GANTENG GANTENG SERIGALA (2)

By Inayah_Aliwia

48.2K 2.6K 493

Lanjutan Ganteng-Ganteng Serigala versi saya. Jangan lupa vote ya! Setelah Agra menyatakan bahwa Nayla dan Di... More

Sebuah Rencana
Kisah dimulai
Anak Baru yang Aneh
Si Over Protektif
Super Hero?
Acara Tahunan Sekolah
Persiapan Kamping
Tak mudah jatuh cinta
Ditipu Pangeran?
Melanggar Pantangan?
"temuin Pangeran, gue bakal maafin lo!"
Dikejar Serigala
Ditemukan
Galang?
Pelindung Pangeran?
Bertarung dalam Kelas
Tertabrak Mobil
Seperti Tak Nyata
Seperti Tak Nyata (2)
Kisah Hidup Pangeran
Janggal
Kembali Hadir
Anak Baru
Lolongan Sang Pangeran Serigala
Separuh Kekuatan Pangeran
Menerima Kenyataan
Kembali
Membela
Kekasih?
Hukuman Mati Untuk Sang Pangeran
Mulai Cinta?
Tumpahnya Darah Suci
Keceplosan
Vampir
Selena
Kabar Buruk Dari Salwa
Curiga
Bersatu Demi Jessica
Pangeran Ada Dua?
Jessica Mulai Tahu
Pertemuan Galang Dengan Ali
Berkhianat
Pertarungan Saudara
Tuduhan Pada Pangeran
Pertengkaran Pangeran Dan Louis
Aura Yang Berbeda
Tak Terkendali
Mengisi Kekosongan Hati, Kecemburuan
Ungkapan Perasaan, Menjalin Kesepakatan?
Strategi
Pengakuan Hati
Belajar Dari Kesalahan
Kisah Galang Dan Sisi (part flashback)
Ingatan Yang Kembali
Rencana Tristan
Melanjutkan Perjuangan
Jangan Memaksa
Ingin Bertemu
Kematian Sebagai Bayaran
Bukan Sekarang
Ada Apa Dengan Jessica?
Mengembalikan Jeff dan Dinda
Demi Yang Dicinta
Peperangan Tak Seimbang
Hubungan Yang Terkuak
Memberikan Ruang
Pengorbanan
Ingin Mendengar Sebuah Legenda?

Legenda Pusaka Macan

747 43 22
By Inayah_Aliwia

***

Tangan kekar itu menyibak ilalang yang menghalangi rute jalan. Daun telinga bergerak-gerak menangkap suara desiran air dari arah depan. Pria bertubuh tegap yang membawa busur serta anak panah di punggungnya tersebut mulai berjalan melewati tumbuhan ilalang.

Ia lantas menghentikan langkah ketika memasuki kawasan sungai yang terdapat pemandangan air terjun dari pegunungan yang mengelilingi tempat itu.

Bergegas pria dengan penampilan telanjang dada tersebut menghampiri sungai dan meraup air untuk menghilangkan rasa dahaga yang sejak tadi dia tahan selama menempuh perjalanan di hutan belantara.

Dari dalam air, sesuatu sedang mendekati. Namun, karena insting yang kuat, si pengembara berhasil mengelak ketika seekor macan putih menyembul keluar dari dalam air dan menyerangnya.

Berhasil mengelak, pengembara bernama Baduga itu berdiri dengan menaruh kedua tangannya di belakang tubuh.

Macan putih itu mendarat di tanah dan tak lama kemudian berubah menjadi sesosok pria berambut putih panjang dengan memakai jubah panjang berwarna putih.

"Siapa kau berani memasuki wilayah ku?" tanya si sosok Macan putih yang ternyata merupakan penguasa wilayah air terjun. Lodaya namanya, pemimpin dari bangsa macan.

"Aku hanya ingin melepaskan rasa dahagaku. Maaf apabila ternyata kedatanganku kemari mengusik kediamanmu," jawab Baduga penuh kewibawaan.

Lodaya memandangi Baduga dengan tajam. Ia memerhatikan sosok manusia itu dari kepala hingga ujung kaki. Dengan ilmunya dia dapat melihat jika Baduga bukanlah manusia biasa.

"Yang memasuki wilayah ku harus mati karena dia telah mengetahui keberadaan bangsa macan yang selalu diincar bangsa manusia untuk dijadikan penjaga. Kami tidak terima karena bangsa kalian selalu menganggap kami adalah budak!" ujar Lodaya.

Baduga menundukkan kepala, merendahkan diri agar si macan putih tak menganggapnya seperti manusia-manusia lain yang menginginkan penjagaan dari sang macan. Akan tetapi, yang dilakukannya tak berguna di mata Lodaya. Si pria perwujudan macan putih itu pun kembali menyerangnya.

Baduga berhasil mengelak pukulan dari Lodaya. Karena tak ada pilihan lain selain melawan, akhirnya pertarungan pun tak dapat terelakkan.

Lodaya dan Baduga saling menunjukkan kemampuan mereka, saling menangkis dan menyerang dengan ilmu kanuraga.

Pertarungan keduanya tak terasa berlangsung hingga matahari tenggelam. Lodaya tampak sudah tak sanggup lagi untuk melanjutkan pertarungan dengan Baduga sehingga dia berlutut di bawah manusia itu.

"Siapa ... Siapa kau sebenarnya? Tak mungkin ada manusia yang bisa bertahan sejauh ini melawan ku," tanya Lodaya dengan napas terengah-engah. Matanya memandangi Baduga yang begitu tenang tak terlihat capai seperti dirinya.

"Bangkitlah, kisanak!" ujar Baduga seraya membantu Lodaya untuk berdiri.

Kini keduanya saling berhadapan. Lodaya masih menatap Baduga dengan tatapan bingung. Sementara Baduga menarik senyum untuk menghormati sang pria perwujudan macan putih di hadapannya.

"Kamu bukan manusia biasa," ujar Lodaya semakin yakin akan dugaan terhadap Baduga sejak awal.

"Aku hanya seorang pengembara," balas Baduga. Namun, Lodaya tentu tak percaya.

Melihat bagaimana Baduga melawannya dan bisa bertahan sejauh ini, sudah dipastikan pria itu bukan manusia biasa. "Katakanlah, siapa kau sesungguhnya!"

Baduga terdiam sesaat. Lalu, dia pun mulai memperkenalkan dirinya. "Namaku Baduga, Maharaja dari Kerajaan Dusartan."

Mendengar nama serta jabatan pada kerajaan tersebut, sontak saja Lodaya membungkuk memberikan hormat.

Kerajaan Dusartan memang dikenal sebagai kerajaan yang dipenuhi oleh orang-orang sakti mandraguna. Para penduduk kerajaan itu selalu mengembara untuk mencari ilmu kanuraga baru atau sekadar mengembangkan kemampuan ilmu kanuraga yang mereka miliki.

Mendengar Baduga adalah raja di kerajaan itu, sudah tak heran bagi Lodaya kenapa kekuatannya dapat diimbangi oleh Baduga.

"Mohon ampun, Maharaja. Hamba telah lancang menyerang Maharaja," ucap Lodaya penuh penyesalan.

Baduga tersenyum melihat betapa berbesar hati sosok di hadapannya untuk meminta maaf. "Kau tidak perlu seperti ini. Sudah sepantasnya kamu menjaga wilayahmu. Bangkitlah!" pintanya.

Lodaya pun kembali menegakkan tubuh dan kembali menatap Baduga. Dengan penuh kesadaran Lodaya berkata, "Mulai saat ini, bangsa macan akan menjadi hamba untuk Maharaja Baduga. Kami akan mengabdikan diri sampai ke seluruh keturunan Maharaja."

Dari sanalah, terjalin hubungan erat sebagai tuan dan abdi diantara Maharaja Baduga dengan bangsa macan. Untuk menyimbolkan hubungan mereka, Maharaja Baduga sampai memerintahkan empu istana untuk membuat sebuah keris pusaka.

Keris pusaka itu memiliki bilah yang terbuat dari pemaduan baja dan logam meteorit. Kepala keris diukir dengan bentuk macan untuk melambangkan bangsa macan, dan warangkanya diukir dengan ciri khas kerajaan Dusartan yaitu berpanah dan bertarung.

Keris pusaka tersebut dinamakan keris pusaka macan dan dijadikan keris senjata oleh Maharaja Baduga dalam berperang.

Pada suatu malam, Maharaja Baduga melakukan sebuah semedi di dalam ruangannya, meminta keselamatan kepada Alam untuk sang istri yang sedang melahirkan anak pertamanya.

Pada semedi itu, Maharaja Baduga tidak boleh terbangun hingga bayinya dilahirkan. karena konon sang ibu berjuang mempertaruhkan nyawa saat melahirkan dan sang ayah mempertaruhkan nyawa untuk memberikan kehidupan yang layak untuk bayi dengan bersemedi.

Kabar Ratu Dusartan melahirkan sudah seperti burung berterbangan hingga terdengar dari satu kerajaan ke kerajaan lainnya. Bahkan  kabar itu sampai ke raja dari Kerajaan musuh yang langsung mengirimkan pasukan untuk menyerang dan meruntuhkan Kerajaan Dusartan.

Hiruk pikuk terdengar menyayat hati akibat peperangan yang terjadi di Kerjaan Dusartan pada malam itu. Namun, Maharaja Dusartan tetap teguh dalam semedi yang dilakukannya.

Hingga akhirnya, raja dari kerajaan musuh berhasil menerobos ke ruangan Maharaja Baduga bersemedi. Raja bernama Laumana itu terbahak melihat musuhnya tampak memilih untuk menyerahkan kematian kepada dirinya.

"Akhirnya aku bisa mengalahkanmu, Baduga! Seluruh keluargamu telah ku habisi termasuk anakmu yang baru dilahirkan. Kini giliran kamu yang menyusul kematian mereka!"

Baduga tak bereaksi apapun. Tubuhnya tetap pada posisi bersila di atas tikar dengan mata yang tertutup.

Tak ingin membuang waktu lagi, Raja Laumana mengangkat tinggi-tinggi pedang miliknya untuk menebas leher sang raja Dusartan. Namun, belum sempat mata pedang itu menebas leher Maharaja Baduga, tubuh sang raja lebih dulu ambruk ke lantai.

Ternyata, Sukma Maharaja Baduga sudah lebih dulu keluar dari raganya dan mendatangi Lodaya di Hutan.

Hari sebelum malam itu tiba, Lodaya sudah mengingatkan Maharaja Baduga akan sebuah malapetaka yang akan terjadi di Kerajaan Dusartan.

Meski tahu di kerajaannya akan terjadi pertumpahan darah, Maharaja Baduga tidak memilih melarikan diri membawa keluarganya. Dia tetap mengikuti alur yang takdir tuliskan karena baginya, takdir mengatur segala suatu untuk menyeimbangkan kehidupan alam semesta.

"Aku mendatangimu untuk menyampaikan sebuah wangsit," ucap Maharaja Baduga.

"Apakah itu wahai tuanku?" tanya Lodaya sembari menunduk hormat.

"Aku telah memutuskan untuk menukar jiwaku dengan anakku yang telah dihabisi oleh mereka. Suatu saat ia akan kembali terlahir. Dan aku harap bangsamu akan menjaganya,"

Lodaya terdiam beberapa saat lalu bertanya, "bagaimana kami akan mengetahui jika dia adalah keturunan dari tuanku?"

"Sesuatu yang ditakdirkan akan tetap menjadi takdirnya. Keris pusaka macan akan menemukan tuannya yang baru saat dia terlahir nanti. Dan pusaka itu hanya dapat digunakan oleh keturunanku dan keturunanmu yang terpilih. Mereka bisa menjadi kawan ataupun lawan, tergantung pada jalan hidup yang mereka pilih."

Sebelum moksa, Maharaja Baduga menyimpan keris pusaka macan di dalam bumi. Tidak akan ada yang bisa meraihnya dan keris itu akan keluar saat anaknya bereinkarnasi.

Sejak saat itulah keris pusaka macan menjadi legenda. Dari abad ke abad, manusia yang percaya akan legenda tersebut mencari keris pusaka macan di kedalaman bumi. Sayangnya, sampai mati mereka tak bisa menemukannya.

Pangeran begitu seksama mendengarkan kisah legenda dari Kakeknya. Keduanya bahkan sampai menghabiskan waktu hingga malam di pinggir danau untuk menceritakan dan mendengarkan kisah tersebut.

"bagaimana kisah legenda itu menurutmu, cucuku?" tanya Raja Macan.

Pangeran terdiam sesaat untuk berpikir. Sebenarnya, kisah itu tak begitu dia percaya. Meski bangsa macan ikut andil di dalam kisah tersebut, tapi menurutnya, kisah itu hanya kisah yang diceritakan dari mulut ke mulut tanpa ada kebenarannya.

"Kalau saya, sih ... Gak terlalu percaya sama kisah legenda itu. Mungkin memang cuma kisah-kisah yang dibuat sama nenek moyang terdahulu untuk dijadikan dongeng penghantar tidur," jawab Pangeran kemudian.

Raja macan tersenyum mendengarnya. "Aku pun sama sepertimu dulu, tak mempercayai kisah legenda itu. Tapi, kini aku percaya karena salah satu pemeran penting yang akan mengisi kisah baru itu ada di hadapanku."

Kening Pangeran berkerut mendengar perkataan Raja Macan.

"Aku yakin kamu adalah keturunan terpilih itu, Pangeran."

***

***

***

Hai, Teman-teman!

Sudah lama gak ketemu kalian. Maaf, ya, baru bisa update ceritanya sekarang. Saya ada kendala dalam meneruskan cerita ini, tapatnya di part yang baru saja kalian baca.

Oh, iya. Seperti yang diumumkam di Instagram, kemungkinan cerita GGS ini akan ada season tiga dengan menceritakan kisah legenda pusaka macan.

Tenang saja, semua tokoh di cerita ini tetap masuk ke cerita season tiga. Kecuali tokoh-tokoh yang diputuskan oleh saya untuk mati. Tapi, sepertinya masih lama karena konfik cerita ini pun masih belum rampung seluruhnya.

Baiklah, sekarang saya akan menjelaskan asal usul kenapa cerita ini bisa dibuat. Bagi teman-teman yang penasaran, boleh baca sampai akhir. Yang nggak minat pun boleh kok langsung keluar dari halaman ini. Tapi, jangan lupa votenya, ya!

Sebenarnya, cerita GGS (2) ini saya buat sudah sangat lama, yaitu pada saat saya masih SMP, sekitar tahun 2018-2019.

Pada saat SMP, saya mendapat ilham membuat cerita ini dengan ide menggabungkan dua sinetron berbeda yaitu GGS dan Pangeran. Itulah alasan kenapa ada nama Pangeran masuk ke cerita ini. Dan dulu saya bikinnya di buku tulis. Menghabiskan tiga buku tulis. Kebayang gak gimana tebelnya?

Sayangnya, dulu itu saya belum bisa mengatur alur sehingga jalan ceritanya jadi berantakan. Masa dari cerita GGS yang ada serigala sama vampirnya, tiba-tiba muncul tokoh-tokoh fiksi sejarah seperti prabu Siliwangi? 'Kan absurd sekali. Akhirnya, cerita itu saya hentikan.

Tapi, entah dapat ilham dari mana lagi, pada tahun 2021, saat saya SMA, saya mencoba membuat ceritanya lagi. Kali ini didokumentasikan di Wattpad.

Untuk dapat update dari part satu ke part lain cukup sulit bagi saya karena saya gak bikin outline cerita sehingga kalau lagi gak ada ide, ya ... Gak update😅. Dan di cerita ini saya hanya memasukan satu part fiksi sejarah. Mungkin di season tiga nanti akan ada lagi.

Kisah legenda pada cerita ini tentu terinspirasi dari kisah macan putihnya raja Padjajaran karena sejak awal juga kisahnya ada di sinetron Pangeran yang merupakan titisan dari cucu prabu Siliwangi.

saya gak nyangka banget cerita ini bisa sampai berpuluh-puluh part dengan jumlah pembaca yang cukup banyak. Semoga teman-teman menikmati alur ceritanya, ya.

Kayaknya gak perlu panjang-panjang ceritain asal usul saya bisa ngide bikin certia ini, ya. Takut bikin kalian juga malah muak😅 saya cuma mau berbagi sedikit kesulitan saya dalam meneruskan cerita ini saja.

Cukup sekian deh cuap-cuap dari saya sebagai penulis cerita ini.

Harapannya, semoga kalian gak bosen sama cerita ini dan bisa meringankan beban rindu kalian terhadap sinetron GGS.

Kita ketemu di part selanjutnya, ya!

Sampai jumpa!

Continue Reading

You'll Also Like

1K 614 10
Haruskah aku bersyukur mendapat kehidupan kedua ini? Rara yang selalu mengalami kesialan dalam hidupnya terjebak dalam kisah romantis picisan karya...
random By gaby

Short Story

24.6K 4.3K 20
[ 𝐡𝐢𝐚𝐭𝐮𝐬 ] 𝗢𝟭. kesabaran jennie. ⠀ #1 in jennie [O1O221]
58.5K 1.9K 6
tidak diinginkan oleh keluarga itu rasanya sangat menyakitkan..
3.6K 468 27
[COMPLETED] Seri Ke-2 PIECES OF HEART Ketika masa lalu berakhir, bukan berarti semua masalah yang pernah ada akhirnya selesai. Justru dengan berakhir...