.
.
.
"Abang ingin......"
""Ayahhh!!" Berlari di atas pasir pantai hendak menghampiri sang ayah Johan memeluk nya erat Johan terkekeh langsung membawa Jay ke gendongan koalanya.
Cup
"Baby dari mana sayang?" Itu Risa
"Dari sana tuhh" Jay menunjuk arah yang terdapat 4 Abang nya yang berjalan ke arahnya.
"Sayang sama bunda dulu yu" Risa mengambil alih tubuh Jay, Jay mengangguk, Risa membawa Jay ke tempat duduk di tepi pantai
Contoh
"Buka dulu baju nya yah" ujar Risa
"Untuk apa unda"
"Bunda ingin mengoleskan krim ke kulit Jay agar tidak terbakar nanti" Risa lembut
"Mmm memang kalau tidak pakai kenapa bunda nanti gosong yah?" Jay menatap Risa polos.
"Fltttt hahhaha tidak sayang tidak seperti itu... Krim ini gunanya agar Jay tidak terbakar panas matahari nanti kulitnya bisa merah merah dan iritasi sayang" Risa panjang lebar.
"Mmmm baiklah" Jay mengangguk mengerti
Risa mulai mengoleskan krim ke seluruh badan tidak sepenuhnya hanya tangan kaki dan Sunscreen pada wajah Jay.
"Sudah selesai"
"Unda itu kak Raisa,Bang anyu,dan..." Jay terjeda karena tidak melihat wajah pria yang di sebelah Abimanyu yang tengah bermain bola voli.
"Itu bang Zaki sayang"
"Ughh iyaa benar"
Risa terkekeh berdiri sambil menggendong Jay koala berjalan menghampiri sang suami yang sedang mengawasi para anggota yang tengah berenang di pantai termasuk abim,Gama,gara,dan Shawn. Ah dan juga si bocah PPB Hani bersama Javier dan Sarah.
"Ayahhh" Jay langsung merentangkan kedua tangannya meminta sang ayah menggendongnya.
Johan terkekeh langsung membawa Jay ke gendongannya.
"Baby lihat Abang Abangmu mereka sedang berenang baby tidak mau berenang juga hmm" Johan menunjuk para Abang Jay yang tengah berenang dengan sedikit membenarkan topi Jay yang di pasangkan oleh Risa tadi.
"Ugh j-jay turun ayah"
Johan menyerngit ada apa dengan bayi besarnya ini pikirnya namun tak ayal Johan menurunkan Jay.
Jay berjalan sedikit ragu menghampiri air pantai
Cekrek
"Lihat sayang" Risa
"Itu sangat lucu Sayang tapi sedikit buram"
"Kau benar mas.... Ahh aku lupa mengelap nya hahah" Risa
Johan hanya geleng geleng kepala melihat tingkah istrinya.
.
.
.
"HUAAAAAAAA A-ayah huaaaaaa" itu suara tangis kejer Jay langsung menubruk tubuh tegap Johan melompat lompat kecil "seperti ketakutan" dan itu membuat semua yang berada di dekat posisi Jay kaget termasuk abim dan yang lain langsung berenang ke tepian.
"Heyy baby kenapa" Johan dan Risa panik, Johan langsung membawa Jay ke gendongan koalanya menimang bayi besar itu, Jay masih menangis tersedu sedu sambil mengibaskan kakinya kuat sambil tangan yang memeluk erat tubuh sang ayah.
"Baby kenapa" Itu Jeni menghampiri Jay mengelus puncuk Jay yang masih menangis lirih di gendongan Johan.
Zaki menyerngit menatap bergantian ayah dan bundanya, Johan dan Risa yang di tatapun menggeleng kepala tidak tau.
Zaki melihat Jay yang menangis sambil mengelap menggosok gosokan kakinya ke baju sang ayah pun mengerti, Zaki mengambil tisu yang ia ambil di meja dan mendekat ke arah Jay mengelap kaki mungil itu. Dan itu di saksikan oleh seluruh anggota keluarga yang yang lain mines Savier dan Lusi ntah kemana dua sejoli itu.
" Sudah baby tidak perlu takut hmmm" Zaki mengambil alih tubuh Jay Jay langsung memeluk erat Abang keduanya itu.
"Jay sepertinya takut dengan air pantai atau bisa di sebut thalassophobia seseorang dengan thalassophobia adalah takut pada luasnya atau kekosongan lautan, makhluk laut di dalam air, atau keduanya, tapi itu hanya prediksi ku saja mungkin Jay takut karena hal lain jadi jangan khawatir.
"Tadi apah Teleskopphobia" beo Shwan
Pletak
"Awss sialan sakit" gama menjitak kepala Abang sepupunya itu cukup keras. Bodoh sekali pikirnya mana ada Teleskopphobia"
Jay yang melihat sekilas pun tertawa
"Hihihi Abang di pukul"
"Ehhh" semua yang ada di sana menatap Jay yang tertawa. Jay yang melihat semua atensi mengarah padanya pun melengkungkan bibirnya ke bawah itu membuat mereka gelagapan.
"heyy baby ayo sama bang" abim merentangkan tangannya. Langsung menggendong Jay berjalan membawanya ke luas nya lautan di depannya dengan di ikuti ketiga pemuda lain Jay langsung mengeratkan pelukannya pada sang Abang.
Di posisi tadi tersisa Johan,Zaki,dan Risa selebihnya telah menuju tempat mereka masing masing.
"Apa baby tidak akan apa apa Zaki" Risa khawatir
"Tidak perlu khawatir bund karena yang memiliki ketakutan/trauma pun harus bisa melawan rasa takut itu agar ia tidak tenggelam lebih jauh"
"Zaki benar honey jadi tidak perlu khawatir" ujar Johan merangkul sang istri.
"Mmm baiklah"
Back to Jay
"Hiks hiks no Abang jangan jauh jauh hiks hiks" Jay meracau mengibaskan kakinya dan tersentak karena sensasi air laut menyentuk kakinya.
"Heyy baby tenang lah jangan takut coba lah buka matamu hmm" Jay membuka matanya yang berkaca kaca melihat empat Abang nya yang mengelilinginya. Karena posisi Jay sekarang berada di tengah pelampung berbentuk donat.
"Tidak buruk bukan" ujar Shawn
Jay sedikit berfikir mengibaskan kakinya di dalam air.
"Hihihi iyaa Abang.... Ugh t-tapi popok Jay Abang" Jay menatap polos para abangnya
"Astaga aku lupa" abim langsung membawa Jay ke gendongan koalanya berjalan ke tepian pantai menuju tempat ayah dan bunda nya tadi.
"Ada apa sayang?" Risa
"Popok Jay bunda abim lupa"
"Astaga iya sayang kemari baby buka dulu... Bagaiman hmm sudah tidak takut" Risa lembut
"Mmm takut tapi kalau sendiri" Jay tersenyum
"Jangan berjalan jalan sendiri lagi okke apalagi ke dalam air pantai... Mengerti kan baby" Johan posesif.
"Iyaa ayah"
"Sudah" Risa
"Ayoo Abang ayoo" Jay langsung meraih tangan abim menariknya menuju tempat mereka tadi berenang. Johan dan Risa hanya geleng-geleng kepala di buatnya.
.
.
.
Skip sore 16:10
Setelah Jay berenang mereka langsung melangsungkan makan siang tadinya mereka ingin langsung istirahat namun tidak dengan Jay yang masih ingin berenang menarik narik tangan sang ayah sambil menangis untuk menemaninya berenang di pantai padahal matahari sudah terik tariknya. Johan yang memang tidak mau sampai bayi besarnya sakit pun langsung menggendong Jay menyamping memasukan ujung botol ke mulut mungil Jay agar tertidur Johan tau Jay rewel karena mengantuk dan kelelahan dan yah tak lama dari itu Jay tertidur pulas. Akhirnya mereka pergi ke vila megah milik John di dekat pantainya sendiri untuk mengistirahatkan diri rencananya mereka akan menginap malam ini.
Vila nya
Back to story
"Baby Wake up sayang" Risa membangunkan Jay kerana waktu sudah sore Risa takut jika Jay kelamaan tidak akan membuatnya sakit kepala di tambah kejadian semalam di bagian belakang kepala Jay pun terdapat benjolan kecil namun Risa sudah mengoleskan nya salep tadi saat Jay tidur. Kalau ada yang menanyakan Johan. Johan sedang berenang di kolam Vika bersama yang lain sambil menunggu sunset.
"Eunghh bunda kepala Jay pusing hiks"
"Stttthhh cup cup kelapa Jay pusing karena terlalu lama tidur jadi Jay ayo bangun jangan tidur lagi hmm kita mandi yah" Risa menggendong koala Jay menimang kekiri dan kekanan membawanya ke balkon untuk sedikit memberi ruang agar Jay mengumpulkan nyawanya terlebih dahulu.
"Heyy baby" Itu Shawn melambaikan tangannya, Jay hanya menatap polos ke bawah melihat anggota keluarnya sedang bersantai.
"Baby ingin ke sana hmm mandi dulu ya sayang" Risa lembut. Jay hanya mengangguk menyandarkan kepalanya di dada sang bunda. Risa langsung memandikan Jay setelah memandikan tak lupa memakaikan minyak telon, bedak bayi dan tak lupa memakaikan diaper.
Setelahnya Risa langsung menggendong Jay pergi ke lantai dasar menemui yang lain yang tengah berenang. Jay mengamankan dirinya di gendongan sang bunda dengan memeluk coco dan mulut nya yang tersumpal pacifier.
Risa langsung duduk di kursi di sebelah Jeni dan Lusi. Dengan Jay di pangkuannya melamun.
"Heyy sayang jangan melamun baby memikirkan apa hmm" Jeni mengambil alih Jay duduk di pangkuannya menghadap depan dengan memperlihatkan para lelaki lexam yang tengah berenang.
Jay tidak menjawab ia hanya diam mengenyot pacifiernya sambil menikmati elusan di kepalanya. Ahh ia jadi teringat kejadian barusan.
Flashback
"Baby lihat Abang Abangmu mereka sedang berenang baby tidak mau berenang juga hmm" Johan menunjuk para Abang Jay yang tengah berenang dengan sedikit membenarkan topi Jay yang di pasangkan oleh Risa tadi.
"Ugh j-jay turun ayah"
Jay terus berjalan mendekati butiran air ombak yang mendekat ke tepian. Jay a.k.a Axel yang memang mempunyai trauma akan pantai pun mencoba memberanikan diri ia kira saat ia sudah berganti tubuh ia tidak akan merasa takut lagi menghadapi lautan namun nyatanya salah.
Saat kakinya menyentuk butiran air biru itu dengan sedikit pasir pasir di dalamnya Jay merasakan dan langsung Dezafu...
Saat Jay a.k.a Axel berumur 5 tahun ia beserta bunda dan ayahnya dan kedua abangnya pergi ke pantai, saat itu semua berjalan dengan baik namun tragedi yang menimpa bang kembarnya albian yang harus tenggelam terbawa arus karena menyelamatkan dirinya waktu itu tapi untung saja penjaga pantai yang engeh langsung berenang menyelamatkan sang Abang bundanya langsung menangis tersedu saat albian di temukan tak sadarkan diri dengan wajah pucat dan langsung di larikan ke rumah sakit terdekat untuk penanganan untung saja albian bisa selamat meski harus di rawat dan tak sadarkan diri beberapa hari di rumah sakit dan mulai sejak saat itu lah Axel membenci lautan lebih ke trauma.
Saat tadi ia antusias ingin segara pergi ke pantai alasannya yah tentu karena Axel kira trauma dan rasa takutnya sudah tidak ia rasakan saat sudah berganti tubuh.
Flashback off
Cup
"Heyy baby jangan melamun sayang" Johan mendekati Jay yang tengah melamun ntah apa yang di pikirkan bocah mungil di hadapannya ini pikirnya.
"Ugh" Jay mendongak menatap mata biru milik sang ayah Johan yang sama seperti ayahnya John dan Abang keempatnya abim serta beberapa anggota keluarganya yang bermata biru lainnya termasuk Javier dadynya beda dengan Jay yang mempunyai mata hitam kecoklatan mengikuti sang Oma mungkin mengikuti sang mommy.
(Ciri khas keluarga lexam setiap keturunan memiliki mata biru atau hitam kecoklatan)
Back to story
Plop
"Ayah sudah selesai berenangnya" Jay mencabut pacifiernya.
"Hmm ayah akan pergi ke dalam untuk mandi baby ingin ikut..."
"Jay ingin di sini saja"
"Tapi sayang Oma juga akan pergi ke dalam menyiapkan perlengkapan opamu Jay tidak apa sendirian di sini"
"Tidak apa Oma kan ada om bodyguard juga Jay masih pengen di sini sejuk"
"Baiklah kalau ada sesuatu segera berteriak atau berlari hmm" ujar Johan mengelus Surai Jay.
"Iyaa ayah" setelahnya Jeni dan Johan masuk ke dalam vila meninggalkan Jay sendiri dengan beberapa bodyguard yang sedikit jauh karena bodyguard penjaga. Roy ntah kemana Roy.
Saat sedang memainkan coconya tiba tiba
"Hey kau"
"Ugh" Jay mendongak memiringkan kepalanya mantap mata hitam milik Hani ya itu Hani.
"Untuk kali ini aku akan membiarkanmu menang tapi saat waktunya tiba akan ku pastikan aku akan memusnahkanmu!" Setalah mengatakan itu Hani langsung pergi dari hadapan Jay
Jay sempat berfikir namun ya sudah lah lagian ia juga tidak mengerti apa yang di katakan bocah itu pikirnya.
"Tuan muda" itu Roy
"Om Roy sini sini" Jay memanggil dengan jari mungil nya meminta Roy untuk mendekat. Merentangkan kedua tangan mungilnya.
Roy langsung membawa Jay ke gendongan koalanya dan
"Tuan muda ayo ke dalam nyonya Risa meminta tuan kecil menemuinya"
"Ugh untuk apa?"
"Sepetinya kita akan menikmati sunset di tepi pantai tuan muda" ujar Roy Jay yang faham menganggukkan kepala mengerti setelahnya Roy membawa Jay masuk ke dalam pila menemui Risa dan yang lainnya.
Hayy hayy hayyy gimana pada senang gaa author Double up nih ouh iya kalau ada typo lagi langsung kasih tau yah dan kasih pendapat kalian soal ceritanya huhu soalnya author sering insecure liat cerita orang yang banyak orang baca😭😭.
Jangan lupa volt komen dan follow buat lanjut.