Hold Me Tight

By doublemeen

101K 7.8K 509

Pesta Reuni itu adalah satu kekeliruan dalam hidupnya. Kesalahan besar yang harusnya tidak ia lakukan. Kesala... More

1
2
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18.
19. Home ➖Bonus

3

6K 558 49
By doublemeen

Lari sepuluh keliling? Tidak ada manfaat. Tubuhku masih saja seperti karung beras. Tidak berubah sedikitpun. Malah perut kananku jadi sakit. Sialan guru Jung, belum pernah merasakan bogem mentahku.

Cuma karena ketiduran? Dia berlebihan.

"Hoahhhhhhh" desahku panjang saat menyelesaikan putaran terakhir.

Sebotol air putih dengan tiba-tiba muncul di hadapanku seperti jin. Bukan, bukan muncul sendiri. Tapi ada tangan menyertainya.

"Minumlah" titah Joonmyeon. Aku membuang muka dan pergi meninggalkannya.

Tapi dia tetap mengejarku loh!

"Kau marah padaku? Memang aku salah apa huh?" Gerutunya sambil berlari kecil mengejar langkahku.

Kau tidak salah apa-apa Joonmyeon. Hanya membuatku seperti orang bodoh di koridor sekolah karena menunggumu. Di tambah angin yang dingin membuatku keram di tengah jalan dan... mengingatkan luka lamaku. Yeah cuma itu.

"Kau marah padaku Chorong? Kenapa?" Rengeknya seperti anak berumur 5 tahun. Ampun! Jangan menggoda imanku lagi.

"Aku tidak marah" elakku pada akhirnya. Yeay selamat Chorong! Kau berhasil membuat dirimu jadi orang bodoh karenanya.

Aku bahkan tak mampu menolaknya. Dia terlalu manis. Harusnya kau bilang; ya. Aku marah. Aku benci padamu bodoh!.

Lupakan!

Aku tidak akan bisa mengucapkannya.

Akhirnya aku merebut botol air itu dan menegaknya dengan nafsu membara. Aku benar-benar jadi orang bodoh sekarang.

"Sekarang aku jadi tidak yakin jika kau benar-benar pandai" desisku tanpa menatap wajahnya sedikitpun. Walaupun sebenarnya aku ingin.

Joonmyeon tergelak, "aku tau, kau marah karena aku tidak menepati janjiku kan?"

IYA!

"Maaf, Aku benar-benar ada masalah mendesak. Kemarin"

Bla..bla..bla.. terserah!

"Oi, Park Chorong jawab aku" geramnya kesal karena aku terus diam.

Masa bodoh!

"Atau kau cemburu saat aku jalan berdua dengan Juhyun?" Joonmyeon menyenggol sebelah tanganku. Oh tuhan! Tolong kuatkan imanku! Pertahananku dalam status bahaya sekarang.

Aku membuang wajahku ke arah lain. Percayalah, rasa panas sedang menjalar di kedua pipiku. Dan pasti.. wajahku memerah lagi.

"Ayolah. Aku baru mau menembakmu Chorong-ah" ujarnya sambil mengalungkan sebelah tangannya pada bahuku.

Skakmat. Apa-apaan ini?

"....sebagai sahabat tebaikku!"

Oke. Kim Joonmyeon. Kau membuatku hampir serangan jantung. Bye!

Joonmyeon kini menyandarkan kepalanya padaku. Membuatku mabuk karena mencium aroma mint dari rambutnya. "Ayolah! Kau mau kan?" Rengeknya.

Bye.. bye...bye.. Park Chorong, kau selesai sekarang!

"Gimana?"

"Baiklah, Aku mau" balasku setengah hati.

Hancur sudah harapan yang sudah aku pupuk. Joonmyeon menebangnya dengan sekejap mata. Membuatku hampir menangis karena kegagalan cintaku yang kesekian kalinya.

Yeah. Selamat tinggal harapan.


🍁🍁🍁🍁




"

Jadi dia yang namanya Choi Minho?" Joonmyeon terlihat bahagia saat melihat sesuatu dalam ponselku.

Tunggu! Choi Minho?

"Apa yang kau lakukan? Kembalikan ponselku Kim Joonmyeon" teriakku tepat di telinga kanan Joonmyeon. Ia terlihat sangat bahagia saat melihat potretku bersama Choi Minho, mantan pacarku.

Padahal aku harap dia akan cemburu. Lupakan!

Joonmyeon berlari menyusuri koridor. Memaksaku untukd mengejarnya sebelum ia mengetahui lebih lanjut aibku yang lain.

"HEY!!! KIM JOONMYEON hentikan" Pekikku keras. Mengundang tatapan aneh dari setiap murid yang ada disana.

Nafasku tersenggal, jantungku terasa mau copot. Aku melupakan sesuatu. Joonmyeon bukanlah orang yang tepat untuk di bandingkan dengan kecepatan lariku yang seperti... keong.

Dari jarak 15 meter Joonmyeon terlihat bahagia dengan isi ponselku. Padahal awalnya ku pikir dia akan cemburu, marah atau sebagainya saat melihat potretku bersama Minho. Tapi kenyataan berbeda 180derajat. Ia malah tertawa senang dan meledekku habis-habisan.

Minho adalah satu dari jutaan pria brengsek yang ada di semesta ini. Walaupun enggan, tapi aku harus mengakuinya. Minho adalah pacar pertamaku. Ia juga cowok pertama yang membuatku sakit hati.

"Hey" Joonmyeon menyenggol pelan lenganku. Aku menoleh dan mendapati wajah tampannya yang penuh keringat.

Tuhan tolong. Kenapa Joonmyeon sexy sekali sih? Arghhh.

"Apa"

"Minho tampan kok" Joonmyeon tergelak sambil memegang perutnya. Menyebalkan.

"Terserah" desisku pelan. Joonmyeon tersenyum.

"..kau membuatku selalu ingin tersenyum" imbuhnya. Sesuatu terasa sakit di kedua pipiku. Joonmyeon mencubitnya sambil tersenyum manis.

Boleh aku mati sekarang?



🍁🍁🍁🍁





"Kita mau apa kesini?" Tanyaku heran.

Joonmyeon menggiringku ke meja pojok Restaurant Cina. Mengingatkanku pada sesuatu yang menyakitkan.

"Aku ingin mengenalkanmu pada teman lamaku. Dia tampan loh" Kami duduk dan menyesap milkshake yang Joonmyeon beli.

Restaurant ini tampak tak begitu ramai. Hanya ada kami dan sepasang kekasih di ujung sana.

Restaurant cina. Ini tidak mungkin. Mereka berbeda!

"Nah! Dia sudah datang!" Celetuk Joonmyeon sambil tersenyum pada namja berseragam di dekat pintu kaca.

Napasku tercekat. "Maldo andwae (nggak mungkin)"

"Chorong pasti kau sudah mengenalnya kan? Hihi.."

"B-bagaimana kau mengenalnya?"

Choi Minho. Yah--aku menatap matanya sengit. Dan ia malah tersenyum manis padaku.

"Annyeong (Halo) Rongie!" Ujarnya riang.

Aku mohon! Siapapun bawa dia pergi dariku!

"Kau sengaja dengan semuanya?" Ucapku dengan nada sedingin mungkin. Mungkin tatapanku mulai tak bersahabat sekarang.

Joonmyeon menautkan kedua alisnya, "maksudmu?"

Ha ha. Aku sudah menduga semua ini. Trik murahan.

"Kau memanggilnya kesini untuk bertemu denganku dan agar dia bisa bertemu lagi denganku lagi dan mengajakku balikan da-"

"Chorong-a bhkk.. apa maksudmu?" Minho dan Joonmyeon saling bertatapan.

Sedetik kemudian tawa mereka pecah. Apa-apaan sih ini? Ini bukan hari ulang tahunku kok.

"Si gendut ini memang selalu pede ya? Hey Joonmyeon dimana kau menemukannya?" Ledek Minho sambil tergelak. Wajahnya bahkan terlihat merah.

Brengsek! apa katanya? GENDUT?

"Siapa bilang aku mau balikan denganmu? Aku hanya ingin membicarakan sesuatu dengan Joonmyeon bodoh!" Celetuk Minho.

Aku bangkit dari sofa dan meninggalkan mereka. Persetan! Aku tidak akan bertemu dengan Joonmyeon atau si Brengsek Minho lagi.



🍁🍁🍁🍁




Shinbi menopangkan dagunya ke atas gelas cokelat. Ia sahabatku selain Mina. Sebenarnya sudah seperti adikku sendiri. Karena kami sudah bersama sejak kecil.

Gaya pemikirannya yang seperti orang tua sedikit membantu masalah-masalahku.

Aku masih terdiam dengan lautan tissue di sekitarku. Satu.. dua.. tiga.. aku tak yakin berapa kotak tisue yang ku habiskan hanya untuk menangisi kedua cowok itu.

Joonmyeon dan Minho.

Tiba-tiba saja Shinbi tersadar dari lamunannya dan menatapku remeh. "aku tau akar dari semua ini!" Ujarnya.

"Huh?"

"Kau!" Shinbi melayangkan telunjuknya pada dahiku. Membuatku berjengit kesal karena tingkahnya.

"Kau gila? Aku yang jadi korban bodoh! Kenapa aku yang jadi masalahnya!"

"Kau harus menghilangkan syndrome konyolmu Park Chorong!"

Syndrome? Aku bahkan tak merasa memiliki syndrome apapun seumur hidup.

"Huh?"

"eoh! Berhenti bersikap 'kege-eran' pada siapapun. Karena itu membuat para namja dengan mudah mempermainkanmu seperti boneka"

Aku tertegun. Apa kegeeran termasuk sebuah syndrome? Humh. Entahlah.

TBC

Continue Reading

You'll Also Like

531K 87.5K 30
✒ 노민 [ Completed ] Mereka nyata bukan hanya karangan fiksi, mereka diciptakan atau tercipta dengan sendirinya, hidup diluar nalar dan keluar dari huk...
2.4M 446K 32
was #1 in paranormal [part 5-end privated] ❝school and nct all unit, how mark lee manages his time? gampang, kamu cuma belum tau rahasianya.❞▫not an...
13.2M 1M 74
Dijodohkan dengan Most Wanted yang notabenenya ketua geng motor disekolah? - Jadilah pembaca yang bijak. Hargai karya penulis dengan Follow semua sos...