*I'M A BIG LIAR.. *
Jemari Myungsoo menghapus lelehan air mata Sungyeol... dan Myungsoo menatap Sungyeol lembut.
Myungsoo tidak mengerti apa yang ada di dalam hatinya sekarang, yang ia tau..ia ingin melindungi laki-laki yang ada di hadapannya.
"Thanks.." Bisik Myungsoo.
Sungyeol mengigit bibirnya kecil. "For what?"
"Karena kau memilihku.." Myungsoo membelai pipi Sungyeol pelan Sungyeol tersenyum.. Ah senyum yang berbeda tentunya.
.
.
Sunggyu berjalan menuju coffee been kantor. Yeah setelah kejadian di depan lift tadi, kini ia butuh sedikit penyegaran..ia butuh minuman kental berwarna hitam yang mengandung banyak caffein. Sunggyu terlihat sedikit frustasi.
"Ho..hoya hyung?" Sunggyu memicingkan matanya saat melihat sosok Hoya, dia melihat Hoya berbicara cukup serius dengan seseorang. Sunggyu menatap sekilas dan ia tidak mau ikut campur tentunya..Sunggyu pun beralih ke tempat lain..untuk menenangkan hatinya.
Meja nomer 13.
Hoya duduk dengan seorang pria berambut hitam dan memiliki wajah tampan seperti dirinya. Awalnya mereka terlihat sedikit akrab..dan mereka sedikit bertukar ucapan dan saling tertawa sinis.
"Kau membuntutti ku?" Hoya menyalakan cerutunya.
"Tidak.." Pria itu tersenyum dingin.
"Lalu?" Hoya menghembuskan asap rokoknya tepat di depan wajah woohyun. "Hanya ingin meminta sesuatu dari sahabat lama ku."
Hoya berdecak, "Manusia licik seperti Nam Woohyun berkata seperti itu.. Cih sulit di percaya."
Woohyun menaruh cangkir kopinya, ia melipat kedua tangannya di depan dada dan menyenderkan punggungnya ke kursi. "Kau rupanya tidak pernah takut dengan ancaman ku.. Oke baiklah kita lihat saja nanti."
"Apa yang bisa kau lakukan?" Tantang Hoya.
Woohyun memajukan badannya, "Duduklah, dan lihat apa yang akan ku lakukan."
"Kau mengancam ku?" Hoya memegang cangkir kopinya erat.
Woohyun tersenyum, ia menyeruput sesekali minumannya. Matanya sedikit memicing saat melihat dua orang yang berjalan berdampingan..ah ini saatnya pikir Woohyun, dia merapikan sedikit jasnya dan dia pun berdiri lalu berjalan meninggalkan Hoya..tanpa peduli dengan obrolannya.
Hoya masih menghisap cerutunya. Memangnya ia peduli akan ancaman Woohyun.. Ia sesungguh nya tidak peduli.
Myungsoo menggenggam tangan Sungyeol erat..bahkan ia meletakan genggaman itu di dadanya, Myungsoo tersenyum, dia tersenyum sangat bahagia..menatap seseorang di sampingnya dan dia merapikan poni Sungyeol..lalu tersenyum lembut menatap Sungyeol. Sungyeol pun balik tersenyum menatap Myungsoo.
"Hyung." pekik Myungsoo.. Saat dia melihat Hoya duduk sendiri di coffee been.
"Ayo sungyeol." Myungsoo menarik Sungyeol menuju tempat Hoya.
"Eh mau kemana?" tanya Sungyeol sedikit bingung.. Ah dia belum tau ternyata Hoya ada di sana.
Myungsoo duduk di depan Hoya begitupun Sungyeol. Sungyeol sedikit kikuk. Sungyeol melihat manik mata Hoya sedikit menajam menatapnya.
"Kenapa dia bersama mu?" Tanya Hoya santai, dia menyeruput kopinya lagi.
"Ah itu.. Sungyeol adalah sekertaris rekan bisnis ku Hyung.. Aku dan dia ada keperluan." jelas Myungsoo.
"Begitu..?" Gumam Hoya pelan.
"Yeollie kau mau minum apa? Aku mau memesan." tanya Myungsoo sebelum berjalan menuju counter.
"Coffee caramel saja Myungsoo ah." jawab Sungyeol lalu tersenyum.
"Oke.. Tunggu sebentar." Myungsoo berjalan meninggalkan Sungyeol dan Hoya.
Mereka berhadapan... Hoya memandang kesal ke arah sungyeol.
"Cih dua makhluk ini.. Benar-benar.." gumam Hoya.
"Beraninya kau Lee Sungyeol." desis Hoya.
Sungyeol tersenyum. Ia mengambil rokok yang berada di tangan Hoya dan Sungyeol menghisapnya.
Blussh
Sungyeol menghembuskan asap rokok itu tepat di wajah Hoya. "Beraninya aku? Ah aku tidak seperti dulu lagi sayang.. Sungyeol yang lemah..? Aku bukan seperti itu lagi.. Kau harusnya senang aku sudah berubah. Ya kan?" Jawab Sungyeol sinis lalu Sungyeol meletakkan putung rokoknya.
Myungsoo datang dengan dua gelas coffee di tangannya. Tanpa Myungsoo tau, dua orang di hadapannya adalah musuh besar, Sungyeol tetap tersenyum. Sementara Hoya.. Jika saja Myungsoo tidak ada di sini.. Mungkin ia akan lepas kendali.
"Apa kalian mengobrol banyak?" Tanya Myungsoo yang baru duduk.
"Tidak, hanya sedikit." jawab Sungyeol.
"Hyung pamit.." Hoya kemudian bangkit.
"Kenapa cepat sekali Hyung?" Tanya Myungsoo.
"Hyung masih ada urusan." jawab Hoya singkat.
"Okay.." tutur Myungsoo singkat.
Sungyeol dan Myungsoo duduk berdua. Saling memandang dengan arti yang berbeda-beda. Bagi Myungsoo ini perasaanya seperti pertama kali jatuh cinta. Lihatlah sorot matanya memancarkan kebahagian, Myungsoo bahagia sekarang Sungyeol adalah miliknya seutuhnya dan tidak ada yang bisa menyentuh Sungyeol lagi selain dirinya, tapi apa Myungsoo benar-benar menyukai Sungyeol atau dia hanya menyukai tubuh indah Sungyeol?
"Besok.. Kau ada waktu?" Tanya Myungsoo..dia menggenggam tangan Sungyeol dan mengusapnya lembut.
Sungyeol tersenyum.
"Aku besok tidak memiliki janji dengan siapa pun." jawab Sungyeol.
"Kita berlibur bagaimana? Aku ingin pergi ke pantai." ujar Myungsoo.
Sungyeol mengangguk mengiyakan permintaan Myungsoo.
Drrrtttt drrrtttt
Hp Sungyeol bergetar, dia membuka pesan singkat yang ternyata dari Woohyun.
From : Woohyun
Sayang.. Kau melakukannya dengan baik.. Ah cepatlah kemari, aku Sungjong dan Daeyeollie sedang makan bersama, kita harus merayakan ini, kau pasti senang kan?
Sungyeol berdesis dalam hati. Ia menggenggam hpnya kuat-kuat.
"Myungsoo ah... Aku sepertinya harus pergi, Woohyun memerlukan ini." Sungyeol menunjuk berkas yang ada di tangannya.
"Ku antar oke." ucap Myungsoo cepat, lalu menggandeng nya, Sungyeol melepas pelan genggaman Myungsoo.
"Tidak usah soo.." tolak Sungyeol cepat.
"Tidak apa-apa yeollie.. Kajja!" Myungsoo sepertinya bersikukuh untuk mengantar Sungyeol.
Sungyeol sedikit memutar otak.. Aha! Dia sepertinya memiliki ide genius.
"Baiklah, kau antarkan aku ke halte dekat Namsan tower saja." pinta Sungyeol, Sungyeol tidak ingin jika Myungsoo mengetahui sesuatu yang seharusnya tidak diketahui Myungsoo.
Myungsoo pun mengangguk tanda setuju.
Mereka sampai di parkiran, dan masuk ke dalam mobil.. Sungyeol sedikit sulit memasang sabuk pengaman.. Dan pasti kalian mungkin sudah tau apa yang Myungsoo akan lakukan tentunya, dia membantu sungyeol.. Tubuh mereka sangat dekat, dan wajah mereka juga.. Myungsoo dan sungyeol bisa merasakan nafas mereka beradu.. Sebelumnya Myungsoo tak pernah segugup ini jika berdekatan dengan Sungyeol, yeah sebelum dia memiliki perasaan aneh itu.
Myungsoo memundurkan tubuhnya ke posisi semula, ia sedikit menggaruk tengkuknya untuk menyamarkan sensasi aneh ini.
"Sekarang kita mau kemana?" Myungsoo kembali bertanya tujuan kemana mereka akan pergi, oh ayolah myungsoo ada apa dengan mu? Kenapa kau jadi bodoh seperti itu.. Apa jangan-jangan cinta yang membuatmu seperti itu?
"Halte bus di dekat namsan tower." ucap Sungyeol mengulangi dengan lembut.
Mobil myungsoo melaju cepat menembus jalanan yang cukup padat di sore hari.
TBC
Ada satu scene yang aku cut di sini karena menurut aku itu gak penting. Sorry sebelumnya, btw ini tulisan jaman aku masih belajar nulis, sekarang juga masih belajar sih. Yaudah selamat membaca ya ^^
Nona Yupi