Loved you first // Harry Styl...

By lalunejeon

120K 6.5K 493

Edlyn Blythe Flannery seorang gadis cantik dengan wajah mungilnya dipaksa oleh orang tuanya, tuk menikahi lel... More

Meet Styles family
Bethany?
You're stuck Harry!
Wedding Day
what?
liar!
Bethany again why?
He's drunk
What? What did he say?
She ruins our best day
Is she kidding me?
Correct guess.
I'm not ready!
Honeymoon
Uknown number
Harry?!
Misunderstanding
Again and Again.
That girl appears again.
Worst become great.
Really?
All the love.
what a day?
The game is begun.
A week later.
Regret
Revenge.

Woah really?

1.5K 90 18
By lalunejeon

Edlyn.

Aku dan Harry menuju rumah yang selama ini kami tempati bersama ya pastinya kau sudah tahu siapa. Mereka Louis, Liam, Zayn dan juga Niall tentunya. Suara bisik antar Louis dan juga Zayn begitu terdengar yang sedang sibuk membicarakan setiap rumah yang mereka lihat. Mereka membandingi rumah yang satu dengan yang lainnya, tidak dengan Liam dan Sophia yang mungkin sudah sangat lelah yang dapat ditebak dari wajahnya.

Aku melihat sisi trotoar, di setiap halte bus yang beberapa orang menunggu untuk bus menjemput mereka dan mengantar mereka ketempat tujuan.

Entah apa ini hanya aku atau memang melihat pemandangan kota Ini begitu membuat hati tenang dan lebih relax di malam hari yang dipenuhi dengan keheningan malam dan alunan musik instrumen yang Harry putar sedari tadi

Ponsel ku berbunyi menandakan pesan masuk yang kuterima mengalihkanku tuk melihat layar ponselku yang sudah lama tak diriku gunakan. Aku mengkerutkan dahiku melihat pengirim pesan tersebut membuat kedua sudut bibirku terangkat ke atas.

From: Richard
Hey Edlyn! Lama tak bertemu! Calum,Mike dan juga Ash merindukanmu! X

Aku berdiam sejenak kemudian mengetik beberapa kalimat dengan cepat dan mengirimnya kembali ke pada Richard. Sobat, Aku juga merindukannya. Harry mengangkat satu alisnya melihat apa yang salah denganku yang sedang tersenyum seraya menatapi layar ponselku.

To : Richard
Hey! Miss ya buddies ! Come to my house tonight ya !

Kemudian aku mengunci ponselku dan kuletakkan kembali di sela sela laci mobil di samping kursiku, Entah Harry akan cukup kaget melihat kedatangan Richard dan ke tiga temannya kurasa. Mereka hanya ingin berkunjung bukan? Apa salahnya kan?.

Tak memakan waktu yang cukup lama kami pun sampai. Aku beranjak dari kursiku mendahului karena kunci rumah aku yang diberi tanggung jawab Karena tidak ada diantara mereka yang dapat dipercaya, maksud ku mereka cukup ceroboh. Kau bisa bayangkan apa jadinya jika aku memberikan kunci rumah pada mereka? Yang ada semua dari kami harus susah payah mencari kunci tersebut sampai ketemu.

Zayn dan Louis yang langsung berlari setelah aku membuka pintu dan Harry yang masih membungkam mulutnya entah apa yang membuat dirinya berubah begitu cepat menjadi sangat pendiam. Ia bahkan tak mengatakan satu katapun selagi kami menuju jalan pulang tadi, berbeda saat kami ingin pergi ke tempat premier Now You See Me ia dapat dikatakan begitu cerewet dengan setiap ocehan yang keluar dari mulutnya membuat siapapun akan merasa risih jika mendengarnya.

Aku mengganti bajuku memilih tuk hanya mengenakan sweater putih milikku dan juga celana olahraga.Ya seperti biasanya aku memang sering menggunakan sweater dan celana olahraga ketika cuaca sedang dingin.
Aku merebahkan tubuhku di sofa ruang tamu memutar musik dari beberapa musisi terkenal seperti Beyonce, Ariana grande, greyson chance, Taylor swift, Halsey, Justin bieber dan masih banyak lagi.

Seraya menunggu kedatangan Richard, Calum, Michael dan juga Ashton. Calum wajah khas ke asian yang ia miliki membuat diriku merindukannya dan ingin cepat cepat melihatnya malam ini. Dan aku masih penasaran warna apa sekarang yang Michael gunakan untuk rambutnya. Ashton yang lesung pipinya begitu terlihat ketika senyum. Dan tak lupa dengan Richard dengan tindik dibibirnya.

"Wey hey Mrs. Flannery!" Suara khas milik Calum mengalihkan diriku ke ambang pintu. Aku berjalan ke ambang pintu dan kusambut dengan pelukan yang kuberikan kepada mereka masing masing. Mereka sama. Masih seperti biasa mungkin tak ada yang berbeda dari mereka yang masih tetap menggunakan jeans ketat berwarna hitam. Well hitam memang cocok untuk siapapun yang mengenakannya.

Aku mempersilahkan mereka untuk masuk. kuberitahu satu Hal, jika kalian sudah memasuki wilayah rumahku kalian dapat melakukan apapun dirumahku tanpa larangan. Ya siapapun akan kuanggap seperti keluarga sendiri sekali mereka sudah berada dalam rumahku. Entah dari hal yang paling konyol sampai membuat seisi rumahku berantakan juga kau dapat melakukannya dirumahku. Tenang, Aku tak akan keberatan.

*

Niall dan kekasihnya juga sedang menuju pulang malam itu setelah mendapat info dari dokter yang memang sudah membiarkan Tania untuk pulang karena kondisi Tania yang sudah cukup membaik. Hanya saja Luka memar di tangan kirinya tak bisa ia hilangkan begitu saja mungkin membutuhkan waktu lama untuk membuatnya kembali normal.

Kali ini Tania memang sengaja menggunakan sweater agar ia dapat mentutupi lukanya.Bahkan ia masih harus membawa sekantung obat-obatan dan juga salap yang diberikan oleh dokter agar pemulihan berjalan lebih cepat.Terdengar menjijikan dimana kau harus menghabiskan satu kantung obat obatan yang rasanya tak satupun dapat dibilang enak untuk dimakan.Tapi itu satu satunya jalan untuk menyembuhkan luka miliknya.

Niall belum mengkabari Edlyn maupun Harry sebelumnya jika ia akan pulang malam ini. Mungkin sedikit kejutan pikirnya. Pasti diantara kalian sudah pernah merasakan satu mobil hanya dengan Teman, orang tua, pacar atau siapapun, canggung bukan?. Ya itu yang sekarang Niall dan Tania rasakan saat itu. Tania memang tipe tipe orang yang tak banyak bicara, mungkin ia hanya berbicara suatu hal yang benar benar penting atau menarik untuknya.

Kebalikan dengan Niall. Hanya saja ia sedang tenggelam dalam keheningan saat itu memilih tuk berdiam diri dan menikmati keheningan malam kota ini. Kapan lagi kau akan menikmati keheningan seperti ini?, Batin Niall.


*

9:00 PM.

Sesampainya dirumah Edlyn dan juga Harry, Ia temukan satu mobil range rover yang sepertinya Tania sudah pernah lihat sebelumnya.Tapi ia lupa siapa yang memiliki mobil itu, sedangkan Niall mungkin ia sama sekali tak memiliki ide siapa yang datang ke rumah mereka malam ini.

Ia menarik koper milik Tania dan juga tas kecil yang ia biasa gunakan untuk menaruh ponsel dan juga hal-hal penting lainnya. Tania memegang kantung obat-obat miliknya dan ponselnya yang sudah low-batt sedari tadi. Ia lupa membawa chargerannya dan baru ingat ketika mereka sudah berada cukup jauh dari rumah sakit. Ia memutuskan untuk membeli yang baru, sepertinya. Atau meminjam untuk sementara waktu.

Niall dan juga Tania masuk kedalam rumah tanpa memikirkan tamu yang sedang berkunjung kerumah mereka. Tania melepaskan boots miliknya dan melemparkan kantung obat-obatan ke atas meja tamu. Edlyn yang sedang bingung tetapi ia paksakan untuk terlihat bahagia terhadap kedatangan Niall dan juga Tania yang tiba-tiba.

"Tania? Astaga sungguh?" Ujar Calum tiba tiba membuat Edlyn, Harry dan juga Niall mengkerutkan dahinya. Tania baru menyadari bahwa ternyata feeling nya benar saat itu. Ternyata memang benar yang memiliki mobil range rover itu adalah Calum yang biasa digunakan Calum untuk menjemputnya. Woah really?.

"Calum? Tunggu. Apa yang kau lakukan disini?" Tanyanya, Calum berjalan mendekat terlukis senyum diwajahnya. Ia membiarkan Calum memeluk tubuh mungilnya saat itu yang semakin menimbulkan banyak pertanyaan kepada Edlyn, Harry terutama Niall yang sedari tadi tak dapat berkata apapun layaknya seorang penggemar ketika melihat idola mereka. Kau tahu maksudku kan?

"Kau berdua benar benar harus menjelaskan semua ini." Ucap Edlyn seraya mendudukkan Tania dan juga Calum untuk duduk bersebelahan dan menceritakan bagaimana bisa mereka sudah mengenali satu sama lain.

"Yang benar saja kau tak tahu Edlyn?" Tanya Ashton pada Edlyn ia selalu dengan deretan giginya membuat lesung pipinya semakin terlihat, kapan pun jika ia sedang menampilkan deretan giginya. Ya dia memang seperti itu. Sudah ciri khas nya menurutku.

"What? Apa maksudmu? Beritahu aku" tanyanya lagi membuat pikirannya dipenuhi dengan berbagai macam jenis pertanyaan hanya karena satu hal.

"Biar aku saja yang jelaskan, karena jika kau menyuruh Ashton dia akan terus menerus menunjukan senyum bodoh miliknya itu" ujar Michael terdengar sedikit menyindir tetapi bukan menyindir. Ia menaruh tawanya disela sela ia berbicara, terlihat tidak serius wajahnya. Ashton hanya memutar kedua bola matanya.

"So Tania adalah mantan Calum, dan Calum adalah mantan Tania. Selesai" ucap Michael lagi seraya mengangkat telunjukknya menunjuk ke arah Tania dan juga Calum. Dengan tampang yang sepertinya ia sengaja agar terlihat lebih serius dari pada Ashton.

Niall membulatkan matanya tak percaya apa yang telah ia dengar. Atau mungkin ia salah dengar?, pikirnya.
"Hah? Bagaimana bisa? Terus kenapa sekarang udah tidak bersama?" Tanya Harry yang akhirnya memutuskan untuk membuka mulutnya dengan beberapa pertanyaan yang ia lontarkan

"Ya, karena orang tua kau tahu? Orang tua mereka saling bermusuhan satu sama lain. That's why mereka terpaksa berpisah" lanjut Michael membuat sebagian dari mereka mengubah ekpresi wajah mereka yang seakan akan menunjukkan mereka sedang sedih. Harry menepuk pundak Calum sebagai tanda untuk 'tetap sabar bro' dibalas dengan anggukan Calum.

"Oh sayang sekali, i'm so sorry Tania and Calum. I feel bad for you both" ucap Edlyn. Tetapi Calum dan Tania hanya menanggapi dengan sedikit tertawa entah apa yang membuat mereka tertawa saat itu. Aneh.

"But we're still friends right?" Tanya Tania mengulur tangannya disambut dengan Tangan Calum sambil tertawa.

"Sebentar, yang artinya sekarang Niall dan Tania adalah sepasang kekasih?" Tanya Richard, Niall dan Tania memainkan kontak mata mereka dan mengangguk pelan sebagai jawaban pertanyaan Richard padanya.

"Kau beruntung mendapatkannya Niall. She's a nice girl" ucap Calum yang disahuti dengan Zayn dan juga Louis yang tiba tiba saja ikut bergabung di ruang tamu. Entah dari mana saja mereka sedari tadi. Membuat Edlyn, Harry dan juga Ashton tertawa terbahak-bahak.

Liam membawa beberapa minuman kaleng dan juga beberapa makanan ringan untuk dimakan bersama saat itu. Masih, masih tetap fokus dengan ponselnya sampai sampai kau mungkin bisa bosan melihatnya yang selalu sibuk dengan ponselnga sendiri.

"Hey Edlyn bagaimana kandunganmu? Sophia menanyakannya padaku" ujar Liam yang mencoba mencari topik yang cukup penting untuk dibahas.
Richard mengkerutkan dahinya begitu pun juga dengan ketiga temannya.

"Kau hamil Edlyn?" Tanya Richard menatap Edlyn duduk tepat berada disampingnya. Tak tahu apa yang membuat dirinya sangat ingin tahu tentang ini, pikirnya dia baru saja bertemu sekitar beberapa bulan lalu dan sekarang Edlyn sudah mendapat momongan. Jelas ia akan kaget.

"Benarkah? Sudah berapa bulan?" Tanya Calum, sekarang semua perhatian kembali kepada Edlyn. Cukup risih dan harus sedikit menahan malu dan juga rasa gugup, batinnya.

"Tidak, aku baru saja dikabarkan hamil" balas Edlyn. Richard yang tampaknya bahagia mendengar sobatnya itu telah mendapat momongan. Ia menunjukkan deretan giginya tanpa mengucapkan satu katapun, Calum dan juga Michael memilih makanan apa yang ingin ia makan saat itu. Mereka sempat bertanya tanya dan sedikit berdebat untuk menentukan makanan yang tepat untuk dimakan. Oh ayolah.
Padahal itu hanya makanan ringan

*

Kendall.

"Kendall ! ada polisi diluar! Aku tak berani tuk membuka pintu!" Bethany berjalan kearahku dengan kepanikan yang terlukis di wajahnya. Oh tidak, bagaimana jika para polisi itu datang untuk memenjarakan ku karena telah mencelakakan Tania hingga hampir mati. Jangan ber negatif thinking Kendall, jangan. Kau yakin Tania tak akan menyuruh Niall untuk ini.

Ketukan pintu menyadarkan ku dari lamunanku,Aku berjalan mendekati ambang pintu memberanikan diri untuk menghadapi para polisi tersebut.
Bisa saja mereka salah alamat kan?
Bethany tetap berada di belakangku ia terlihat begitu sangat takut. Begitupun juga dengan diriku, tetapi aku hanya menutupi ketakutanku agar terlihat layaknya seorang yang tak bersalah.

Kau tahu, semakin panik dan takut dirimu terlihat, Kebohongan mu akan lebih cepat untuk terungkap. Aku membuka pintu menunggu apa yang akan mereka katakan padaku. Kuharap bukan hal kecelakaan Tania, karena kalau tidak tamat sudah riwayatku.

"I'm sorry ma'am are you ms Kendall?" Tanya salah satu polisi itu, aku mengangguk pelan yang semakin membuat jantungku seperti ingin loncat keluar dari tubuhku saat ini.

"Anda ditangkap karena telah melakukan tindak kejahatan yang berhubungan dengan kecelakaan yang dialami oleh nona Tania" ucap polisi itu lagi yang langsung memborgol kedua tanganku. Shit. Aku tak ingin masuk penjara, aku harus mencari cara untuk membodohi kedua polisi ini.

Aku menoleh ke belakang kutemukan Bethany yang sedang menundukkan kepalanya, kemudian ia melihatku sekilas. Salah satu polisi itu masuk dan berdiri disamping dirinya, kuharap ia dapat membantuku, ayolah Beth.

"Anda siapa? Apa anda ada hubungannya dengan kecelakaan ini?"

"T-tidak pak. Saya hanya pembantu nyonya Kendall saya tidak tau apa-apa" hah?! Yang benar saja? Apa? Pembantu katanya? Kenapa ia berbohong? Aku menatapnya sekilas kemudian menggeleng kepalaku, kenapa ia lakukan ini padaku? Selama ini?

"Dia memang memiliki jiwa yang jahat pak. Dia menyuruh 2 lelaki untuk mencelakakan Tania. Saya mendengar sendiri ketika dia sedang menelfon" lanjut Nya semakin membuatku membeku sejenak tak percaya ternyata kerabatku sendiri memiliki niat untuk mencelakakan diriku?! Ya, Bethany.

"Thanks for your information" ucap polisi itu kemudian menggiringku untuk keluar dari rumah. Aku sedikit memberontak, amarahku begitu memuncak ingin membunuh Bethany saat itu juga jika aku bisa. Ia tersenyum licik memimikkan "im sorry" padaku.

"You're Insane! Wait for me Beth. We will see after this ! Go die bitch !"

Tunggu saja nanti Beth. Kau sekarang bukanlah temanku dalam kejahatan. kau sekarang adalah musuh. Musuh besarku. Liat siapa yang akan menderita nanti taruhan denganku.

*

"Edlyn? Aku merasa aneh dengan Richard" tanyaku meminta beberapa menit untuk berbicara bersama istriku.
Ia hanya mengkerutkan dahinya dan tersenyum akan ucapanku kemudian berbalik ingin meninggalkanku.

"Seperti ia memiliki ketertarikan padamu" lanjutku membuat tubuhnya membeku sejenak mengambil kesempatan untuk menatap mataku.

"Harry dengarkan aku. Dia hanya temanku. Lagi pula kau suamiku" ucapnya membiarkan tangan kanannya yang cukup dingin menyentuh wajahku yang mungkin dapat menghangatkan tangannya itu, aku menunduk mendengar ucapannya memang benar tak perlu aku takut akan hal ini selama aku lah yang berada diposisi yang mendapat status seorang 'suami' nya.

Aku menghela nafasku, tak berani mengucapkan satu katapun. Ia kini mengelus pipiku dengan jemarinya, ia tersenyum kepadaku menenangkan diriku saat itu. Entah terasa seperti darahku berdesir dan juga terasa seperti sesuatu berterbangan di perutku tak tahu apa yang membuatku seperti itu. Ia mendaratkan bibirnya menyiumku sekilas hanya dalam durasi mungkin sekitar 3 detik. Kemudian ia pergi meninggalkanku sendiri.

"Hey ! dari mana saja kau!"

"Tidak, hanya beberapa hal penting" jawabku menjatuhkan tubuhku di sofa tepat disamping Niall. Edlyn yang kembali duduk disamping Richard sibuk berbincang satu sama lain. Michael, Ashton, Louis dan juga Zayn yang sudah menghilang dari ruang tamu. Hanya tersisa Calum, Tania, Niall, Richard dan diriku. Rasanya begitu canggung ketika kau sudah tidak memiliki topik yang ingin dibahas. Dan lebih memilih untuk diam sebagai penggantinya. Awkward.

"Niall? Kau sudah laporkan Kendall ke polisi?" Bisikku agar tidak satupun diantara mereka selain Niall yang dapat mendengarku. Ia berdiam sejenak, kemudian menatapku sekilas.
Kupastikan ia begitu dendam padanya.

*




Next chap :

"Aku ingin berjalan dengan Richard, kumohon Harry?"

"Kau takkan pernah tenang Beth. Tandai ucapanku. See ya silly."

*

A/N

HAHAHAHA hi ! Ga mau panjang2 ah ntr cape ngetiknya CIE KEPO. Waaa bentar lagi tamat ceritanyaa wkwkw ! Aku bakal bikin sequel kalo emang yang mau sequel banyak yah HHHAHAAH. Anjing ugha autornya NYEBELIN YA GA YA GA.

Oh iya naik nih skrng
60 votes + 5 comments = next chap

Love y'all mwah !

Continue Reading

You'll Also Like

534K 21.8K 37
Siapa yang punya pacar? Kalau mereka selingkuh, kamu bakal ngapain? Kalau Pipie sih, rebut papanya! Pearly Aurora yang kerap disapa Pie atau Lily in...
466K 33.4K 36
Adhitama Malik Pasya pernah menikah dengan gadis belia. Satu bulan pernikahan, lelaki itu terpaksa bercerai dari istrinya. Tujuh tahun berlalu, ia t...
2.6M 125K 55
Mari buat orang yang mengabaikan mu menyesali perbuatannya _π‡πžπ₯𝐞𝐧𝐚 π€ππžπ₯𝐚𝐒𝐝𝐞
242K 19.1K 33
Warning!!! Ini cerita gay homo bagi yang homophobic harap minggir jangan baca cerita Ini βš οΈβ›” Anak di bawah umur 18 thn jgn membaca cerita ini. πŸ”žβš οΈ. ...