That girl appears again.

3K 177 19
                                    

*

Aku harus pergi." Gadis itu dengan cepat melangkahkan kakinya menjauh dariku.

"Aneh" gumamku, Kualihkan perhatianku kearah ponselku yang terjatuh tadi, Oh tidak. Layar nya retak.

"Sialan. Kalau aku tak menabrak wanita tadi mungkin sekarang ponselku masih dalam kondisi mulus." Aku memasukan ponselku kedalam saku celanaku. buku daftarnya? Hanya kupegang.

*

" Are you Harry's wife? " Suara wanita mengagetkanku dengan menepuk pundakku, kuputar badanku melihat kearah wanita memakai beanie hitam dan masker yang menutupi wajahnya.

"Y-es i am, siapa ya?" Tanyaku padanya, dia terdiam sejenak dan terdengar cekikikan kecil dari mulutnya yang tertutupi oleh masker itu. "jangan pura-pura tak tahu bodoh." ucap nya lagi seraya melipat tangannya.

Aku menatapnnya dengan tatapan bingung, Apa maksudnya? Siapa dia?. Kuarahkan tanganku ke masker yang menutupi setengah wajahnya itu berniat tuk menariknya, tetapi dengan cepat dia menepis tanganku "Dont touch me. How dare you Slut.!" What? Slut katanya?, Sialan.

"Who the hell are you?! How fucking dare are you!" Ucapku meninggikan suaraku, dia tertawa dibalik maskernya itu

"Well well well, oh no. We will see Edlyn, who will win. bye slut." Ucapnya tampak panik dan segera meninggalkanku, siapa dia? Beraninya dia memanggil ku pelacur. "Tunggu! Kau belum memberitahukan siapa dirimu! Jangan pergi!" teriakku padanya, nihil. Dia sudah menghilang.

"Edlyn? Love? What's wrong?"
Aku memeramkan mataku dan menarik nafas panjang. Harry sudah berada di hadapanku "Nope, its okay honey, lets go home !" Ucapku memamerkan senyum lebar padanya, dia membalas senyumku dan memelukku sekilas, entah kenapa walaupun itu sekilas itu tak pernah gagal membuatku merasa nyaman.

*

"OH MY GOD YES YES YES !"

"Kenapa? Pacar baru lagi?" Tanya Cowok bernama Liam pada si cowok blonde yang sedang girang entah kenapa.

"Tidak bodoh! Tania ! Oh my ajxboens" ucap Niall salah tingkah di hadapan the boys yang lainnya.

"Kenapa?! Bicaralah yang jelas Horan. Jangan membuatku geregetan karnamu!" Ucap Zayn pada Niall. Niall hanya menyengir kepadanya sebagai balasan yang Zayn katakan pada Niall.

"Well jika kau tak mau memberi tahu, Kupastikan kau tak akan makan selama seminggu disini." tegas Zayn lagi padanya. Niall menghembuskan nafas beratnya.

"Baik, Aku mengajak Tania tuk jalan-jalan nanti malam, Dan Kali ini Tania menerima ajakanku. Kupastikan nanti malam akan menjadi malamku." Ucap Niall menyeringai sambil tertawa kecil.

"Kau masih kecil, bocah cilik." Ucap Liam tetapi fokus kepada layar handphonenya. Niall mengerutkan dahinya "Well what if tonight i will do something fun and we called it SE-" Zayn melempar bantal tepat di wajah Niall "Kalian belum berpacaran tetapi sudah mau berhubungan?!"

" Apa salahnya? Lol bukannya Liam dan Sophia sudah melakukan-nya?" Tanya Niall lagi pada Liam. Liam mengalihkan pandangannya dari ponselnya ke arah Niall.

"Kau tahu? aku melakukannya bukan karna sengaja. Kami melakukannya dalam kondisi tidak sadar, Waktu itu kami sedang mabuk berat." Jawab Liam berhenti sejenak, "Dan setelah itu Ketika Sophia sudah bangun dia menangis walaupun dia percaya padaku." lanjut Liam.

"Hmm Tania kan, kau tahu? Dia tidak terlalu polos. Bisa dikatakan dia tampak polos hanya diluar. Jadi kan dia gampang ya you know." Ucap Niall lagi

"Terserahmu Horan." Ucap Zayn seraya memutar kedua bola matanya.

*

"Oh London. Betapa rindunya aku padamu" gumam Harry sambil melihat-lihat pemandangan gedung-gedung yang terpampar di tepi jalan.

"Aku kangen sama Liam, Louis, Zayn dan si Blonde" Ucap Edlyn bersandar di dada bidang Harry. Harry mengelus pelan rambut Edlyn.

"Yeah i miss them too Mrs. Flannery lebih tepatnya Mrs Styles." Ucap Harry mencium puncak kepala istrinya yang berada di dekapannya itu.

"Harry? bagaimana kita kerumah The boys terlebih dahulu?" Tanya Edlyn mendongakan kepalanya pada sang suami. Harry menganggukkan Kepalanya sebagai jawaban 'iya'.

6:14 pm.

Mereka sampai di rumah The boys. Harry membayar Taxi nya dan menarik dua koper yang pasti satu miliknya dan satu lagi milik Edlyn. Edlyn berlari kecil kearah pintu. Oh dia sangat senang dapat kembali lagi ke London.

Pun ia mengetuk pintu dihadapannya itu "Hello! Anybody home? Guys!" Ucap Edlyn cukup keras. Tak menunggu waktu lama pintu terbuka, Pintu dibuka oleh Liam

"OOOHH EDLYN HARRY!" Ucap Liam girang memeluk Edlyn dan Harry sekilas. Harry menarik dua kopernya kedalam dan langsung merebahkan badannya di sofa.

"Siapa yem? Oh! Edlyn! Hi harry." Sapa Zayn pada Edlyn dan Harry yang sudah berada di sofa.

"Hi all! Miss you all so bad. Im tired. All the love as always. H." Ucap Harry dengan matanya yang tertutup. The boys hanya menggeleng- gelengkan kepalanya.

"hi guys! Ohh i miss you guys so bad! Ucap Edlyn seraya memeluk mereka satu persatu. Edlyn merasa ada yang kurang. Dia terdiam dan memikirkan apa yang kurang itu. "oh iya! Niall mana?!" Tanya Edlyn sambil membuka sepatu dan jacket kulitnya.

"Oh kau tahu dia sedang sibuk merapikan penampilannya, you know what? He will spend this night with his new girlfriend?" Ucap Louis pada Edlyn. Edlyn membelalakan matanya dan membentuk huruf O pada mulutnya. "Oooooh now he has a girlfriend? Well well" ucap Edlyn terkekeh mendengar ucapan Louis.

Mereka semua duduk di sofa. Tak lama Niall keluar dari kamarnya dengan penampilannya dapat dikatakan sangat cool? Dia memakai celana jeans kaos hitam dan jacket kulit. Mereka semua terdiam dan menaikkan alis satu kepada Niall.

"What?!" Tanya Niall. Menghancurkan keheningan ruangan tersebut, "Hahah Oh my baby Nialler now udah punya pacar? Oh, kenalin bisa kali." Ucap Edlyn melebarkan tangannya tuk memeluk Niall. Niall memeluk Edlyn sebentar "Haha, Aku sudah dewasa Edlyn. ayolah kau ini." Edlyn hanya tertawa mendengar perkataan Niall.

Niall melirik jam tangannya, "Oh aku harus pergi. Sampaikan salamku pada Harry ya! Tak mungkin aku membangunkannya. Kasihan dia."

*

Niall.

Aku mengambil kunci mobilku dan melangkahkan kakiku, oh jika kau tahu betapa senangnya aku malam ini. please this night be my night please.

Bruk.

Aku melihat kebawah apa yang telah aku tendang, kotak kado? Aku meraih kotak kado itu, Untuk siapa ini? Setauku tidak ada yang sedang berulang tahun. Wait, Terdapat nama Edlyn di sisi kotak ini pasti ini untuk Edlyn, lah memangnya dia sedang ulang tahun?.

Aku memilih tuk memberikannya kembali pada Edlyn, Aku masuk kembali kedalam Rumah, "Edlyn? Aku menemukan ini diluar. dan tertulis ini untukmu" Ucapku seraya menulurkan kotak kado itu pada Edlyn. Edlyn memandang ku bingung, Dia mengambil Kotak kado itu dan memperhatikan dengan detail kotak kado itu.

"Aku sedang tidak ulang tahun? Dari siapa ini?" Edlyn pelan-pelan membuka kotak kado itu. Edlyn tersentak kaget melihat isi kotak kado itu. Aku tak yakin apa isi kado itu. Edlyn menutup mulutnya wajahnya seketika pucat.

"Oh no. That girl appears again."

*

*

*

A/n

Hello? Gmna nih ceritnya? makin lama makin gaje ya? maaf ya :(. btw aku bingung banyak yg baca kok yg comment + vote makin berkurang aja? Btw pls hargain aku ya yg suka baca diem-diem pls.

Ga gampang lohh... :) makasih yang udh mau vote + comment.
Dan aku ngehargain bgt yg udh mau nunggu lama2 smpe aku update. Maaf yaaa heh.

Btw leave comment and vote?
30+ votes + 5+ comments ! For next chap! Thanks.

All the love as always. T

Loved you first // Harry StylesWhere stories live. Discover now