Lo sama Chanyeol udah pacaran selama 2 tahun. Berawal dari saling ejek tinggi badan, akhirnya kalian berakhir dengan status pacaran.
Dan ternyata, banyak kesamaan pada diri kalian satu sama lain. Chanyeol suka musik, lo juga suka. Dia bahkan bisa main piano, gitar, dan drum.
Kalian sama-sama suka binatang, tapi juga sama-sama alergi bulu binatang. Kalian sama-sama gakbisa makan pedas. Kalian sama-sama suka begadang, dan masih banyak lagi kesamaan lainnya.
Chanyeol orangnya jail banget, juga ceroboh. Dia suka bikin lo kesel dengan candaannya dia. Tapi lo sebenernya udah tau kalo lo gak bakalan bisa kesel lama-lama sama dia.
Besok Chanyeol pergi ke Jepang untuk perlombaan piano yang diadain disana. Lo kesel karna gak bisa ikut nemenin Chanyeol.
Itu bikin kalian gak bisa ketemu selama beberapa hari, dan itu bikin lo khawatir. Lo udah terlalu terbiasa liat Chanyeol setiap hari.
●●●
Hari ini lo sengaja pagi-pagi dateng ke apartemen Chanyeol, alasannya karena lo gak bisa nganter dia ke bandara. Ada ulangan matematika dan lo gak mau nyusul sendirian. Lo benci matematika.
"Yeol?" Lo manggil-manggil Chanyeol pas udah masuk apartemennya. Ternyata dia masih tidur. Lo gak mau bangunin dia karna lo tau kemarin dia pasti abis begadang. Lagipula dia berangkatnya siang.
Lo langsung ke dapur buat masakin Chanyeol. Abis masak lo ke kamar Chanyeol, mau bangunin dia karna lo udah mau berangkat sekolah.
"Yeol? Hei" Lo megang-megang pipi Chanyeol, ngelus-ngelus pipinya biar dia bangun. Chanyeol menggeliat pelan.
"Eoh? Chagi-yaa" Dia ngerentangin tangan buat meluk lo. Lo ketawa pelan liat kelakuannya, kemudian ngedeketin diri dan jatuh dipelukannya Chanyeol.
"Gue udah masak, nanti sebelum berangkat makan yaa? Hati-hati disana, jangan nakal jangan lirik-lirik cewek disana!" Lo bilang gitu sambil mencet-mencet lengannya Chanyeol.
"Gak bakalan, cewek Jepang gak ada yang secantik lo soalnya" Denger Chanyeol ngomong kayak gitu pipi lo langsung merah, lo gak bisa nyembunyiin senyum lo denger gombalan recehnya dia.
"Apaan sih yeol, receh banget deh"
"Receh-receh gini bisa bikin lo meleleh juga kan? Hmm" Chanyeol mencet idung lo gemes. Lo kemudian liat jam dan lo kaget, lo udah mau telat.
Lo cepet-cepet pamit sama Chanyeol. Pas lo udah mau keluar tiba-tiba Chanyeol narik tangan lo sampe lo balik balik natap dia, dia kemudian mojokin lo ke tembok dan ngurung lo pake kedua tangannya.
"Morning kiss nya mana?"
●●●
Sepanjang pelajaran lo terus ngutuk Chanyeol karna berhasil bikin lo malu tiap inget kejadian tadi pagi. Ciuman singkat tapi manis. Mungkin sekarang temen-temen lo ngira kalo lo udah gila karna senyum-senyum sendiri.
Gak biasanya Chanyeol bertingkah kayak gini, dia itu orangnya cuek dan gak pekaan kalo gak dikasitau. Tapi dalam hati lo mengakui kalo lo seneng banget sama sikapnya dia pagi ini.
Ponsel lo tiba-tiba getar, ada line dari Chanyeol.
[ Line ]
Yoda❤: Chagi-yaa, dimana tiket pesawatku?
You: I don't know yeol._.
Yoda❤: Aku tidak bisa menemukannya. Shit
You: Lol :'D i'm sorry yeol
Yoda❤: What? Chagi-yaa where is my plane tiket huh? Jebal, aku sudah hampir terlambat :(
You: Haha. Okay okay
You: It's in the fridge ●_●
Yoda❤: WHAT? YAAA Y/N ARE YOU KIDDING ME?!
Lo ketawa karna udah berhasil ngerjain Chanyeol. Lo sengaja naruh tiketnya di kulkas biar dia bingung. Kemudian ponsel lo getar lagi. Chanyeol sent a picture.
Yoda❤: Chagi-yaa, aku berangkat sekarang. Jangan nakal, dan selalu rindukan aku eoh? Doakan aku menang. Saranghae y/n❤
You: Pasti. Aku pasti akan sangat merindukanmu idiot. Kau juga hati-hati disana dan cepat kembali eoh? Nado saranghae Park Chanyeol❤
●●●
Skip time.
Hari ini Chanyeol kembali dari Jepang. Lo udah kangen banget sama dia. Dari pagi lo gak pernah berhenti senyum.
Chanyeol bilang bakal sampai di apartemen sore. Jadi pas pulang sekolah lo langsung pergi ke apartemennya Chanyeol.
Lo masak makanan kesukaannya Chanyeol, nata ruangan buat nyambut Chanyeol. Lo bahkan mandi dan berdandan, lo pengen buat Chanyeol terpana dan seneng setelah beberapa hari kalian gak ketemu.
Ini udah jam 8 malam tapi Chanyeol belum muncul juga. Lo udah coba hubungin dia, tapi ponselnya gak aktif. Lo mulai cemas, takut Chanyeol kenapa-napa.
Lo akhirnya mutusin buat nyusulin Chanyeol ke bandara. Pas lo lagi ngambil tas di meja kamarnya Chanyeol, lo gak sengaja nyenggol foto kalian sampai jatuh dan pecah.
Lo nunduk buat ngambil foto kalian, tapi tangan lo tergores serpihan kaca dari bingkai yang pecah. Mendadak perasaan lo jadi gak enak.
Tiba-tiba ponsel lo getar. Lo pikir itu telepon dari Chanyeol tapi ternyata bukan. Nomor tidak dikenal.
Lo kemudian angkat telponnya, yang ternyata dari pihak kepolisian. Lo bingung kenapa polisi nelpon lo, sampai satu kalimat berhasil bikin lo diam.
"Tuan Park Chanyeol terlibat dalam sebuah kecelakaan mobil, dari hasil autopsi beliau dinyatakan meninggal dunia. Kami turut berduka nona"
Ponsel yang lo pegang seketika jatuh. Lo terduduk lemas dilantai. Air mata lo tanpa sadar menetes.
"Ini gak mungkin. Chanyeol gak mungkin meninggal. Chanyeol gak mungkin pergi ninggalin gue. Dia udah janji bakal pulang. Dia udah janji gak akan ninggalin gue!" Lo terus nangis, darah masih mengalir dari tangan lo yang kegores kaca tapi lo gak peduli.
Sekarang yang ada dipikiran lo cuma Chanyeol. Lo terus berpikir kalo ini semua salah. Pasti bukan Chanyeol yang meninggal, itu pasti orang lain. Dengan sisa tenaga yang lo punya, lo coba buat berdiri. Lo ngerasa harus mastiin kalo itu bener-bener bukan Chanyeol, itu pasti orang lain.
Lo sampai dirumah sakit setengah jam kemudian. Masih dengan mata sembab lo langsung menuju ke ruang jenazah.
Perawat ngebawa lo ke jenazah dengan nama Park Chanyeol. Lo dengan ragu ngebuka kain putih penutup mayat itu.
Betapa kagetnya lo, mayat yang ada disana bener-bener Chanyeol. Lo nutup mulut lo, air mata lo seketika netes udah gakbisa dibendung lagi.
Chanyeol, orang yang paling lo cintai, orang yang berharga dalam hidup lo, sekarang bener-bener pergi ninggalin lo. Selamanya:')
●●●
He is leaving
And I can't do anything
Udah beberapa jam berlalu sejak pemakaman Chanyeol, tapi air mata lo masih terus netes. Lo masih belum siap dan belum bisa nerima semua ini.
Love is leaving
Like a fool, I'm blankly standing here
Lo ada dikamar Chanyeol, berdiri didepan foto kalian berdua yang pecah karna lo jatuhin waktu itu. Aroma Chanyeol masih tertinggal disana, tapi tidak dengan Chanyeol.
I remember the old times
I remember you
Lo kemudian ngambil ponsel lo yang ada diatas meja. Lo buka lagi chat-chat'an lo sama Chanyeol dulu. Chat yang gapernah lo hapus dan suka lo ulangin baca berulang kali.
Our memories that I secretly put in my drawer
I take them out again and reminisce by myself
"Beginilah orang tampan saat tidur"-pcy
"Merry Christmas Chagi-yaaa~"-pcy
Ini adalah foto yang lo ambil saat Chanyeol lagi serius nyariin lo file lagu yang dia buat.
"Orang sok serius ini adalah pacarku" - you.
"Pffttt. Dasar orang gila. Idiot" - you
"Wajah si orang gila" - you
"Baiklah, mungkin orang gila yang tampan haha" - you
"Aku benar-benar tampanㅋㅋㅋ Chagi-yaa ayo ke tempat ini sekali lagi" -pcy. Lo tersenyum. Itu adalah cafe tempat kalian biasa kencan. Chanyeol sangat suka pergi ke cafe itu.
"Jaljayo, Chagi-yaa❤" -pcy, air mata lo mulai netes lagi.
"Sekarang, tidak akan ada yang memberiku ucapan selamat malam lagi" lo berucap lirih.
Yoda❤: "Chagi-yaa, aku berangkat sekarang. Jangan nakal, dan selalu rindukan aku eoh? Doakan aku menang. Saranghae y/n❤ "-pcy
"Nado. Nado saranghae Park Chanyeol, jeongmal saranghae" tangisan lo makin keras. Itu foto terakhir yang Chanyeol kirim buat lo.
IF YOU
IF YOU
"Chanyeol-ah, jika suatu hari nanti aku menyusulmu kesana apakah kita akan bertemu lagi?"
"Apakah Tuhan akan memberikan aku tempat disisimu lagi?" Lo bergumam sendiri, lagi.
Why didn't I know
About the weight of sadness
that comes with breaking up?
"Ini sangat berat untukku, Chanyeol"
"Sangat berat untuk hidup tanpamu"
I'm looking at him , getting farther away
Hes becomes a small dot and then disappears
"Chanyeol-ah, apa kau sudah bertemu dengan malaikat disana?" Lo bergumam lirih.
"Aku yakin kau sudah bertemu dengan malaikat. Pasti malaikatnya tak secantik aku kan?" Lo tersenyum sambil mandangin foto Chanyeol, berusaha ngehibur diri sendiri.
"Aku, juga sudah bertemu dengan malaikatku. Kau pasti tak tahu kan?" Lo menghela nafas pelan.
"Tentu saja kau tak tahu, karna malaikatku itu adalah kau, Park Chanyeol:')" tanpa sadar air mata lo udah jatuh lagi.
Will this go away after time passes?
"Tapi aku lupa akan satu hal" Lo menghela nafas lagi.
"Bahwa manusia dan malaikat tidak ditakdirkan untuk bersama."
"Tuhan telah mengambilmu kembali dariku, Chanyeol-ah"
fin.
Malam-malam baper~
Thankyou buat yang udah baca^^
Semoga kalian suka yaaa ><
Keep vomment yaaaˊ▽ˋ