Ga Peka Dih βœ”

By _pathway

33.8K 1.1K 30

If I got second chance, I just wanna tell. "Aku sayang kamu." Supaya kamu tau kalau sebenarnya kita berada pa... More

REVISI
Permisi!!
(1) Tatapanmu ?
(2) Sama dia ?
(3) Upacara Bendera
(4) Eh? Mamanya?
(5) Kamu
(6) Galau
(7) Ketemu lagi
(8) Nyaman
(9) Barengan
(10) Peduli
(12) Ga Peka Dih [a]
(13) Ga Peka Dih [b]
(14) Rumit
(15) Unexpected
(16) Farewell
(17) Cogan di Kafe
(18) Honesty (a)
(19) Honesty (b)
(20) Gone
Terimakasih
CEK CEK CEK
EIYYY!

(11) Mantan

906 42 0
By _pathway

Bazaar di Garuda telah dibuka hari ini, tiket masuk dijual dengan harga 5k per orang, antusiasme pengunjung cukup banyak karena bisa dilihat dari banyaknya pengunjung di hari pertama yang bisa dibilang diluar ekspretasi padahal puncaknya saja masih besok malam.

Tema bazaar setiap tahunnya berbeda, untuk tahun ini mereka memberi tema 'Healthy food' Intinya itu mengenai makanan sehat yang murah karena saat ini terlalu banyak makanan ringan kurang menyehatkan yang dijual di sekitar kita. Di setiap stand pengunjung bisa melihat cara pembuatan makanan sehat yang dijual oleh para murid. 

Acara ini berlangsung dua hari untuk merayakan hari ulangtahun sekolah, penutupnya di malam Minggu. Di tengah lapangan ada panggung pentas seni, bagi siswi yang hendak menyumbangkan lagu ataupun menampilkan tarian bisa langsung menampilkannya tanpa harus ribet melalui penyeleksian. Barulah ketika besok malam, acara sudah benar-benar diplanning dengan matang.

"Ra, udah makan?"

Rara menoleh ke arah sepupunya malas, "Ntar aja lagi sibuk nih." jawabnya ogah-ogahan. Rama melirik beberapa siswi yang duduk santai sambil mengobrol di ujung stand, ini kan tugas bareng-bareng kenapa ada yang nyantai-nyantai sih?, batinnya.

Cowok itu menghampiri keduanya dengan wajah jengkelnya, "Lo berdua ngapain?"

Kedua gadis itu bungkam.

"Gantiin Dela, Kayla sama Rara gih. Mereka daritadi kerja sampe lupa makan, nah lo berdua ngapain? Nggibah di pojokan?"

Rara melepas appronnya dengan senang hati diikuti Kayla dan Dela kemudian ketiganya berlalu menjauhi keramaian.

"Istirahat disini deh yuk," Kayla duduk di bangku bawah pohon bersama dengan Dela sementara Rara memilih bersandar di bawahnya.

"Ngga nyangka segini banyaknya." Dela berkomentar.

Rara dan Kayla mengangguk menyetujui. "Tahun kemarin rasanya kayak garing gitu tapi ini? Hebat dah,"

"Ra, makan dulu woy!" Rama menghampiri ketiganya dengan nafas terengah. "Del, makan dulu nih biar maag kamu ngga kambuh." ujarnya seraya memberikan kotak putih kepada Dela. 

"Kita mana? Pilih kasih lo mah!" Rara bersungut.

Rama mengangkat bahunya cuek kemudian cowok itu menarik tangan Dela untuk menjauhi kedua gadis itu, sempat memberontak namun ketika Kayla dan Rara menatapnya seolah tak apa akhirnya Dela luluh juga.

Dan sekarang tinggal kedua gadis yang duduk menjomblo sembari mengistirahatkan punggungnya karena kelelahan.

"Kay, beli makan aja yuk. Laper gue," Rara bangkit dari duduknya sembari menepuk-nepuk rok sekolahnya. Jam menunjukkan pukul setengah tujuh malam dan itu tandanya bazar sudah berjalan kurang lebih empat jam bahkan dia lupa untuk makan siang saking sibuknya. 

Kayla mengikuti langkah Rara, gadis itu memang tipe pendiam dan berbicara ketika perlu namun gadis itu tetap menghargai peranan sahabatnya. Pendiam yang masih wajar karena jika sedang berkumpul gadis itu juga sering melemparkan candaannya, beda lagi kalau masih sama anak-anak cowok. Ngomongnya sebatas ya, engga, hm dan kalo ngga gitu cuma geleng.

"Ra," Kayla menahan tangan Rara yang hendak menuju stand. Gadis berkuncir satu itu melirik Kayla yang rambutnya tergerai bebas. "Ada mantan gue, gimana nih." lanjutnya.

"Hah?" Rara melongo. 

Kayla mengangguk mengiyakan lantas kedua bola matanya melirik ke arah stand milik kelasnya sendiri. Rara menahan tawanya begitu melihat wajah panik Kayla, sebenarnya ada apa sih dengan mantan?

"Pura-pura ngga liat aja udah," lanjutnya enteng membuat Kayla melotot.

"Gimana dong, uang gue di stand. Kalaupun ada juga cukup buat makan di sini doang, iya kalau ada buat kenyanging perut. Ini engga woy!" Rara berseru gemas.

Kayla mengangguk pasrah, masa bodo sama mantan. Pura-pura lupa aja udah, oke dia ikutin saran Rara. Wajar sih kalau mantannya ada di sini, soalnya bazar dibuka buat umum tapi yang ngga wajar itu kenapa mantannya mau ke sekolah mantannya? Kan iyuh banget, batin Kayla menjerit.

Begitu keduanya sampai di stand, Kayla langsung mendahului Rara untuk ke dalam. Gadis itu merangkul tasnya sambil sesekali melihat mantannya yang lagi ngobrol sama temen cowoknya, sempat bernafas lega namun ketika si mantan itu melirik ke dalam stand, Kayla langsung merapatkan badannya ke tembok buat jaga-jaga biar mantannya ngga sadar kalo dia ada di situ.

"Heh! Mikirin mantan mulu lo, ayo." Rara menoel bahu gadis berambut hitam ikal itu. "Gas, gue sama Kayla mau makan di luar. Minta izin dong," ujarnya pada Bagas yang sibuk mengoordinasikan anggotanya.

Cowok yang saat ini menggunakan snapbacknya itu mengangkat jempolnya, "Lo berdua boleh pulang langsung kok, tugas kalian dari siang juga lumayan. Oh iya, bilang juga sama Dela doi juga boleh pulang." 

Rara mengernyit.

"Gue udah bagi tugas dua sesi, sebagian anak yang kerjanya siang juga udah pulang. Nyelo aja keles," lanjutnya yang dibalas senyuman lebar keduanya.

"Oke, thanks. Gue balik dulu bor, assalamualaikum."

Setelah mendapat balasan Bagas, kedua gadis itu melangkah santai menuju depan. Matanya sesekali melirik stand kelas lain yang juga menjual makanan yang menurutnya menggoda, hingga dia menahan tangan Kayla untuk menghentikan langkahnya sejenak.

"Mau beli minumannya IPA 7 nih, haus gue. Keliatannya menggoda, anjaass bahasa gue." ujarnya.

Kayla mencibir, "Bilang aja mau ketemu gebetannya Nando."

"Eh, apaan." tukasnya sembari melangkahkan kakinya ke arah stand IPA 7. Bola mata coklat gadis itu melirik daftar menu bahkan tak menyadari ketika seorang gadis sudah berdiri di depannya. "Astagfirullah," serunya sembari mengelus dada membuat Kayla menyikutnya gemas. 

Gia tersenyum di hadapannya membuatnya mau tidak mau membalas senyuman itu.

"Gi, gue mau Iced Taro Latte tapi ada Oreonya ya." ujarnya sumringah. 

"Terus lo mau apa Kay?" tanyanya pada Kayla.

"Ngikut deh, katanya doi enak." jawabnya sembari melirik Rara malas. 

Gia tersenyum lalu mengangguk, "Ice Taro Latte dua ya, silahkan ditunggu."

Keduanya mengangguk lalu memilih duduk di kursi kecil yang berada di depan stand itu, properti yang disediakan masing-masing kelas untuk menunjang tema yang mereka angkat.

"Lo aneh Ra, masa pilih di sini. Kok gue curiga ya?" desis Kayla tertahan. Rara terkekeh.

Keduanya sibuk mengobrol hingga sebuah sapaan membuat keduanya menegang.

***

Dito merangkul bahu teman sebangkunya begitu memasuki kawasan SMA Garuda, cowok itu tak tau jika sekolah Rara mengadakan bazar padahal gadis itu masih menginap di rumahnya bahkan mungkin tetap tidak akan tau jika Kelvin tak mengajaknya ke sini.

Dan begitu mendengar ajakan Kelvin pun dia langsung menyetujui. Kelvin itu teman sebangkunya namun siapa sangka jika dia adalah teman SD nya, sungguh dunia itu sempit sekali. Apalagi ketika dia mendengar alasan Kelvin mengajaknya ke bazar Garuda, alasan yang membuatnya tertawa geli ketika mengingatnya.

Katanya, dia mau ketemu sama mantannya. 

Kan kocak.

Dan ketika Dito bertanya,mantannya itu berada di kelas apa cowok itu bahkan terang-terangan menjawab jika dia tidak tau karena keduanya berpacaran ketika SMP. Begitu jawabannya.

Tapi cowok itu tak kehilangan akalnya, dengan amat sangat percaya diri dia menghampiri beberapa gadis yang bergerombol di salah satu stand kemudian bertanya dengan lantangnya apakah mereka mengenal Kayla dan tanpa disangka mereka menjawab iya. Kemudian dengan sopannya mereka menunjuk stand yang tak jauh dari mereka, stand IPA 3. 

Kelvin menoleh ke arah stand itu kemudian kembali lagi menoleh ke arah gerombolan gadis tadi lalu mengucapkan terimakasih sebelum beranjak dari tempatnya. Dalam hati cowok itu bersyukur bahwa cewek-cewek tadi tak seperti yang dia bayangkan sebelumnya. 

Demi mengejar mantannya, cowok itu menghampiri stand lalu memesan makanan yang ada namun sayang Kayla ngga ada. Harapannya pupus saat itu namun ketika Dito menepuk pundaknya dan mengatakan sesuatu, bola matanya menangkap keberadaan mantannya yang melangkah menuju stand senyumnya seketika mengembang.

"Woy! Lo dengerin gue ngga sih!" Dito menggeplak tengkuk cowok itu kesal sendiri. 

Kelvin cengengesan lalu melirik ke dalam stand, Kayla kok udah ngga ada?, tanyanya dalam hati. Hingga suara cewek menyadarkannya bahwa makanannya udah jadi, dengan cepat cowok itu menuju kasir IPA 3 lalu membayar pesanannya.

Dito mengernyit begitu mendapati Kelvin yang terburu-buru namun dia tak ambil pusing, cowok itu menarik tangan teman SDnya begitu Kelvin hendak melangkah keluar kawasan bazaar.

"Apaan sih Dit, gue mau ngejar mantan gue elah!" serunya kesal.

Dito tak menghiraukan ucapan kesal Kelvin karena dia sedang haus saat ini namun ketika matanya menangkap beberapa jenis minuman yang berada tak jauh dari stand IPA 3, cowok itu seolah tertarik. 

"Frappuchino satu ya, makasih." ujarnya pada salah satu siswi.

"Elah si bangke, mau ngapain?" tanya Kelvin ketika Dito melangkah menuju salah satu kursi.

Dito mengetikkan sesuatu di ponselnya, "Tadi gue ngikutin mau lo, sekarang gantian."

Kelvin memakan takoyaki yang berada di tangannya dengan kesal, "Gimana mantan gue Dito!" serunya gemas.

"Jodoh itu udah ada yang ngatur." balas Dito enteng. Kelvin tersenyum lebar, benar adanya kalau jodoh ngga kemana. Dito menyadari gelagat aneh pada Kelvin lantas mengikuti arah pandangnya, ternyata mata cowok itu tertuju pada cewek yang sedang mengobrol dengan temannya.

"Hai La," sapanya.

Kayla menoleh ke arah Dito dengan tampang kagetnya, berbeda dengan Rara yang sedikit heran juga bingung namun ketika matanya menangkap keberadaan Dito di belakangnya entah mengapa tangannya mengepal gemas.

"Kok lo di sini?" tanyanya langsung.

"Emang kenapa? Ngga boleh?" balasnya ketus.

Rara menjambak jambul Dito gemas, "Kay. Pulang yuk." ajaknya sembari menarik tangan Kayla. Gadis itu melangkah mengambil minumannya yang baru saja jadi kemudian beranjak pergi.

"Heh! Kayla sama gue." Kelvin menahan tangan kanan Kayla yang bebas.

Rara berbalik lalu mengernyit, "Apaan? Ngga, gue mau makan sama Kayla laper nih woy!"

"Ya udah, Kayla sama gue. Lo sama Dito!" balas Kelvin santai.

"Engga." Rara melirik Kayla yang pasrah. "Ngomong kek Kay, ih mantan lo tuh ngeselin!"

Kelvin melotot.

"Cerewet, kita makan berempat." sahut Dito mutlak.

Dan benar, malam itu keempatnya berasa double date.

--------------

Balik lagi sama gue, gimana ceritanya ??
haha, kangen Nando ngga? Dia ngga muncul ya? 


{revisi;13/3/17}

Continue Reading

You'll Also Like

711 140 5
"Pantes saja Sekolah ini memiliki aura yang sangat mengerikan ternyata Sekolah ini memiliki masa lalu yang kelam"
586K 6.1K 26
Hanya cerita hayalanπŸ™
504 73 6
"Jangan lari, nanti bisa mati." Bukan tentang ke mauan mereka, akan tetapi takdir yang Maha Kuasa. Bagaimana, jika bertemu dengan apa yang apa diliha...
410K 1.6K 6
banyak adegan aww aww nya lohhhh, YAKINN GAMAU BACAAA #7 NENEN [3 - 1 - 23] #3 BXG [3 - 1 - 23]