Single Mother : Heejake

By s_xpyin

61.8K 5.6K 501

Jake membesarkan Riki seorang diri tanpa suami. Prinsip hidupnya jika dunia keras maka dia lebih keras. More

bagian 1
bagian 2
bagian 3
bagian 4
bagian 5
bagian 6
bagian 7
bagian 8
bagian 9
bagian 10
bagian 12
bagian 13
bagian 14
bagian 15
bagian 16
bagian 17
bagian 18
bagian 19
bagian 20
bagian 21
bagian 22
bagian 23
bagian 24
bagian 25

bagian 11

2.2K 209 21
By s_xpyin

-
-
-

Riki baru saja masuk kedalam kelas dan Hyunjin datang lalu menendang dadanya hingga tubuh Riki jatuh dengan keras ke lantai, Riki memegang dada nya, ekspresi nya menunjukkan bahwa dia sangat kesakitan.

Seisi kelas terkejut atas apa yang di lakukan oleh Hyunjin.

Hyunjin menatap nya dengan datar, tangan nya terkepal kuat tidak ada ekspresi bersalah, Hyunjin berjongkok lalu menjambak kuat rambut Riki, Riki menatap Hyunjin.

"aku tahu bahwa kau lah orang yang melaporkan ku merokok, kau tahu karena mu aku jadi terkena sangsi." ucap Hyunjin dengan menatap tajam netra Riki.

Riki tersenyum.

"kau tepat sasaran, bagaimana kau bisa tau bahwa aku lah yang melaporkan mu?." Riki tertawa dengan remeh.

Junghwan mengepalkan kedua tangannya dengan kuat, dia sedang berada dalam dilema antara menyelamatkan Riki atau tidak jika dia menyelematkan Riki maka teman temannya akan semakin curiga pada nya.

Hyunjin menguatkan jambakannya lalu membawa Riki mendekat, Riki menahan ringgisan nya sembari menatap Hyunjin dengan tajam.

"gara gara mu aku jadi terkena masalah." tekan Hyunjin.

"sebesar apa masalah mu? kenapa kau dramatis sekali?." smirk Riki.

"dasar jalang tidak tahu di untung!." Hyunjin menampar keras pipi Riki, dia kembali menjambak rambut Riki dan hendak menampar nya lagi.

Junghwan berlari menuju Hyunjin lalu menendang bahu nya, Hyunjin tersungkur ke depan kaki Buk Yujin yang baru saja masuk kedalam kelas, Yujin menatap Hyunjin dengan kaget dan kemudian Yujin menatap Junghwan.

"Park Junghwan!!." teriak Yujin.

Riki menatap Junghwan sedangkan Junghwan menatap Hyunjin dengan tajam.

Junghwan menatap surat panggilan orang tua yang berada di tangannya, Junghwan menghempaskan nya ke meja lalu menelungkup kan tubuhnya, bangsat ini sudah kedua kalinya Junghwan mendapatkan surat panggilan orang tua.

Tamatlah riwayatnya.

Riki menatap Junghwan dari tempat duduknya, dia beranjak dan hendak mendekati Junghwan tapi Sunoo langsung mencekal Lengannya, Riki menatap Sunoo.

"bibir mu terluka biar aku obati." ucap Sunoo.

"bertingkah lah tidak perduli seperti tadi." balas Riki, Sunoo terdiam, Riki menarik tangannya lalu pergi menuju Junghwan.

Sunoo menghela nafasnya, harusnya tadi Sunoo bertingkah berani dan menyelamatkan Riki dari Hyunjin tapi apalah daya dia tidak ingin membuat masalah dan berurusan dengan Hyunjin.

"kau mendapat surat panggilan orang tua?." tanya Riki.

Junghwan mengangkat kepalanya lalu menatap Riki, Riki menatap surat yang berada di meja nya, Junghwan seketika menutupi nya dengan tangan.

"tidak apa, oh apa kau baik baik saja? bibir mu terluka." ucap Junghwan.

"bukan masalah yang besar, terimakasih karena sudah menyelamatkan ku." ucap Riki.

"sama sama." balas Junghwan.

"bela lah diri mu jangan mau bertanggung jawab atas apa yang bukan kesalahan mu." Riki menatap netra Junghwan.

"jangan pikirkan aku." balas Junghwan.

Riki mengenggam tangan Junghwan.

"tapi kau tidak salah di sini." tekan Riki dengan pelan, Junghwan menatap Riki dengan lekat saat pria manis itu berusaha meyakinkannya bahwa dia tidak salah apa apa di sini.

"aku akan membantu mu membuktikan bahwa Hyunjin pantas mendapatkan itu."

______________________________________

Keesokan harinya.....

Sunghoon memijat dahinya dengan frustasi, dia dan Junghwan sedang berada di ruang kepala sekolah bersama dengan Hyunjin dan kedua orang tuanya.

Heeseung dan Yujin juga berada di sana, Yujin menatap Junghwan dengan melipat kedua tangannya di dada.

"dia menendang ku tanpa sebab." ucap Hyunjin dengan menujuk Junghwan, Junghwan meliriknya dengan dingin.

"kenapa dia bisa menendang mu tanpa sebab?."

"aku juga tidak tahu, aku sedang memainkan lelucon dengan Riki lalu dia datang dan menendang ku, hei bung apa kau cemburu?." tanya Hyunjin dengan menatap remeh Junghwan.

Junghwan mengepalkan kedua tangannya, eye contact nya dengan Hyunjin benar benar tajam tiba tiba pintu terbuka dan di sana semuanya mendapati Riki yang baru saja masuk.

"maaf jika saya tidak sopan." ucap Riki, dia berdiri di sebelah Junghwan yang sedang menatap nya, Heeseung pun menatap nya dari tempat.

"Hyunjin yang memulai nya." ucap Riki.

Keheningan melanda....

"apa maksud mu, jelas jelas dia yang menendang ku duluan!." tekan Hyunjin.

"aku baru saja masuk kelas dan kemudian Hyunjin datang lalu mengasari ku." balas Riki dengan tenang.

"apa apaan kau!!." kesal Hyunjin.

"aku punya bukti." singkat Riki dengan menatap Hyunjin sedangkan Hyunjin langsung terdiam.

Riki mengenggam tangan Junghwan dan Junghwan seketika menatap tangan Riki yang kini mengenggam erat tangan nya, Riki seolah sedang menenangkan nya.

"katakan Junghwan." ucap Riki.

"dia menendang dada Riki, menjambak rambut nya lalu menampar pipinya." jelas Junghwan.

Semua tatapan langsung tertuju pada Hyunjin.

"Junghwan menyelamatkan ku pas sekali buk Yujin datang dan mengira bahwa Junghwan sedang membuat masalah lagi, itu tidak benar dia tidak salah apapun di sini." ucap Riki dengan tenang, Heeseung seperti melihat Jake yang sedang berbicara.

Dia benar benar Jake di mata Heeseung, Heeseung tersenyum dengan bangga, Jake sangat berhasil mengajari anaknya untuk tetap tenang dalam kondisi apapun.

"bukti mu hanya seperti itu? siapa tau kau bekerja sama dengan nya untuk menjatuhkan ku!." tekan Hyunjin.

"sepertinya mereka juga ingin mengatakan nya." balas Riki.

Semua tatapan teralih pada pintu, Heeseung membuka pintu dan dia langsung mendapati teman teman sekelas Riki yang sedang menunggu di luar ruangan, Hyunjin mengepalkan kedua tangannya.

Riki menatap Hyunjin, Hyunjin menatapnya dengan tajam.

"dasar jalang awas saja kau." batin Hyunjin dengan geram.



"terimakasih." ucap Junghwan pada Riki, Riki tersenyum lalu mengangguk.

"hai nak." senyum Sunghoon, Riki menatap Sunghoon lalu membungkuk dengan sopan, Sunghoon mengelus rambut Riki.

"aku menunggu kalian lalu aku akan mengantar mu pulang bagaimana?." tanya Sunghoon, Riki melirik Junghwan yang kini tersenyum padanya.

"baik Tuan." senyum Riki.

"bagus, kalian pulang awal kan?." tanya Sunghoon.

"ya pa." balas Junghwan.

Sunghoon tersenyum lalu mengangguk, dia melirik Heeseung yang baru saja keluar dari ruangan kepala sekolah, Sunghoon melempar senyum singkat padanya dan Heeseung menanggapinya.

Sunghoon berbalik dan wajahnya langsung menjadi datar.

Singkat ceritanya.....

Jake membuka pintu rumahnya lalu mendapati Riki, Junghwan dan juga Sunghoon, Sunghoon menatap nya sedangkan Jake langsung termundur.

"ada apa ma?." tanya Riki.

Jake menatap Riki dengan netra yang berkaca kaca, Jake mengenggam lengan Riki lalu memastikan keadaan anak nya, Sunghoon menaikkan sebelah alisnya.

"aku hanya mengantar nya pulang bukan menyakiti nya." ucap Sunghoon.

Junghwan mengerjapkan netra saat melihat reaksi tidak nyaman dari Jake, pikirannya berkecamuk apa Tuan Jake masih tidak terima karena Junghwan menindas Riki?.

"ma?." panggil Riki saat melihat Jake hanya menatap Sunghoon.

"masuk Riki." ucap Jake.

"apa kau tidak menjamu ku? aku ingin membicarakan sesuatu dengan mu." ucap Sunghoon dan Jake langsung memejamkan netranya.

Saat di dalam rumah.....

Junghwan dan Riki sedang berada di kamar Riki sedangkan Sunghoon dan Jake berada di ruang tamu.

"Riki membantu Junghwan menyelesaikan masalah nya, aku bangga pada kedua anak ku." ucap Sunghoon.

Jake menahan air matanya.

"apa maksud dari kedua anak mu? Riki itu anak ku Tuan." balas Jake tanpa menatap Sunghoon.

"terserah apa kata mu tapi aku yang menghamili mu jadi dia juga anak ku." senyum Sunghoon.

Jake mengenggam celananya dengan kuat, nafasnya tercekat karena sedari tadi Jake terus menahan tangisnya, kekuatan nya selama ini seolah hancur setelah kembali nya Sunghoon dalam hidup nya.

"Riki itu anak ku jika tidak ada aku maka dia tidak akan lahir." tekan Sunghoon dengan pelan.

"hentikan!." Jake menatap Sunghoon dengan netra yang mulai memerah.

"jika aku tidak memakai mu lalu membuangnya di dalam maka tidak ada yang namanya Riki di dunia ini." tawa Sunghoon.

Jake akhirnya menangis setelah merasa tidak kuat lagi.

"hal yang paling ku sesali di dunia ini.... kenapa harus kau yang jadi ayah dari anak ku." lirih Jake.

Sunghoon beranjak lalu menarik Jake kedalam pelukannya, Jake memberontak di dalam pelukan Sunghoon, Sunghoon memeluk pinggang nya lalu mendekati telinga nya.

"sudah jadi takdir Tuhan, sayang." bisik Sunghoon dengan di selingi tawa sarkas nya.

Jake memejamkan netranya.

.............................
to be continued

Continue Reading

You'll Also Like

189K 24.3K 39
"Aaaaaaa lo siapa!!??" Bruk "Aduh!!...oh? Kamu udah bangun? Kenapa nendang aku?" "Gw tanya lo siapa?!" "Tentu aja aku suami kamu Yeonjun, Choi Yeonju...
258K 21.8K 36
Pokoknya dibalik kamera, ini mereka Top! Bin Bot! Jun ps. maaf kalo judulnya yeonbin bukan binjun padahal Soobin top. ga suka? tinggal minggat, hidup...
61.8K 5.6K 25
Jake membesarkan Riki seorang diri tanpa suami. Prinsip hidupnya jika dunia keras maka dia lebih keras.
836K 43K 56
"Jangan pernah mencoba lari dariku Sayang, sebab dimana pun kau berlari akan selalu kukejar."Senyum laki-laki itu menatap gadis didepannya. "Kau meng...