Princess With Jeans ( TAMAT)

Por MissJanus97

156K 15.4K 424

Naruto Namikaze tidak pernah menyangka jika pertemuannya kembali dengan sang ibu membawanya pada takdir baru... Más

01. New Life
02. Klan Uchiha
03. Balet dan Sasuke
04. Romeo and Juliet
05. Kesalahan
06. Hukuman dan Sasuke
07. Kiss
08. Kejujuran
09. Kemarahan Sasuke
10. Saran dari Karin
11. Cemburu
12. Unfriend
13. Be The Princess
14. Keputusan
15. Itachi
16. Benang Merah yang Kusut(1)
18. Kembalinya Sang Romeo
19. Tragedi Romeo dan Juliet
....
20. Keraguan
21. Rahasia(1)
22. Rahasia(2)
LEWAT
23. Masalah
24.
PENGUMUMAN
25. Kencan Yang Tidak Biasa
25.5 Kencan Yang Tidak Biasa (TAMAT)
pengumuman

17. Benang Merah Yang Kusut(2)

5.7K 583 14
Por MissJanus97

Disclaimer : Naruto dan kawan-kawan murni milik Masashi Kishimoto. Penulis hanya meminjam nama serta tempat.
Rate : T+
Genre : Romance,Drama
Warning : Sasufemnaru,GS,OOC,OC,Typo bertebaran.

-
-
-
Princess With Jeans
Miss Janus97 Present
-
-
-
Chapter 17. Benang Merah Yang Kusut(2).


"Itu dia! Bukankah dia sangat tampan?" Putri Kyuubi berjingkat-jingkat senang. Kedua tangannya memegangi kedua pipinya yang memerah karena malu.

Eve menggaruk pipinya dengan telunjuknya,lehernya agak menjulur dari pintu,ingin melihat lebih detail siapa pria yang dimaksud Kyuubi. Keningnya membentuk lipatan saat melihat sesosok pria berambut hitam tengah bercanda dengan beberapa temannya. Belum juga ia memperhatikan wajahnya,Putri Kyuubi sudah menarik tubuhnya kembali ke kelas.

"Jangan begitu. Nanti kita ketahuan! Aku kan malu!" Putri Kyuubi memberengut. Eve hanya nyegir.

"Ya,ya,aku tahu. Tuan Putri akan sangat malu bertemu cinta pertamanya." Eve menggodanya,sukses membuat Putri Konoha itu tersipu malu. "Tapi,serius nih,dari semua pria kenapa harus Itachi?"

Putri Kyuubi yang sedang sibuk mengintip Itachi dari kaca jendela kelas tiba-tiba berbalik,menatap Eve dengan pandangan ganjil. "Eve,kau tanya kenapa? Ayolah Eve,Itachi itu tampan,baik,ramah dan jenius lagi! Siapa yang tidak jatuh hati dengannya!"

"Aku tidak tuh." Eve menunjuk dirinya sendiri dengan raut malas.

Putri Kyuubi nyengir sebelum menyentil pelan dahi Eve. "Kau kan kasus lain. Aku bahkan curiga kalau kau punya orientasi seks yang menyimpang."

"Hei!" Eve memerotes tidak terima,namun Putri Kyuubi malah tertawa.

Eve mendengus. Dirinya memang berbeda dari gadis kebanyakan. Disaat seluruh gadis di sekolah terbius oleh Itachi  Uchiha,hanya dirinya yang tidak memiliki perasaan apapun pada pemuda itu. Eve sudah mengenal Itachi dari kecil. Ayahnya yang seorang pengusaha berbisnis dengan Klan Uchiha.

Itachi itu baik,itu bohong.

Saat bersama dengan Eve,Itachi selalu saja menjahilinya. Memasukan cacing ke tasnya,menukar kotak makan siangnya dengan yang kosong atau mencoret-coret buku pe-ernya.

Itachi ramah,itu juga bohong.

Itachi itu sombongnya minta ampun. Tatapannya dingin sewaktu mereka pertama kali bertemu. Dia juga kerap mengacuhkan Eve,merendahkannya dan menyebutnya jelata hanya karena dia bangsawan.

Benar-benar brengsek.

Itachi itu jenius,yang ini memang benar. Dia selalu bisa mengetahui semua hal,mengerjakannya dengan sempurna. Bukan cuma Itachi,bahkan adik bungsunya juga memiliki otak yang sama. Sepertinya jenius memang keturunan pada Uchiha.

"Eve!" Putri Kyuubi menjentikan jarinya di depan muka Eve,membuat gadis bermata menawan itu tersentak. "Apa sih,yang kau pikirkan?"

Eve menggeleng. "Bukan apa-apa." Eve berbohong. "Tadi kau bilang apa?"

Putri Kyuubi melipat kedua tangannya kesal,bibirnya mengerucut,membuat wajahnya semakin imut. "Tuh kan,kau tidak mendengarku dari tadi!"

"Maaf-maaf. Jadi,bisa kau ulangi lagi,Putri Kyuubi?"

"Aku ingin kau memberikan ini pada Itachi."

"Apa ini?" Eve mengambil amplop dari tangan Putri Kyuubi. Amplop itu berwarna merah muda dengan aroma bunga mawar. Eve mengernyit lalu menatap Putri Kyuubi tak percaya. "Kau mengirim surat cinta pada Itachi?"

"Ssst,jangan keras-keras!" Putri Kyuubi buru-buru menutup mulut Eve. "Kalau yang lain dengar,bisa gawat!"

"Ya,walau kau Putri,tapi tidak menutup kemungkinan nyawamu akan melayang oleh fans-fans Itachi." Eve terkekeh sendiri dan Putri Kyuubi langsung mengangguk.

Putri Kyuubi tiba-tiba menggenggam tangan Eve,untuk menyalurkan segala luapan gembiranya. "Bukan cuma itu saja,kau tahu,aku punya cara lain agar Itachi bisa bersanding bersamaku!"

"Cara lain?"beo  Eve tidak mengerti. Putri Kyuubi mengangguk antusias. Dia mendekatkan mulutnya di telinga Eve,membisikan kata-kata yang mampu membuat Eve terkejut setengah mati.

"Ayahanda telah setuju untuk menjodohkanku dengan Itachi,begitupula Klan Uchiha. Hebat bukan?"

-
-
-

Naruto menatap lekat foto yang ia dapat dari Sai. Ia tidak menyangka kalau Putri Kyuubi bisa secantik ini. Rambutnya merah seperti milik Kurama dengan kulit seputih salju. Bibirnya merah alami dan bola matanya biru. Bukan biru langit seperti Naruto,melainkan biru seperti lautan.

Putri Kyuubi sangat cantik,wajar saja ia menjadi kesayangan semua orang. Ditambah dengan sikapnya yang rendah hati dan dermawan,tidak heran kalau dia berhasil memenangkan hati rakyat Konoha.

"Eh,ini siapa?" Naruto menunjuk sosok yang merangkul bahu Putri Kyuubi.

Dia seorang gadis yang kalah cantik dibanding Putri Kyuubi. Rambutnya coklat,bola matanya hijau dan senyumnya sangat manis. Naruto mengernyit,tidak pernah melihat gadis ini sebelumnya.

Sai ikut melongok,dia tersenyum sambil menunjuk ke arah gambar. "Dia Evalina Scarlett. Sahabat dari mendiang Putri Kyuubi."

"Sahabat? Kemana dia sekarang?"

"Dia sudah meninggal. Tujuh tahun yang lalu."

-
-
-

"Nih,kau dapat surat cinta." Eve menyerahkan surat pemberian Putri Kyuubi dengan malas.

"Dari Putri Kyuubi,kan? Wah,beruntungnya aku seorang Tuan Putri bisa jatuh hati padaku." Itachi berkata dengan sombong. Eve memutar bola mata mendengarnya.

Itachi merobek amplop itu,menarik kertas di dalamnya keluar,kemudian membuka lipatannya. Senyum angkuh kembali dilemparkannya pada Eve ketika selesai membacanya.

"Kau laksana mentari yang menyinari duniaku,"katanya,membaca keras-keras sepenggal kalimat dari isi surat itu. Sudut bibirnya terangkat,membentuk seringaian menyebalkan. "Bahkan gadis tercantik di Kerajaan Konoha mengakui ketampananku."

Eve mendengus mendengar ucapan narsis Itachi. "Lalu memangnya kenapa? Kau mau dapat nobel karena hal itu,hah?" Eve terdengar jengkel.

Itachi mengangkat dagunya dengan pongah. "Kau terdengar cemburu."

Mata Eve melotot mendengarnya. "Apa kau gila?"

"Secara teknis kau yang gila disini,nona muda." Itachi berbicara dengan raut kalem. "Maksudku,ada seorang pria nyaris sempurna seperti aku,yang diincar seluruh gadis di Konoha dan kau satu-satunya gadis yang terus menolak pesonaku."

"Berhenti menjadi denial,Eve." Itachi menyentil kening Eve. "Aku tahu kau juga jatuh dalam pesonaku,kan?"

"Tidak! Siapa bilang!"seru Eve.

Itachi malah mendekati Eve dengan senyum menyebalkannya itu. Eve reflek mundur,tidak mau dekat-dekat dengan pria yang notabennya adalah pria paling menyebalkan di Konoha (menurut Eve) . Namun pria itu malah makin mendekat,membuat Eve terus mundur hingga gadis itu tersandung kakinya sendiri.

Eve nyaris jatuh kalau Itachi tidak buru-buru menangkapnya,mengurungnya dalam pelukan. Mata Eve terkejap ketika disadarinya jarak antara wajah mereka terlalu dekat. Eve bahkan bisa merasakan deru nafas Itachi serta wangi parfumnya yang begitu maskulin.

Eve menggelengkan kepalanya. 'Sadar'pikir Eve. Gadis itu berusaha lepas dari pelukan Itachi namun gagal. Itachi seolah ingin terus mengurungnya dalam pelukan.

"Akuilah Eve,kau telah jatuh hati padaku." Itachi berbisik di telinga Eve,menimbulkan sensasi merinding.

Eve menendang tulang kering Itachi,membuatnya terbebas dari kungkungan Itachi. Itachi memengangi kakinya yang kesakitan sambil terus mengumpat. Ia mendelik ke arah Eve yang sama mendeliknya ke arahnya.

"Dasar sinting,"desis Eve kesal. Namun pipinya bersemu merah dan tidak dapat dipungkiri kalau jantungnya tengah berdegub dengan kencang saat ini.

-
-
-

Lili putih itu diletakan di sebuah makam. Raja Hashirama mematung,menatap nisan itu dengan sedih. Sudah tujuh tahun tapi rasanya baru seperti kemarin. Hashirama masih bisa merasakan pedihnya luka yang sudah membekas itu. Luka yang selalu menjadi mimpi buruknya disetiap malam menjelang.

Ini hari yang sama saat ia kehilangan putri sulungnya. Hari dimana Hashirama telah gagal memerankan tugasnya sebagai seorang ayah. Hashirama tidak akan pernah lupa kegagalannya di masa lalu.

"Dari mana kau tahu tempat ini,Naruto?" Hashirama bertanya tanpa mengalihkan pandangannya dari batu nisan.

Naruto terkesiap,namun cepat-cepat memulihkan ekspresinya menjadi normal. Sepatunya beradu dengan rerumputan yang lembut. Gadis itu berjongkok,meletakan sebuket bunga lili di makan tadi.

"Pangeran Sai yang memberi tahu saya." Naruto mulai berbicara,kedua telapak tangannya mengatup,hendak membaca doa.

"Pangeran Sai benar-benar perlu diwaspadai."

Naruto melirik Hashirama setelah selesai berdoa. "Mengapa Anda berbicara begitu? Justru Keluarga Kerajaan yang perlu diwaspadai."

"Anda bilang Anda menerima saya disini,menganggap saya seperti anak Anda sendiri. Begitupun Kurama. Kalian bertingkah seolah aku adalah bagian dari keluarga ini." Naruto memejamkan matanya.
"Tapi nyatanya kalian menyembunyikan kenyataan sebesar ini padaku,menganggapku sebagai orang asing."

"Aku yakin kau belum mendengar keseluruhan ceritannya." Hashirama berkata dengan tenang. "Apa yang kau dengar terbatas pada fakta bahwa Uchiha Itachi merupakan alasan di balik kematian Putri Kyuubi."

"Bukankah itu benar?"

"Ya." Hashirama menatap lekat manik biru Naruto. "Tapi tidak sepenuhnya benar."

Hashirama sedikit mendongakan kepalanya,memerhatikan kegelelapan yang mulai melingkupi langit.

"Kyuubi,Putriku yang malang itu ..."

-
-
-

"Selamat atas pertunanganmu."

Itachi reflek menoleh,mendatapi gadis dengan rambut coklat sebahu tengah berdiri diambang pintu. Senyumnya mengembang namun terkesan hampa. Ada semacam rasa getir di sana.

Itachi menundukan kepalanya,tak kuasa menatap sang hawa. "Maafkan aku,"katanya pelan.

Gadis itu menggeleng dengan senyum dipaksakan. "Apa yang perlu dimaafkan,Itachi? Apa yang kau lakukan saat ini adalah benar. Sebagai penerus klanmu kau memang wajib mematuhi para tetua."

Gadis itu berjalan mendekati Itachi. Telapak tangannya yang kecil menangkup kedua pipi Itachi yang terasa dingin.

"Kau bertunangan dengan gadis tercantik di Kerajaan ini loh.Berbahagialah."

Itachi menggeleng. Tangannya memegang lembut tangan gadis itu di pipinya. "Tapi aku mencintaimu."

"Dan aku tidak pantas untuk kau cintai." Gadis itu menyingkirkan tangan Itachi dengan perlahan. "Lupakan aku. Jalanilah hidup baru dengannya. Sejak awal kalian memang ditakdirkan bersama."

"Aku tidak mau." Itachi merengkuh gadisnya,menghirup aroma tubuh gadisnya dengan rakus. "Aku mencintaimu,Eve. Hanya dirimu."

"Itachi,kau---" Itachi membungkam mulut Eve dengan bibirnya. Memberikan lumatan-lumatan lembut yang menuntut balasan. Eve terbuai,perlahan memejamkan matanya dan membalas setiap ciuman Itachi.

Itachi menjauhkan wajahnya,menyudahi ciuman panjang mereka yang sarat akan emosi. Wajah Eve memerah. Tubuhnya lemas. Itachi kembali membawa Eve ke dalam pelukan,membuatnya merasakan kenyamanan akan kehangatan.

"Jadilah milikku,Eve." Itachi mengecup puncak kepala Eve. "Aku berjanji akan selalu mencintaimu. Biarkan kita egois untuk kali ini."

-
-
-

Celia berlarian di halaman rumah,menghindari kejaran sang ayah. Tawanya yang renyah mampu membuat siapa saja yang mendengarnya tersenyum,termasuk Sasuke.

Sasuke berdiri di beranda,tubuhnya bersandar pada tiang. Melihat mereka membuat Sasuke sadar bahwa hidup lebih dari sekedar menjadi yang terbaik,lebih dari menjadi penerus klan Uchiha. Ada banyak mimpi indah yang sederhana yang belum pernah Sasuke pikirkan.

Itachi,yang meski kehilangan segalanya masih mampu hidup dengan bahagia. Disini,bersama putri kecilnya di rumahnya yang kecil. Jika saja ia bisa seperti itu,hidup bersama dengan Naruto.

Ah,kenapa dia jadi semelankolis ini? Sasuke mencibir dirinya sendiri.

"Paman Suke!" Celia melompat ke arah Sasuke. Kedua tangannya merentang,hendak memberi pelukan ala beruang.

Sasuke yang belum mempunyai persiapan apa-apa langsung terjatuh dengan tubuh Celia di atasnya. Kepalanya nyeri akibat terkantuk lantai keramik.  Celia tertawa-tawa,tampak puas mengerjai sang Paman sebelum akhirnya mengecup pipi Sasuke.

"Aku sayang Paman!"katanya.

"Hn." Sasuke bergumam tidak jelas. Celia makin tertawa,ditariknya kedua pipi Sasuke keras-keras.

"Paman ayo senyum! Paman tampan kalau senyum!"

"Celia,lepaskan---ini sakit."  Sasuke berusaha melepaskan,namun Celia malah makin keras menarik pipi Sasuke.

"Celia sayang,ayo lepaskan. Jangan begitu pada Pamanmu." Itachi ikut berbicara.

"Biar saja! Aku tidak akan melepasnya sampai Paman mau menuruti permintaanku!"katanya tegas.

"Baik-baik. Paman akan menuruti permintaanmu." Sasuke menyerah.

Celia melepaskan tangannya dari pipi Sasuke. Senyum kemenangan terkembang. "Janji?"

"Janji."

"Oke!" Celia menjauh dari atas tubuh Sasuke. Dari ekspresinya,Sasuke sudah menebak kalau permintaan Celia pasti hal-hal menyusahkan.

"Katakan,apa permintaanmu."

"Aku mau bertemu Nenek Mikoto juga Putri Naruto!"katanya antusias.

Sasuke nyaris melongo. Tuh,kan,apa dia bilang. Celia pasti menginginkah hal-hal menyusahkan. Tapi---tunggu ...

Bagaimana Celia tahu Putri Naruto?

-
-
-

Tbc

Oke,saya sudah berusaha update secepat mungkin. Semoga part ini lebih panjang dari kemarin. Nah,teka-teki masa lalu Itachi udah bisa mulai kejawab kan? Terus gimana menurut kalian? Apakah Sasuke akan menuruti keinginan Celia????

Wel,makasih udah mau baca tulisan saya.

Salam.

Seguir leyendo

También te gustarán

691K 43.3K 31
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
166K 16.9K 67
FREEN G!P/FUTA • peringatan, banyak mengandung unsur dewasa (21+) harap bijak dalam memilih bacaan. Becky Armstrong, wanita berusia 23 tahun bekerja...
42.7K 2.4K 23
Jarang tersenyum, sedikit berbicara. seakan Ia hanya menggunakan tatapan matanya sebagai sarana untuk menyampaikan semuanya. namun terkadang melempar...
56.7K 3.1K 19
seorang gadis bernama Gleen ia berusia 20 tahun, gleen sangat menyukai novel , namun di usia yang begitu muda ia sudah meninggal, kecelakaan itu memb...