Emang kelihatan luarnya Sehun itu dingin, cuek, jutek padahal dia itu orang paling perhatian dan lembut yang pernah gue kenal.

Jadi, gak mungkin Sehun bakalan bawa gue kabur disaat gue bakalan jadi istri sahnya Suho besok.

"Hahahahhaha." Gue tersadar dari lamunan gue karna denger Sehun ketawa terbahak disamping gue.

"Anjir muka lo lucu banget sih kalo lagi serius mikir kayak gitu haha."

Gue yang tadinya cuma diem kayak orang bego langsung mukul lengannya Sehun keras.

"Lo ngerjain gue ya?!"

"Ahahaha anjir perut gue sampe sakit ketawa. Aduh aduh." Dia megangin perutnya masih sambil cengar cengir sementara gue udah gondok setengah mati.

"Ya lagian sih lo percaya banget kayaknya gue bakalan bawa lo kabur haha."

"Sialan."

"Aigoo, ngambek. Gitu aja ngambek uuuuu." Dia nyolek-nyolek pipi gue masih sambil ketawa-ketawa.

"Ya lo sih ngeselin banget abisnya! Gue kira lo serius tau."

"Terus kalo gue serius lo emangnua mau kabur sama gue?"

"Ohseh apaan sih."

"Tuh kan lo gak bisa jawab. Gue tau kok lo itu sukanya sama Suho bukan sama gue."

"Itu kan dulu, sebelum gue bener-bener tau gimana aslinya dia."

"Emang aslinya dia gimana?"

"Ya lo tau sendiri lah dia itu orangnya mesum, sombong, sok kecakepan, kasar, pokoknya bikin benci banget deh."

"Lo mau gue kasi tau sesuatu gak? Tentang Suho."

"Hmm. Males."

"Dengerin dulu elah lo itu ya."

"Apaan emangnya?"

"Lo tau kenapa gue ngerelain lo sama Suho?" Gue ngegeleng. "Gak tau." Sehun kemudian senyum dan natap pemandangan di depannya.

"Setelah kita bertiga pisah, dia orang yang pertama kali gue temuin setelah balik ke Korea. Gak nyangka sih nyatanya kita bertiga satu kelas. Gue sering merhatiin lo dari bangku gue, dan gue sering liat lo lagi mandangin Suho. Semenjak itu gue tau lo suka sama dia."

"Ya kan itu dulu Hun, sekarang udah gak."

"Diem dulu gue belum selesai." Gue nurut dan diem nunggu Sehun bicara lagi.

"Dia itu mantannya banyak. Pacaran paling lama itu cuma enam bulan itu pun sama Kak Irene. Selama dia pacaran dia itu jarang nunjukin kalo cewek itu miliknya di depan umum. Pacarannya adem ayem diem-dieman gitu. Dia itu orangnya cuekan aja kalo pacarnya di godain cowok lain, karna dia itu mikirnya emang gak di buat serius hubungan itu." Sehun ngehela nafasnya sebentar.

"Tapi sama lo, dia jadi beda. Dia berubah jadi agresif, jadi kasar karna dia gak mau lo di sentuh orang lain. Gue udah buktiin sendiri pas ciuman kita waktu itu. Dia bahkan sampe bilang gak peduli biar pun gue sahabatnya demi lo." Dia kemudian senyum kearah gue dan nepuk bahu gue pelan.

"Dari situ gue tau, dia bener-bener suka sama lo. Dan gue gak mungkin nikung temen gue sendiri pas dia udah mulai serius ngejar cintanya. Makanya gue ngerelain lo buat dia. Y/n, percaya sama gue. Suho itu bener-bener jatuh cinta sama lo."


●●●

Gue gak henti-hentinya mematut diri di depan cermin dari tadi. Gaun berwarna putih susu tanpa lengan dengan model mermaid berhias manik-manik melekat dengan indah dan pas di tubuh gue.

Gue bahkan masih gak percaya kalau sekarang yang berdiri di depan cermin itu gue. Wajah gue yang di poles dengan make up bener-bener terlihat berbeda dari gue yang biasanya.

"Aigoo putri eomma cantik sekali." Gue noleh kearah belakang dan liat Ibu lagi jalan kearah gue sambil tersenyum.

"Eomma!" Gue langsung meluk Ibu erat. Saking kangennya gue sampe nangis.

"Uljima, nanti make up-nya luntur loh." Ibu ngelepas pelukannya kemudian ngusap pipi gue pelan.

"Habisnya aku kangen banget sama eomma. Ketemunya malah pas aku nikah gini."

"Jangan kayak gitu ah. Eomma malah seneng bisa liat dan nemenin anak eomma di hari pernikahannya."

"Hmm."

"Jangan cemberut gitu ih. Ini kan hari bahagia kamu sayang. Oiya Suho mana?"

Gue cuma ngegeleng. "Gak tau."

"Kamu kenapa? Gak seneng nikah sama Suho?"

"Bukannya gitu, aku cuma belum siap aja nerima semuanya."

"Kalau kamu jalaninnya dengan ikhlas, eomma yakin semuanya bakal baik-baik aja. Jadi gausah khawatir berlebihan hmm?"

Gue ngangguk. Setelah itu kami ngobrol panjang lebar, sebelum acara dimulai.

Suho terlihat tampan dengan tuxedo warna hitam senada dengan celana dan sepatunya. Rambutnya dibuat naik keatas dan ditata rapi.

Saat gue memasuki ruangan dia tersenyum cerah menyambut kedatangan gue. Ayah memberikan tangan gue ke Suho dan kami berdiri di depan pendeta.

Mengucapkan janji suci, dan saling menyematkan cincin. Setelah itu pendeta menyuruh kami untuk berciuman.

Anjir. Gue gak siap untuk yang satu ini. Gue ngeliat kearah ortu gue dan mereka malah senyum-senyum gaje.

Gantian gue ngeliat kearah bangku anak-anak exo mereka malah cekikikan terus Chanyeol ngitung sampe tiga dan mereka semua teriak barengan.

"Kisseu. Kisseu. Kisseu." Arrghh tidak.

Suho tersenyum sambil menunduk sebentar kemudian natap gue yang mukanya udah semerah tomat.

Dia kemudian megang pipi gue dan deketin wajahnya ke wajah gue. Bibirnya menyentuh permukaan bibir gue lembut, kemudian melumatnya dengan pelan.

Perlahan mata gue ikut terpejam dan membalas ciumannya. Tepuk tangan dan teriakan terdengar memenuhi ruangan. Suho melepaskan tautan kami dan kemudian tersenyum, "saranghae."

Acara pernikahan telah selesai dan langsung di lanjutkan dengan pesta kecil-kecilan mengingat pernikahan kami bersifat rahasia dan hanya sedikit tamu yang diundang.

"Yo mamen happy wedding!" Ucap Kai sambil memeluk Suho.

"Heiyoo kaebsong~ happy— apa tadi Kai? Ah happy wedding yoo~ aing hope kalian— eh bahagia selalu apasih bahasa inggrisnya aing forget." Ucap Baekhyun yang langsung mendapat jitakan keras dari D.O.

"Happy wedding yaa kalian, jangan bikin anak dulu kita masih sekolah." Ucap D.O yang sukses bikin wajah gue merah.

"Happy wedding yaaa, eh kita selfie dulu nanti buat gue upload ke—"

"Chanyeol!!" Teriak kami semua.

"Iya-iya maaf. Gue selfie sendiri aja deh kalo gitu."

"Happy wedding yaa, ini gue kasi kado isinya telur mainan dari bebek mainan gue yang kemaren baru aja bertelur." Ucap Chen bangga.

"Happy wedding, kok gak ada bakpao sih padahal gue kesini nyari bakpao gratis." Ucap Xiumin.

"Happy wedding ya y/n sama Su— eh ini yang cowok siapa namanya? icing lupa."

Yang lain pada geleng-geleng sambil tepok jidat sementara Suho udah pasrah aja sama kelakuan temennya satu itu.

Dan yang terakhir ngucapin itu Sehun. Dia ngasi gue buket bunga sama kado yang gue terima dengan senang hati.

"Happy wedding yaa dua curut sahabat kesayangan gue. Semoga kalian bahagia." Ucapnya sambil meluk Suho kemudian mau meluk gue tapi Suho malah nyerobot dan meluk Sehun lagi. Cih.

Di pertengahan pesta, sehabis menyapa tamu undangan gue mijit-mijit kaki karna pegel terus-terusan berdiri dari tadi.

"Capek ya?" Tanya Suho yang tau-tau udab berdiri di sebelah gue, tadinya gue liat dia lagi ngobrol sama beberapa temen Ayahnya.

"Menurut lo?"

"Punya istri galak amat sih."

"Ya karna gue capek. Kapan selesainya sih?"

"Mau balik sekarang?"

"Emang boleh? Eh emang bisa?"

"Bisa lah siapa yang ngelarang. Gue udah mesen hotel deket sini. Ayo." Ucapnya sambil narik tangan gue tapi gue gak mau.

"Gak enak sama tamu yang lain."

"Udah ada Ortu lo sama Ortu gue ini. Ayo." Gue masih diem.

Suho kayaknya gregetan dab langsung gendong gue. Gue memekik kaget sementara dia senyum-senyum.

"Ya! Turunin gue! Suho! Anjir gue malu!" Omongan gue gak di gubris sama Suho. Gue yang malu karna semua pada ngeliatin akhirnya nyembunyiin wajah di dadanya dia. Dasar Suho kampret.

Kami sampai di hotel yang Suho bilang tadi. Ranjang berukuran king size dengan bunga mawar berbentuk hati dan dua angsa yang terbuat dari handuk adalah hal pertama yang menyapa penglihatan gue.

Suho duduk di sofa sambil meletakkan beberapa paper bag yang tadi dibawanya.

"Ini baju ganti lo. Gue tau lo pasti gak nyaman pake itu terus dari tadi." Ucapnya.

Gue langsung ngambil salah satu paper bag, dan ngeliatin Suho. "Apa?"

"Ya keluar gue mau ganti baju."

"Gue kan udah jadi suami lo, jadi udah berhak liat. Gausah malu-malu gitu."

Gue berdecak kesal kemudian langsung pergi ke kamar mandi. Sialnya, pas mau buka resleting belakang gaunnya tangan gue gak nyampe. Masa iya gue minta tolong Suho? Entar kalo gue di "hap" gimana?:(

Setelah berusaha beberapa kali sampe tangan gue pegel gue akhirnya nyerah. Mau gak mau gue keluar dan minta tolong Suho.

"Suho, tolongin gue dong bukain resleting gaun gue. Tangan gue gak nyampe."

Dia yang masih duduk sambil naikin kaki dengan kancing kemeja atas kebuka, yang mendadak jadi hot banget dimata gue langsung bangun deketin gue.

"Upahnya apa?"

"Elah segala minta upah sih lo."

"Yauda kalo gitu gue gak mau bantuin." Sial.

"Emangnya lo mau apaan?"

Dia bengong sebentar, kayaknya lagi mikir. "Nanti deh abis bantuin gue kasi tau."

Dia kemudian berdiri di belakang gue sambil nurunin resleting gaun gue. "Udah stop sampe disitu." Ucap gue cepet.

Suho gak dengerin gue, dia malah meluk gue dari belakang dan nyium kulit punggung gue.

"Su-Suho geli ih awas." Gue berusaha menjauh tapi dia malah ngeratin pelukannya.

"Gue mau minta upah gue sekarang." Ucapnya tepat di telinga gue.

"Ha? Apaan? Lepasin dulu."

"Gak mau. Upah gue, ayo bikin anak."




Tbc





Maaf kalo ini gak baperin dan feelnya kurang T.T

Lagi demam gegara keujanan huhu jadi maaf kalo gaje dan banyak typo karna gak gue baca ulang T.T

keep vomment juseyo~

Thankyou💕

Continue Reading

You'll Also Like

1.1M 98.4K 98
[FOLLOW SEBELUM BACA] "Imagining is as good as reality" imagine story using (your/name) bahasa -shortstory Started : 26-04-2018 Ended : 28-08-2020 ae...
267 60 9
Cerita ini di buat untuk sekedar hiburan "Harap untuk hati-hati,soalnya denger kabar baru. Ada penyakit menular. Enhyphen tersenyum, Engine Nambah sa...
50.7K 5.6K 26
ft. oh sehun, 吴世勋. [completed] /i/ we are come from different world. /ii/ i wake to another day without you. /iii/ take me far away someplace nice, w...
182K 18.1K 69
Freen G!P/Futa • peringatan, banyak mengandung unsur dewasa (21+) harap bijak dalam memilih bacaan. Becky Armstrong, wanita berusia 23 tahun bekerja...