Jayden Novandra Lexam (Transm...

By Styhanh587

218K 10.7K 323

Krek "Adu duhh Jay Jay turun turun" ujarnya mengaduh karena bagian pinggangnya terasa bergeser. . . . "Huh op... More

prolog
satu
dua
tiga
empat
Lima
enam
Intro
tujuh
delapan
sembilan
sepuluh
sebelas
duabelas
tigabelas
14. Ngambek
15.flashback 3 tahun lalu
16.mama dan papa
info
17.Tidak sesuai
18.Tantrum
19.Bayi sakit
20.Ikut mama dan abang
21.Pertandingan
22.Kaka
23.Abang tampan
24.Kenalan
25.STAAR LEIDER
26.Keluarga besar
27.Ayah dan bunda
28. Coco
29.Mandi hujan
30.Berubah??
31.Papi jelek
32.Opa bodoh
33.Trauma dan kakak
34.Sekolah dan apel
35.Daddy
37.Pantai2
38.Abang Tedy
39.Sensitif
40.Sahabat lama
41.Perkara keracunan
42.Terlambat,macet
43.New School and new friends
44.Hukuman
45.Mommy??
46.Bencana
47.bertemu
48.Fakta
49.Janji
50.Rindu
51.Sadar?
Promosi bentar
52.Abang nakal!
53.End
Epilog
yuhu S2 dah rilis nih

36.Pantai

2.1K 103 2
By Styhanh587

.
.
.
Keesokan harinya.
Pukul 07:30

"Baby wake up sayang" ujar wanita paruh baya yang masih terlihat sangat cantik dan awet muda yaitu mami Jay Lusi.

"Eunghh limwa mewnit mawmi" Jay merubah posisinya memeluk guling dan tertidur lelap kembali.

"Sayang lain sudah menunggu baby, memang baby tidak mau ikut hmm"

Plop

"Ugh emang mau ke mana mami?" Jay hendak mengucek matanya namun langsung di cegah oleh Lusi

"No sayang jangan di kucek nanti merah matanya hmm.... Kita hari ini akan pergi ke pantai Jay mau ikut tidak"

"Ugh pantai?" Beo Jay

"Iya sayang"

"Hari ini tidak sekolah mami?" Jay duduk dari rebahannya menatap sang mami.

"Hari ini libur dulu sayang karena kita akan pergi liburan" Lusi dengan sabar menjawab pertanyaan berturut turut Jay.

"Tapi tapi Jay baru saja sekolah kemarin satu hari kenapa libur lagi mami nanti Jay tidak naik kls bagaiman, lagian kenapa tidak besok saja libur nya kan hari Sabtu libur" Jay mulai cerewet.

Lusi terkekeh yah semua keluarganya sudah tahu bahwasannya Jay sudah menduduki kls 10 SMA tentu karena bocoran dari Johan.
"Tidak akan sayang mami janji lagian kan Jay sudah di izinkan oleh ayah jadi tidak perlu khawatir okke"

"Kenapa tidak besok saja mami...."

"Sabtu kita gunakan untuk beristirahat karena minggunya papi,mami,ayah,bunda,opa dan Oma akan kembali ke mansion utama"

"Kembali,kenapa kembali kenapa tidak tinggal di sini saja mami" Jay sedih

"Tidak bisa sayang nanti kalau mansion utama tidak di tempati kan sayang nanti tempatnya bakal di tempati hantu bagaimana" Lusi mencoba menghibur Jay saat Jay ingin berbicara langsung terpotong oleh suara ketokan pintu.

Tok

Tok

Tok

Lusi langsung beranjak dari duduknya berjalan dan membuka pintu.

Ceklek

"Shawn ada apa nak"

"Mi mana baby apakah baby sudah mandi" Shawn dengan muka muka bantalnya sepertinya ia juga baru bangun tidur.

"Ada baby baru saja bangun dia belum mandi"

"Biar Shawn saja yang memandikan baby mi Shawn ada sedikit kejutan buat baby hehe"

"Mmm baiklah coba sana bujuk baby nya dulu hmm"

"Siap mi"
Shawn mendekat ke arah Jay yang masih melamun mengumpulkan nyawanya.

"Baby....." Shawn mendayu

"Yaa Abang" ucap Jay menatap Shawn dengan mata polos nya Shawn langsung mengangkat Jay ke gendongan koalanya dan

"Mi kami akan mandi di kamar Shawn yah"

"Tentu sayang dan ini perlengkapan baby jangan lupa ganti popoknya sepetinya sudah penuh" Lusi dengan perintah bodohnya.

"Mi jangan membuatmu terlihat bodoh seperti itu tentu aku akan menggantinya Jay akan mandi astaga" Shawn menggeleng kepala dengan tingkah rondom sang mami.

"Hahhaaha iyaa iya sayang mami hanya bercanda sudah Sono gih yang lain pasti sudah pada siap"

"Iyaa mi" Shawn langsung melangkahkan kakinya keluar menuju kamar miliknya yang berada di mansion milik daddynya Javier.
.
.
.
🧸🍓🧸🍓🧸

08:00
Sedangkan di ruang keluarga yang lain Sedang menunggu para keluarga yang belum selesai bersiap dengan menyibukkan diri bermain handphone dan membaca majalah/koran.

"Daddy di mana Abang Abang lama sekali" si pungu eh Hani maksudnya bertanya pada sang Daddy yang tengah memangkunya.

"Tunggu sebentar sayang sebentar lagi hmm" Sarah yang duduk di sebelah sang suami yang memangku Hani mencoba memberikan pengertian pada anak kesayangan itu.

Tak lama

Ting

Tap

Tap

Tap

"Ehh abim dan anyu wahh tumben sekali kalian memakai pakaian yang sama" ujar Risa dengan nada sedikit menggoda.

"Ckk dia yang mengikuti bund malas sekali aku mengikuti gayanya" ujar abim dingin menatap datar Abimanyu, sedangkan Abimanyu hanya mengangkat bahunya acuh dan duduk di samping sebelah kanan daddynya yang kosong sedangkan abim duduk di sofa sebrang.

"Menunggu siapa lagi?"itu Abimanyu

"Hmmm tinggal Shawn, Jay dan si kembar gara,gama" ujar Lusi, Abimanyu hanya mengangguk sambil memutar bola matanya malas lama sekali pikirnya.

Ting

Tap

Tap

Tap

"Abang abimmm ayahh unda selamat pagi!!" Jay keluar dari lift langsung berlari. Menghampiri abim menubruk tubuh sang Abang. Abim tersenyum mengangkat Jay ke pangkuannya.

"Pagi baby" Johan, Risa mengelus dan mengecup kening dan pipi Jay begitupula dengan abim.

"Heyy sayang opa,Oma,papi dan yang lain tidak di ucapkan selamat pagi sedih sekali" Jeni mendrama.

"Hihi sory Oma" Jay langsung turun mengucapkan selamat pagi tak lupa mengecup pipi mereka ah tak lupa juga Javier dan Sarah selaku orang tua kandungnya meski Jay masih sedikit canggung apalagi terhadap sang mommy.

"Sayang di mana Abang Abang yang lain"
Jay hendak menjawab namun tidak jadi karena suara lift dan suara seseorang mengalihkan atensi mereka.

Ting

"Kami di sini"

Tap

Tap

Tap

Itu Shawn,gara dan gama
"Wahh Copple bagus sekali" ujar Lusi menatap baju pantai mereka.

"Cihh jadi kalian yang memakaikan baby baju Nora itu" sinis abim.

"Yakk kami ini pemuda nyentrik tidak seperti dirimu huh, benar kan baby" ujar Shawn sinis melihat dari atas ke bawah setelan abim.

Outpit abim yang membedakan dengan Abimanyu, Abimanyu memakai jam tangan beda dengan abim yang memakai gelang seperti di atas.

"Setidak nya aku tidak nora" Senyum miring abim

Jay hanya memiringkan kepalanya ke samping menatap polos kedua abangnya bergantian.

Mereka terkekeh geli melihat Jay yang tampak kebingungan.

"Ahh gara gama tumben sekali kalian copple seperti itu" Jeni mengarah pada si kembar Savier ia ingin tau apa alasan si kembar itu siapa tau kan sama dengan alasan yang di berikan kembar satunya.

"Dia memaksaku"Gama menatap tajam gara
Sedangkan gara hanya mengangkat bahu acuh.

"Sudah sudah ayo kita berangkat, kita akan makan di pantai saja nanti" ujar John

"Apa tidak terlalu lama nanti" gama

"Tenang saja son kita sampai makanan sudah siap percaya pada opa" ujar John meyakinkan dan di balas anggukan oleh gama setelahnya mereka menuju mobil masing masing Untuk Jay ia semobil dengan Johan, Risa,dan Shawn

Mobil kedua di tumpangi oleh taun,nyonya besar lexam,Raisa dan Zaki,mobil ketiga di tumpangi oleh para Twins tadinya abim dan gama tidak mau namun karena suruhan sang ayah Johan jadi mereka tidak bisa menolak, mobil keempat di tumpangi oleh Javier,sarah dan Hani, mobil terakhir savier dan Lusi dengan 10 mobil para bodyguard yang mengawal di setiap sisi kanan,kiri,belakang dan depan.

.
.
.
Skip setelah perjalanan hampir 30 menit.
"Wahh sejuk nyaa" Jay begitu keluar dari mobil berada di gendongan Johan langsung sumringah menatap pemandangan pantai yang segitu memukau di hadapannya.

"Ayah ayah ayoo Jay mau ke sanna ayah" Jay antusias mengayunkan kakinya.

Johan,Risa Shawn terkekeh dan
"Kita makan dulu sayang baru setelahnya kita pergi ke pantainya hmm" ujar Johan

"Mmm baiklah ayo ayah cepatlah ayo"

"Iyaa iya sayang sabar hmm" Johan dengan di ikuti yang lain mulai memasuki resto dengan di sambut baik dengan pramusaji di sana.
Setelah 30 menit makan akhirnya para keluarga besar itu pergi menuju pantai tentu dengan posisi yang berbeda beda/berpencar karena mencari ntah itu spot Poto atau sekedar berkeliling dan berenang.

Back to Jay

Jay,Shawn,Abimana,gara dan gama sekarang berada di sebuah super market kecil yang berada di pantai itu yang menyajikan makanan ringan, minuman, ah jangan lupakan ice cream.

"Abang Abang kenapa pantainya sepi sekali bukan kah pantai biasanya sangat ramai yah malah di sini hanya ada kita saja"
Ujar Jay yang sedang memakan ice cream dengan posisi berada di gendongan koala abim.

Mereka seketika terkekeh
"Pantai ini milik opa baby, opa telah membelinya untuk kita berlibur sesekali ke sini" santai abim

Jay melotot kaget
"Ish ish ish menghambur ngambur uang saja si tua itu seperti membeli permen saja, begitu mudah... Memang opa sekaya itu yah Abang?" Jay bertanya dan berujar tanpa dosa polos menggeleng kepalanya kecil

"Ftltttt hahhaha" abim dan si kembar mencoba Manahan tawa beda dengan Shawn yang sudah mengudara.

"Heyy baby bicaramu hmm jangan seperti itu sayang itu tidak baik, pria tua itu adalah opa kita hmm" abimana memperingati, ia hanya takut nanti adiknya akan terbiasa seperti Abang sepupunya Shawn kalau berbicara tidak di filter dulu.

"Adee... Naiseee de naisee.... Lanjutkan hahhaha" Shawn memberikan dua jempolnya pada Jay sambil tertawa lepas.

Abimana dan gama menetap tajam Shawn dasar pria nyeleneh pikir mereka sepertinya Jay harus di jauhkan dengan manusia jadi jadian ini.

"Bang potoin kita dong"gara yang sedari tadi nimbrung mengarahkan handphone miliknya pada Shawn untuk mempoto dirinya dan adik kembaranya gama.

"Ayo gam" ujar gara mendekat ke arah gama

"Yak Poto lah sendiri aku tidak mau"

"Hanya satu ayo lah" gara dan yah gama hanya pasrah dan

"Hanya satu cekrekan saja jika tidak tidak sama sekali"

"Yayaya.... Okke bang siap"

Cekrek

"Yak aku belum siap bodoh"gara mulai mengomel ah sepetinya sifat gara yang lain mulai keluar.

"Katamu tadi sudah siap bagaiman sih"Shawn mengangkat bahu acuh memberikan handphone milik gara.

Sebagai contoh refrensi nya kaya gini bedanya gama dan gara ngga pake masker yah.

"Yak kau ini bisa mempoto atau tidak sih bang liat ini buram tidak kaci cepat potokan lagi"

"Dih ogah kan cuman sekali lagian mana mau noh adiklu di ajak Poto lagi" ujar Shawn sinis

"Kau!"

"Apa!"

Yah pertengkaran mereka hanya di tatap tajam dan datar oleh abim dan gama beda dengan Jay yang hanya menatap polos.

"Dari pada liat mahluk jadi jadian itu bertengkar lebih baik kita pergi ke sana" tunjuk gama ke arah pantai yang terdapat batu batu dan karang besar.

"Ugh ayo Abang Jay juga mau ke sana" Jay antusias jujur ia sudah bosan karena pertengkaran para abangnya. Setelahnya mereka berjalan meninggalkan dua orang yang masih berdebat itu. Tidak biasanya pikir gama heran pada dua Abang cecunguknya itu.

"Yakk heyy tunggu bocah bocah!!" Shawn meneriaki mereka saat melihat tiga orang dengan satu berbeda usia itu menjauh.

"Ini semua gara garamu bang" gara langsung berlari menghampiri para adik adiknya dengan di susul oleh Shwan.
.
.
.

"Abang Abang Jay mau duduk di situ Abang" Jay menunjuk batu besar abim langsung menuruti kemauan Jay jujur ia juga aga sedikit pegal menggendong Jay.

Jay duduk dengan di ikuti gama duduk di sebelah Jay.

"Hahh hahh parah kita di tinggal yang benar aja Lo Lo pada dah" Shwan ngos-ngosan setelah berlari menghampiri para adiknya.

"Padahal dekat tau Abang" Jay sedikit heran

"Biasa de faktor U" ujar gama tanpa dosa dan langsung di tatap horor oleh Shwan.

"Eh ehh apa apaan nih dah" gama ya gama di seret oleh Shawn untuk mengikutinya menuju batu-batu karang yang posisinya sebenarnya tidak terlalu jauh dari posisi duduk Jay.

"Potoin gua dong gam" Shawn nyengir sambil menaik turunkan alisnya.

"Najis...wani Piro" gama pedas

"Yaa terserah Lo mau berapa aja nanti gua tf" Shwan santai

"Ckk cuman satu cekrekan ngga lebih dan ngga ada bantahan dan gua minta 100 juta" gama langsung menyela saat Shawn ingin berkomentar.

"Ckk Iyee iyee gampang 100 jt doang mah elah"

"Siap nih buru"

"Sabar ngapa gaya dulu nih gua"

Cekrek

"Dah nih" gama memberikan handphone milik Shawn setelahnya pergi menemui Jay,abim dan gara yang sedang menikmati angin angin sejuk sambil sesekali mengemil Snack ringan yang di beli tadi.

"Boleh juga nih bocah" ujar Shwan ntah pada siapa setelahnya pergi menyusul gama menemui Jay dan yang lain.

Hasil jepretan seorang gama.
.
.
.

"Ugh Jay bosan" Jay menghela nafas, Jay sedang mode malas sekarang jadi ia tidak mau bergerak sama sekali terus duduk di tempatnya tadi, tadi abim dan gara sempat mengajak Jay untuk lebih dekat ke arah pantai namun Jay menolak jadilah tetap duduk di batu besar itu sudah mengakar tidak mau beranjak dari tempatnya terlebih perutnya yang sudah terisi penuh.

"Ade~~ gunting batu kertasan yu" itu Shawn

"Ugh" Jay menengok menatap Shawn

Cekrek
"Dapat"

"Abang punya permainan nanti siapa yang menang Abang kasih ini, biar Ade ngga bosen katanya bosen kan tadi?"

"Wahh Jay mau itu Abang Jay mau" Jay antusias dengan apa yang di sodorkan Shawn yaitu sebuah coklat berukuran sedang yang ia beli tadi.

"Baiklah ayo gunting batu kertas dulu tapi nanti kalau Ade kalah Ade harus menuruti permintaan Abang, tapi tenang ajh kalau semisal Ade bisa turutin kemauan Abang kalau Ade kalah Abang kasih ini coklatnya ke Ade."Shawn

"Jangan mau de dia ada maunya" gama sinis

"Jangan dengarkan cecunguk itu de Abang tidak minta yang macam macam kok beneran ini mah suer" Shawn mengangkat dua jari.

"Mmm baiklah lagian tidak merugikan juga" Jay acuh

"Yesss thank you babyyyyy" Shawn langsung memberi pelukan erat pada Jay.

"Dasar tidak waras" gumam abim

"Flllttttttt" gama dan gara

"Gunting batu ker....tas"

Cekrek
"Dapat lagi"

"Ishh Abang jangan poto Jay" Jay menatap garang gara yang mempotonya sebenarnya tadi Jay ngeh namun ia biarkan saja tapi sekarang tidak Jay hanya takut ia terlihat tidak tampan (pikir rondom Jay 🗿)

"Peace de jangan marah mau liat potonya ngga hmm"

"Ugh mana Abang"

"Mauuuuuuu mana Abang nanti kalau keliatan jelek harus di hapus pokoknya" Jay mulai melupakan permainannya dengan Shwan

"Lihat"

Poto pertama

Poto kedua.

"Wahh bagus Abang Jay tampan yah hihi" Jay dengan bangganya.

Itu membuat mereka semua terkekeh sampai sesuatu mengalihkan perhatian mereka.

"Heyy heyy Abang menang loh tadi main" Shawn datar menatap yang lain.

Glek

"Dish Abang curang!" Jay menatap sinis Shwan ia baru ingat tadi ia sedang bermain dengan Abang sepupunya itu.

Hahhh "Heyy seorang lelaki sejati harus menepati janjinya baby dan harus menerima kekalahan" Shawn menghela nafas sambil sedikit menggunakan nada mengejeknya

"Yayaya terus apa mau Abang" Jay pasrah

"Abang ingin......"













Hayy hayyy gimana pada suka ngga ouh iyah aouthor seneng banget kalian ngasih tau typonya jadi jangan ragu buat negur. Dan maaf banget kalau aouthornya suka ngeyel kalau di kasih tau😭

Jangan lupa volt,komen, dan follow 👋🥳💙💙

Continue Reading

You'll Also Like

81K 4.3K 15
Anak manis yang terbuang karena kebencian dari keluarganya sendiri. Hingga dipertemukan keluarga yang mengharapkan kehadirannya. Kehadirannya menjadi...
1.6M 51.3K 34
"Setiap pertemuan pasti ada perpisahan." Tapi apa setelah perpisahan akan ada pertemuan kembali? ***** Ini cerita cinta. Namun bukan cerita yang bera...
164K 17.8K 17
Musuh Dominic berhasil menyelinap kedalam Mansion, dan bermaksud menculik salah satu dari sikembar. apa yang terjadi dengan informasi nya, informasi...
167K 9.2K 26
seorang bocah laki laki berumur 14 tahun yang hidup sebatang kara memiliki pipi chubby,hidung pesek dan mata bulat berair yang membuat semua orang...