(END) RAYHAN AND ANGELA

By matchamallow

18.1M 864K 75.1K

ISI MASIH LENGKAP!! ROMANCE DEWASA Seri ke 2 dari trilogi Sean-Rayhan-Daniel ANGELA PRAMOEDYA Sejak pertemuan... More

Keterangan
Part 1-Rayhan
Part 2- Angela
Part 3-Justin
Part 4 - Love Confession
Part 5-Dia...hanya Angela
Part 6 - The Promise
Part 7-Feeling Alone
Part 8-Birthday
Part 9 - Auction
Part 10-The Result
Part 11-Tempted and The First Kiss
Part 12-Wish I could say the same thing...
Part 13-The Truth
Part 14-Double Jeopardy
Part 15-Fallin Tears
Part 16-New Life
Intermezzo
Part 17-Angela
Part 18-Rayhan
PART 19-Desire
Part 20-(Private) My Promise
Part 21-The Feeling
Part 22-Reason
Part 23-This is What You Came For
Part 24-(Private) The Biggest Fear
Part 25 - Past and Present
Part 26 - Forgive but Not Forget
Part 27 - Second Chance
Part 28 - Do You Really Love Me?
PART 28.2 - DO YOU (REALLY) LOVE ME?
Part 29 - Crazy
Part 30 - The Painful Truth
Part 31 - Why?
Part 32 - We don't Talk Anymore
Part 33 - I'll Be Alright
Part 34 - Mourning Day
Part 36 - Imperfect
Part 37 - Pride and Prejudice
Part 38 - Heritage
Part 39 - True Love is a Waiting
Part 40 - Chasing You
Part 41 - Marry Me Please
Part 42 - (END) Take Me Home
Q/A serta Trailer Rayhan and Angela
Epilog dan Extra Part Rayhan & Angela

Part 35 - If Life is so Short

247K 19.2K 2K
By matchamallow

"Terakhir, aku ingin menyampaikan bahwa pembacaan surat wasiat selanjutnya bersifat pribadi sesuai permintaan Tuan Pramoedya sehingga semua orang terkecuali yang namanya disebutkan di dalam wasiat, harap meninggalkan ruangan."

Pernyataan itu tentu saja membuat ruangan mulai semakin berisik dengan gumaman dari orang-orang yang menyatakan keheranan. Satu per satu dari mereka meninggalkan ruangan termasuk Daniel yang hanya menepuk-nepuk bahu Rayhan dengan raut wajah prihatin. Daniel tahu bahwa dirinya syok mendengar kenyataan itu.

Setelah hanya tinggal mereka bertiga yang ada di ruangan tersebut, Rayhan yang sudah menahan kesabarannya sejak tadi langsung maju dan merampas map yang tadinya dibacakan oleh notaris. "Ini semua tidak masuk akal! Almarhum Papaku pasti hanya bergurau bukan?!" geramnya tak sabar sambil membuka map. "Mana hasil tes DNA itu?!"

"Mungkin anda tidak menyetujui pembagian itu, tapi..."

"Aku tidak membicarakan tentang pembagian warisan sialan itu! Aku membicarakan tentang tes DNA!" bentak Rayhan.

"Re!! Tenangkan dirimu!!" Ibunya ternyata telah menghampirinya sejak tadi dan kini ia mengguncang bahu Rayhan.

"Aku tidak akan bisa tenang, Ma!! Aku tidak bisa tenang sebelum aku melihat dengan mata kepalaku sendiri bukti yang menyatakan bahwa..." Rayhan menoleh pada Angela yang masih duduk di kursinya dengan tatapan kosong. Tampaknya Angela juga belum bisa pulih dari keterkejutannya.

"Bahwa Angela memiliki hubungan darah denganku..." dengan berat hati akhirnya Rayhan mengucapkan kalimat itu pelan-pelan.

Ibunya memejamkan mata dan masih mencengkeram bahunya. "Re....ada sesuatu yang harus kauketahui...." dengan terbata-bata ia mengucapkannya sehingga Rayhan mengerutkan kening. "Angela....bukan adik kandungmu."

Rayhan kebingungan. Ibunya mengatakan Angela bukan adik kandungnya. Tadi kuasa hukum ayahnya menyebut bahwa Angela adalah anak kandung ayahnya.

"Apa itu berarti hasil tes DNA itu tidak ada?" tanya Rayhan. "Bahwa berita tadi tidak benar?" Rayhan sangat berharap bahwa ibunya akan mengiyakan.

"Tes DNA itu benar. Angela memang anak kandung Ryan." Ibunya membuka mata dan menatapnya tajam.

"Lalu kenapa Mama mengatakan kalau Angela bukan...Oh,Tuhan..." sekelebat kesimpulan mulai memasuki pikiran Rayhan akibat perkataan ibunya. Jika ibunya mengatakan ia tidak memiliki hubungan darah dengan Angela sedangkan tes DNA itu benar, hanya ada satu kemungkinan....

Dan itu adalah...

"Apakah yang kupikirkan sekarang benar, Ma?" Rayhan menatap ibunya tak percaya.

Ibunya menatap Rayhan balik dengan sedih. Mereka berdua saling bertatapan. Ibunya lalu memalingkan tubuh dan meminta sesuatu pada notaris. Notaris itu memberikan sepucuk surat padanya.

"Di dalamnya ada surat yang ditulis oleh Ryan untukmu jauh-jauh hari. Dan juga....salinan surat keterangan adopsimu dari panti asuhan..." ibunya mengucapkan hal itu dengan terbata-bata sambil menyerahkan surat dalam amplop tersegel padanya.

Rayhan menerima surat itu pelan-pelan dan melihat tangan ibunya gemetar.

"Maka dari itu Ryan menyuruh semua anggota keluarga keluar dari ruangan ini, Re...Ryan tidak ingin semua orang tahu dan kau mendapat malu...Ia hanya ingin ini diketahui oleh kita bertiga..."

Rayhan mundur selangkah sambil menggelengkan kepala. "Mengapa kalian tidak memberitahukan padaku hal ini sejak lama?" tanyanya pilu.

"Mama ingin memberitahukannya padamu, tapi Ryan sudah membuat Mama berjanji. Ia ingin tetap membuatmu menganggapnya ayah agar kau tidak menjauh darinya...."

"Lalu kenapa ia memberiku bagian lebih besar dari yang lain?"

"Karena ia menyayangimu, Re..."

"Itu tidak masuk akal..." Rayhan memandangi semua orang yang ikut memandangnya termasuk Angela yang pasti juga mendengar fakta tadi sehingga sekarang ia sudah ikut berdiri dan juga menatap Rayhan dengan prihatin.

Rayhan tidak ingin semua ini terjadi. Ia tidak ingin dikasihani. Ia tidak ingin melihat tatapan itu...

"Jika aku bukan putranya, maka aku tidak berhak atas semua ini!" Rayhan mengucapkan hal itu lalu berlalu keluar ruangan.

"Re!!" Rahma ikut berlalu juga keluar ruangan mengejarnya.

Angela masih berdiri di tempatnya...

Ia merasa lega dan senang kembali mengetahui kenyataan bahwa mereka berdua bukan saudara sedarah. Angela mengerti jika ia merasa lega tapi ia tidak mengerti mengapa ia harus merasa senang. Saudara ataupun bukan, tidak akan mengubah keadaan mereka karena kakaknya sudah menikah. Ya, Tuhan! Apa sekejap tadi ia masih mengharapkan untuk menikah dengan kakaknya?

"Nona Angela Pramoedya, ayah anda juga menitipkan surat ini kepada anda."

Angela menatap surat yang disodorkan oleh notaris padanya. Ia menerima surat itu dengan ragu-ragu.

_________________________

Rayhan masih melangkah lebar-lebar melewati beberapa anggota keluarga yang masih berlalu lalang di sekitar rumah itu. Ia tidak menggubris beberapa orang yang bertanya padanya. Sayup-sayup ia masih mendengar ibunya dan Daniel yang memanggil-manggilnya dari belakang, tapi ia terus melangkah tanpa henti ataupun memperlambatnya. Di tangannya masih tergenggam surat tadi.

Kenyataan itu benar-benar menghancurkan dirinya.

Rayhan merasa sangat bersalah dan malu. Ia bukan anak kandung Ryan Pramoedya tapi selama ini ia menghina Angela. Ya, Tuhan, Ia menghina darah daging dari seseorang yang telah merawat dan membesarkannya selama ini! Ia benar-benar terkutuk.

Ia bahkan pernah menyebut Angela sebagai parasit yang memakai uang keluarganya padahal sesungguhnya Angela berhak atas semua itu. Rayhanlah yang pantas disebut parasit. Ayahnya bahkan memberinya akses untuk menggunakan uang sesuka hatinya melebihi Angela.

Gara-gara ulahnya pula, ayahnya harus hidup terpisah dari putrinya sendiri selama empat tahun terakhir, padahal mungkin itu adalah sisa waktu yang sangat penting bagi mereka.

Angela selama ini hidup dengan penuh hinaan menggantikan status Rayhan sebagai anak angkat. Betapa Rayhan sangat membenci dirinya sendiri saat ini.

Rayhan berhenti berjalan setelah mencapai taman dan tidak ada seorang pun yang ada disana. Ia berhenti di depan pohon berukir inisial itu.

A+R

"Re, Mama tahu kau pasti terkejut, tapi kau harus menerima semua ini."

Ibunya dan Daniel ternyata sudah berhasil menyusulnya. Daniel hanya mendengarkan mereka berdua dengan alis berkerut. Rayhan perlahan menoleh. Ia sudah mulai mendapatkan sedikit ketenangan dirinya kembali.

"Apakah...Apakah aku juga bukan anakmu?" tanya Rayhan pada ibunya.

Rahma mendekati Rayhan perlahan-lahan. "Aku adalah ibu kandungmu. Kau hanya tidak ada hubungan darah dengan Ryan."

"Jadi...siapa ayah kandungku?"

Ibunya menghentikan langkah dan terlihat terkejut dengan pertanyaan itu. Ia hanya terdiam di sana dan gemetar menatap Rayhan. Detik demi detik berlalu dan ibunya tidak kunjung menjawab.

"Ma...siapa?" Rayhan mengulang pertanyaannya kembali.

"Mama....Mama tidak tahu, Re!!" Ibunya mulai mundur sambil menatapnya cemas.

"Apa?!" Rayhan mengernyit tidak percaya mendengar jawaban yang diucapkan ibunya tadi. Ia tidak mungkin ada di dunia ini tanpa seorang ayah bukan?

"Jangan pernah menanyakan pada Mama siapa ayah kandungmu lagi!" Rahma berteriak frustrasi dan berbalik. Kini ia yang berlari meninggalkan Rayhan berdua dengan Daniel.

Daniel menoleh pada Rayhan yang hanya tercengang keheranan menatap ibunya yang sudah menghilang ke dalam rumah kembali.

"Aku tidak tahu pasti apa yang terjadi, tapi aku mungkin bisa mengira-ngira." ujar Daniel sambil mendekati Rayhan dan menepuk-nepuk bahunya. "Apa itu? Yang ada di tanganmu?" tanyanya sambil menunjuk surat yang digenggam Rayhan.

Rayhan hampir melupakannya. Ia segera mengambil dan membuka surat itu tergesa-gesa. Di dalamnya memang terdapat salinan dari surat adopsinya dan selembar kertas yang berisi tulisan tangan Ryan Pramoedya. Rayhan selalu mengenal tulisan itu sepanjang ia hidup.

Ia mulai membacanya.

*********************************

Untuk putraku, Rayhan.

Mungkin saat kau membaca surat ini, Papa sudah tidak ada bersamamu. Papa memang membuat surat ini saat mengetahui bahwa umur Papa mungkin tidak begitu lama.

Papa hanya ingin menjelaskan sesuatu yang mungkin memunculkan pertanyaan bagimu bagaimana semua ini bisa terjadi.

Sejak kecil, Papa berteman akrab dengan ibumu. Dia adalah gadis yang baik dan menyenangkan. Kami saling menyukai, tapi tidak ada perasaan cinta di dalamnya. Semuanya hanya bersifat platonik. Papa menganggapnya seorang adik begitu pula sebaliknya.

Saat berumur sembilan belas tahun ia dijodohkan oleh seseorang yang juga berasal dari keluarga berada. Ibumu kebetulan tidak menyukai pria yang dijodohkan dengannya itu dan memilih menyukai pria lain. Papa tidak begitu mengenal pria lain itu dan menyuruhnya berhati-hati. Tapi ternyata diam-diam ibumu tetap menjalin hubungan dengannya. Papa tidak berani mencampuri urusan pribadinya terlampau jauh.

Di saat yang sama, Papa bertemu dengan seseorang. Ibumu mengenalnya juga. Dia adalah Caroline. Kami berdua saling mencintai. Dia hanya gadis yatim piatu biasa yang bekerja sebagai pramuniaga, sehingga ditentang oleh keluarga Papa. Kesalahan Papa adalah menuruti keluarga Papa saat itu sehingga melukai hati Caroline dan membuatnya pergi. Saat ia telah pergi, Papa baru menyadari bahwa tidak ada yang bisa menggantikannya dalam hidup Papa.

Setahun kemudian, musibah terjadi. Ibumu kawin lari bersama pria yang selama ini ia puja. Saat itu ia berumur dua puluh tahun. Beberapa bulan kemudian, keluarga ibumu menemukannya. Hampir tak bernyawa dan menurut hasil kepolisian ia diperkosa berkali-kali oleh beberapa orang pria. Ternyata pria yang dipercaya selama ini oleh ibumu dan ia cintai adalah sindikat penjual wanita dan anak. Mungkin kau tidak mempercayainya tapi hal itu memang ada di dunia yang kejam ini dan ibumu termasuk orang yang tidak beruntung bertemu mereka.

Papa menjenguk ibumu. Ia trauma dan tidak berbicara apapun pada Papa. Tapi Papa masih beruntung karena ia masih mau menerima kunjungan Papa. Keluarganya menceritakan bahwa ibumu trauma setiap melihat laki-laki termasuk ayahnya sendiri dan pasti histeris hingga melemparkan barang-barang. Setelahnya, Papa tidak pernah melihatnya lagi selama hampir setahun. Keluarga ibumu hanya mengatakan bahwa ia sedang menjalani terapi.

Beberapa bulan kemudian, ibumu muncul di hadapan Papa dan meminta tolong untuk mengambil bayinya yang diserahkan oleh keluarganya ke panti asuhan. Ternyata selama ini ibumu hamil dan disembunyikan hingga melahirkan karena takut mendapat aib.

Papa mendatangi keluarga ibumu untuk berbicara agar mengambil kembali dirimu di sana, tapi mereka menolak dan bahkan mengancam akan mengusir ibumu jika berani mengambilmu kembali. Akhirnya Papa mengupayakan berbagai cara hingga akhirnya mengadopsimu.

Papa menikahi ibumu, karena dua alasan. Pertama, Papa tidak menemukan wanita lain dalam hidup Papa untuk dicintai setelah Caroline pergi. Kedua, keadaan ibumu begitu terpuruk. Tunangan ibumu meninggalkannya setelah ia mendapat musibah itu. Keluarga ibumu sudah tidak mau menerimanya lagi karena ia memperjuangkanmu. Dan Papa tidak tega membiarkan anak dari orang yang kusayangi hidup dengan menyandang status anak haram.

Papa menikahinya meski kami tidak pernah saling mencintai. Kami juga tidak bersikap seperti suami istri normal. Pertama Papa menawarkannya, ibumu menolak karena ia masih trauma terhadap laki-laki hingga saat ini. Akhirnya kami membuat perjanjian bahwa kami hanya menikah di atas kertas.

Dan delapan tahun kemudian saat ibumu sudah pulih dan berhasil melupakan segalanya sehingga bisa tersenyum kembali, Papa tidak sengaja bertemu Caroline. Caroline memang sudah mendapat karir yang baik dan ia belum menikah. Kami menjalin hubungan kembali karena Papa memohon serta meminta maaf padanya, tapi Papa belum memberitahunya tentang keberadaanmu dan ibumu.

Ibumu mengetahui hal tersebut dan mendukung Papa. Ia yang berinisiatif untuk mengurus perceraian kami padahal Papa sudah melarangnya karena memikirkan perasaanmu. Ibumu hanya mengatakan Papa sudah berkorban begitu banyak untuknya dan ia akan sangat senang jika dapat membantu Papa meraih kebahagiaan.

Papa bercerai dengan ibumu dan menikahi Caroline secara rahasia tanpa banyak yang mengetahuinya. Kesalahan kedua Papa adalah tidak menceritakan tentang kalian sejak awal pada Caroline. Caroline akhirnya mengetahui secara tidak sengaja tentang kalian berdua dan salah paham sehingga ia menghilang lagi dari Papa.

Papa menemukannya setelah mengetahui bahwa ia telah memiliki Angela yang saat itu berusia enam tahun. Caroline manyangkal mati-matian kalau Angela adalah anak kami hingga terpaksa Papa diam-diam bekerjasama dengan pihak sekolah Angela untuk melakukan tes DNA. Dan ia benar anak Papa.

Cinta tidak selamanya berakhir bahagia. Saat Papa sudah mendapatkan kepercayaan Caroline kembali, ia meninggal dalam kecelakaan mobil beberapa bulan kemudian. Sesaat sebelum meninggal di rumah sakit ia mengatakan bahwa hanya Papa satu-satunya pria yang dicintainya dalam hidup.

Kata-kata itu selalu Papa ingat selamanya. Caroline bisa tetap mencintai seseorang yang hanya bisa memberikan penderitaan padanya hingga akhir hayat. Saat itu Papa berpikir seandainya Papa bisa memutarbalikkan waktu dan tidak menolak Caroline saat ditentang keluarga Papa. Seandainya pula Papa jujur menceritakan semuanya sejak awal saat bertemu dengannya untuk kedua kali. Betapa banyak waktu yang telah Papa sia-siakan tanpa dirinya hingga Papa menyadari bahwa semua telah terlambat.

Jangan pernah menyia-nyiakan orang yang kaucintai, karena hidup ini begitu singkat. Sewaktu-waktu kau bisa membuka mata di pagi hari dan menyadari ia tidak ada di sisimu.

Maafkan Papa tidak pernah menceritakan semua ini padamu, Re.

Papa juga memaksa ibumu untuk berjanji.

Karena Papa mencintaimu seperti anak sendiri dan ingin kau terus menganggapku sebagai ayahmu hingga akhir hayat. Jika kau bisa memaafkan Papa, kumohon jagalah Angela sebagai pengganti Papamu ini. Angela tidak banyak mendapat kebahagiaan semasa ia hidup. Dan itu adalah jawaban mengapa Papa selama ini memanjakannya. Papa juga sudah membuat surat pada Angela dengan isi yang kurang lebih sama dan semoga ia bisa menerima.

Yang mencintaimu,

Papa

**********************

"Ada apa, Re? Boleh aku tahu?" tanya Daniel.

"Aku...." Rayhan menurunkan surat itu dan memberikannya pada Daniel. "Aku harus mencari ibuku."

Rayhan berlari kembali ke dalam rumah. Ia mencari setiap sudut ruang tamu dengan tidak sabar tapi ia tidak menemukan ibunya. Semua orang memperhatikan tingkah anehnya dan Rayhan tidak peduli.

Ia akhirnya menemukan ibunya di kamar. Sedang menangis menatap keluar jendela.

"Ma..." Rayhan menghampiri dan memeluknya. Ibunya semakin menangis terisak. "Meski aku berasal dari mimpi burukmu, Mama harus tahu bahwa aku selalu mencintaimu, Ma." tanpa sadar Rayhan ikut meneteskan airmata. Ternyata ibunya telah melalui cobaan yang begitu berat hanya karena keberadaannya di dunia ini.

"Tidak, Re...Kau bukanlah mimpi buruk Mama." Ibunya melepaskan pelukan itu dan mencengkeram bahunya. "Sekalipun di kubangan lumpur, berlian tetaplah berlian, Re. Kau akan selalu menjadi berlian bagi Mama. Dan kita berdua berhutang budi pada Ryan seumur hidup untuk itu." ucap ibunya sungguh-sungguh.

Rayhan menatap ibunya. Ternyata selama ini ia salah sangka. Ia mengira ibunya menangis karena perceraian, tapi ibunya menangis karena ayah angkatnya tidak berhasil menemukan kebahagiaan saat orang yang dicintainya telah pergi untuk selamanya. Dan ia melampiaskan kebenciannya pada Angela tanpa tahu yang sebenarnya terjadi.

Kau tahu, Re...Jika kau merasa bahwa Papa tidak mempedulikanmu selama ini, kau salah...

Suatu hari nanti kau akan mengerti dan tahu bahwa Papa selalu menyayangimu di atas segalanya....

Papanya sungguh menyayanginya di atas segalanya dengan memberinya semua yang seharusnya lebih pantas menjadi milik Angela.

Dan Rayhan begitu tidak tahu diri.

"Ma...." Rayhan memeluk ibunya kembali erat-erat. "Aku tidak bisa hidup di sini lagi...Aku tidak pantas mendapatkan ini semua karena ini bukan milikku."

Ia terdiam sejenak sebelum memutuskan.

"Aku akan pergi..."

***

Continue Reading

You'll Also Like

471K 44.8K 28
Lily, itu nama akrabnya. Lily Orelia Kenzie adalah seorang fashion designer muda yang sukses di negaranya. Hasil karyanya bahkan sudah menjadi langga...
6.3M 324K 74
"Baju lo kebuka banget. Nggak sekalian jual diri?" "Udah. Papi lo pelanggannya. HAHAHA." "Anjing!" "Nanti lo pura-pura kaget aja kalau besok gue...
1.6M 130K 28
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Roman dikenal sebagai sosok misterius, unto...
312K 16.4K 48
Ravena Violet Kaliandra. Mendengar namanya saja membuat satu sekolah bergidik ngeri. Tak hanya terkenal sebagai putri sulung keluarga Kaliandra yang...