Obsesi Devil's

بواسطة ElZaziroh

1.8M 99.1K 27.9K

[FOLLOW DULU SEBELUM BACA!] "GUE BUKAN MAINAN YANG BISA DI KENDALIIN SEENAK JIDAT KALIAN!" "Yang bilang kamu... المزيد

P R O L O G
BAGIAN PERTAMA
BAGIAN DUA
BAGIAN TIGA
BAGIAN EMPAT
BAGIAN LIMA
BAGIAN ENAM
BAGIAN TUJUH
BAGIAN DELAPAN
BAGIAN SEMBILAN
BAGIAN SEPULUH
BAGIAN SEBELAS
BAGIAN DUA BELAS
BAGIAN TIGA BELAS
BAGIAN EMPAT BELAS
BAGIAN LIMA BELAS
BAGIAN ENAM BELAS
BAGIAN TUJUH BELAS
BAGIAN LAPAN BELAS
BAGIAN SEMBILAN BELAS
BAGIAN DUA PULUH
BAGIAN DUA PULUH SATU
BAGIAN DUA PULUH DUA
BAGIAN DUA PULUH TIGA
BAGIAN DUA PULUH EMPAT
BAGIAN DUA PULUH LIMA
BAGIAN DUA PULUH ENAM
BAGIAN DUA PULUH TUJUH
BAGIAN DUA PULUH DELAPAN
BAGIAN DUA PULUH SEMBILAN
BAGIAN TIGA PULUH
BAGIAN TIGA PULUH SATU
BAGIAN TIGA PULUH DUA
BAGIAN TIGA PULUH TIGA
BAGIAN TIGA PULUH EMPAT
BAGIAN TIGA PULUH LIMA
BAGIAN TIGA PULUH ENAM
BAGIAN TIGA PULUH TUJUH
BAGIAN TIGA PULUH DELAPAN
BAGIAN TIGA PULUH SEMBILAN
BAGIAN EMPAT PULUH
BAGIAN EMPAT PULUH SATU
BAGIAN EMPAT PULUH DUA
BAGIAN EMPAT PULUH EMPAT
EMPAT PULUH LIMA

BAGIAN EMPAT PULUH TIGA

16.7K 1.2K 413
بواسطة ElZaziroh

43. TERUNGKAP?

____________________

“Hidup itu penuh teka-teki dan misteri. Kamu harus pecahkan semua itu, sebelum kamu tiada karna kecerobohan kamu sendiri.”

_Varren Salvino Abraham_


Sudah satu pekan berlalu sejak pertukaran posisi yang di lakukan oleh Alya dengan cara licik. Dan mengenai jari wanita itu? Tsk! Jangan tanyakan hal demikian. Alya bahkan telah memotong dua jari itu sama seperti hari miliknya, mengatakan pada empat lelaki iblis itu. Bahwa kedua jarinya telah di potong oleh gadis itu, dan bisa kalian bayangkan apa yang mereka lakukan? Yah. Empat lelaki itu menyiksa sang gadis dengan mencambuk, dan bukan hanya mencambuk. Tapi juga mengurung wanita lemah itu selama berhari-hari tanpa di berikan makan.

“Queen?” suara yang amat ia benci terdengar di balik pintu emperan belakang mansion. Mengingat dirinya sedang di temani oleh salah satu pelayan untuk berjalan-jalan di luar rumah.

“Apa kamu suka tempat ini?” Varren mulai bertanya dengan nada lembut yang tak pernah Alya dengar. Yah, bagaimana tidak? Dirinya kan dulu menjadi Alya bukan Queen, maka dari itu. Empat pemuda biadab ini tak pernah sekalipun memperlakukan ia layaknya manusia.

Tadi, sekarang tidak. Karna ada setan! Batin Alya menjawab, ia harus terus berpura-pura tak dapat bicara hingga waktu cukup tepat tuk ia keluarkan suara. Setidaknya, Alya tak ingin menjadi bisu dalam kurun waktu yang lama.

Menatap seorang pelayan yang berdiri di samping kursi roda Alya dengan kepala tertunduk. “Pergi.” kata Varren dingin. Terlihat tak minat kala dirinya di ganggu saat bersama dengan sang kekasih hati.

Setelah melihat kepergian pelayan itu. Varren mulai mengangkat tubuh Alya ala bridal style, hari ini. Ia akan mengajak Queen-Nya jalan-jalan setelah sekian lama mereka hanya dalam mansion ini selama kepulangan mereka beberapa pekan lalu.

Alya? Ia hanya diam, tak berkomentar apapun selain membiarkan Varren mengangkat tubuh ringannya. Ia sudah terbiasa selama satu pekan ini tak di sakiti oleh empat lelaki ini karena berperan menjadi Queen, entahlah. Alya bukannya ingin mengambil tempat Queen, hanya saja. Menjadi Queen akan membuat ia untung dalam segala hal.

“Ini” Varren meletakkan sebuah buku kecil dan pulpen kala mereka telah naik kedalam mobil. Atau lebih tepatnya—Varren lah yang telah membantu Alya menaiki mobil karena aktingnya yang kini berpura-pura bisu dan lumpuh sementara.

Menoleh dengan raut bingung yang kentara. Alya sungguh sudah gatal ingin membuka suaranya dan bertanya secara langsung maksud dari Varren memberikan ia pulpen dan buku kecil.

Dan ajaibnya, tanpa bertanya atak melihat raut kebingungan Alya. Varren dengan lembut menjelaskan, “Kamu lupa bawa itu tadi, biasanya kamu akan menulis apa yang kamu mau dan kamu katakan di situ,”

Paham dengan maksud Varren. Alya mulai membuka isi buku kecil yang di berikan pada dirinya, satu persatu kata ia baca dengan rinci. Dan tanpa sadar, ia mulai meremas pulpen yang ia pegang dengan tangan kiri. Tak mengira jika selama ini, dalang dari penderitaannya adalah wanita sinting itu. Dan bagaimana dengan tak tahu dirinya, wanita itu malah menyuruh empat pemuda itu tuk tak melepas Alya hingga dia merasa puas.

Aku benci dia karena udah ambil posisi aku!!

Tulisan yang sungguh membuat amarah Alya naik hingga ubun-ubun. Posisi? Hey! Seharusnya dia sadar diri. Dialah yang telah mengambil posisi Queen disini, kenapa malah seolah Alya yang mengambil posisi miliknya? Baiklah, bersiaplah untuk derita berkepanjangan yang akan dia rasakan. Karena setelah pulang dari tujuan yang entah akan kemana ini, Alya akan pastikan wanita itu menderita hingga memohon untuk langsung di lenyapkan.

Menoleh pada Varren yang juga tengah menoleh kearah dirinya dengan tatapan lembut dan teduh, Alya mulai menulis sebuah kalimat untuk ia perlihatkan pada Varren. Mumpung masih lampu merah, dan setelah dirasa cukup, ia mulai menarik lengan baju Varren perlahan. Menunjukkan tulisannya agar Varren bisa membacanya.

Setelah pulang, berikan Alya pelajaran!

Mengerutkan kening bingung, “Kenapa, hm? Apa dia menganggu Queen ku lagi?”

Najis! Alya ingin mentah mendengar suara Varren yang teramat lembut dan penuh kasih sayang berbicara padany—ah! Sadar Alya. Lelaki ini sedang mengira dirimu adalah Queen! Jadi, jangan terlalu kepedean.

Kembali, Alya mulai menulis kata yang akan bisa membuat Varren menerima permintaannya. Aku tak suka dia! Dia harusnya mendapatkan hal setimpal untuk jari berharga milikku!

Tersenyum amat manis kala membaca kata demi kata yang Queen-Nya tulis. “Iya, aku akan pastikan wanita itu menyesal Queen,” ucap Varren, setelahnya mulai melajukan mobil untuk melakukan pemeriksaan rutin untuk Queen, mengingat seharusnya Queen sudah bisa mengeluarkan suaranya yang hilang setelah beberapa bulan paska melakukan pemeriksaan ke dokter.

Bagus! Batin Alya tersenyum manis, sebelum meletakkan kembali pulpen dan buku tulisnya diatas dasboard mobil dengan pandangan yang melihat ke luar. Jalanan yang mereka lalu seakan tak asing? Tunggu! Jangan bilang mereka akan ke tempat yang sering ia kunjungi dengan cara menyelinap secara diam-diam keluar dari neraka itu. Tapi, untuk apa? Kenapa pula mereka harus pergi ke rumah sakit? Atau mungkin saja tidak.

“Kita bakal ngecek pita suara kamu, seharusnya kamu udah bisa bicara karna suara kamu udah stabil setelah pekan kemarin kita cek,” kata Varren menjelaskan, seolah membaca pikiran Alya.

Oh. Jadi, wanita itu harusnya udah bisa ngomong? Kenapa wanita sialan itu gak ngomong apa-apa?! Batin Alya kesal. Yah, bagaimana wanita itu mau bicara jika saat Alya tengok saja, wanita tak tahu diri itu sudah terkapar dengan keadaan yang amat mengenaskan dan juga luka di sekujur tubuhnya.

***

Di rumah sakit seorang gadis yang sudah koma selama berbulan-bulan akhirnya menggerakkan jari telunjuknya. Dimana hal itu membuat seorang lelaki yang menjaga wanita itu mulai berlari ke dekat pintu untuk membunyikan bel. Dan hanya butuh waktu beberapa menit, beberapa suster dan satu orang dokter yang sering memeriksa keadaan sang gadis telah datang.

“Dok. Saya tadi lihat teman saya, telunjuknya geram” jelas sang lelaki menjelaskan kenapa ia membunyikan bel.

“Baik, kami akan memeriksanya” ucap dokter tersebut mulai memeriksa gadis yang masih terpejam itu, sebelum sang dokter tersenyum kearah lelaki itu. “Dia sudah mulai membaik, semuanya stabil. Perkiraan saya, wanita itu akan bangun beberapa hari lagi” jelas sang dokter mampu membuat lelaki itu tersenyum.

“Makasih dok,” katanya pelan.

Mengangguk pelan, sang dokter pamit undur diri. Meninggalkan lelaki dan wanita yang masih terpejam itu, dalam ruangan yang di jaga ketat oleh beberapa bodyguard untuk keamanan wanita itu. Mengingat nyawa wanita itu sedang di incar oleh orang yang amat berbahaya dan sadis.

“Cepat sembuh, cuman lo orang yang bisa bantuin kita buat tau jawaban dari semua ini, La.” ucapnya mengusap punggung tangan sang wanita yang semakin kurus.

***

Malam tiba begitu cepat dimana jam dinding sudah menunjukkan pukul 01:23 AM. Alya mulai menoleh kesamping kiri, dimana ia dapat melihat bagaimana damai dan tenangnya Cleo tidur di samping dirinya. Pemuda ini benar-benar membuat Alya ingin langsung menusuk dan mencabik wajah itu dengan belati.

Dan yah, soal kunjungan yang ia lakukan tadi bersama dengan Varren. Dokter telah memberitahu bahwa suara Alya sudah akan mulai bisa bersuara setelah penjelasan panjang sang dokter yang tentunya sudah dirinya bayar, uang tutup mulutmu begitulah manusia, tak ada yang benar-benar baik dan naif di dunia ini. Dan jikapun ada, maka orang itu akan di manfaatkan oleh orang di sekitarnya. Karena dari hidup di kelilingi monster sudah cukup membuat Alya sadar bahwa tidak ada satupun orang yang dapat kita berikan kepercayaan kecuali diri kita sendiri.

Menyibak selimut secara perlahan, Alya mulai berjalan kearah kursi roda. Mendorongnya dari belakang, membawa benda ini walaupun ia tidak butuh, untuk berjaga-jaga ketika salah satu dari empat pemuda itu terbangun dan melihat ia berdiri tegap.

“Yes!” gumam Alya senang kata dirinya tak melihat satupun orang di sekitar lorong. Dimana, biasanya para penjaga akan selalu berjaga di sudut mansion setiap saat atau lebih tepatnya—setiap detik. Karena ia dianggap tahanan disini.

Berjalan secara mengendap sambil mendorong kursi roda wanita itu yang begitu buruk. Hingga Alya terhenti di depan sebuah pintu yang ia benci, dibalik pintu itulah semua penderitaan yang Alya alami dulu telah di gantikan oleh Claudiya.

Membuka kamar tersebut menggunakan kunci serep yang ia curi dari Cleo. Alya mulai membuka pintu itu secara perlahan, dan betapa terkejutnya ia kala melihat Claudiya sudah tidak ada disana. Tunggu! Dimana wanita sialan itu berada? Bukankah harusnya wanita itu di kurung disini? Lalu, kenapa wanita itu tak ada? Apa jangan-jangan Claudiya sudah di lepas?

“Alya.”

Meneguk ludahnya gugup, astaga! Tamatlah riwayat ia hari ini. Dasar bodoh! Bagaimana jika rencana yang ia jalankan gagal karena kecerobohannya?

Menoleh ke belakang, Alya dapat melihat wajah Devan yang terlihat biasa saja. Tapi, kenapa? Apa Devan sudah tahu semuanya?

“Pergi.” kata Devan dingin. Berjalan dengan pelan menuju Alya dengan kursi roda yang sangat gadis itu tinggalkan di depan pintu. “Kamu harus pergi dari sini, sebelum semuanya runyam,” bisik Devan setelah sampai di hadapan Alya.

“Maksudnya?”

Tak menjawab pertanyaan Alya, Devan segera mengangkat Alya untuk di duduki kembali ke kursi roda. “Jangan masuk lagi kesini, wanita itu sudah di pindahkan ke ruang bawah tanah.” jelas Devan sambil mendorong kursi roda milik Alya keluar dari tempat terkutuk itu.

“Apa maksud kamu?”

“Kata orang darah lebih kental dari air, persaudaraan diatas segalanya. Tapi, jangan pernah percaya pada siapapun kecuali diri kamu sendiri, Al.” ucap Devan mampu membuat Alya semakin bingung. Apa maksud perkataan Devan? Kenapa lelaki ini menjelaskan tentang hubungan persaudaraan? Alya bingung! Apa semua ini hanya ucapan tak berarti semata, atau sebuah peringatan yang sewaktu-waktu akan menjadi bom penghancur untuk ia?

Saat Alya hendak bertanya, Devan sudah masuk kedalam kamar. Membawa tubuh Alya untuk berbaring di kasur miliknya, sebelum ia ikut berbaring menyamping, menatap lamat wajah yang ia sukai. “Kamu pasti heran kenapa aku bilang kaya gitu. Suatu hari nanti, kamu bakal tau segalanya, semua hal yang berusaha kamu ingin tau. Tentang Queen, kami dan rahasia besar yang bakal bikin Kamu gak akan bisa percaya pada manusia.” jelas Devan panjang kali lebar.

Belum sempat Alya bertanya lebih lanjut, Devan sudah menarik ia dalam dekapan pemuda itu untuk segera tidur.

Kuatin hati lo Al. Lo udah punya Lorenza, tugas lo itu buat balas dendam, bukan malah jatuh cinta sama cowok brengsek kaya gini! Batin Alya menutup matanya dengan rapat, berusaha agar ia kembali tertidur.

TBC

Siapa yang benar-benar terobsesi sama cerita ini? Sampe bacanya harus ulang terus buat nunggu chapter berikutnya? Ada gak?

Sebelum kita lanjut, cerita ini bakal di jadiin novel ges, kalian mau baca lanjut disini dan bikin novelnya setelah dah tamat disini atau langsung bikin novel cuman ceritanya bakal lanjut seperti biasa? Biar gak penasaran hehe. Lagian di wattpad ini bakal ada part yang gak bakal di munculi

Sebenarnya aku itu lagi nulis naskah cerita ini buat di kirim ke penerbit, jadi menurut kalian mana yang bagus?

Vote 900+900 komen untuk lanjut part berikutnya♡♡

Jangan lupa follow akun Ig di bawah ini:
—Elzazlnp
—Cleo_abigael
—Queenby_Xivanya
—Devan_rulo
—Varren_abraham

Selamat menunggu part selanjutnya?

واصل القراءة

ستعجبك أيضاً

Clara بواسطة Xcyll_

العاطفية

8.8K 569 34
Menceritakan kisah seorang gadis yang selalu mendapatkan siksaan dari papanya. Ia dipaksa mendonorkan ginjal untuk sang papa... Setelah sekian lama...
43.2K 3.8K 10
Peringatan ⚠️ banyak tpoy Mohon di maaf kan Angel tak pernah menduga bakal menikah dengan pria arogan dan misterius hidup nya dulu yang selalu men...
Obsesi Asmara بواسطة aiiiiiii

قصص المراهقين

1.7M 116K 44
[PRIVAT ACAK - FOLLOW SEBELUM BACA] - OBSESI, HUBUNGAN TERLARANG, PERSAINGAN BISNIS, PERSAHABATAN, TOXIC RELATIONSHIP, FRIENDZONE. Ini tentang para t...
Obsesi بواسطة Vanesaa Auliasari

قصص المراهقين

1.1K 227 11
Sisi alfalesa dan satria alexandra adalah sepasang kekasih yang terkenal amat bucin di sekolahnya,satria adalah ketua geng motor yang terkenal sangat...