exo imagine series; spring lo...

By seahun-

392K 36.5K 6.3K

❝ in my dreams you're with me, we'll be everything I want us to be ❞ warn: baku or non baku/ harsh words/ mat... More

Sehun
Chanyeol
D.O
Chen
Lay
Baekhyun 0.1
Baekhyun 0.2
Baekhyun 0.3
Baekhyun 0.4
Baekhyun 0.5
Baekhyun 0.6
Baekhyun 0.7
Baekhyun 0.8
Xiumin 0.1
Xiumin 0.2
Xiumin 0.3
Xiumin 0.4
Xiumin 0.5
Xiumin 0.6
Kai 0.1
Kai 0.2
Kai 0.3
Kai 0.4
Kai 0.5
Kai 0.6
Kai 0.7
Kai 0.8
Kai 0.9
Kai 1.0
Kai 1.1
Kai 1.2
Kai 1.3
Suho 0.1
Suho 0.2
Suho 0.3
Suho 0.4
Suho 0.5
Suho 0.6
Suho 0.7
Suho 0.8
Suho 0.9
Suho 1.0
Suho 1.1
Suho 1.2
Suho 1.3
Suho 1.4
Suho 1.5
Suho 1.6
Suho 1.7
Suho 1.8
Suho 1.9
Suho 2.0
Suho 2.1
Suho 2.2
ekskul +osh
Pcy -hug me.
Lu Han -ex.
Lu Han -ex2
Kak Kris
Imagine
wrong +pcy
bc: chen!

Baekhyun 0.9

7.5K 650 37
By seahun-


In the beginning your dream, your word, the summer that was fresh
Also brighter than the heaven's south side
Yes, you are my baby baby baby, baby baby baby - Baby (EXO).

🐣

Sudah dua bulan berlalu sejak kejadian "itu", Baekhyun kembali pada rutinitasnya bersama exo dan lo juga kembali menjadi fansite masternim yang selalu ngikutin Baekhyun kemana-mana.

Tapi belakangan ini lo udah mulai jarang ngikutin dia lagi karna lo gampang kecapean dan sering gak enak badan.

"Eomma, tidak ada jeruk di kulkas?" Ucap lo sambil menutup kembali pintu kulkas.

"Kamu ini kenapa sih tumbenan banget suka makan jeruk semingguan ini? Biasanya juga sampe busuk jeruknya kamu kacangin"

"Aish, eomma bilang aja gak ada gausah mengomel. Aku keluar beli jeruk dulu"

"Ya! Anak ini"

Lo berlari ke kamar mengambil dompet dan hoodie kemudian berjalan ke supermarket dekat rumah.

Niat awalnya lo cuma beli jeruk tapi karna gak tahan liat mangga akhirnya lo beli mangga juga.

Saat akan membayar ke kasir, lo melewati rak yang berisi pembalut wanita. Lo kemudian tertegun sesaat.

"Gue udah menstruasi kan bulan lalu?" Lo mencoba mengingat-ingat.

Selesai bayar belanjaan, lo langsung lari kerumah buat mastiin. Lo takut kalo seandainya ternyata lo hamil.

"Ngapain kamu lari kayak gitu?" Tanya Ibu tapi gak lo hiraukan.

Lo ngebuka laci tempat lo biasa naruh persediaan pembalut.

Utuh. Pembalutnya masih utuh.

Hati lo mencelos setika, tubuh lo merosot perlahan ke lantai.

Telat dua bulan. Mudah kelelahan. Sering makan yang asam-asam.

Tangan lo bergetar, air mata lo seketika berjatuhan. Lo takut. Lo takut seandainya lo hamil.

"Y/n mana jeru-" omongan Ibu terpotong karena ngeliat lo yang nangis dilantai.

"Kamu kenapa nak?"

"Eom-eomma.." lo memandang Ibu lo takut.

"Wae? Kamu kenapa? Cerita pada eomma eoh?"

"A-aku ta-takut.."

"Takut kenapa? Bicara yang jelas" Ibu mengusap air mata lo pelan.

"Eomma, ba-bagaimana ini? Bagaimana kalau aku hamil?" Ibu lo seketika membeku mendengar pertanyaan lo.

"Ayo kita ke dokter" ucap Ibu lo setelah beberapa saat terdiam.

Setelah di periksa, ternyata lo memang benar hamil dan usia kandungan lo udah menginjak minggu ke enam.

Lo menangis sepanjang jalan, merutuki diri lo yang gak hati-hati waktu itu.

Baekhyun gak pake kondom dan lo lupa minum pil kontrasepsi. Itulah kenapa lo bisa hamil.

"Gwaenchana, eomma dan appa tidak akan marah. Kami malah senang kamu dengan Baekhyun" ucap Ibu lo lembut sambil ngusap kepala lo pelan.

Bukan, bukan itu yang lo takutkan sebenarnya dari kehamilan ini.

Baekhyun itu seorang idol, menikahi lo sama saja merusak karirnya. Dan lo gak mau itu terjadi.

"Eomma, jangan beritahu Baekhyun. Biar aku sendiri yang memberitahunya" ucap lo kemudian masuk ke dalam kamar.

Mengurung diri, tidak mau makan, dan terus-terusan menangis.

Tiga hal itu jadi rutinitas lo selama beberapa hari ini. Ortu lo khawatir bukan main karna lo sedang mengandung.

Tidak ada cara lain selain menelpon Baekhyun dan memberitahu semuanya, itu yang dipikirkan ortu lo.

Baekhyun yang sedang latihan dance di dorm kaget mengetahui hal itu. Dia langsung buru-buru pamit dan pergi kerumah lo.

"Y/n buka pintunya, ini aku" ucap Baekhyun.

Lo yang udah lemas karena terlalu banyak nangis dan gak makan cuma bisa diem aja mandangin pintu.

Baekhyun ngegedor-gedor pintu kamar lo. Dia terus teriak kayak orang gila. Dan akhirnya dia dobrak pintu kamar lo.

Baekhyun lari kearah lo dan langsung meluk lo khawatir. Lo mulai nangis lagi di bahunya dia.

"Gwaenchana" ucap Baekhyun nenangin lo, dia ngecup pucuk kepala lo lembut.

Beberapa menit kemudian lo mulai tenang, Baekhyun melepaskan pelukannya dan natap lo lembut sambil tersenyum.

"Mari kita menikah saja, eoh?" ucap Baekhyun yakin.

Ketakutan kembali mendera hati lo. "Tidak, tidak bisa" lo menggeleng. "Karir lo bakalan hancur Baek"

"Lo ngurung diri gak makan dan nangis karna mikirin karir gue?" Lo ngangguk.

"Gue udah bilang kan buat percaya sama gue? Gue bakalan bilang baik-baik ke agensi dan fans gue. Gue yang akan nanggung semuanya. Jadi, yang harus lo lakuin hanya percaya dan ngerawat bayi kita dengan baik eoh?"

"Ta-tapi Bae-"

"Percaya saja padaku eoh? Jebal"

Lo mengangguk ragu sambil mengusap perut lo lembut.

"Baby byunie, maafkan eomma eoh? Eomma janji akan merawatmu dengan baik"

●●●

Pernikahan kalian dilangsungkan secara private. Hanya anggota keluarga dan beberapa teman kalian saja yang di undang.

Pendeta membacakan janji suci kalian, kemudian kalian memasangkan cincin di jari satu sama lain dan berciuman di depan orang tua kalian dan para tamu undangan.

Mereka memberikan tepuk tangan dan bisa kalian lihat senyuman tulus di wajah-wajah mereka.

Selama acara exo menyanyikan lagu untuk pernikahan kalian. Mereka tidak henti-hentinya menggoda Baekhyun.

Sebelum hari pernikahan banyak tekanan yang kalian dapatkan. Setelah diberitakan akan menikah dalam waktu dekat, banyak fans yang marah.

Banyak fansite yang tutup, bahkan ada yang menyuruh Baekhyun keluar dari exo. Heol.

Namun ada juga yang tetap bertahan dan terus mendukung Baekhyun sampai akhir.

Lo akhirnya sadar kalau lo emang harusnya percaya sama Baekhyun dari awal.

Karena, badai pasti berlalu dan semua akan indah pada waktunya.

Masa kehamilan lo memasuki minggu ke dua belas. Lo berubah jadi moody dan sering ngidam yang aneh-aneh.

"Baekkie, aku ingin melihatmu makan timun" lo berucap manja.

Baekhyun yang lagi minum air langsung kesedak denger permintaan lo itu.

"M-mwo?"

"Aku bilang ingin melihatmu makan timun!" Lo berucap kesel.

"Tapi kan aku tidak suka timun"

"Aaa jebal, anak kita mau lihat kau makan timun"

"Aish, arraseo" Baekhyun mengambil timun di kulkas dan memotongnya kemudian mengambil bagian paling kecil.

Mengunyahnya dengan paksa. Lo senyum-senyum seneng kemudian ngusap-ngusap kepala Baekhyun.

"Anak pintar"

Beberapa hari kemudian lo mulai pengen sesuatu yang aneh lagi. Kali ini lo pengen Chanyeol ngelus perut lo.

Baekhyun otomatis menentang keras, tapi lo kemudian nangis kayak anak kecil dan dia mau gak mau nurutin kemauan lo yang aneh itu.

Chanyeol datang beberapa saat setelah Baekhyun menelponnya.

"Cepat sentuh perut istri gue trus pergi" ucap Baekhyun ketus.

Lo mendesis dan memelototi Baekhyun. "Oppa, jangan dengarkan dia hanya cemburu"

"Haha gue tahu kok" kemudian Chanyeol ngelus-ngelus perut lo lembut dan lo ngerasa seneng banget.

Beberapa bulan berlalu dengan cepat, tidak terasa sebentar lagi lo akan melahirkan dan menjadi seorang Ibu.

Baekhyun bahkan sudah belajar cara memandikan bayi saking senangnya karena akan menjadi seorang Ayah.

Persalinannya berjalan dengan lancar walau pun lama karena badan lo agak sedikit lemah saat persalinan berlangsung.

Baekhyun yang menemani lo berusaha untuk tidak terlihat khawatir.

Betapa bahagianya dia saat anak kalian telah lahir.

Dan ternyata kalian memiliki anak laki-laki kembar.

Air mata lo gak berhenti mengalir saat melihat wajah malaikat kecil lo, begitu pun dengan Baekhyun.

Senyum di wajahnya tidak pernah hilang sedetik pun.

Kalian kemudian memberi nama anak kalian Byun Tae Kwang dan Byun Tae Yang.

Yang berarti sinar dan matahari. Sesuai dengan kekuatan Baekhyun yaitu Cahaya.

Wajah Taekwang dan Taeyang lebih di dominasi oleh gen Baekhyun, hanya hidung dan rambutnya aja yang ngambil gen dari lo.

Lima tahun kemudian..

"Taekwang-ah berhenti bermain game dan cepet mandi" lo berucap dari arah dapur.

"Tidak mau! Taekwang masih belum menang dali appa" ucap Taekwang. Mereka memang masih cadel kalau berbicara.

"Astaga, Baekhyun cepat bersiap katanya mau mengganti warna rambutmu"

"Hmmm sebentar lagi"

"Nanti keburu Taeyang bangun Baek"

Tapi dia malah tetap asik bermain game dan tidak memedulikan perkataan lo.

Karena kesal lo akhirnya menghampirinya dan menjitak kepala Baekhyun.

"Awww yeobo sakit"

"Makanya cepat bersiap kalau ku suruh. Taekwang ayo mandi"

"Ne eomma"

Lo kemudian mengambil tangan Taekwang dan membawanya ke kamar mandi.

"Handuknya kelupaan" lo bergumam kemudian kembali ke kamar mengambil handuk.

"Aku berangkat ya" ucap Baekhyun sambil meluk lo dari belakang dan nyium pipi lo.

"Hmm cepat pulang sebelum Taeyang bangun, dia pasti akan menangis mencari mu"

"Arraseo, aku pergi" kemudian Baekhyun menghilang di balik pintu.

Setelah selesai memandikan Taekwang lo berbaring sebentar di tempat tidur.

Rasanya lelah namun menyenangkan menjadi seorang ibu dan istri.

Taeyang sedang tertidur di sebelah kanan lo dan Taekwang bermain dengan boneka singa disebelah kiri lo.

Tanpa sadar lo pun jatuh tertidur.

"Yeobo" lo menggeliat menemukan Baekhyun disebelah lo.

Cup. Cup. Cup.

Baekhyun terus menciumi wajah lo biar lo bangun.

"Eungghh.. aku ketiduran ya? Anak-anak dimana?"

"Sedang bermain game" lo mendengus. "Kalian ini sama aja"

"Cepat bangun dan bergabung eoh?" Baekhyun mencium bibir lo kemudian pergi bermain kembali dengan anak-anak.

Selesai mandi lo liat Baekhyun dan Taeyang sedang memainkan game yang sama dengan yang dimainkan Taekwang tadi.

Lo pun mendekati mereka dan menjadi penonton disana.

"Eomma lihat! Tadi aku memencet tombol ini dan lihat! Ada gambal eomma, appa dan Taeyang" ucap Taekwang gembira.

"Aigoo, anak eomma pintar sekali" lo mengecup puncak kepala Taekwang.

"Eomma, eomma Taeyang juga pintal" ucap Taeyang mendekati dan meluk lo, tidak mau kalah dengan Taekwang.

"Tidak, Taekwang lebih pintal" Taekwang meluk lo juga, tidak mau kalah dari Taeyang.

"Tidak, Taeyang yang lebih pintal" Taeyang mengeratkan pelukannya.

"Arraseo, anak-anak eomma memang pintar semua" ucap lo melerai mereka.

"Appa lebih pintar dari kalian wleee" ucap Baekhyun sambil meluk kalian juga.

"Appa!" Ucap Taeyang dan Taekwang berbarengan kemudian mereka berpandangan dan tertawa.

Terimakasih karena telah lahir sebagai malaikat kecilku Taekwang-ah, Taeyang-ah.

Terimakasih karena telah menjadikanku wanita yang paling beruntung, Baekhyun.


fin.


Masihkah ada yang nungguin imagine ini? ><
Aku bawa epilogue buat kalian yang protes kaga ada adegan nikah ama Baekhyun wkwkwk
Ini bener-bener end yaaa sampe disini^^
Jangan lupa vomment yaaa ><
Thankyou❤

Continue Reading

You'll Also Like

46.4K 3.1K 22
Hidup adalah tentang bertahan setelah jatuh berulang kali! #1 in Falling -14 January 2022 #1 in jangwonyoung -25 January 2022 #1 in wonyoung -2 Mei 2...
267 60 9
Cerita ini di buat untuk sekedar hiburan "Harap untuk hati-hati,soalnya denger kabar baru. Ada penyakit menular. Enhyphen tersenyum, Engine Nambah sa...
156K 25K 46
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
17K 1.5K 16
Cinta pertama tidak pernah berhasil Benarkah itu? Kyra akan membuktikan apakah itu benar atau hanya mitos belaka...