Akhir Kisahku [END]

By CangPanah

180K 8.9K 361

Ketika hati telah memilih maka siapapun takkan bisa mencegahnya, karena ketika hati sudah berbicara, ia melum... More

1. Keputusan Mutlak
2. Hari Pertama Bekerja Sebagai CEO
3. Paris
4. Mengenalnya Lewat Cerita
5. Pertemuan Pertama
6. Tawaran Candra Company
7. Bandung
8. Ajakan Prilly
10. kematian Pak Amir
11. Rasa Kehilangan
12. Dua Minggu Berlalu
13. Perjodohan
14. Dilema
15. Pingsan
16. Persiapan
17. Menunggu
18. Pernikahan
19. Sakit
20. Rumah Sakit
21. Ciuman pertama
22. Lepas Kendali
23. Kematian papa Candra
Bukan lanjutan
24. Awal Permasalahan
25. Semua Telah Berubah
26. Awal Kehancuran
27. Salah Paham Lagi
28. Kevin Julio Chandra
29. Tak Terduga
30. Indah Pada Waktunya
31. Perpisahan Membawa Duka
32. Kecelakaan
33. Syurga Dibalik Duka
34. Jessica Mila
35. Malaikat Kecil
36. Akhir Dari Kisahku
Promot

9. Kejadian Naas

3.2K 223 0
By CangPanah

Budayakan vote sebelum membaca.

___________
*******

👇👇👇
Bandung, 21:30 Wib

Angin malam itu sangat kencang berhembus, menerobos masuk dari jendela yang dibiarkan terbuka terdengar hujan yang mulai turun dengan lebatnya, namun mata indah itu belum juga terpejam pikirannya entah ada dimana?

Ayah mila sangat merindukan ayah. Apa ayah baik baik saja?

*****

Jakarta, 21:40 Wib

Hujan masih setia mengguyur ibu kota jakarta, jalanan pun mulai sepi. Tiba-tiba mobil yang ditumpangi pak Candra & pak Amir mogok ditengah jalan sebelum mereka sampai kerumah.

"Tuan tunggu sebentar ya, biar saya periksa dulu" izin sang supir pada tuannya.

Pak Amir keluar dengan menggunakan payung yang selalu tersedia didalam mobil. Dia mulai membuka bagian depan mobil fillfayer berwarna hitam milik majikannya.

12 menit pak Amir mengotak atik mesinnya, namun tak juga berhasil.

"maaf tuan sepertinya mobil ini harus dibawa kebengkel, jadi sebaiknya biar saya telpon ujang untuk menjemput tuan". kata pak Amir memberitahukan tuannya.

"Baiklah" kata pak Candra singkat.

Ketika sang supir telah selesai menghubungi seseorang, tiba tiba dari arah berlawanan, mereka melihat ada sebuah motor yang mengarah ke arah mereka. Kedua pemuda itu menghampiri pak Candra & pak Amir, pak Candra melihat ada gelagat aneh dari kedua orang itu, mereka seperti mabuk.

Dan Kejadian naas itupun terjadi........

*****

Kediaman Candra, 22:15 Wib

"Pa-pa"... keringat membasahi tubuh wanita paruh baya itu, tiba tiba saja ia terbangun & memanggil suaminya... ia terduduk lemas dengan nafas yang berat... ia memegang dadanya & melihat jam dinding sudah menunjukkan pukul 10 malam, ia baru menyadari kalau suaminya belum pulang juga..... ia mulai bangkit dari sofa & berniat kedapur untuk mengambil segelas air putih.

Ketika dia akan beranjak, suara telpon terdengar dari ruang tempat dia masih berdiri.

kriingg.....kriiinggg....kriiing....

Siapa yang menelpon malam malam begini?

"Halo" suaranya terdengar serak

.............................

"Ujang ini kamu"? Suara mama Nancy bertanya pada seorang di sebrang sana.

...............................

"Rumah sakit"? Ada apa Ujang? Tanyanya mulai khawatir.

......................

"Ya Tuhan", ucap wanita paruh baya itu menutup mulut dengan tangan kirinya, kepalanya mengangguk ngangguk mendengar penjelasan dari ujang tukang kebunnya. Air matanya turun begitu saja.

"Saya akan kesana bersama anak-anak" & tolong jaga suami saya ujang".......

Telpon pun ditutup,

Dengan langkah cepat mama Nancy bergegas naik kelantai atas, dia menuju kekamar Kevin. Air matanya terus saja mendesak untuk keluar.

*****

Kevin pov

Sayup-sayup aku mendengar ada ketukan pintu dari arah luar,

Mama

Aku mendengar suara mama memanggil manggil namanku, aku mulai membuka mataku  dengan berat & aku melangkah kearah suara tersebut.

Klek.....

Aku melihat raut wajah mama yang begitu sedih, air matanya terus saja membasahi pipi mama, akupun ikut cemas melihat mamaku yang sedang berdiri dihadapanku, aku menggenggam kedua tangannya

"Ada apa ma"? Tanyaku

"Kevin, ayo kita kerumah sakit sekarang", kata mamaku sambil menarik narik tanganku

Pikiranku langsung berlari kearah papaku.

"Ada apa dengan papa ma"? Tanyaku dengan raut wajah khawatir

" jantungnya kumat lagi, dan.... suara mama menggantung, dia seperti syok berat & mulutnya seakan tidak bisa berkata apa apa lagi.

Berbagai dugaan berkecamuk didalam otakku, aku menuntun mama untuk duduk disalah satu sofa yang ada diluar kamarku,

"Mama tunggu disini, aku akan membangunkan Prilly dulu.

Aku terus berjalan kesisi kiri kamar ku menuju kamar Prily, aku mengetuk pintu kamarnya namun tidak dibuka & aku kembali memanggil namanya & kali ini aku mendengar suaranya dari dalam.

Klek...

"Kenapa menggangguku malam-malam begini"? Tanyanya kesal dengan mata masih setengah terpejam.

"Cepat lah cuci mukamu, kita akan pergi kerumah sakit sekarang" kataku yang bagaikan perintah untuk prilly

Mendengar kata Rumah sakit mata Prilly terbuka lebar "apa yang terjadi"? tanyanya dengan air mata yang sudah keluar dari pelupuknya

"Cepatlah, kita tidak punya banyak waktu" kataku memerintah nya lagi

Diapun berlari kearah kamar mandinya & aku kembali ketempat mama, mama terus saja menangis

Beberapa saat kemudian Prilly berlari kecil kearah kami, "ayo" katanya buru-buru

Aku & Prilly menuntun mama turun dari tangga, dibawah aku melihat mbok nah & mbak mira sedang berdiri dengan raut wajah khawatir....

Sesampainya dilantai dasar

" apa yang terjadi tuan"? Tanya mbok nah hati-hati pada ku

" kami harus kerumah sakit sekarang, kalian dirumah saja & kunci semua pintu" pesanku pada sang asisten rumah tangga.

Aku mengeluarkan sebuah mobil alfard berwarna putih dari bagasi rumah, diluar hujan masih sangat deras. Aku mulai menghidupkan mesin mobil & menerobos hujan ditengah pekatnya malam.

Dalam perjalanan aku melihat mama yang sudah mulai tenang, aku memberanikan diri untuk bertanya kembali pada mama,
"Ma sebenarnya apa yang terjadi dengan papa"? Tanyaku hati-hati.

Aku melirik kebelakang sebentar & Prilly sedang mengelus pundak sang mama, mama masih diam
& detik berikutnya dia menjelaskan kejadian sebenarnya .... Aku benar benar tidak percaya dengan jawaban  mama... & Prilly aku melihatnya dia menutup mulut dengan kedua tangannya sementara air matanya kembali memaksa untuk keluar...

22: 45 wib kami sampai disalah satu rumah sakit dijakarta. Setelah memarkirkan mobilku, kami bergegas masuk melewati gang gang diRs tersebut.

Kami mencari cari keberadaan mang Ujang, hingga

"Tuan", seseorang memanggil ku, akupun menoleh ya dialah mang ujang tukang kebun yang bekerja dirumah kami, usianya lebih muda dari pak Amir, mungkin sekarang umurnya lebih kurang 42-45, tubuhnya basah kuyup & aku juga melihat masih ada bercak darah dibajunya.

Kami menghampirinya, raut wajahnya begitu ketakutan,aku memegang pundaknya "bagaimana keadaan papa mang"?

"Bapak... di- dia sudah ditangani oleh dokter... & keadaannya baik baik saja.....ta-tapi pak Amir di-dia masih didalam ruang operasi tuan". Mendengar penuturan tukang kebunku aku mengusap wajahku frustasi, disatu sisi aku lega kalau papa baik baik saja, tapi disisi lain sopirku pak amir dia harus berjuang antara hidup & matinya.

Prilly membantu mama masuk keruangan papa, sementara itu aku masih diluar bersama mang ujang,

Kami duduk dikursi diluar ruang an papaku dirawat. aku kembali bertanya pada nya" sebenarnya apa yang terjadi mang"?

"Entahlah tuan, saat itu pak amir menelpon saya & menyuruh untuk menjempuat tuan besar, katanya mobil yang mereka tumpangi mogok........ 30 menit kemudian saya sampai ketempat itu & saya melihat tuan besar sedang memangku pak amir diluar mobil.... ketika saya mendekat....saya begitu terkejut melihat darah yang mengalir bercampur dengan rintik hujan tuan...... dan ternyata darah itu berasal dari luka dibagian perut pak amir..." jelas mang ujang padaku..

"saat kami dalam perjalanan kesini...saya melihat tuan besar tiba tiba memegang dadanya & dia seperti menahan rasa yang amat sakit" sambung mang ujang lagi.

Aku bangkit dari duduk & mengusap rambutku kebelakang,
apa yang sebenarnya terjadi?

"Lebih baik sekarang mang ujang pulang dulu___ belum selesai aku menuntas kan kata kataku...mang ujang sudah menyelanya "tapi tuan! Katanya

"Pulanglah saja dulu,lihat badan mang ujang sudah basah kuyup, bukankah itu akan menambah masalah"? Kataku menunjuk kearahnya

Dia yang seakan mengerti maksudku, langsung meminta izin untuk pulang. "Hati hati mang" pesanku kemudian padanya.

Aku mulai melangkah kan kakiku untuk masuk keruangan rawat papaku, aku melihat tubuh yang rentan itu terkulai lemas diranjang, mama duduk dikursi sebelah kanan papa sedangkan prilly dia berdiri disamping mama.

" Bagaimana keadaan papa ma?"tanyaku

Mama hanya menggelang sementara air matanya sudah menggenang dipelupuk mata tuanya " dia belum sadar vin" kata mama kemudian.

"Baiklah kalau begitu aku akan keluar sebentar" izinku pada keduanya, aku melangkah menuju pintu, "kamu mau kemana"? Tanya prilly yang masih disamping mama, "aku mau keruang operasi" jawabku sambil terus berlalu" aku ikut" katanya sambil terus berlari menyusulku.

*****

Dan disinilah keduanya berada didepan ruang operasi, menunggu sang dokter keluar menanti kabar apa yang dibawa oleh dokter. Kevin melirik jam ditangan kirinya.

" pukul berapa sekarang"? Tanya prilly yang melihat Kevin melirik arloji ditangan kirinya

"23:20" jawab Kevin singkat. "Ya Tuhan ini sudah hampir satu jam pak Amir didalam, kenapa lama sekali"? Gerutu prilly yang cemas dengan keadaan pak amir.

Kevin merangkul adiknya
"sudahlah tenangkan dirimu" katanya pelan

Prilly bersandar dibahu kakaknya "bagaimana aku bisa tenang dari tadi mereka belum keluar" balasnya setengah kesal

Kevin menatap sang adik "Apa perlu kita minum kopi sejenak, biar lebih tenang"? Prilly buru buru menggeleng "tidak perlu, disini saja" pintanya pada sang kakak

"Baiklah" kata Kevin singkat sambil mengeratkan pelukannya pada prilly

Prilly yang mulai bosan menunggu diluar dia mencoba untuk memejamkan matanya sambil bersandar dibahu kevin, Kevin sendiri menyandarkan kepalanya kedinding belakangnya, sejenak dia menoleh ke kiri

Mama

Mama Nancy berjalan kearah kedua anaknya. "Kevin" sapanya kemudian

"Ma, papa bagaimana "? Tanya pemuda itu, "papa sudah sadar vin, prilly sudah tidur ya"? tanya sang mama sambil menatap Prilly

"Benarkah"? Balas Kevin yang ikut menatap Prilly, "tadi saja dia bilang tidak bisa tidur" sambungnya kemudian

"Kamu tahu sendiri kan bagaimana adikmu itu"?kata mama Nancy

Kevin hanya mengangguk

"Apa dokter belum keluar juga"tanya sang mama lagi

"Belum" jawab kevin singkat

"Istirahatlah sebentar & bawalah adikmu kekamar rawat papa" bujuk wanita paruh baya itu

"Tidak apa ma, lagipula jika aku bergerak sedikit pasti prilly akan langsung terbangun" kata Kevin lagi

"Yasudah kalau begitu mama kembali kekamar papa ya" izin wanita itu mengawali langkahnya

*****

Mohon maaf typo bertebaran, maklum masih penulis abal-abal.

Bagi yang berkenan mohon difollow ya akun ini.

Thx..

Selasa, 17 Mei 2016
@Albatros_Kml

Continue Reading

You'll Also Like

2.6M 125K 55
Mari buat orang yang mengabaikan mu menyesali perbuatannya _𝐇𝐞𝐥𝐞𝐧𝐚 𝐀𝐝𝐞𝐥𝐚𝐢𝐝𝐞
52.9K 1K 25
"Ketika hati terus tersakiti"
125K 3.6K 28
Dewasa 18+ Rio anak orang kaya, Rio sering protes karena orantuanya terlalu sibuk. Rio dipindahkan ke rumahnya Budenya, di kampung. Di Sekolah baru...
35.2K 961 6
pesugihan, suatu bentuk keserakahan seseorang. Meminta bantuan selain Allah SWT untuk memperkaya diri, pasti menuai korban. Nah semoga cerita ini nan...