CITY OF GHOUL

By DavidCahyo

9.9K 791 17

CERITA INI MERUPAKAN SEKUEL DARI CITY OF ASHES Sepuluh tahun sejak wabah vampir merebak di Jakarta pasca sera... More

CHAPTER I: MONAS INCIDENT - EMERGENCE OF TERROR
CHAPTER II: THE GHOULIES EMPRESS - SIN OF LUST
CHAPTER III: IDENTITY OF G.R.A.C.E.
CHAPTER IV: SAGA OF TWO QUEENS
CHAPTER V: SUICIDE CLUB
CHAPTER VI: SIN OF GLUTTONY
CHAPTER VII: THE RED GRAVE CAFE
CHAPTER VIII: VIXEN'S DISGUISE
CHAPTER IX: THE MASK OF BLACK DEATH
CHAPTER X: ADVENT OF WRATH
CHAPTER XI: PRELUDE OF DISASTER
CHAPTER XII: SECRETS AND BETRAYAL
CHAPTER XIII: LOVERS AND LIARS - CRYSTAL OF SOLITUDE
CHAPTER XIV: SIN OF ENVY - SKY OF HURRICANE
CHAPTER XV: THE RAGING WAR
CHAPTER XVI: TECHNOPATIC SISTERS & JADED HEALER
CHAPTER XVII: TIBETAN HUNGER
CHAPTER XVIII: SCIENTIST, SOLDIER, POP IDOL
CHAPTER XIX: LETHAL REVENGE
CHAPTER XX: GRACE MAXIMUM ASSAULT
CHAPTER XXI: VIAL OF DESTINY
CHAPTER XXII: SIN OF PRIDE - BATTLE IN SPACE
CHAPTER XXIII: HOLOCAUST PHASE ONE
CHAPTER XXIV: BENEATH THE ZENITH TOWER
CHAPTER XXV: SORROW
CHAPTER XXVI: ANDROID WITH HUMAN HEART
CHAPTER XXVIII: SCORPION GIRL TRAGEDY
CHAPTER XXIX: SIN OF WRATH - THE NEXT EVOLUTION
CHAPTER XXX: UNRAVEL SECRET - SIN OF GREED
CHAPTER XXXI: GHOST OF PAST - LOVE, HATE, AND SACRIFICE
CHAPTER XXXII: PURGATORY OF INFERNO
CHAPTER XXXIII: FINAL DESOLATION
CHAPTER XXXIV: ULTIMATUM
CHAPTER XXXV: BATTLE TO EXTINCTION
EPILOGUE: SIN OF SLOTH - SKY VERTIGO

CHAPTER XXVII: WAR OF FOUR SEASONS - THE PEGASUS CHRONICLE

208 17 2
By DavidCahyo

NB: Mulai chapter ini, cerita tidak akan dibagi menjadi Arc karena semua Arc akan tumpang tindih

***

"Apa mereka berdua akan baik-baik saja." ujar Dika yang berjaga di luar Menara MBP.

"Kurasa begitu," jawab Jenna, "Aku tak merasakan kehadiran ghoul lain di sini."

"Kurasa masalahnya bukan terletak pada ghoul!" tunjuk Dika. Jenna menoleh dan terkesiap. Ribuan mikrobot berbentuk laba-laba menjalari dinding dan berusaha menyerang mereka.

"Huh, makhluk-makhluk kecil itu akan dengan mudah kuatasi! Minggir, Dika!" seru Jenna.

"AUTUMN TORNADO!!!"

Serangan angin topan itu segera menghempaskan raturan robot kecil itu. namun robot-robot lain terus berdatangan bak wabah.

"Huh, kalau begitu terpaksa akan kugunakan jurus pamungkasku," Jenna melengkapi serangan empat musimnya, "SPRING PLANT ZOMBIES!!!!"

Tiba-tiba akar-akar raksasa muncul dari dalam tanah dan menjerat robot-robot kecil itu. Tanaman-tanaman yang ada di sekitar mereka juga tumbuh dan merambat dengan cepat, menghancurkan mesin-mesin tersebut.

Tiba-tiba sebuah panah dengan bulu merak melesat ke arah Jenna tanpa gadis itu sadari.

"Awas!" Dika melompat untuk menyelamatkan nyawa gadis itu. Panah itupun menancap di dinding dekat mereka.

"Hahahaha! Refleksmu sungguh hebat! Kau adalah orang pertama yang bisa menghindari panahku!"

"Siapa itu?" seru Dika.

Mereka berdua mendongak dan melihat sesosok pemanah berpakaian militer menghadang mereka.

"Kalian akan menjadi kelinci percobaan yang tepat untuk kekuatan baruku ini!" Rama menyuntikkan vial berisi darah suci ke dalam tubuhnya dan menggeliat. Terasa kekuatan baru merayap ke tiap sendi dan pembuluh darahnya.

"Akhirnya aku siap!" Rama merasakan tenaga yang amat hebat memenuhi seluruh tubuhnya, siap untuk ia lancarkan ke musuhnya. "Rupanya benar, darah ini mengandung kekuatan perusak yang amat hebat!"

Tangan Rama mengeluarkan cahaya yang walaupun awalnya redup, lama-kelamaan menjadi kuat.

"Apa yang akan ia lakukan?" tanya Jenna. "Jangan bilang itu jurus kamehame!"

"Aku tak tahu, tapi apapun itu ..." Dika mengeluarkan vialnya dan menyuntikkannya ke tubuhnya, "Aku tak mau menunggu!"

"Rasakan kekuatan radiasi atomku!" seru Rama, "URANIUM REVOLT!!!"

"HYPERDIMENSION VORTEX!!!" Dika segera menyerap serangan nuklir yang dikeluarkan Rama ke dalam lubang hitamnya.

"Astaga, apa tadi!" jerit Jenna, "Apa ia baru saja melancarkan serangan bom atom? Seluruh kota bisa hancur!"

Dika melihat Rama tertawa bak orang gila, bangga dengan kekuatan besar yang dimilikinya.

"Ini baru pertama kali ia memiliki kekuatan sedahsyat ini," ucap Dika kelelahan, "Ia takkan bisa mengendalikannya."

"Kali ini," Rama bersiap melancarkan serangan lain, "Kekuatan nuklirku akan kutambah untuk memusnahkan kalian!"

"Kekuatan radiasimu akan melukai banyak orang tak berdosa di kota ini! Apa kau tak pernah memikirkan dampaknya?" tiba-tiba ada suara lain bergema di pilar-pilar gedung itu.

"Si ... siapa itu?" seru Jenna.

"PEGASUS RAID!!!" bulu-bulu sayap Pegasus segera menyerangnya tanpa ampun. Berbeda dengan bulu biasa, bulu-bulu tersebut amat tajam dan bisa memotong batu dan baja sekalipun.

"Apa ini?" Rama kewalahan menghadapi serangan itu.

"PEGASUS ANDROMEDA STARLIGHT!!!" serangan pamungkas itu langsung menghantam tubuh Rama dan membuatnya tak sadarkan diri.

"Ia akan pingsan cukup lama hingga pengaruh serum itu menghilang dari sistemnya." ucap sosok yang barusan menolong mereka.

"Aku mengenali serangan berbasis hewan mitologi itu!" seru Jenna dengan kegirangan, "Kau Ajeng Ambar dari Red Grave Cafe!"

Gadis itu langsung mengenalinya karena Red Grave Cafe yang dipimpin Donna-lah yang kerap memberi bantuan makanan pada anak-anak ghoul yang dirawat Jenna dan Dika sehingga mereka tak perlu berburu dan membunuh manusia.

"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Dika.

"Temanku diculik," ujar Ajeng. Sabrina mengikutinya dari belakang, "Baunya membawa kami ke sini."

"Sepertinya takkan mudah menyelamatkan temanmu," Dika menatap ke atas, "Lihat itu! Musuh baru sudah datang!"

***

"Dasar tolol!" Balqis membuka matanya. Kekuatan clairevoyance-nya baru saja memberinya penglihatan.

"Ada apa?" Lyla menoleh.

"Anggota GRACE itu baru saja dikalahkan," kata Balqis, "Sudah kuduga percuma memberikan kekuatan sebesar itu pada orang tak berpengalaman seperti dia."

"Kalau begitu biar aku yang turun tangan." Lyla berjalan ke balkon dan menatap kendaraan-kendaraan konstruksi yang tengah membangun menara MBP yang belum sepenuhnya selesai ini.

"CYBERNETIC ASSEMBLY!!!" ia segera mengarahkan kekuatan teknopatnya dan perlahan, mesin-mesin itu berderak-derak dan mulai bergabung membentuk robot raksasa. Kali ini robot yang ia susun adalah monster dinosaurus raksasa.

"T-Rex ciptaanku akan mengakhiri riwayat mereka!" senyum Lyla.

***

"WINTER AVALANCHE!!!" Jenna mengeluarkan serangan yang langsung membekukan kaki T-Rex itu. Robot dinosaurus itu langsung mengaum marah.

"SUMMER HEAT EXPANSION!!!" ke kaki yang sama, Jenna melancarkan serangan yang sama sekali berbeda, sehingga langsung menghancurkannya karena perubahan suhu. Dinosaurus raksasa itupun langsung jatuh menghantam tanah. Hantaman tubuhnya ke atas tanah membuat seluruh fondasi geduung itu bergetar saking kerasnya.

Namun ternyata itu belum cukup untuk melumpuhkan robot itu. Mulutnya yang penuh gigi tajam membuka dan langsung melancarkan serangan sinar laser ke arah gadis itu.

"PEGASUS RAID!!!" serangan hempasan sayap Pegasus dari Ajeng langsung menangkal serbuan laser itu. Namun mesin itu masih bisa melancarkan serangan lainnya dengan melemparkan bola besi penghancur raksasanya yang ia ayunkan membabi buta. Kedua gadis itu sibuk menghindar dari senjata mematikan itu.

"Hei, Dika!" seru Jenna, "Cepat bantu kami!"

"Kekuatanku hanya bisa dipakai satu kali lagi hanya untuk situasi darurat." jawab pemuda itu sambil bersembunyi di balik pilar gedung.

"SITUASI INI KURANG DARURAT APA!!!" omel gadis itu. "Apa boleh buat! SPRING PARASITIC TREE REVIVAL!!!"

Akar-akar raksasa segera muncul dari dalam tanah dan menjerat robot itu, namun serangan itu sepertinya tak berdampak apa-apa. Robot itu bangkit dan mencabut akar-akar itu dari dalam tanah.

"Astaga, bagaimana cara memusnahkan robot ini?!" pikir Ajeng, "Aku sudah membuang terlalu banyak waktu di sini. Aku harus segera menemukan Aldhi sebelum terjadi sesuatu dengannya!"

"Kak Ajeng, izinkan aku membantu!" Sabrina tiba-tiba muncul dan menusukkan ekor kalajengking beracunnya ke arah robot itu. Namun mesin raksasa itu sama sekali tak terpengaruh dan mengibaskannya begitu saja hingga Sabrina terbanting ke tanah.

"Sabrina!" seru Ajeng cemas, "Sebaiknya kau bersembunyi saja!"

"Iya!" seru Dika masih dari balik pilar, "Sembunyi saja!"

"KELUAR KAU DASAR COWOK NGGAK BERGUNA!!!" teriak Jenna dengan kesal.

"Astaga, apa ini?" Ajeng langsung menoleh, "Aku merasakan ada kekuatan yang sangat besar sedang menuju ke sini!"

"AVATAR METAL-BENDER!!!"

Tiba-tiba robot itu seperti kehilangan kendali. Ia mulai meluncurkan laser ke arah tubuhnya sendiri. Perlahan-lahan pula logam-logam penyusunnya mulai runtuh dan bola besi yang tadi ia gunakan sebagai senjata jatuh begitu saja di tanah, menghancurkan kakinya yang tersisa dengan suara dengung yang teramat keras.

Ajeng mendongak dan menyadari ada sesosok ghoul yang mengendalikan logam-logam itu.

Ghoul dengan masker gas di wajahnya.

"Astaga ... apakah itu ..."

"Aku mungkin ghoul yang kejam ..." suaranya bergema di bagian gedung yang masih dalam konstruksi itu, "Namun aku takkan membiarkan sesama ghoul sepertiku mati terbunuh ..."

Sosok itupun kemudian menghilang, masuk ke dalam gedung.

"Astaga, ini akan semakin gawat!" bisik Ajeng dalam hati, "Aldhi bisa terjebak dalam pertempuran melawan Jerri dan terbunuh!"

"Hah, siapa itu tadi?" Dika keheranan dan keluar dari tempat persembunyiannya,

"DASAR KALAU SUDAH AMAN SAJA KAMU BERANI NONGOL!!!"

TO BE CONTINUED

Continue Reading

You'll Also Like

7.2K 970 13
"Ada keperluan apa sampai mengirim chat, huh?" Mereka, iya mereka. Para unit idol yang sedang naik daun, mengirimkan sebuah pesan. Atau mungkin sebal...
617K 38.5K 64
Serena memiliki hobi yang aneh, gadis itu senang menghancurkan rumah tangga orang lain. Bagi Serena, menghancurkan rumah tangga orang lain adalah sua...
4.7K 666 7
( Crazy Executive ) Tokrev -With Dazai Osamu | A: Bungou Stray Dogs -Ada sedikit tambahan character anime lain. Writer: Author Rei & Zen Start: 17 Ma...
10M 1.2M 60
"Sumpah?! Demi apa?! Gue transmigrasi cuma gara-gara jatuh dari pohon mangga?!" Araya Chalista harus mengalami kejadian yang menurutnya tidak masuk a...