Scandal

By little-diamond

1.7K 279 196

Never thought that loving someone could be so dangerous. More

■■■■
o n e
t w o
t h r e e
f o u r
f i v e
s i x
e i g h t
n i n e
t e n
e l e v e n
t w e l v e
t h i r t e e n
f o u r t e e n
f i f t e e n
s i x t e e n

s e v e n

69 13 5
By little-diamond

Tubuh Kelly seakan lumpuh total ketika wajah Harry mendekat ke wajahnya. Kelly dapat merasakan napas Harry ketika laki-laki itu mendekatkan bibirnya pada telinga Kelly, dan berbisik.

"But you gotta try to get drunk with me."

Kelly merasa tenggorokannya seperti tercekat ketika suara berat dan serak itu berbisik pelan. Napas beraroma mint itu menyeruak memenuhi rongga hidung dan paru-parunya. Kelly mendesah dalam hati. Kalau Harry terus bersikap seperti ini, Kelly akan berada dalam masalah besar. Ia tidak bisa menyukai Harry sementara ia sendiri akan bertunangan dengan Justin.

"Kelly?"

Kelly hampir meloncat kaget mendengar suara Justin memanggil namanya.

Justin berdiri dengan tatapan bingung. Laki-laki itu mengangkat alisnya menatap Harry. Sebenarnya Justin tidak lebih tinggi daripada Harry, tapi ia terlihat lebih...classy? Dan powerful? Dan kedua hal itu cukup membuat Harry untuk tidak meremehkannya.

"Here you are. I've been looking for you. Someone wants to meet you." Ucap Justin lembut pada Kelly yang hanya menjawab dengan senyum tipis. Laki-laki itu kemudian menoleh ke arah Harry yang terlihat mengatupkan rahangnya kuat. "Come on." Justin mengulurkan tangannya yang terbuka, menunggu Kelly menyambutnya.

Kelly menatap Harry gugup. Gadis itu kemudian menyambut tangan Justin dan pergi bersamanya sambil terus menengok ke arah Harry yang tampak dengan kesal menenggak habis winenya.

***

Kelly duduk bercermin di meja riasnya. Gadis itu sudah mengganti gaunnya dengan baju tidur, dan sekarang ia harus menghapus make upnya agar kulitnya tidak rusak. Setelah menghapus bersih makeup dari wajahnya, Kelly menggunakan krim malamnya dan beranjak ke tempat tidurnya.

Kelly memejamkan matanya perlahan. Gadis itu benar-benar lelah. Seluruh sendinya terasa sakit dan pegal.

"You gotta try to get drunk with me."

Kelly membuka matanya tiba-tiba. Gadis itu menggelengkan kepalanya cepat. Kelly seperti baru saja mendengar suara Harry di kepalanya. Gadis itu menggigit bibirnya sambil berpikir. Otaknya berputar, seakan mengulang kembali kejadian saat Harry mendekatkan wajahnya pada Kelly di pesta tadi.

"Ahh," Kelly memekik pelan. Gadis itu merasa seperti orang gila. Ya, gila. Ini semua karena Harry si otak kotor yang selalu muncul secara tiba-tiba di hadapannya!

Drrt. Drrt.

Kelly mengangkat bantal di sebelahnya, mencari ponselnya yang baru saja bergetar. Ia lupa mematikan ponselnya, dan ia harus menemukan benda itu kemudian mematikannya agar gadis itu bisa tidur tanpa gangguan.

Kelly membuka instagramnya yang baru saja mendapat direct message berisi sebuah foto Harry memegang kertas dengan nomor telepon. Kelly tersenyum geli melihat wajah Harry yang tersenyum seperti anak kecil. Menggemaskan.

"Hey, it's my number. Call me."

Kelly mengabaikan pesan itu dan mematikan ponselnya. Gadis itu kemudian menarik selimutnya, berusaha untuk kembali tidur. Ia harus tidur agar kantong matanya tidak semakin membesar.

Lima menit berusaha tidur, mata Kelly kembali terbuka. Gadis itu kemudian mengambil ponselnya lagi, menghidupkannya, lalu membalas direct message Harry dengan foto Kelly menjulurkan lidah, menghina Harry dengan bercanda.

"I won't call you."

Kelly mengetik captionnya lalu mengirim direct message itu pada Harry sambil tertawa. Tapi kemudian tawa itu hilang ketika Kelly tersadar, ia baru saja mengirim fotonya tanpa makeup dan dengan baju tidur kebesaran dan rambut acak-acakan! Dan Harry bukanlah teman atau siapapun baginya, melainkan orang asing yang bisa saja menyebarkan foto gadis itu ke mana-mana!

Kelly terkejut ketika sebuah nomor tidak dikenal meneleponnya. Gadis itu hanya memandangi ponselnya sampai kemudian panggilan itu terputus. Baru Kelly akan mematikan ponselnya, panggilan itu muncul lagi, membuat Kelly berpikir, bahwa itu adalah panggilan penting.

"Who is it?" Ucap Kelly sopan.

"Hey, love."

Holy f.uck!

Tepat sedetik setelah suara serak dan berat itu terdengar dari telepon, jantung Kelly mulai berdegup kencang. Gadis itu merasa ingin lompat dari tempat tidurnya dan menari-nari, entah mengapa. Sepertinya ia benar-benar sudah gila.

Kelly menggigit bibirnya menahan agar tawa senang tidak keluar dari bibirnya. Gadis itu kemudian menjauhkan ponselnya dan menghela napas, berusaha untuk tenang, baru kemudian menjawab, "Who?"

Sebenarnya Kelly sudah tahu dan ingat bahwa itu suara Harry, hanya saja ia tidak ingin Harry yang menyebalkan itu merasa percaya diri karena gadis itu mengingat suaranya.

Harry terdengar tertawa pelan. "You look so cute without makeup, you know, making me want to squeeze your cheek."

Kelly menggigit bibirnya lebih kuat.
Tidak. Kelly tidak boleh luluh. Semua laki-laki itu hanya manis di mulut. Mereka tidak pernah benar-benar mengatakan sesuatu dengan jujur. Lagipula Harry adalah laki-laki yang menyebalkan, yang selalu menggoda gadis itu. "I'm going to sleep, Harry. I got no time to talk about nothing." Ucap Kelly datar.

"No. Wait. Wait." Ucap Harry memekakkan telinga Kelly. "Can I ask you a question?"

"No."

"Okay, who is he? The white and hazel-eyed young man in a suit whose hand you held at the party?" Ucap Harry.

Kelly terdiam. Dasar laki-laki menyebalkan. What part of 'no' did he not understand? Gadis itu berpikir keras. Entah mengapa gadis itu tidak ingin memberitahu Harry bahwa Justin akan menjadi tunangannya dua bulan lagi. Setelah menyerah dari perdebatan yang ia lakukan dengan dirinya sendiri, gadis itu akhirnya menjawab. "He...uh...my friend."

Kelly tidak mendengar apapun dari Harry. Merasa perlu menambahkan sesuatu, gadis itu berkata lagi, "Okay. He is Justin, okay? Justin Bieber. I don't know why I should even explain it to you but for now Justin is just my father's client's son who is going to help my father's company from losing."

"What do you mean for now?"

Kelly mendesah berat. Mengapa laki-laki ini sangat cerewet dan banyak tanya? Memangnya peduli apa dia dengan Justin Bieber dan Kelly? Perasaan ngantuk dan lelah yang mulai menguasai Kelly membuat gadis itu emosi. Satu hal yang perlu dicatat laki-laki, jangan ganggu wanita yang sedang mengantuk! "Why the hell should you know?"

Kelly mendengar suara "Oh" yang panjang dari Harry, seolah mengejek gadis itu yang sedang emosi. "Easy, girl. Okay, I won't ask you anymore. But I got one last question."

"You're annoying." Gumam Kelly kesal.

"Do you want to hang out with me?"

"What?"

Kelly mendesah. Gadis itu benar-benar tidak ada waktu untuk hang out atau apapun dengan laki-laki yang baru ia kenal. Lagipula Kelly harus mempersiapkan apa yang akan dikatakannya pada konferensi persnya, untuk mengumumkan kemundurannya pada penggemarnya. Kelly juga harus kembali ke kantor ayahnya, menggantikan untuk sementara posisi ayahnya sebagai direktur utama perusahaan.

"Kelly, you there?"

Kelly berdeham pelan. "I'm here."

"So, you wanna hang out?"

"Uhm, okay." Jawab Kelly pelan. Sedetik kemudian ia membelalakkan matanya, tidak percaya bahwa ia baru saja menyetujui permintaan Harry.

***

Harry Styles menyesap Americanonya santai. Sesekali bibirnya mengerut mengeluarkan siulan-siulan kecil. Suasana hatinya sedang sangat baik pagi ini. Semalam ia menelepon Kelly dan mengajak gadis itu bertemu di kedai kopi pagi ini.

Kedai kopi bernuansa Italia yang cukup terkenal itu tidak terlalu ramai pada jam sibuk, cukup bagus untuk Harry dan Kelly kunjungi, mengingat Harry dan Kelly adalah publik figur yang aktivitasnya selalu diburu oleh wartawan.

Aroma kopi memenuhi ruangan ketika seorang pelayan kedai itu berjalan ke ujung ruangan, melewati Harry yang duduk di dekat jendela besar tertutup tirai putih. Harry yang masih sendirian, memandangi pelayan perempuan yang mengenakan seragam hitam dengan kancing kemeja atasnya dibiarkan terbuka dan rok span ketat di atas lutut itu dengan lekat.

Siulan kecil Harry kembali terdengar ketika pelayan perempuan itu membungkuk mengekspos paha mulusnya sambil menyajikan segelas kopi pada laki-laki bertopi dan berkacamata hitam yang duduk empat meja di depan Harry.

Harry baru saja menggeleng mengagumi pelayan perempuan itu ketika Kelly datang dan duduk di hadapannya, menghalangi pandangan Harry pada pelayan perempuan itu.

"H-hi." Sapa Harry gugup. Apa Kelly melihatnya memerhatikan paha pelayan tadi? Harry tersenyum kaku memandangi wajah Kelly yang terlihat tanpa ekspresi. Gadis itu mengangkat satu tangannya, memanggil pelayan laki-laki yang kebetulan berada dekat dengan meja mereka.

***

"I'm glad you come."

Kelly menatap Harry yang memandanginya dengan satu ujung bibir tertarik, membentuk smirk yang dihiasi dengan lesung pipinya, membuat Kelly-untuk beberapa saat-merasa mengambil keputusan yang benar untuk datang menemui Harry.

"I don't even know why I come." Ucap Kelly biasa saja. Gadis itu berterimakasih pada pelayan perempuan yang baru saja menyajikan espressonya kemudian tanpa sengaja menatap Harry yang menatap lekat dada pelayan perempuan itu.

Seriously? Kelly mencibir dalam hati. Gadis itu tidak heran pada kelakuan Harry mengingat laki-laki itu pernah memandangi bokongnya pada saat pembuatan video musik di London kemarin. Kelly berdeham pelan, membuat Harry tertegun dan dengan gugup menyisir rambutnya sendiri dengan jari tangannya.

Beberapa menit berlalu dalam keheningan. Kelly hanya sibuk memandangi cangkirnya dan Harry hanya sibuk memangku wajahnya dengan dua tangan, memandangi wajah Kelly dengan mata hijaunya yang terlihat agak abu-abu kebiruan karena cahaya matahari.

"So, uhm..." Harry memecah keheningan dengan suara khasnya. "I saw our music video."

Kelly mengangkat satu alisnya, menunggu Harry berbicara lagi.

"It's...uhm..." Harry membasahi bibirnya. Jari telunjuknya menggaruk kecil alisnya yang berwarna senada dengan rambut hitamnya. "You're hot." Ucap laki-laki itu sambil menatap Kelly. Tawa kecil meluncur dari bibir merah laki-laki itu, membuat lesung pipinya yang khas kembali terlihat.

Senyum tipis Kelly terukir di wajahnya tanpa bisa disembunyikan. Gadis itu merasa wajahnya panas mendengar pujian Harry.

"And as a model, I believe that you have so many guys around you, yes?" Tanya Harry setelah menyesap kopinya. "And I wonder, if I can be around you...tonight? We can have fun and...you know." Harry mengedipkan satu matanya. Ujung bibirnya tertarik membentuk smirk penuh arti.

Guys around Kelly? Harry wants to be around her tonight? And do something fun? Like seriously? What the hell is fun? Is it fun or fuck?

Kelly menatap Harry penuh tanya. Gadis itu bersumpah dalam hati akan menyiram laki-laki itu dengan espresso jika ternyata apa yang dipikirkan Kelly mengenai "fun" benar.

Harry tertawa pelan. Laki-laki itu membasahi bibirnya sambil menatap Kelly. "Come on, stop pretending like you don't know." Suara serak dan dalam itu kembali terdengar, kali ini lebih terdengar menyebalkan dari biasanya. Kelly hanya terdiam, masih mendengarkan kalimat Harry selanjutnya. "We can mess around...on bed."

Seketika itu juga Kelly merasa sekujur tubuhnya menegang. Beberapa detik setelahnya Kelly merasakan darahnya mulai naik dan semakin naik hingga ke ubun-ubunnya. Dalam satu gerakan gadis itu berdiri dan menyiram Harry dengan espressonya.

What the fuck was that? 'So many guys around you'. Jadi, maksud Harry adalah banyak laki-laki yang sudah tidur bersamanya? 'We can mess around on bed' Kelly menarik napasnya kesal. Apa Harry pikir dia adalah seorang model yang melakukan hal-hal seperti tidur dengan laki-laki?

Kelly menatap Harry dengan penuh kekesalan. Laki-laki itu terlihat bingung, kesal, dan marah. Sebelum Harry sempat mengumpat, Kelly berjalan pergi meninggalkan laki-laki itu. Pandangan gadis itu mulai kabur, tertutup air matanya yang sudah memenuhi pelupuk matanya. Gadis itu merasa air matanya akan tumpah.

Kelly pikir Harry adalah laki-laki baik yang hanya ingin berkenalan dengannya. Kelly pikir Harry hanya sedikit nakal dan pervert. Tapi ternyata laki-laki itu benar-benar b.rengsek!

***

Okaaay is this long enough? I'm sorry for a little late chapterrr i was kind of busy lol

Continue Reading

You'll Also Like

56.3K 5.2K 31
° WELLCOME TO OUR NEW STORYBOOK! ° • Brothership • Friendship • Family Life • Warning! Sorry for typo & H...
6.2M 604K 96
Yang Haechan tahu dia dijodohkan dengan laki-laki lugu yang bernama Mark Jung, tapi siapa sangka ternyata dibalik cover seorang Mark lugu Jung terdap...
61.5K 183 4
FEM HYUCK! KARYAKARSA ONLY! JOROK BANGET! MINOR DNI! MARKHYUCK AREA "Kisah aca dan selingkuhannya, sopir angkot langganan aca ke pasar, abang malik"
5.6M 331K 17
"Ayang pelukkk" "Yang kenceng meluknya" "Ayang mau makannn" "Ayangg ciummm" "Ayanggg ikutt" "Ayanggggg" Pertamanya sok-sok an nolak.. Ujung-ujun...