Worst become great.

2.7K 165 14
                                    

*

Edlyn,

This is not what i want.
This is not what i expected
This is not ... What... I wanted in life.

Kulempar kotak kado itu kearah pintu, tak kusangka ini semua akan terjadi padaku. Aku lelah menghadapi semua ini, Kucoba tuk tetap bertahan walaupun dalam kondisi yang sama sekali tak kuinginkan. Kupikir aku kuat. Tidak. Tentu tidak. Siapapun tidak akan kuat dalam kondisi seperti ini siapapun.

Kubiarkan air mata jatuh mengaliri pipiku, kujatuhkan lututku yang sudah tak kuat menahan berat badanku. tak peduli dengan Niall, Louis, Liam, Zayn yang berada di sekelilingku. Mereka mencoba tuk membantuku dengan cepat aku menolak bantuan mereka.

"FUCK OFF! LEAVE ME ALONE !" Jerit ku membuat Harry tersentak dari tidur pulasnya, Niall juga sedikit tersentak kebelakang dengan wajah panik nya.

"What the hell is going on in here? Edlyn? What's wrong?!" Ucap Harry mendekat kearahku dengan niat membantuku. Dia berlutut dihadapanku dan mendaratkan telapak tangan kanannya di pipiku.

"Love? Don't cry? Tell me what's wrong yeah, everything's gonna be alright." Ucapnya meyakinkanku bahwa semua akan baik baik saja, Dia menatapku dengan dalam, Air mataku tak berhenti mengalir. Dia mengalihkan pandangannya ke kotak yang tergeletak dengan darah di sekelilingnya. Harry mengambil kotak itu melihat apa isi kotak itu.

Dia mengambil isi kotak itu walaupun tangannya sudah berlumuran darah. Dia menunduk sejenak, wajahnya sudah merah padam. Kau tahu? Kotak itu berisi Sebuah foto pernikahan yang ku tahu itu foto pernikahanku. Foto itu terdapat tulisan "You'll Die." Yang ditulis dengan darah. Harry memasukkan foto itu kembali ke dalam kotak itu dan ia lemparkan ke tempat sampah.

Dia membasuh kedua tangannya, dan kembali kearahku. Dia kembali dengan posisinya berlulut di hadapanku
"Now Edlyn, i'll be here for you. Kau tak perlu takut, Kau akan tetap bersamaku. Kau tak berhak mendapatkan semua ini. Kau adalah Wanita yang begitu kuat menghadapi semua ini-" Dia berhenti sejenak, Tatapan matanya tak pernah lepas dari mataku. "Dan tak akan ada seorangpun dapat memisahkan diriku denganmu. Aku hanya mencitai mu Edlyn. " Ucap nya lagi lagi membuat diriku merasa lebih tenang dari sebelumnya.

Aku meneteskan air mataku untuk kesekian kalinya, Mataku terbelalak ketika Harry mencium Mataku tuk menghapud air mataku. Aku menatap wajahnya, Dari Mata, hidung, bibir. dia begitu sempurna. Dia tak pantas bersamaku. Baru kusadari Wajah Harry hanya berjarak beberapa inci dari wajahku. Dia mulai sedikit memiringkan wajahnya.

Kami memundurkan wajah kami, terkejut akan bunyi ponsel yang terdengar dari arah Niall. Niall menunjukkan wajah malunya.

*

"Uh, Oh Maafkan aku, A-aku tak bermaksud tuk menggangu. Ta-tapi biar ku angkat sebentar." Sial. sempat-sempatnya ponselku berdering disaat kondisi seperti ini. Kulihat layar ponsel ku terdapat Nama 'My love Tania' Oh shit. Aku menepuk jidatku, "Shit, shit, shit, what should i do now"

Louis dan Liam menatapku dengan wajah ingin tahu begitu juga Zayn. Sedangkan Harry mengalihkan pandangannya dari Edlyn menjadi kearahku, Dia menaikkan alis satunya dengan tampang wajah kebingungan.

"Good job Nialler. What a great job. bisa bisanya kau lupa akan kencanmu. Kau yang merusak semuanya Nialler kau." Batinku berkata,Baiklah aku akan mengangkat panggilan masuk dari Tania.

Aku menutup mataku kubuang nafasku dengan berat, kutekan tombol hijau di layar dan menggesernya ke arah kiri "He-hello? T-tania, i'm really sorry. hm where are you? I'll pick you up now" ucapku terbata-bata yang membuat jantungku berdetak begitu cepat.

Loved you first // Harry StylesWhere stories live. Discover now