SERPIHAN USANG

By widyahadi

98.9K 9.6K 2.3K

Masa lalu adalah sebuah kenangan yang akan selalu ada dalam ingatan dan tak pantas untuk dicemburui, karena y... More

SERPIHAN USANG #1- Mendadak Jadian
Serpihan Usang #2 - Rasa itu mulai tumbuh
Serpihan Usang #3 - Oh Ellya
SERPIHAN USANG#4 -Bad Boy
SERPIHAN USANG#5 - Hurts
SERPIHAN USANG#7 - Terjemahan Surat Ali
SERPIHAN USANG#8 - Hati yang Memilih
Serpihan Usang# 9 - Khayalan yang Menjadi Nyata
Pilih Cover
SU #10 - Salah Paham
SU#11 - Aku Pulang Ai ...
SU #12 - Dilema
SU #13 - Selamat Tinggal, Batam
SU# 14 - Pertemuan

Serpihan Usang#6 - Surat Kanji dan Troublemaker

6K 633 190
By widyahadi

Prilly tersenyum-senyum sendiri bergulingan di tempat tidurnya yang sempit sembari memeluk surat yang baru saja ia terima. Sungguh ia tak pernah menyangka Ali akan mengiriminya surat. Bahkan ia dan Alipun belum pernah terlibat dalam sebuah percakapan. Jangankan percakapan, berkenalan saja belum. Pikir Prilly, Ali tak mungkin mengenal dirinya. Kalau Prilly tahu Ali itu sudah pasti, karena Ali menjadi salah satu personel sebuah grup Band di daerahnya. Siapa yang tak kenal Ali? Hampir di setiap acara pernikahan di daerahnya ia selalu tampil bersama Bandnya 'MBELGEDHES BAND'.

Prilly memang pernah bertemu Ali, melihat pertunjukan bandnya, bahkan kirim salam untuknya, namun semua itu hanya terjadi satu kali. Dan tentang kirim salam, itu karena Prilly kagum dengan permainan drumnya, sama sekali tak pernah terpikir olehnya untuk menjadi kekasih seorang Ali, karena hatinya waktu itu masih penuh terisi nama Bayu, hanya Bayu, Bayu dan Bayu. Bayu yang hingga saat ini hanya bisa dikenang wajahnya oleh Prilly dengan balutan seragam SMAnya tanpa kumis, jenggot apalagi jambang, yang sering lewat di depan rumahnya dan melemparkan senyum manisnya pada Prilly sejak tanggal 13 Agustus waktu mereka masih kelas 2 SMA.

BAYU ANDANA dan SHAH ALI REZA, dua nama yang sempat menjadi pacar khayalan Prilly, kini salah satunya muncul di hadapannya walau hanya berupa surat. Apakah ini artinya ya Tuhan? Apakah Engkau sedang merencanakan sesuatu yang indah untukku? Kenapa tak Kau datangkan dia sebelum aku mengenal Rendy, Guntur dan juga Adit? Kenapa baru sekarang? Saat aku merasakan sakit karena cinta? Batin Prilly terus bertanya-tanya. Dibukanya kembali amplop putih dengan garis merah dan biru di pinggirnya, ada tulisan AIR MAIL di salah satu sudutnya. Ini ke sepuluh kalinya Prilly membaca surat itu.

Teruntuk: Prilly Lestari Adi

Ass.Wr.Wb

Kamu pasti bingung terima surat dari aku, kenal saja tidak, pakai acara kirim surat segala.

Mungkin kamu tidak tahu aku, tapi aku tahu kamu. Kamu kan yang waktu itu datang menemui Edo waktu band kami latihan? Dan aku melihatmu, ingin berkenalan tapi kamu sudah keburu pulang.

Karena belum kenal makanya aku ingin berkenalan denganmu sekarang. Boleh aku berkenalan denganmu?

Kalau boleh, mana tanganmu? Hehe kita salaman dalam khayalan saja ya, jarak kita jauh.

Jangan bertanya aku dapat alamatmu dari mana, tapi lihatlah betapa aku sungguh-sungguh ingin mengenalmu.

Oh ya, aku sekarang di Taiwan ikut program magang dari perusahaan tempatku bekerja di Jakarta.

Aku sangat berharap kamu mau membalas suratku ini. Maaf jika aku telah mengganggu waktumu.

Xie xie

Wassalam

Aku yang ingin mengenalmu

SHAH ALI REZA

Entah kenapa Prilly begitu senang menerima surat dari Ali. Apa karena Ali yang diakuinya sebagai pacar khayalannya di depan teman-temannya kini menjadi nyata? Perlahan Prilly membuka lemarinya yang terdapat bermacam-macam coretan di pintu bagian dalamnya, terlihat jelas karena berbahan melamin warna putih.

Ali..
I will always love you

Ali...
I'll be right here waiting for you

Ali..
I'll gonna be miss you.

Beberapa baris kata dalam bahasa Inggris yang apabila orang membacanya pasti langsung mengira jika Ali adalah pacar Prilly. Dan itu semua Prilly tulis sesaat setelah ia memindahkan pakaiannya dari dalam koper ke dalam lemari, saat ia pertama kali tiba di Batam, jauh sebelum Ali mengiriminya surat.

Lantas apa maksud dari semuanya ini? Prilly benar-benar tak habis pikir. Yang pasti dengan datangnya surat dari Ali segala rasa sakit yang selama ini ia rasakan menguar begitu saja, ada perasaan menghangat saat Prilly membaca surat dari Ali. Apakah Tuhan sengaja mendatangkan Ali untuk Prilly? Mungkin inilah rencana indah Tuhan untuk Prilly.

***

Prilly mengambil pulpen beserta kertas surat. Ia kemudian menulis surat balasan untuk Ali.

Buat: SHAH ALI REZA

Assalamualaikum

Terimakasih, suratmu sudah aku terima dalam keadaan utuh, sehat walafiat tak kurang suatu apapun.

Ini tanganku, aku udah jabat tanganmu nih hihihi, jadi mulai sekarang kita udah kenal ya. Asyik, pasti senyum-senyum sendiri deh, awas nanti di kira orang gila.

Oh, jadi kamu lihat aku saat aku ke rumah Om Doni menemui Om Edo? Aku kok ngga lihat kamu? Om Doni dan Om Edo itu masih saudaraku, Om Doni sepupu jauh mama dan Om Edo itu adiknya papa. Perasaan itu udah 4 tahun yang lalu, kenapa baru sekarang ingin kenal sama aku? Gak dicemburuin pacar nih?

By the way kamu sekarang di Taiwan ya? Enak dong bisa ke luar negeri. Mentang-mentang di Taiwan kirim suratnya ada bahasa mandarinnya, aku juga bisa, bisanya xie xie doang hehehe

Kalau kamu sekarang di Taiwan, berarti berhenti dong jadi anak bandnya? Hehehe aku pernah lihat pertunjukanmu sekali, dan titip salam sekali. Uppsss. Hahahaha aku suka permainan drummu. Kereen. Aku suka lagu-lagu rock sama underground, kalau kamu suka apa? Dangdut ya? Hayooo ngakuuuu hahaha

Ahh, jadi panjang lebar kan nulisnya, sampai di sini ya cuap-cuap aku, maaf kalau aku bawel hehehe. Salam buat pacarnya, bilang jangan cemburu sama aku kalau dia tahu kamu surat-suratan sama aku.

Wassalam

Jabat erat

PRILLY

Prilly kemudian melipat surat itu dan memasukkannya ke amplop. Menempelkan perangko di pojok kanan atas serta membubuhkan alamat yang di tuju, sementara bagian pengirim Prilly hanya menuliskan inisial PLA. Dalam isi suratnya Prilly terlihat membalas surat Ali seperti kepada temannya yang sudah lama kenal padahal baru pertama itu mereka berkomunikasi. Itulah sisi lain Prilly yang 'Sok Kenal dan Sok Dekat', tidak heran kalau dulu Guntur sering protes akan sikap Prilly yang satu ini.

Melalui pak pos yang setiap hari lewat di depan dormitory Prilly menitipkan suratnya. Rasanya ia sudah tidak sabar menunggu balasan surat dari Ali.

Hari-hari Prillypun sepertinya menyenangkan, tak ada lagi mendung di wajahnya, yang ada hanyalah seulas senyuman dan tawa yang menghiasi bibirnya.

***

Memasuki minggu kedua bulan Januari, Adit beserta teman-teman sekamarnya pindah dormitory tepat di samping Prilly, jika tempat tinggal Prilly nomor 7 maka nomor dormitory Adit yang baru bernomor 8. Sebenarnya Prilly kecewa akan sikap Adit yang mundur begitu saja hanya karena intimidasi Guntur, namun berkat itu akhirnya Prilly tahu seberapa sungguh-sungguh Adit mencintainya. Hubungan Prilly dan Aditpun tetap berjalan baik meskipun tidak seperti dulu lagi.

"Yuk, surat balasan Ali kok belum datang ya? Harusnya hari ini nih sampai kalau Ali langsung membalas suratku," keluh Prilly yang menunggu-nunggu surat dari Ali. Ia sudah memperhitungkan dengan matang kapan suratnya sampai di Taiwan dan kapan surat Ali sampai ke tangannya jika Ali langsung membalasnya dengan berbagai kemungkinan Ali membalas suratnya terlambat satu hari hingga terlambat satu minggu.

"Ini baru jam berapa? Belum ada jam 12 siang, biasanya kan pos lewat jam 12an," jawab Ayu sembari menyetrika bajunya. Hari itu mereka mendapat shift malam. Suasana di rumah pun lengang karena hanya ada mereka berdua dan Yuli yang sedang tidur, sementara yang lain masuk pagi.

"Udah tidur aja lagi, kamu kan kebo sekarang, semenjak kamu ngga ada pacar, kerjaannya hanya tidur melulu. Tapi aku lebih senang lihat kamu seperti ini, ngga menyebalkan," ujar Ayu lagi membuat Prilly bersungut-sungut.

"Lihat nih pipiku, jadi tembem sekarang gara-gara kebanyakan tidur," Prilly memegang-megang pipinya yang sepertinya mulai berisi lagi setelah sebelumnya berat badannya turun drastis hingga 10 Kg sesaat setelah Prilly putus dari Guntur.

Terdengar ada orang yang sedang bersiul dari rumah sebelah, sepertinya berasal dari ruang cuci. Dormitory Prilly yang kini bersebelahan dengan dormitory Adit, membuat Prilly setiap saat bisa mendengarkan suara Adit, entah itu saat sedang bercanda atau berbincang dengan temannya di dapur, karena ruang cuci mereka yang bersebelahan dan tanpa atap (berada di antara kamar mandi dan kamar tidur serta bersebelahan dengan dapur). Prilly bisa mendengar suaranya sangat jelas. Seperti saat ini, terdengar suara Adit yang sedang bersiul instrumen dari Kenny G yang berjudul Jasmine Flower. Instrumen yang Prilly dan Adit sukai. Membuat Prilly mengingat kembali masa-masa indah bersama Adit. Prilly kemudian mengambil sebuah kursi yang agak tinggi, ia bawa ke ruang cuci dengan menenteng sebuah gayung berisi air, dicipratinya Adit yang sedang bernyanyi dengan air yang dibawanya.

"Woyy, siapa di sebelah yang iseng!! Nyipratin air!!" Teriak Adit dari sebelah. Prilly tersenyum tak menjawab tapi ia terus menciprati Adit.

"Kinoy! Itu pasti kamu, aku tahu di rumahmu cuma ada tiga orang, dan yang suka iseng itu kamu!" Tebak Adit menyebut nama panggilan kesayangannya untuk Prilly, dulu waktu masih bersama Adit Prilly suka kesal kalau dipanggil 'Kinoy' , nama tokoh kartun di serial 'Si Unyil' yang sering pakai topi. Bukan tanpa alasan Adit memanggilnya dengan nama tokoh kartun itu, menurutnya kebiasaan Prilly yang tak pernah melepas topi dari atas kepalanya sama dengan tokoh 'Kinoy'. Entah kenapa Prilly sekarang malah suka dengan panggilan itu.

Dengan susah payah akhirnya tangan Prilly bisa meraih bagian atas tembok itu dengan berpijak pada kursi yang ia bawa tadi, ia berjinjit dan memperhatikan Adit yang sedang sibuk mencuci pakaian sambil bersiul.

"Saha eta pake baju beureum," nyanyi Prilly dari atas melihat Adit yang saat itu memakai kaos berwarna merah, sontak Adit mendongak ke arah atas lantas membulatkan matanya ke arah Prilly.

"Turun Noy, nanti kalau jatuh gimana?" khawatir Adit pada Prilly, sementara Prilly hanya cengar-cengir.

"Prilly!! Yang ditunggu-tunggu datang! Nih ada surat dari Ali!" Teriak Ayu dari luar. Terdengar suara motor tukang pos yang semakin menjauh. Prilly terlonjak kaget dan kursi yang ia pijak pun oleng kemudian jatuh menimbulkan suara yang berdebum.

"Adaaww!! Mamaaaaa!!" Teriak Prilly saat mendapati dirinya sudah tersungkur di lantai. Adit yang mendengar teriakan Prilly bergegas keluar mendatangi Prilly. Pintu rumah Prilly yang terbuka membuat Adit dengan mudah masuk menuju tempat jatuhnya Prilly. Di situ sudah ada Ayu yang berusaha menarik Prilly untuk bangun.

"Bandel!" Adit menarik hidung Prilly saat ia sudah berada di depan Prilly, meski mereka sudah tidak ada hubungan apa-apa namun Adit masih mengkhawatirkan Prilly. Tanpa menunggu lama Adit kemudian membopong Prilly, membawanya ke ruang tamu sementara Ayu mengikutinya.

"Yuk, tolong ambilkan obat merah, ini dengkul Si Bandel lecet," pinta Adit pada Ayu, Ayu pun segera masuk ke kamar dan kembali dengan obat merah di tangannya. Adit kemudian mengobati luka lecet di lutut Prilly. Prilly pun memandangi Adit yang sedang mengobati lukanya tanpa berkedip.

"Ganteng sih ganteng, penyayang, romantis, sayangnya cuma satu ... cemen!" Gumam Prilly masih sambil memperhatikan Adit.

"Apa kamu bilang tadi?" Adit menoleh ke arah Prilly.

"Cemen, C...E...M...E...N," sahut Prilly sembari mengeja yang disambut pelototan Adit.

"Aku hanya ngga mau ribut," ucap Adit menanggapi cercaan Prilly. Hingga saat ini Prilly sama sekali tidak tahu apa yang dikatakan Guntur pada Adit hingga membuat Adit menjadi pengecut seperti itu.

"Bukannya kamu tadi nunggu-nunggu ini?" Ayu menyodorkan dua buah surat ke tangan Prilly. Adit memicingkan matanya kemudian meraih surat itu dari tangan Prilly.

"Shah Ali Reza, Taichung , Taiwan," Adit membaca nama pengirim yang tertera di surat, "Dewi Lestari Adi," lanjut Adit membaca nama pengirim di surat yang satunya lagi.

"Dewi itu adikmu, kalau Shah Ali Reza siapa?" tanya Adit penasaran.

"Temanku, tetangga kampung," jawab Prilly sambil membuka surat dari Ali. Namun saat Prilly hendak membacanya ia terbelalak saat mendapati semua tulisannya dalam bentuk huruf kanji.

"Edan! Sontoloyo!" Umpat Prilly, karena ia sama sekali tak mengerti bahasa Mandarin apalagi dalam bentuk kanji. Surat yang ia nanti-nanti selama ini akhirnya harus ditunda untuk membacanya.

"Kenapa?" tanya Adit penasaran, Prilly kemudian memberikan surat itu pada Adit. Adit mengernyitkan dahinya saat melihat isi suratnya.

"Pacar kamu?"

"Bukan," Prilly menggeleng.

"Kenapa main rahasia - rahasiaan begini sih? Kayak takut dibaca orang, ini yang bisa baca Mr. Teejay, kamu minta tolong bacain sama dia aja," saran Adit mengembalikan surat itu lagi ke tangan Prilly.

"Dia nanti tahu isinya dong," sungut Prilly.

"Ya udah simpan aja, ga usah di baca, orang mana sih dia? Belagu pakai bahasa Mandarin segala, huruf kanji lagi, udah tahu kamu ga bisa bahasa mandarin apalagi baca tulisan kanji," dumel Adit.

"Jangan suudzon gitu, siapa tahu dia emang sengaja biar aku belajar bahasa mandarin," balas Prilly.

"Ngga habis pikir, apa sih maunya dia?" ujar Adit kesal,Prilly yang mendapat surat tapi tak bisa membacanya namun Adit yang mendumel tak berhenti - berhenti.

"Ngomel mulu kayak emak-emak," celetuk Prilly sembari membuka surat yang satunya lagi, kali ini surat dari adiknya, Dewi Lestari Adi.

Assalamualaikum Kakakku yang cantik (pasti geer dikatain cantik)

Kak Prilly, ada hal yang serius ingin aku bicarakan sama Kakak. Kata Kak Prilly beberapa waktu yang lalu Kakak udah putus sama Bang Guntur, tapi kenapa malah akan menikah? Kakak balikan lagi sama dia? Bukankah Kakak sekarang sama Kak Adit?

Satu minggu yang lalu Kakak dapat kiriman surat dari Malaysia, nama pengirimnya Guntur. Katanya dia akan segera pulang dan melamar Kakak, dia ingin menikah sama Kak Prilly.

Mama yang membaca suratnya langsung shock, sekarang Mama sakit Kak gara-gara baca surat itu, Kakak kan tahu sendiri Mama lemah jantung. Doakan Mama biar cepat sembuh ya Kak.

Oh ya, bulan Februari Kak Prilly jadi pulang kan? Aku sudah kangen banget sama Kakak, aku kangen pengin tidur peluk Kakak, kangen bercerita-cerita sama Kakak, pokoknya aku kangen semuanya.

Oh ya Kak, beberapa waktu yang lalu Mamanya Ali datang ke rumah minta alamat Kakak yang di Batam, katanya di suruh Ali. Emang kapan Kakak kenalan sama Ali? Kok ngga pernah cerita sama aku. Gantengan mana Kak? Ali, Bayu, Guntur, atau Adit?

Pesan Papa, jaga diri Kakak baik - baik.

Sekian suratku, nanti disambung di rumah ya Kak. Dewi sayang Kak Prilly dan Dewi rindu makan bareng Kakak sepiring berdua.

Wassalam

Cium Jauh

Dewi

Prilly menyeka air matanya yang jatuh membasahi pipi dengan punggung tangannya. Rasa sedih saat mengetahui mamanya sakit tak bisa ia sembunyikan. Sungguh diluar dugaannya, Guntur mengirim surat ke kampungnya bahkan mengajaknya menikah padahal dirinya dan Guntur sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi.

"Guntur membuat ulah lagi?" tanya Adit yang ikut mencuri baca surat dari Dewi. Prilly mengusap air bening yang keluar dari hidungnya kemudian ia usapkan ke celana Adit.

"Prilly jorok!!" Sungut Adit melihat kelakuan Prilly.

"Ganjaran buat orang yang mencuri baca," sahut Prilly sembari mengusap sisa air mata di pipinya.

"Mama sakit setelah membaca surat dari Guntur. Jujur yang tahu semua soal Guntur cuma Dewi, Papa tidak tahu menahu soal ini, apalagi Mama," lanjut Prilly sendu.

"Aku bisa melihat seberapa dalam cinta Guntur terhadapmu hingga ia senekat itu," timpal Adit yang membuat Prilly menautkan kedua alisnya.

"Kalau cintanya dalam terhadapku, dia tidak akan menyakiti hatiku, tidak merusak hubungan kita, dan membiarkan aku bahagia, Ah sudahlah, aku mau tidur. Makasih udah bantuin," ucap Prilly bangkit dari duduknya kemudian melangkah meninggalkan Adit.

***

Dengan susah payah Prilly menyalin surat berbahasa mandarin yang berupa tulisan kanji. Kini di hadapannya ada Mr. Teejay yang sedang memperhatikan tulisan kanji salinannya.

"Bisa baca tak?" tanya Prilly saat Mr. Teejay masih diam seperti sedang mengira-ngira tulisannya.

"Siapa tulis ini ha?" tanya Mr. Teejay mengerutkan dahinya memperjelas pandangannya pada tulisan itu.

"Itu Prilly yang tulis, surat dari teman di Taiwan Mister," jawab Prilly.

"Besok kau bawa yang asli, yang ini tak bisa dibaca, macam tulisan anak kecil, hanya satu kata yang bisa dibaca," komentar Mr. Teejay membuat Prilly mencebik.

"Makanya ajari Prilly baca tulis mandarin," rengek Prilly, "mau tak?" lanjutnya kemudian.

"Everything I do for you," jawabnya sambil tersenyum.

"Mister, bisa kasih tahu tak? Satu kata yang bisa dibaca tulisan yang berbunyi apa?" tanya Prilly penasaran.

'Ai, artinya cinta," jelas Mr. Teejay sambil menunjuk ke sebuah huruf, "dari boyfriend?" tanyanya lagi. Prilly mengernyit mendengar penjelasan Mr. Teejay kemudian menggeleng. Kalau isi suratnya ada kata-kata cintanya apakah Prilly tega meminta tolong pada Mr. Teejay yang jelas-jelas menyukainya. Prilly menjadi bingung. Pada siapa lagi ia meminta tolong?

***

Belum juga mengerti arti dari surat kanji itu, Prilly menulis surat balasan untuk Ali.

Buat : Mas Ali

Assalamualaikum Mas Ali.

Aku tahu Mas Ali pasti sedang tertawa puas karena sudah berhasil mengerjai aku. Jujur aku buta bahasa mandarin apalagi tulisan kanji, bisa-bisa surat dari Mas Ali baru ku ketahui artinya dua tahun lagi. Ini bukan surat balasan ya, aku hanya mau kasih tahu, kalau mau kirim surat besok jangan dialamatkan kesini, aku ambil cuti selama dua minggu untuk pulang kampung, jadi Mas Ali bisa kirim suratnya ke alamat di kampung.
Mas Ali bisa bahasa mandarin aku juga bisa! Nanti kita lihat, apakah aku bisa membalas isi suratmu yang kemarin atau tidak.

Wassalam

Me

PLA

Prilly kemudian memasukkan suratnya ke dalam amplop sambil menggerutu sendiri.

"Ketawa sepuasmu Li, udah bisa ngerjain aku, awas saja nanti kalau ketemu habis kamu aku cubitin!!"

Tingkahnya benar-benar lucu.

***

Be... Pe... Me... Fe...

Prilly mengucapkan apa yang diucapkan Mr. Teejay.

De... Te... Ne... Le...

Mengikutinya pelan dengan sungguh-sungguh.

Begitulah Prilly, dengan semangat ia belajar dasar-dasar bahasa mandarin pada Mr. Teejay meskipun sedikit kesusahan namun ia tak pernah patah semangat. Keinginannya hanya satu, ia ingin segera bisa menterjemahkan surat yang dikirim oleh Ali untuk dirinya. Bahkan kini ia memiliki kamus bahasa mandarin yang di berikan Mr. Teejay padanya.

Prilly begitu penasaran akan isi suratnya. Hingga awal bulan Februari ia belum juga bisa menterjemahkan semua isi suratnya, baru beberapa kata dan itu dengan ilmu yang ia dapat dari Mr. Teejay. Seperti kata wo, ai, ni, shi, xiang, wen, jin tian, mei li, zhen de, wan shang, dan beberapa kata sederhana.

Tanpa Prilly sadari, ia perlahan bisa melupakan rasa sakit hatinya, keasyikannya belajar bahasa mandarin membuat ia lupa akan masalahnya, Prilly pun kelihatan senang.

***

Waktu cuti pun tiba, dengan menumpang pesawat Garuda Prilly akhirnya tiba di Bandara Adi Sucipto. Kedatangannya disambut haru oleh kedua orangtua dan kedua adiknya yang sudah setia menunggu semenjak satu jam sebelum kedatangan Prilly.

Air matanya tak sanggup lagi ia bendung, sudah dua tahun lebih Prilly berpisah dengan orang-orang yang dicintainya.

Di sepanjang perjalanan tak henti-hentinya mereka berbincang, saling bercanda dan melepas rindu. Hingga tak terasa akhirnya mereka sampai di rumah.

"Selamat datang kembali Kakak," ucap Dewi setelah membuka pintu rumah mereka.

Prilly mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan, air matanya kembali mengalir, ada rasa rindu yang membuncah dalam hatinya. Rindu akan suasana rumah, rindu keluarganya, dan rindu kampung halamannya.

Saat memasuki kamar Prilly membulatkan matanya saat pandangannya terkunci pada sebuah bungkusan yang ada di atas ranjang. Dewi kemudian mengambil bungkusan itu dan menyerahkannya pada Prilly.

"Nih, ada paket dari Mas Ali."

***
Saha eta (sunda): siapa itu
Beureum (sunda): merah
Xie-xie: terima kasih
Ai: cinta
Wo: saya
Ni: kamu
Shi: adalah
Xiang: memikirkan
Wen: mengatakan
Jin tian: hari ini
Mei li: cantik
Zhen de: sungguh
Wan shang: malam

Aseeekk pada ikut belajar bahasa mandarin nih yeeee wkwwkwk


































Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 111K 52
[END] [JANGAN LUPA FOLLOW] Bulan seorang gadis yang harus menerima kenyataan pedih tentang nasib hidupnya, namun semuanya berubah ketika sebuah musi...
140K 9.2K 14
katanya musuh tapi kok posesif? -- ya, ini yang sedang dialami oleh 𝗥𝗶𝗰𝗸𝘆 𝗱𝗶𝗽𝘁𝗮 𝗮𝗱𝗵𝗶𝘁𝗮𝗺𝗮 yang harus berurusan dengan musuh sejatin...
144K 5K 37
Keano Abraham cowok dingin yang penuh dengan rahasia Reza Pratama cowok cantik yang periang (bxb) 🌈 18+ 𝙾𝚗𝚐𝚘𝚒𝚗𝚐 cuman asal ajah
139K 12.5K 21
B R O T H E R S H I P A R E A (BUKAN BL) |Sedikit berantakan tapi nanti akan diperbaiki setelah ceritanya tamat| Seputar kisah si imut Bam yang bert...