Scandal

By little-diamond

1.7K 279 196

Never thought that loving someone could be so dangerous. More

■■■■
o n e
t w o
t h r e e
f i v e
s i x
s e v e n
e i g h t
n i n e
t e n
e l e v e n
t w e l v e
t h i r t e e n
f o u r t e e n
f i f t e e n
s i x t e e n

f o u r

137 22 18
By little-diamond

Author note : please vomment guysss and i'm wondering how to make ppl read my story lol pls tell me ok and enjoy this part

---

"Where are you?!"

Kelly menjauhkan ponselnya dari telinga, berusaha mencegah suara pekikan ibunya merusak gendang telinganya. Ibunya memang hobi berteriak, memekik, dan berbicara dengan suara tinggi. Kelly bersyukur sifat itu tidak diturunkan ibunya padanya.

"London, Mom. I-"

Lagi-lagi Kelly menjauhkan ponselnya dari telinganya. Ibunya terdengar sangat kesal dan Kelly tahu persis penyebabnya.

Besok Kelly harus menghadiri acara makan malam bersama keluarga Bieber, lagi. Tapi, lagi-lagi Kelly menolak, dan memutuskan untuk pergi ke London, dan melakukan pekerjaan terakhirnya. Menurutnya itu lebih baik daripada harus duduk dan tersenyum kepada laki-laki yang ia tidak sukai.

"You're going to fly here tonight, or I'm-"

"Okay, okay. I'm going to have that dinner with that Bieber family or whatever. Just not tomorrow night, okay, Mom? Please. This is my last job as a model."

Setelah berusaha membujuk ibunya, Kelly mematikan ponselnya lalu berbalik badan. Mata gadis itu melebar, mendapati Harry Styles memandangi bokongnya dengan tatapan mengesalkan.

The f.uck?

Kelly menatap Harry-yang kini menatapnya gugup-dengan tidak percaya. Seharian ini laki-laki itu benar-benar mengesankan Kelly, meskipun juga sedikit menyebalkan, dengan hal-hal kecil seperti mengajak ngobrol, memberikan kopi, tersenyum, atau bahkan bercanda. Tapi sekarang?

Ew. He's totally a pervert.

"Did you just stare at my butt?" Tanya Kelly setelah sampai di hadapan Harry yang tampak gugup. Dalam hati Kelly tertawa geli, melihat Harry gugup seperti seorang anak remaja yang ketahuan menyontek. Tapi kemudian tawa Kelly berubah menjadi sulutan api, ketika Harry tertawa.

"Yeah. You have this massively cheeky ass right there." Ucap Harry sambil menunjuk ke arah belakang Kelly, membuat gadis itu membelalakkan matanya. Diam-diam Harry tersenyum melihat ekspresi kesal Kelly yang membuat wajah gadis itu seketika menggemaskan.

Wajah Kelly memanas. Gadis itu merasa malu, sekaligus kesal pada Harry. What kind of guy says that kind of things to a girl? Yeah. An asshole!

Kelly memberikan tatapan tajam pada Harry, kemudian berjalan pergi. Kelly pikir Harry adalah laki-laki yang tampan dan sopan. Tapi ternyata Harry hanyalah tipikal laki-laki mainstream yang tampan tapi menyebalkan!

Harry menatap Kelly yang melangkah masuk ke mobilnya tanpa sedikitpun berhenti atau menoleh ke belakang. Harry menundukkan kepalanya sambil tertawa.

Semua perempuan yang Harry temui pasti akan langsung tertarik pada laki-laki itu. Harry tahu benar Kelly menyukainya, apalagi setelah seharian ini Harry mendekati Kelly dengan hal-hal kecil yang perempuan sukai. Typical of girl. Kelly sama saja dengan perempuan biasanya. Benar-benar sama. Berpura-pura marah dan jual mahal di awal, namun lama kelamaan bersedia memberikan segalanya pada Harry.

***

"Good morning, Ms. Williams."

Kelly melirik Harry yang berdiri di belakangnya dari cermin yang ia gunakan untuk merias wajahnya dengan make up natural.

Harry tampak seperti biasa tampan dan menarik, dengan kaos hitam longgar, berlengan pendek, dan skinny jeans hitam. Rambutnya yang bergelombang dibiarkan tersisir ke arah belakang, dan di jari telunjuk dan jari tengahnya tersemat dua cincin yang entah mengapa membuat Harry terlihat maskulin.

"Are you going to keep staring at me like that?"

D.amn.
Mengapa Harry selalu menangkap basah Kelly ketika gadis itu memperhatikannya?

Kelly meletakkan cerminnya lalu beranjak dari kursinya. Gadis itu berbalik badan, menatap Harry tepat di manik matanya, berusaha mengintimidasi Harry dengan tatapannya, yang berujung dengan dirinya melemah, seolah tenggelam di kedua mata hijau Harry.

"Now I see you in a-no-make up-face, you look different." Ucap Harry menyebalkan.

What? Kelly mengutuk dalam hati. Harry Styles. Benar-benar labil dan menyebalkan. Di satu saat ia bersikap baik dan maskulin, tapi di satu saat ia bersikap menyebalkan, membuat Kelly benar-benar geram.

Kelly tertawa pelan. "Of course. I didn't buy those expensive and unlimited make up to look just the same. And fyi, I'm wearing a natural make up right now." Jawab Kelly kesal. Gadis itu baru akan pergi meninggalkan Harry ketika ujung sandal yang ia pakai terinjak oleh Harry, menyebabkan gadis itu hampir jatuh terjerembab ke tanah, kalau saja Harry tidak cepat menangkapnya.

Beberapa detik setelah Kelly tersadar ia sedang berada di pelukan Harry, ia menarik tubuhnya dari laki-laki itu dengan wajah memanas. "The f.uck, Harry? Did you just tripped me-"

Harry mengulurkan tangannya, mengacak rambut Kelly sambil tertawa. "I like it when you're mad. You look just as hot as the sun, but also cute at the same time." Ucap Harry membuat Kelly tiba-tiba terdiam.

Harry menatap Kelly sambil mengulum senyum. See? She's just as easy as the other girls. Falling for skinships and stuffs.

***

"So, this time you're going to run your fingers on Harry's chest down to his torso, from behind. And then you're going to kind of back hugging him while gently put your chin on his shoulder. You can improve a little too, if you want. Ok?"

Kelly mengangguk mengerti. Sebenarnya gadis itu merasa agak risih harus melakukannya pada Harry. Because Harry's so pervert and all he thinks about is girls.

Sebelum adegan dimulai, Kelly menghela napas, mempersiapkan mentalnya yang sebentar lagi akan habis diobrak abrik oleh laki-laki sialan yang kini berada di hadapannya ini. Laki-laki itu sedang menatap Kelly dengan tawa tanpa suara yang membuat Kelly benar-benar ingin menjambaknya.

Harry benar-benar mengesalkan! Kelly dan Harry harus mengulang adegan itu lebih dari lima kali karena Harry terus tertawa.

"Harry, stop playing kid. We need to wrap this up today." Ucap director kesal. Begitu take ke sembilan dimulai, Kelly mulai memeluk Harry dari belakang, dan Harry kembali tersenyum sambil menahan tawa.

"What the hell is wrong with you?" Kelly mendorong Harry hingga laki-laki itu hampir jatuh. Tapi tawa Harry tetap tidak berhenti. "I'm done here. I'm not doing this scene." Ucap Kelly sambil melipat tangannya di depan dada.

Harry berhenti tertawa. Laki-laki itu menghampiri Kelly sambil menyentuh lengan gadis itu pelan. "No. No. I mean, no I didn't mean to. You know it's just, it gives me the creeps you know, when you run your fingers on my torso."

"What? Are you saying that I'm creepy?" Wajah Kelly semakin memanas.

Harry terlihat panik. "No. No, no. No, Kelly. I mean no. It's not like that. S.hit," Harry mengumpat pelan. Laki-laki itu tidak tahu harus mengucapkan kata apa. "I mean, it's ticklish."

"Ticklish?"

Harry mengangguk sambil tersenyum lebar.

Kelly tersenyum dalam hati menatap Harry yang tersenyum lebar. Laki-laki ini benar-benar menyebalkan, bukan? Bagaimana bisa ia terlihat menggemaskan seperti ini? Padahal enam jam yang lalu ia bersikap seperti asshole.

"But, Kelly." Ucap Harry membuat Kelly entah mengapa merasa senang Harry menyebut namanya. "You looked so cute just now. You know I think you need to keep that pouty face because you looked very...kissable."

What? Kelly tertawa dalam hati. Tunggu. Apakah Kelly benar-benar baru saja tertawa?

"Fuck off, Harry." Ucap Kelly menyembunyikan kegembiraannya.

***

Kelly mengikat rambutnya asal-asalan. Gadis itu baru saja menyelesaikan pekerjaannya bersama One Direction. Sebentar lagi mereka dan kru akan makan malam bersama di lokasi sambil menunggu manajer Kelly menjemputnya setelah mengepak barang-barang Kelly dari hotelnya.

Sebenarnya Kelly tidak ingin ikut makan malam bersama disini. Gadis itu benar-benar sudah lelah dan ia tidak lapar. Ia hanya ingin beristirahat dan mendengarkan Arctic Monkeys, band kesukaannya.

"I see you're not really into foods, yes?" Tanya Harry dengan secangkir cokelat panas di tangannya. Laki-laki itu menarik tangan Kelly lalu meletakkan cangkir itu di tangan Kelly. "It's a little bit hot, blow it first." Ucap Harry memberitahu.

"What's wrong with you?" Tanya Kelly langsung. "Sometimes you're annoying and fucking and now you're kind and all. What's wrong with you?"

"Whoa. Easy, love." Ucap Harry dengan suaranya yang serak tapi tetap ramah. "I'm sorry, ok? I was an asshole and I stared at your butt and pissed you off and pretended to laugh at the scene where you run your fingers on me just to repeat it over and over again because I liked it-"

"What?!"

Harry tersenyum lebar. Laki-laki itu benar-benar menyebalkan. Tetapi setiap bibirnya membentuk senyuman, wajahnya berubah menjadi benar-benar menggemaskan.

"Yeah, I know. But, trust me, I'm not a pervert and I'm a human ok, not an asshole. And I kind of like you and stuff, so..." Harry menatap Kelly tepat di kedua manik mata gadis itu, membuat gadis itu terdiam pasrah, ketika akhirnya Harry mendekatkan wajahnya pada Kelly.

***

Yakkk. This chapter is a bish lol idk i think i'm not being consistent with harry's character and justin has not yet shown off sooooo pls keep reading bc once the conflict appeared this story is gonna be like boommmm explode(?) *im being stupid k*

Anyway pls vomment xxxx thanks for reading

Continue Reading

You'll Also Like

161K 7.9K 28
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
240K 19.4K 94
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
51.8K 3K 26
Jarang tersenyum, sedikit berbicara. seakan Ia hanya menggunakan tatapan matanya sebagai sarana untuk menyampaikan semuanya. namun terkadang melempar...
1.2M 62.3K 66
"Jangan cium gue, anjing!!" "Gue nggak nyium lo. Bibir gue yang nyosor sendiri," ujar Langit. "Aarrghh!! Gara-gara kucing sialan gue harus nikah sam...