Single Mother : Heejake

By s_xpyin

65.7K 6K 538

Jake membesarkan Riki seorang diri tanpa suami. Prinsip hidupnya jika dunia keras maka dia lebih keras. More

bagian 1
bagian 2
bagian 3
bagian 4
bagian 5
bagian 6
bagian 7
bagian 8
bagian 9
bagian 10
bagian 11
bagian 12
bagian 14
bagian 15
bagian 16
bagian 17
bagian 18
bagian 19
bagian 20
bagian 21
bagian 22
bagian 23
bagian 24
bagian 25
bagian 26
bagian 27
bagian 28

bagian 13

2K 209 22
By s_xpyin

-
-
-

Jake sedang mengambil beberapa kebutuhan, dia pergi mencari apa saja yang sudah habis di rumahnya, langkahnya terhenti saat ia melihat ada seseorang di sampingnya saat menoleh Jake seketika termundur.

Ibu nya... ralat mantan ibu nya sedang menatapnya dengan netra yang berkaca kaca, Jake menghela nafasnya, ia membungkuk sebagai permintaan maaf dan hendak pergi.

"nak." ucap nya dengan menahan lengan Jake.

Jake memejamkan netranya, dia menarik lengannya hingga genggaman Nyonya Shim terlepas, Jake berusaha menetralkan nafasnya lalu menahan tangisnya.

"maaf sebelumnya." Jake menatapnya.

"apa kita saling mengenal Nyonya?." tanya Jake dengan tersenyum.

Nyonya Shim tidak mampu menahan tangisnya lagi saat mendengar kata kata itu dari putra kesayangannya, ia melahirkan dan juga merawatnya dengan kasih sayang tapi semua itu berubah sekarang.

"Jake." Nyonya Shim hendak menyentuh lengannya tapi Jake langsung menarik lengannya.

"jangan menyentuh ku." tekan Jake, dia berusaha menetralkan nafasnya, netra nya kini memerah.

Nyonya Shim menangis sedangkan Jake menatapnya, dia membungkuk secara beberapa kali untuk meminta maaf, Nyonya Shim menggeleng.

"maaf, maafkan aku, semoga kau baik baik saja." ucap Jake

"jangan lakukan ini nak." tangis Nyonya Shim.

"aku merindukan mu." ucap Nyonya Shim dengan tangisan yang semakin lirih.

Jake menghening, dia memejamkan kuat netranya akhirnya air mata yang sedari tadi ia tahan keluar dan membasahi pipinya juga, Jake membuka netranya lalu menatap Nyonya Shim.

"kenapa baru sekarang?." tanya Jake.

"aku selalu merindukanmu."

"tidak mungkin." senyum Jake yang malah menyakitkan di mata Nyonya Shim.

"kau dan orang itu sudah menganggap ku mati dan kalian sendiri yang memutus semuanya dengan ku jadi jangan datang lalu berkata bahwa kau merindukanku, itu terdengar menyebalkan." tawa Jake dengan pelan.

Air mata semakin banyak membasahi kedua pipinya, Jake benci terlihat lemah seperti ini kenapa Jake menangis? tidak bisa di biarkan, dia harus menjadi Jake yang kuat lagi.

Dahulu Jake sudah banyak menangis tidak untuk sekarang jika Riki tahu bahwa mamanya menangis pasti Riki akan sedih, Jake mengelap air matanya dengan kasar.

"Jake." tangis Nyonya Shim.

"kau pernah bilang bahwa mulai detik ini kita tidak saling mengenal, aku pernah memohon pada kalian agar kalian tidak membiarkan ku yang masih labil itu sendirian tapi apa respon kalian? kalian tetap membuang ku layaknya sampah." ucap Jake dengan menatap Nyonya Shim, Nyonya Shim menundukkan kepalanya.

"sekarang aku berhasil, aku berhasil merawat dan membesarkan anak ku sendiri, namanya Riki Shim, dia benar benar anak yang manis, aku bangga padanya walaupun kalian menganggap nya anak haram dan menjijikkan tapi aku sangat menghargai nya." lirih Jake.

Nyonya Shim memejamkan netranya dan terisak.

______________________________________

Heeseung keluar dari ruangan guru lalu menatap Junghwan yang sedang merangkul Riki, keduanya terlihat akrab dan nyaman satu sama lain, Heeseung tersenyum mungkin keduanya sudah menjadi teman sekarang.

"semoga kalian menjadi teman yang baik." gumam Heeseung.

Jay keluar dari ruangan guru, langkahnya terhenti saat melihat Heeseung di hadapannya, Heeseung menoleh ke arah Jay dan dia mulai membuka jalan, Jay menatap Riki dan juga Junghwan.

"mereka terlihat akrab." ucap Jay.

"benar pak Jay, saya berharap yang terbaik untuk mereka semoga Junghwan tidak merundung Riki lagi dan mereka benar benar menjadi teman yang akrab." senyum Heeseung dengan kembali menatap kedua bocah SMA itu.

"anda cemburu?." tanya Jay.

Dahi Heeseung menderyit saat mendengar pertanyaan itu dari Jay, Heeseung menatapnya sedangkan Jay tetap menatap Junghwan dan juga Riki yang mulai hilang di kejauhan.

"cemburu? cemburu apa maksud anda pak Jay." tawa Heeseung.

Jay menatap Heeseung dan Heeseung langsung memudarkan tawanya.

"jadi anda tidak cemburu saat Riki dekat dengan yang lain? bukankah anak itu pernah memberi anda bekal? saya pikir kalian ada semacam something." senyum Jay.

Jadi dia salah paham tentang Riki yang datang ke ruang guru untuk memberi bekal dari Jake, astaga bagaimana ia bisa berpikir bahwa Heeseung memiliki sesuatu dengan Riki.

"apa yang anda katakan pak Jay? hubungan murid dan guru sangat di tentang di sekolah ini, anda tahu sendiri kan." Heeseung kembali tertawa dengan canggung.

Jay memudarkan senyumnya, Heeseung menghentikan tawanya lalu menghela nafasnya, dia menatap Jay yang juga menatapnya.

"tidak ada apapun--."

"saya pintar menjaga rahasia pak jadi anda tenang saja, saya permisi dulu." ucap Jay dengan mendahului Heeseung, Heeseung menatap kepergian Jay.

"astaga." gumam Heeseung dengan memijat pangkal hidung nya.

Singkat cerita, Jay masuk kedalam kelas 2 MIPA F, dia meletakkan bukunya dan memulai pelajaran, sesekali Jay melirik Riki.

Setelah memberi soal, Jay berkeliling, Jay mengetuk kepala Jungwon dengan spidol sedangkan Jungwon langsung mengangkat kepalanya, Jungwon menatap Jay.

"kalo kamu mau tidur mending pulang aja." ucap Jay dengan nada datarnya.

"saya sakit pak." balas Jungwon.

"sakit? atau pura pura sakit?." tanya Jay dengan melipat kedua tangannya di dada.

Seluruh pandangan sudah tertuju pada keduanya, Jungwon menghela nafasnya, dia beranjak dari tempat duduknya lalu berhadapan dengan Jay.

"untuk apa saya melakukan itu?." tanya Jungwon.

"gak ada yang tau kalo kamu lagi boong." dingin Jay.

Jungwon mengepalkan kedua tangannya.

"bukankah guru harus bertanggung jawab jika anak muridnya sakit?." tanya Jungwon.

"kalo pura pura untuk apa bertanggung jawab?." tanya Jay kembali.

"saya sakit jadi anda harus membawa saya ke uks." ucap Jungwon dengan menarik lengan Jay secara paksa.

"akhh! Yang Jungwon." tekan Jay.



"apa kau masih menunggu papa mu?." tanya Riki dengan duduk di sebelah Junghwan, Junghwan yang sedang  duduk dan memainkan hp nya seketika menatap Riki.

"tidak, aku sedang malas pulang ke rumah." balas Junghwan.

"malas? malas kenapa?." tanya Riki penasaran.

"terlalu malas untuk bertemu mereka." gumam Junghwan yang masih bisa di dengar oleh Riki, Riki mengangguk paham, dia pun menatap sekitar.

Junghwan melirik pria manis yang berada di sebelahnya.

"sedangkan kau sendiri bagaimana? kenapa kau belum pulang?." tanya Junghwan.

"aku sedang...... menemani temanku." senyum Riki dengan menatap Junghwan, Junghwan ikut tersenyum dia mengelus rambut Riki sedangkan Riki langsung mematung.

"kau cantik sekali." senyum Junghwan, Riki menatap Junghwan, pipi nya mulai merona saat terus melakukan kontak mata dengan Junghwan.

Junghwan juga mulai sadar, dia menurunkan tangannya lalu menatap sekitar, Riki menunduk, suasana mendadak canggung, Riki melirik Junghwan dengan pipi yang semakin merona.

"aa bagaimana jika kau minum teh di rumah ku? mama akan senang jika kau datang berkunjung." ucap Riki.

"aku sudah berkunjung kemarin seperti nya Tuan Jake tidak akan senang jika aku berkunjung lagi." balas Junghwan.

Riki beranjak dari tempatnya duduk sedangkan Junghwan menatapnya, Riki menarik lengannya.

"mama akan senang jika kau berkunjung lagi jangan berpikiran yang aneh aneh, dia superhero ku!." tekan Riki, Junghwan menatap Riki.

"ini teh hangat untuk mu." senyum Jake dengan meletakkan teh buatan nya di meja, Junghwan menatapnya.

Tuan Jake... walaupun sekarang rambutnya hitam dan sedikit panjang, wajahnya dewasa namun tetap manis, kecantikan nya tidak pernah luput oleh waktu tapi Junghwan tau bahwa dialah orangnya.

Junghwan tidak mungkin salah, di polaroid itu adalah Tuan Jake versi muda sedangkan yang ada di depannya saat ini adalah Tuan Jake versi dewasa.

Ada hubungan apa Tuan Jake dan papanya di masa lalu?.

Jake mengerjapkan netranya saat Junghwan terus menatapnya.

"aku harus mencari tahu." batin Junghwan.



...........................
to be continued

Continue Reading

You'll Also Like

213K 29.3K 46
Soobin yang temperamental Yeonjun yang mengidap little space Sangat bertolak belakang bukan? Soob!Top Yeon!Bot Jangan salah lapak ya~ Happy reading~
189K 24.3K 39
"Aaaaaaa lo siapa!!??" Bruk "Aduh!!...oh? Kamu udah bangun? Kenapa nendang aku?" "Gw tanya lo siapa?!" "Tentu aja aku suami kamu Yeonjun, Choi Yeonju...
5.3K 337 9
"melihatmu menderita adalah kebahagiaan tersendiri untuk ku" tentang balas dendam seorang yang lemah kepada sang pembully Mpreg Gay Homo WARNING...
65.7K 6K 28
Jake membesarkan Riki seorang diri tanpa suami. Prinsip hidupnya jika dunia keras maka dia lebih keras.