Now, everyone can see me

By yeraforever

2K 236 17

Pearl Pixie Knight, seorang gadis berkebangsaan Inggris yang memutuskan untuk mengejar impiannya, yaitu menja... More

Now, everyone can see me (Pt. 1)
Now, everyone can see me (Pt. 2)
Now, everyone can see me (Pt. 3)
Now, everyone can see me (Pt. 4)
Now, everyone can see me (Pt. 5)
Now, everyone can see me (Pt. 6)
Now, everyone can see me (Pt. 7)
Now, everyone can see me (Pt. 8)
Now, everyone can see me (Pt. 10)
Now, everyone can see me (Pt. 11)
Now, everyone can see me (Pt. 12)
Now, everyone can see me (Pt. 13)
Now, everyone can see me (Pt. 14)
Now, everyone can see me (Pt. 15)
Now, everyone can see me (Pt. 16)
Now, everyone can see me (Pt. 17)
Now, everyone can see me (Pt. 18)
Now, everyone can see me (Pt. 19)
Now, everyone can see me (Pt. 20)
Now, everyone can see me (Pt. 21)
Now, everyone can see me (Pt. 22)
Now, everyone can see me (Pt. 23)
Now, everyone can see me (Pt. 24)
Now, everyone can see me (Pt. 25)
Now, everyone can see me (Pt. 26)
Now, everyone can see me (Pt. 27)
Now, everyone can see me (Pt. 28)
Now, everyone can see me (Pt. 29)
Now, everyone can see me (Pt. 30)
Now, everyone can see me (Pt. 31)
Now, everyone can see me (Pt. 32)
Now, everyone can see me (Pt. 33)
Now, everyone can see me (Pt. 34)

Now, everyone can see me (Pt. 9)

56 9 0
By yeraforever

Hari ini adalah hari ulang tahun Dianne yang ke 17 tahun. Aku, Allicia, HyoSun, dan JiHyun bertemu di suatu tempat tanpa sepengetahuan Dianne.
"Sudah ku siapkan semuanya," kami sibuk menata ruangan agar terlihat meriah. Kami ingin membuat sebuah pesta ulang tahun untuknya.

"Kau sudah menghubungi RyeoWook sunbaenim?" tanyaku pada Allicia yang sedang sibuk meniup balon.
"Sudah. Dia akan segera datang,"
"Lalu, bagaimana dengan Dianne?"
"RyeoWook sunbaenim yang mengurusnya," ruangan ini penuh dengan balon, topi ulang tahun, terompet, dan berbagai perlengkapan ulang tahun lainnya.
"Kuenya?"
"Ini. RyeoWook sunbaenim sendiri yang membuatnya,"
"Sepertinya lezat,"

Sementara kami sibuk mempersiapkan semuanya, RyeoWook sunbaenim datang ke dorm Awesome Girls untuk menjemput Dianne.

RyeoWook sunbaenim menekan bel, "siapa?" terdengar suara Dianne yang menuruni tangga.
"Aku," RyeoWook sunbaenim menutup wajahnya dengan sekuntum bunga mawar merah yang sangat indah.

"Kau? Siapa?" tanya Dianne heran.
"Hai!" RyeoWook sunbaenim memberikan bunga mawar merah tersebut pada Dianne dan sepertinya dia sangat menyukainya.
"Sunbaenim? Untukku? Terima kasih~^^"

"Kau tidak menyuruhku masuk??"
"Ah~ benar juga. Ayo masuk," Dianne sepertinya sangat senang hingga dia lupa mempersilakan RyeoWook sunbaenim untuk masuk ke dalam.

"Sunbaenim ingin minum teh atau kopi?"
"Tidak usah. Ini, bersiaplah,"
"Bersiap untuk apa??"
"Kau akan tahu nanti. Cepatlah," Dianne lalu membuka bungkusan yang diberikan oleh RyeoWook sunbaenim dan mengenakannya di dalam kamar. Sementara itu, RyeoWook sunbaenim menunggu di ruang tamu.

"Gaun? Ungu? Untuk apa dia menyuruhku mengenakan gaun ini?? Dan...bagaimana dia tahu warna kegemaranku?" Dianne tampak bingung, sebenarnya apa tujuan RyeoWook sunbaenim datang kesini? Namun, dia tetap mengenakan gaun itu karena itu adalah pemberian dari idolanya. Mana mungkin dia menyia-nyiakan kesempatan ini?

Setelah mengenakan gaun tersebut, Dianne berjalan ke ruang tamu, "sunbaenim," panggilnya.
"Ne?" terlihat jelas bahwa RyeoWook sunbaenim sangat terkejut melihat penampilan Dianne, padahal dia belum memoles wajahnya sedikitpun tetapi dia sudah berhasil membuat kedua bola mata RyeoWook sunbaenim hampir lepas.
"A-ayo kita pergi,"

"Para sunbaenim lainnya akan datang, 'kan?"
"Aku tahu kau mengharapkan KyuHyun sunbaenim untuk datang," kataku terkekeh.

"Hehehe~ eonni, kenapa kau tidak menghubungi SiWon sunbaenim?"
"Jadi, kau dan SiWon sunbaenim??"
"Tidak, jangan dengarkan JiHyun. Dia hanya senior," HyoSun memang sudah lama menyukai SiWon sunbaenim, tapi dia sadar bahwa SiWon hanya menganggapnya sebagai adik, tidak lebih.

"Bukankah hari itu...," HyoSun menutup mulut JiHyun sebelum dia sempat mengatakan apa yang ingin dikatakannya.
"Hari itu? Hari apa???" tanya aku dan Allicia penasaran.
"Tidak, tidak ada apa-apa," sepertinya ada sesuatu yang mereka rahasiakan dari kami. Tapi, ya sudahlah... itu urusan mereka.

"DongHae, kau sudah siap?"
"Tunggu sebentar," DongHae sunbaenim sibuk menata rambutnya.

"Kau ini lamban!" EunHyuk sunbaenim dan DongHae sunbaenim akan pergi ke pesta ulang tahun Dianne bersama-sama.
"Memangnya ada gadis yang akan melirikmu?? Hahahaha," EunHyuk sunbaenim tertawa melihat tingkah laku DongHae sunbaenim yang menghabiskan waktu 45 menit hanya untuk menata rambutnya.
"Tentu saja, aku kan pria tampan. Kau hanya seekor monyet,"
"Apa kau bilang?! Setidaknya, aku lebih keren darimu,"

"Poles dia secantik dan seanggun mungkin," rupanya, Dianne dan RyeoWook sunbaenim pergi ke salon yang paling terkenal di Seoul.
"Aku tidak suka dipoles,"
"Poles saja dia. Aku tunggu paling lambat 30 menit," RyeoWook sunbaenim pergi keluar untuk menghubungiku.

"Pearl, dia sedang dipoles,"
"Baiklah. Kira-kira berapa lama lagi kalian siap?"
"Kurasa tidak sampai satu jam kami sudah tiba disana. Persiapkan semuanya dengan baik,"
"Baiklah sunbaenim,"

Aku tahu betul apa kesukaan Dianne, aku juga sudah membelikan hadiah yang sangat dia sukai. Aku dan dia memang sangat dekat, dia adalah teman yang paling pengertian, apalagi selama masa trainee.

Aku sudah menganggapnya seperti adikku sendiri. Tapi, terkadang dia justru bersikap lebih dewasa daripadaku.

Dianne sering melihatku menangis, tapi aku tidak pernah menceritakan hal yang sebenarnya karena menurutku sahabat adalah musuh yang paling dekat. Aku tidak bisa mempercayakan orang lain selain keluargaku dan diriku sendiri.

Akan lebih baik jika hanya aku yang mengetahuinya.
Akan lebih baik jika aku menjaganya.

RyeoWook sunbaenim menyetir mobil menuju ke suatu tempat dimana pesta dirayakan.

"Kemana kita akan pergi?" tanya Dianne heran.
"Kau akan mengetahuinya nanti," kurasa Dianne bingung apa yang sebenarnya ingin dilakukan oleh lelaki yang berada tepat di sampingnya.

"Tempat apa ini??" mobil mewah RyeoWook sunbaenim berhenti tepat di depan rumah mewah yang dipenuhi dengan pepohonan.
"Sudah jelas ini adalah rumah."
"Aku tahu. Tapi, siapa pemilik rumah ini?" RyeoWook sunbaenim menyalakan lampu mobilnya untuk memberitahu kami bahwa mereka telah tiba.
"Untuk apa sunbaenim menyalakan lampu mobil di siang hari? Bukankah kita sudah sampai di tempat tujuan?" Dianne semakin heran melihat tingkah laku sunbaenimnya ini.

"Ayo masuk," ucap RyeoWook sunbaenim menggandeng Dianne, tepatnya setelah dia mematikan lampu mobilnya.

Mereka berjalan memasuki rumah yang megah ini.
Gerbangnya sengaja tidak kami kunci agar mereka mudah masuk ke dalam.

"Kenapa gerbangnya tidak dikunci? Apakah pemiliknya lupa untuk menguncinya?"
tanya Dianne. Namun, tidak dihiraukan oleh RyeoWook sunbaenim.

"Gelap sekali. Kenapa rumah sebesar ini tidak ada cahaya sama sekali??"
"HAPPY BIRTHDAY!!!!!" Dianne menangis bahagia, sepertinya kejutan kami berhasil!

"Kau terkejut?" tanya RyeoWook sunbaenim terkekeh.
"Sunbaenim, bagaimana kau bisa menyiapkan kejutan seperti ini??" Dianne terlihat sangat bahagia, "kupikir kalian tidak mengingat hari ulang tahunku," hingga dia menitihkan air mata bahagia.

"Kau suka? Happy birthday my beloved sister!"
"Apa ini?" "Astagaaa...Pearl!! Bagaimana kau tahu bahwa aku sangat menginginkan sweater ungu ini?? Kau membelinya langsung di Paris???"
"Tentu saja aku tahu. Ya, aku menitipkan pesan pada saudaraku ketika dia berlibur di Paris," syukurlah...dia menyukai hadiah yang kuberikan.
"Aku tidak tahu harus berkata apa....," "terima kasih banyak, Pearl>.<"

"Lalu, bagaimana dengan hadiah dariku?" kata Allicia tertawa kecil.
"Boleh ku buka?"
"Tentu saja!"
"Jam tangan? Tungguuu... made in Italy?"
"Benar sekali. Kau suka?"
"Tentu saja aku menyukainya! Terima kasih visual kami yang paling cantik hehe."

Satu persatu sunbaenim menghampiri Dianne untuk mengucapkan selamat ulang tahun serta memberikannya hadiah.

"Mungkin hari ini aku sudah membuatmu kebingungan hahahahaha," terakhir, giliran RyeoWook sunbaenim menghampirinya.
"Sunbaenim...."
"Saengil chukha hamnida SunHwa-ya!! Terima kasih karena kau telah membuatku bangga, mungkin hadiah ini tidak lebih berharga dan bernilai daripada sweater ungu dari Paris, ataupun jam tangan dari Italia," ujar RyeoWook sunbaenim seraya memberikan satu buku harian berwarna ungu.
"Buku harian?" tanya Dianne seraya membuka halaman demi halaman buku harian tersebut.

"Apa ini?" secarik kertas jatuh tepat di ujung kaki Dianne.
"Tiket menuju ke..... IRLANDIA??!" "Sunbaenim, kau serius???"
"Ya. Tepat di hari ulang tahunku, kita akan pergi ke Irlandia," jawab RyeoWook sunbaenim tersenyum.
"Sudah lama sekali aku tidak mengunjungi negeriku. Bagaimana sunbaenim...,"
"Tentu saja aku tahu. Semua orang yang berada jauh dari negerinya, pasti merindukan negerinya sendiri."

"KyuHyun sun...," langkah kaki JiHyun terhenti ketika dia ingin menghampiri KyuHyun sunbaenim dengan membawakan jus apel kesukaan lelaki itu.
"JiHyun, ada apa?" tanyaku.
"Tidak apa. Kau mau jus apel?"
"Ah~ aku mengerti. Bersabarlah," aku tahu apa yang membuat langkah kakinya terhenti. KyuHyun sunbaenim sedang berbincang dengan SeoHyun sunbaenim di sudut ruangan. Aku mengerti bagaimana perasaannya, aku sangat mengerti.

"Aku izin ke belakang," JiHyun tampak terburu-buru berjalan menuju ke kamar kecil.
"JiHyun," kataku menahannya.
"Ya?"
"Semua akan indah pada waktunya," ucapku tersenyum.

Aku tahu betul bagaimana perasaannya, karena aku juga pernah mengalami hal yang sama.

"Apa yang akan indah? Semuanya sudah indah," jawab JiHyun menutupi kesedihannya.
"Kalau begitu, cepatlah bersiap-siap, kita akan pergi ke suatu tempat."

Continue Reading

You'll Also Like

1.3M 99.5K 55
Arash Zayden, salah seorang anggota unit pasukan khas Polis Diraja Malaysia. Pulangnya ke tanah air tanpa sebarang niat untuk menaruh rasa pada sesia...
701 75 4
She fall first, he fall harders. Ayat ini pasti selalu akan ada di setiap novel-novel cinta tidak kesah bagaimana konsepnya jalan ceritanya. Namun b...
8K 688 47
𝗜 𝗧𝗿𝗶𝗲𝗱 | 𝗘𝗷𝗲𝗻 𝗔𝗹𝗶 . . . Remake From:- 𝗘𝗷𝗲𝗻 𝗔𝗹𝗶 {𝗠𝗶𝘀𝗶:𝗠𝘂𝗮𝗸}(Unpublish) . . . "M..Mama?" . . . "Tetap kuat Ali...
220K 13.1K 49
( ssars love written 1 ) Cinta rumit Faeeq Elhan, Eryna Safia. © ssarserans december story 2022