(END) RAYHAN AND ANGELA

By matchamallow

18.1M 864K 75.1K

ISI MASIH LENGKAP!! ROMANCE DEWASA Seri ke 2 dari trilogi Sean-Rayhan-Daniel ANGELA PRAMOEDYA Sejak pertemuan... More

Keterangan
Part 1-Rayhan
Part 3-Justin
Part 4 - Love Confession
Part 5-Dia...hanya Angela
Part 6 - The Promise
Part 7-Feeling Alone
Part 8-Birthday
Part 9 - Auction
Part 10-The Result
Part 11-Tempted and The First Kiss
Part 12-Wish I could say the same thing...
Part 13-The Truth
Part 14-Double Jeopardy
Part 15-Fallin Tears
Part 16-New Life
Intermezzo
Part 17-Angela
Part 18-Rayhan
PART 19-Desire
Part 20-(Private) My Promise
Part 21-The Feeling
Part 22-Reason
Part 23-This is What You Came For
Part 24-(Private) The Biggest Fear
Part 25 - Past and Present
Part 26 - Forgive but Not Forget
Part 27 - Second Chance
Part 28 - Do You Really Love Me?
PART 28.2 - DO YOU (REALLY) LOVE ME?
Part 29 - Crazy
Part 30 - The Painful Truth
Part 31 - Why?
Part 32 - We don't Talk Anymore
Part 33 - I'll Be Alright
Part 34 - Mourning Day
Part 35 - If Life is so Short
Part 36 - Imperfect
Part 37 - Pride and Prejudice
Part 38 - Heritage
Part 39 - True Love is a Waiting
Part 40 - Chasing You
Part 41 - Marry Me Please
Part 42 - (END) Take Me Home
Q/A serta Trailer Rayhan and Angela
Epilog dan Extra Part Rayhan & Angela

Part 2- Angela

443K 22.7K 1.1K
By matchamallow

Angela sangat gugup sore itu.

Ayahnya mengatakan bahwa kakaknya, yakni Rayhan akan pulang ke rumah untuk sementara mulai sore ini.

Sudah enam tahun lebih ia tidak pernah melihat Kak Rayhan semenjak kakaknya itu kuliah ke luar negeri. Bagaimana tampang kakaknya sekarang? Apa ia akan senang juga bertemu dengan dirinya?

Angela masih ingat momen terakhir ia bersama Kak Rayhan. Saat itu Kak Rayhan membawa temannya yang bernama Daniel ke rumah. Angela masih ingat nama teman Kak Rayhan itu karena wajahnya sangat tampan dan bermata biru seperti pangeran dalam cerita dongeng.

Tapi hatinya sudah ia serahkan pada Kak Rayhan sehingga ia tidak begitu tertarik pada Kak Daniel. Cukup mengagumi wajahnya saja. Kagum dan cinta adalah dua hal yang berbeda.

Waktu itu Kak Daniel menyapanya dan menanyakan pada Kak Rayhan siapa dirinya. Kak Rayhan hanya menjawab "Tanya saja sendiri."

Dengan sedikit nada ketus.

Yah, bukan momen yang menyenangkan sebenarnya...

"Moe, kenapa kau diam saja!?" Angela mencengkeram boneka pandanya dengan gemas.

Ia sering melampiaskan emosinya pada boneka itu. Saat sedih ia akan menangis memeluk Moe. Saat senang ia akan memeluk Moe juga. Saat kesal ia akan memukul Moe dan kadang menjadikannya sasaran smack down ala Angela di kasur.

Dan sekarang ia kembali mondar mandir di kamarnya sambil menyeret Moe.

Moe adalah boneka panda pemberian mamanya. Entah kenapa boneka itu masih bertahan hingga sekarang meski sudah mulai memudar warnanya. Moe selalu mengingatkan dirinya pada mamanya, tapi ia tidak pernah menganggap Moe sebagai pengganti mamanya. Moe hanya sebuah boneka.

Setahun setelah diadopsi, papanya baru memberitahukan kenyataan sebenarnya bahwa mamanya telah tiada.

Angela menangis mendengarnya...

Tapi ia mengerti mengapa papanya tidak mengatakannya sejak setahun lalu.Itu semua agar Angela memiliki tempat untuk bersandar saat ia bersedih mengetahui berita duka itu.

Dan tempat itu adalah papa barunya yang selama setahun terakhir menyayanginya.

Setelah itu ia menjalani hari-harinya seperti biasa. Saat masih hidup, mamanya benci melihat Angela menangis, maka dari itu ia tidak akan menangis lagi.

Seseorang boleh berduka, tapi kehidupan tetap berjalan.

Jam sudah menunjukkan pukul sembilan petang dan Kak Rayhan belum muncul juga! Angela sudah melakukan kegiatan yang seharusnya dilakukan oleh orang yang sedang menunggu. Ia mondar mandir di ruang tamu, lalu kembali mondar mandir di kamarnya, lalu ke belakang berkali-kali karena mulas-mulas akibat gugup.

Jangan bilang kalau Kak Rayhan lupa!!

Padahal ia sudah mandi dan mencuci rambutnya berkali-kali dengan sabun dan shampoonya yang beraroma Magnolia. Ia juga sempat berdandan tadi... dan menghapusnya kembali setelah melihat pantulan dirinya di cermin yang mirip Medusa. Ia memang tidak pintar berdandan, tapi setidaknya ia sudah berusaha.

Pukul sepuluh lewat lima puluh lima menit empat puluh detik.

Angela melangkah dengan gontai menaiki tangga menuju kamarnya.

Kak Rayhan tidak menampakkan batang hidungnya. Ia mungkin lupa dengan janji pada papanya, atau mungkin ia memang tidak berniat ke sini. Entahlah yang mana yang benar. Yang jelas Angela merasa kecewa.

Yah...sebenarnya kalau dipikir-pikir kembali, tanpa Kak Rayhan pun tidak apa-apa ia tinggal sendiri. Papanya itu hanya mencemaskan sesuatu dengan terlalu berlebihan. Ia bisa menjaga dirinya.

Sebelum tubuhnya mencapai kasur, tiba-tiba interkom di kamarnya berbunyi.

Security rumahnya mengatakan bahwa ada seseorang di depan yang mengaku sebagai Rayhan Pramoedya, anak papanya. Angela langsung berteriak senang pada security itu untuk memperbolehkan Kak Rayhan-nya masuk. Entah bagaimana nasib telinga securitynya...

Oh tidak! Oh tidak! Angela memegang kedua pipinya sambil berteriak dalam hati.

Kak Rayhan benar-benar datang. Dan ia akan bertemu dengannya sebentar lagi!!

Angela kembali mondar-mandir dan tiba-tiba ingat bahwa pintu depan sudah terkunci. Ia langsung melesat keluar kamar dan menuruni tangga untuk membuka pintu.

Dan tepat saat membuka pintu, ia melihatnya...

Kak Rayhan yang dicintainya... Future Husband-nya...

Kakaknya itu tampak tercengang melihatnya.

Kak Rayhan-nya masih tetap memiliki wajah seperti dulu. Hanya saja lebih terlihat dewasa sekarang. Tentu saja!! Enam tahun lalu Kak Rayhan masih berusia 21 tahun. Tapi rambutnya sama seperti sebelumnya...dan Angela tetap menobatkannya sebagai pria tertampan di dunia versi dirinya sendiri.

Angela spontan memeluknya karena begitu gembira.

"Kak Re!! Aku merindukanmu."

Kata-kata itu terucap dari bibirnya begitu saja. Ia juga memeluk kakaknya tanpa malu-malu, padahal rasanya mereka tidak pernah akrab sebelumnya. Masa bodohlah...ini kan kesempatan ia bisa memeluk kakaknya itu. Kapan lagi ada kesempatan seperti ini? Benar bukan?

Angela tertawa dalam hati.

Ya ampun! Kakaknya itu memang benar-benar keren. Kalau sedang memeluknya seperti ini ia jadi bisa sekalian menyentuh-nyentuh kakaknya. Angela jadi mengetahui bentuk tubuh kakaknya yang benar-benar mendekati ideal seperti pria-pria yang ada di film yang ditontonnya. Dada bidang, perut rata, lengan yang berotot namun tidak terlalu besar. Pokoknya pas!

Ia juga bisa mencium aroma tubuh Kak Rayhan. Meski aroma yang menguar bercampur aduk...mulai dari aroma lembut laundry pakaian, sabun, parfum mobil, rokok dan parfum wanita...baiklah yang terakhir itu menyebalkan, tapi ia juga tidak bisa melarang kakaknya untuk bergaul dengan wanita. Kak Rayhan kan belum menjadi suaminya. Tolong garis bawahi belum, yang artinya Kak Rayhan pasti akan menjadi suaminya suatu saat nanti dan Angela tidak akan membiarkannya melirik wanita manapun saat itu. Sempurna!!

"Sudah selesai?"

Terdengar suara dari atas kepalanya. Angela mendongak. Mendadak ia tersadar dan langsung melepaskan pelukannya sambil tertawa. "Sorry, Kak!! Habisnya sudah lama kita tidak bertemu. Masa Kakak tidak merindukanku sih?" tanya Angela dengan riang.

Kakaknya tidak menjawab dan langsung melewatinya menuju tangga. Angela cepat-cepat mengunci pintu lalu berlari mengikutinya.

"Kak!! Kak!! Mau kemana? Kakak tidak bertanya apapun padaku nih? Misalnya bagaimana kabarku? Bagaimana keadaan Papa? Aku sekarang kelas berapa, atau aku sudah punya pacar atau belum, begitu." Angela menghujani kakaknya dengan obrolan di belakang punggungnya.

Rayhan menggertakan giginya sambil terus berjalan menaiki tangga.

Angela begitu berisik di belakangnya dan terus-terusan mengoceh tentang hal-hal yang bersifat basa-basi. Ia merasa gadis itu seperti lebah. Selalu berputar-putar di sekelilingnya dan mendengungkan suara. Mimpi apa dia semalam?

Tapi Rayhan tidak bisa menampik kalau sekarang gadis itu sudah tumbuh besar. Ia hampir tidak mengenalinya tadi jika saja Angela tidak memanggilnya kakak. Meski tidak terlalu cantik, mata dan bibir Angela sangat menarik dan parahnya lagi gadis itu memiliki bentuk tubuh yang bisa membuat seorang pertapa turun dari gunung. Berapa umur gadis itu sekarang?

Rayhan harus sedapat mungkin menghindari berlama-lama menatap Angela. Ia kembali mengingatkan dirinya bahwa ia membenci gadis itu.

"Kak!!! Kenapa kau diam saja, plis!! Setidaknya aku juga ingin tahu kabarmu, Kak.!!" Angela tiba-tiba memakai tubuhnya untuk menghalangi pintu masuk menuju kamarnya. Rayhan tertegun.

"Aku lelah dan ingin segera beristirahat, Angela. Bisakah kau menyingkir?" Rayhan menjawab dengan dingin.

Angela melirik ke kanan dan ke kiri mempertimbangkan sesuatu. "Baiklah." Angela tersenyum dan dengan cepat berpindah ke sampingnya.

Rayhan memutar kenop pintu dan...

"Pintu ini terkunci, Angela." Rayhan menghela nafas.

"Benar sekali, Kak!! Aku baru saja mau mengatakan hal itu padamu." Angela menepuk-nepuk bahu Rayhan sambil tertawa.

"Lalu dimana kuncinya?!!" Rayhan merasa darahnya mulai mendidih.

"Tidak tahu, Kak. Kamar Papa juga terkunci, jadi kau juga tidak bisa tidur di sana." Angela menjawab dengan santai.

Apa gadis ini mau mempermainkannya?

"Jadi tolong katakan dimana aku harus tidur?" Rayhan bertanya lagi sambil menumpukan kening pada pintu agar bisa bersabar.

"Kau bisa tidur bersamaku, Kak."

Rayhan tidak percaya mendengarnya. Ia spontan menoleh menatap Angela dengan wajah geram.

"Bercanda!!! Ya ampun, Kak. Kau serius sekali. Aku jadi takut melihatmu. Ini kuncinya. Kamarmu selalu dibersihkan setiap hari meski kau tidak di sini, Kak." Angela menyodorkan anak kunci.

Rayhan menerimanya dengan kesal.

Seumur hidupnya ia belum pernah dipermainkan oleh wanita...apalagi wanita seusia Angela. Entah berapa usianya.

"Kamar kita bersebelahan, Kak. Jika kau memerlukan sesuatu, kau bisa mencariku di kamar sebelahmu. Aku jarang mengunci pintu jika tidur, Kak." Angela tertawa.

Blam!!

Kakaknya membanting pintu tepat di depan wajahnya setelah masuk kamar. Angela menghentikan tawanya dan menghela nafas lalu berjalan menuju kamarnya sendiri.

____________________

Rayhan merasa lega sudah berhasil memasuki kamarnya. Ia bersandar di pintu sambil menekan saklar lampu yang ada di sebelah pintu kamarnya. Seperti kata Angela, kamarnya memang terlihat sama seperti saat terakhir kali ia tempati.

Ia kemudian membalikkan badan untuk mengunci pintu.

Untung saja ia ingat untuk menguncinya. Angela membuatnya was-was, meski dirinya bukan perjaka.

Gadis itu benar-benar sudah tidak waras!! Apa Angela tidak sadar bahwa sejak tadi ia mengucapkan kata-kata yang menyiratkan sebuah 'undangan'?

"Kau bisa tidur bersamaku, Kak."

"Kamar kita bersebelahan, Kak."

"Aku jarang mengunci pintu jika tidur, Kak."

Sial!!!

Dan tangan gadis itu tadi menggerayangi tubuhnya di pintu depan saat memeluknya! Apa maksudnya?!

Hampir saja tadi ia tidak bisa menahan diri dan menelanjangi gadis itu di lantai ruang depan jika saja ia tidak mengingat bahwa gadis itu adalah Angela.

Benar juga...dia Angela...

Ibunya adalah wanita jalang.

Pantas saja kelakuan gadis itu juga seperti wanita jalang.

***
Find me :

IG @dian_oline_maulina
Line olin_linlinlin
Fb olin linlinlin
Wa/sms 081239627358

Sekilas tentang karakter Angela yang berbeda 180 derajat dengan heroine ku sebelumnya, Valeria.

Valeria terkesan sweet~cute~innocent sedangkan Angela lebih sexy~naughty~bitchy haha. Semoga bisa diterima...

Follow IG:

dian_oline_maulina

matchamallow_gallery

🌸🌸🌸

Continue Reading

You'll Also Like

322K 4.4K 10
"Because man and desire can't be separated." 🔞Mature content, harap bijak. Buku ini berisi banyak cerita. Setiap ceritanya terdiri dari 2-4 bab. Hap...
5.2M 280K 55
Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusaknya sejak 7 tahun lalu. Galenio Skyler hanyalah iblis ya...
1M 48.2K 38
Kalluna Ciara Hermawan memutuskan untuk pulang ke kampung Ibu nya dan meninggalkan hiruk pikuk gemerlap kota metropolitan yang sudah berteman dengan...
713K 139K 46
Reputation [ rep·u·ta·tion /ˌrepyəˈtāSH(ə)n/ noun, meaning; the beliefs or opinions that are generally held about someone or something. ] -- Demi me...