After the wind violently blows
My world stops and you're my only one
The moment I discover you,
I'll shine even brighter
I'll be the lucky one
- Lucky One (EXO).
🐣
"Kami sudah mencoba melakukan yang terbaik.." dokter memberi jeda sesaat pada kalimatnya.
"Untung saja pasien cepat dibawa kemari sehingga kami bisa segera menghentikan pendarahan yang terjadi pada selaput otaknya akibat benturan di samping kepala yang dialami pasien. Sekarang tinggal menunggu pasien siuman saja mungkin bisa satu sampai dua hari. Tetap berdoa agar pasien cepat pulih. Saya permisi dulu" ucap dokter itu.
"Kamsahamnida dok" ucap semua yang berada disana.
Lo di pindahkan ke ruang rawat inap. Baekhyun duduk di kursi di samping tempat tidur lo.
Dia ngegenggam tangan lo dengan hati-hati seolah tangan lo bisa hancur begitu aja kalau dia ngegenggamnya terlalu keras.
"Gomawo, gomawo karna telah berjuang untuk tetap hidup" ucap Baekhyun lirih.
"Ah eomma, eommonim hari ini biar aku saja yang menjaganya. Kalian pulanglah dan beristirahatlah dulu" ucap Baekhyun.
Orang tua lo dan orang tua Baekhyun mengangguk setuju kemudian mereka pulang. Mereka berjanji akan kembali lagi besok.
Baekhyun kemudian menarik selimut agar menutupi badan lo, dia kemudian ngelus pipi lo pelan.
"Cepatlah bangun chagi-ya, jaljayo" ucap Baekhyun kemudian mengecup keningmu dengan lembut.
Pada tanggal dua puluh enam Baekhyun harus pergi untuk melakukan syuting mv terbaru mereka.
Lo yang belum sadar juga gantian di jaga oleh Ibu lo. Kata dokter memang membutuhkan beberapa waktu untuk lo sadar pasca operasi.
Baekhyun harus melanjutkan konsernya di tanggal 29, 30, dan 31. Tapi dia selalu menyempatkan diri buat mampir kerumah sakit nengokin lo.
Hari ini tepat seminggu sudah lo koma, dan lo di jaga sama Ibu lo karna Baekhyun ada urusan sebentar di dorm.
Tangan lo perlahan-lahan mulai bergerak. Lo masih berusaha membuka mata.
Hal pertama yang lo liat pas membuka mata adalah langit-langit kamar rumah sakit yang berwarna putih.
"Em-eomma" lo bergumam pelan.
Ibu lo yang lagi ngupas apel terkejut sampai pisau yang di pegangnya jatuh.
"Y/n? Kamu sudah sadar nak? Syukurlah" setetes air mata bahagia jatuh dari pelupuk mata Ibu lo.
"E-eomma aku haus" ucap lo dengan suara serak.
Ibu lo langsung ngambilin air, lo minum dengan pelan-pelan.
"Eomma panggilkan dokter sebentar ya kamu tunggu dulu disini" ucap Ibu lo kemudian bergegas keluar.
"Ah, sudah berapa lama aku tertidur ya?" Lo masih berusaha mengingat-ingat kejadian sebelumnya.
Kemudian lo inget dengan key rings yang dikasi oleh Baekhyun.
Lo berusaha bangkit dan mencari key rings tersebut. "Itu gak boleh hilang, itu cuma ada satu di dunia. Gue gak boleh bikin Baekhyun kecewa"
Dengan susah payah lo berusaha berdiri namun kaki lo masih lemah sehingga lo terjatuh.
"Aww" lo meringis kesakitan saat kepala lo gak sengaja ngebentur tepian ranjang.
"Astaga, y/n" Baekhyun dengan secepat mungkin berlari kearah lo dan bantuin lo berdiri.
"Lo ngapain bisa jatuh sih? Harusnya lo istirahat aja dulu. Eommonim mana?" Tanya Baekhyun.
"Lagi manggil dokter"
Baekhyun ngebantuin lo naik ke ranjang. "Mananya yang sakit?"
Lo nunjuk kepala sebelah kanan lo. Baekhyun kemudian ngusap-ngusap bagian yang sakit dan ngecup dengan lembut.
Jantung lo berdetak semakin kencang dapet perlakuan kayak gitu dari Baekhyun.
"Udah mendingan kan?" Lo mengangguk cepat karna gugup.
Ibu lo datang dengan dokter yang bertugas menangani lo. Katanya kondisi lo udah membaik dan besok udah bisa pulang.
Baekhyun meluk lo saking senengnya. "Syukurlah lo udah baik-baik aja. Gue takut banget kehilangan lo"
●●●
"Baekhyun liat ponsel gue gak?"
Udah seminggu setelah kepulangan lo dari rumah sakit, selama seminggu pula lo harus diem dirumah terus. Membosankan.
Ponsel lo menghilang, bahkan laptop lo juga ikutan hilang. Lo nanya sama orang tua lo mereka bilang di bawa Baekhyun.
"Ada sama gue" kata Baekhyun dari lantai bawah rumah lo.
"Balikin sini, gue mau bilang sama Yuri kalo gue udah dirumah" kata lo.
"Udah gue yang bilang, lo istirahat aja dulu katanya ntar lagi dia kesini. Nih minum vitamin lo, gue pergi ke dorm bentar" ucap Baekhyun sambil menyodorkan air dan vitamin lo.
Mengecup puncak kepala lo pelan kemudian pergi.
Yuri datang tak lama setelah Baekhyun pergi. Dia langsung meluk lo pas lo bukain pintu.
"Eonni, gwaenchanha? Mianhae eonni seandainya aku tidak mengajak-"
"Hei ini bukan salahmu oke?" Lo ngajak Yuri masuk ke ruang tamu.
"Mau minum apa?"
"Ah tidak usah aku tidak bisa lama-lama eonni, ada urusan dengan beberapa fansite lain" lo cuma ngangguk aja.
"Eonni, kau melewatkan sesuatu yang benar-benar menarik saat konser" ucap Yuri membuat lo penasaran.
"Eonni tahu? BAEKHYUN DAN CHANYEOL OPPA MEMPERLIHATKAN ABS MEREKAAAAA" Yuri berteriak saat menyebut kata abs.
"M-MWO?" lo kaget. Baekhyun ngeliatin abs nya? Pas konser? Entah kenapa lo mendadak jadi kesel sendiri.
"Eonni belum melihatnya? Itu menjadi trending topik dimana-mana. Bahkan sekarang ada foto-foto mereka bertelanjang dada di backstage" ucap Yuri lagi.
"Sialan. Pantes aja dia nyembunyiin ponsel sama laptop gue" lo bergumam pelan.
"Eonni bilang apa?"
"Ah bukan apa-apa. Bisa perlihatkan padaku rekamannya?" Yuri langsung mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan rekaman abs Baekhyun dan Chanyeol.
Tangan lo semakin mengepal. 'Gue berjuang nyawa dia malah pamer abs sialan' lo merutuki Baekhyun dalam hati.
Yuri kemudian pamit setelah ponselnya tidak berhenti berbunyi karna banyaknya panggilan masuk.
Lo kemudian pergi kerumah Baekhyun, mencoba mencari ponsel dan laptop lo disana.
Saat lo lagi sibuk ngegeledah kamar Baekhyun, orang tua Baekhyun manggil lo. Mereka bilang katanya mau pergi kerumah Baekbeom oppa dan kemungkinan nginep.
Lo nge-iyain aja dan bilang supaya mereka hati-hati dijalan. Kunci rumah udah dititipin ke lo juga.
Lo kembali ngegeledah kamar Baekhyun. Saat buka laci lo ngeliat koleksi majalah dewasa dan beberapa dvd porno milik Baekhyun.
"Astaga dasar laki-laki" lo bergumam.
"Apanya yang dasar laki-laki?" Baekhyun berdiri di depan pintu kamarnya sambil menekuk alis.
"Kapan lo datengnya?"
"Barusan pas ortu gue pergi. Jadi apanya yang dasar laki-laki?"
"Nih" lo nunjuk tumpukan majalah dan dvd porno yang lo liat tadi.
Baekhyun dengan segera nutup lacinya, mukanya agak merah mungkin karna malu.
"Ngapain lo ngacak-ngacak kamar gue?" Katanya kemudian.
"Balikin laptop sama ponsel gue. Sekarang" lo memberikan penekanan pada kata 'sekarang'.
"Gak mau ah" kata Baekhyun sambil berjalan santai di depan lo kemudian duduk di pinggiran tempat tidur.
Lo ngedengus kesel. Dia pasti ngira lo belum tau tentang dia yang pamer abs tiga hari berturut-turut.
"Wahh pasti enak ya bikin anak gadis pada jejeritan" lo berucap sarkastik.
Baekhyun natap lo bingung. "Maksud?"
"Gausah sok belaga polos deh lo"
"Seriusan ya gue gangerti. Dateng-dateng bukannya di peluk malah dimarahin"
"Heol. Sono aja minta peluk sama anak-anak gadis yang jejeritan liat abs lo. Lo kira gue gak tau apa lo pamer-pamer abs. Cih"
Baekhyun ketawa ngakak liat ekpresi muka lo yang cemberut.
"Cieee cemburu ciee" dia mulai goda-godain lo.
"Apaan sih si-siapa juga yang cemburu" ucap lo terbata.
"Ciee gak ngaku padahal dah gagap gitu ngomongnya" Baekhyun terus ketawa sambil godain lo.
Lo makin kesel jadinya. "Apasih lo ish ngeselin" lo ngelempar bantal kearah Baekhyun.
"Ngeselin gini juga gue calon suami lo" kata Baekhyun kemudian dia ngedeketin lo.
"Gausah deket-deket, gue gak mau deket-deket sama orang yang suka pamer abs"
Lo perlahan mundur berusaha ngejauh, tapi Baekhyun malah terus deketin lo.
"Yaaa jangan deketin gue!" Lo panik. Akhirnya lo lari kearah pintu tapi kalah cepet sama Baekhyun.
Dia udah duluan nyampe pintu dan ngunci pintunya. Kemudian kuncinya dia taro di saku celana.
"Ngapain sih lo ngunci pintu segala?"
"Gue mau ngehukum lo"
"M-mwo? Emang gue salah apaan?"
"Lo udah ngilangin key rings yang gue kasi" ucap Baekhyun.
"Ba-baek i-itu kan gak sengaja"
Baekhyun narik tangan lo kemudian ngedorong lo hingga jatuh di atas tempat tidur.
Dia kemudian naik dan berada di atas lo. Tangannya dia taruh di sisi tubuh lo menekan tempat tidur, matanya intens natap mata lo.
Jantung lo kian berpacu dengan kencang. "Ba-baek" lo manggil nama Baekhyun.
"Wae?" Baekhyun masih natap lo intens, tangannya bergerak ngerapiin rambut lo.
"Bi-bisa menyingkir? Lo terlalu dekat"
"Shireo. Gue mau ngehukum lo"
Wajah lo memerah ngebayangin hukuman yang bakal Baekhyun kasi dengan posisi kalian yang kayak gini.
Baekhyun ngelus pipi lo lembut. Muka lo makin memerah, dada lo rasanya udah mau meledak aja.
Baekhyun perlahan makin mendekatkan wajahnya, deru nafasnya yang teratur menerpa wajah lo.
Wangi parfum khas Baekhyun kembali memasuki rongga penciuman lo. Membuat lo seakan terhipnotis kembali pada tubuh Baekhyun.
Baekhyun menempelkan bibirnya dengan bibir lo. Dia melumat lembut bagian atas dan bawah bibir lo.
Lo membalas ciuman Baekhyun dengan sama lembutnya, tangan lo berada menggantung di leher Baekhyun, sesekali lo meremas lembut rambut belakang Baekhyun.
Tangan Baekhyun yang semula berada di pipi lo kini kian turun ke leher kemudian ke dada lo.
Ciumannya beralih dari bibir ke leher jenjang lo. Membuat tanda-tanda merah kecil sebagai tanda kepemilikannya atas diri lo.
Lo semakin menekan kepala Baekhyun yang terus mencumbu leher lo, kemudian berpindah lagi ke bibir mungil lo.
Tangannya bergerak cepat melepaskan satu per satu kancing kemeja yang lo pake.
Tangannya menjelajahi bagian tubuh lo yang terbuka dengan bebas, menghantarkan rasa hangat yang menjalar ke bagian permukaan kulit yang di sentuh olehnya.
Ciuman kalian yang awalnya lembut berubah menjadi ciuman panas yang menuntut.
Sesaat Baekhyun menjauhkan kepalanya, matanya intens meneliti setiap inci bagian tubuh atas lo yang sudah terbuka akibat ulahnya.
"Yeppeuda" ucapnya sambil tersenyum.
Kemudian tatapannya jatuh kembali ke kedua manik mata lo, ujung bibirnya terangkat keatas membentuk sebuah senyuman.
Masih sambil menatap lo dengan intens dia kemudian mendekat kembali, tangannya meraba bagian perut lo kemudian naik kebelakang punggung lo.
Dia memeluk lo erat, kulit kalian saling bersentuhan karna Baekhyun telah membuka bajunya dan melemparkannya entah kemana tadi.
Dia mengecup-ngecup permukaan kulit lo lembut. Tangan lo naik ke bagian punggung Baekhyun, balas memeluknya erat.
Kemudian, dapat lo dengar Baekhyun berbisik dengan suara serak dan menggoda.
"Saranghae y/n, jeongmal saranghae"
fin.
AKHIRNYAAAAA END! WKWKWK
Gue pribadi gak nyangka bakalan buat imagine ini sampai jadi beberapa part :v
Awalnya niat cuman bikin satu part doang, apalah daya abs Baekhyun merubah segalanya wkwk
Jangan lupa vomment yaaa ><
Thankyou❤