The Forever Ties -yeonbin

By yeonbadbin

75.2K 14.5K 4.1K

Hanya ada aku, kamu, dan kebahagiaan kita. Mungkin Soobin akan rela jika harus berkhianat kepada keluarganya... More

Prologue.
1. Competition.
2. Match.
3. Information.
4. Reason.
5. Medical.
6. Rival.
7. Group.
8. Prince.
10. Secret.
11. Focus.
12. Letter.
13. Revealed.
14. Story.
15. Enemy.
16. Wound.
17. Conversation.
18. Life.
19. Beautiful Night.
20. Awkward.
21. Plan.
22. Go Home.
23. Surprise.
24. Queen.
25. Revenge.
26. Night Talk.
27. Parents.
28. Threat.
29. Dormitory.
30. Ring.
31. Midnight.
32. Feeling.
33. Academy.
34. Wish.
35. Relation.
36. Market.
37. Dinner.
38. Confession.
39. Couple.
40. King.
41. Fight.
42. Unexpected.
43. Fact.
44. Pride.
45. Exercise.
46. Hide.
47. Explain.
48. Confident.
49. Ability.
50. Power.
51. Understanding.
52. Archery.
53. Strategy.
54. Recognize.
55. Alliance.
56. Ties.
57. Punishment.
58. Name.
59. Destiny.
60. Painting.
61. Idea.
62. Forest.
63. Shadow.
64. Killed.
65. Dominion.
66. Destination.
67. Action.
68. Line.
69. Palace.
70. Meet.
71. Child.
72. Cousin.
73. Privileged.
74. Fate.
75. Invitation.
76. Rush.
77. Prince Soobin.

9. Poison.

1.1K 226 133
By yeonbadbin

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen kok sepi sih.

***
Soobin sudah selesai memasak makanan dari hasil ikan yang di tangkap oleh Yeonjun tadi.

Sebelumnya Soobin sudah ganti baju sih akibat di dorong ke sungai, walaupun tanpa dia membalas, orang-orang yang jahil kepadanya itu juga ikutan tercebur ke sungai.

Dia tau itu ulah Yeonjun, tapi cowok itu gak mengatakan apapun sih, ya terima kasih atas hal itu walaupun Soobin gak berminat mengatakannya secara langsung ke Yeonjun, terlalu gengsi.

Sekarang mata Soobin terfokus ke semua orang yang ada di grupnya itu, mereka semua pada bangun, bangun-bangun sudah ada makanan di hadapan mereka.

Setelah bersih-bersih, mereka langsung makan, Soobin memperhatikan raut muka orang-orang di sekitarnya itu, tampak sekali muka mereka menikmati hasil masakannya, untung saja dia berbakat dalam hal ini.

Dia akan terima kasih ke ibunya karena mengajari memasak.

"Ini kamu yang tangkap?" tanya Marvin kearah Soobin yang langsung menoleh sambil menggelengkan kepalanya,

"Enggak, Pangeran yang melakukannya," balas Soobin sambil menoleh kearah Yeonjun yang sedang menyantap makanannya dalam diam.

Cowok itu lebih tertarik menghabiskan makanannya di bandingkan ikut ngobrol bersama mereka.

Ya semestinya memang seperti itu sih, apalagi di sekitar Soobin itu semuanya adalah bangsawan.

Marvin yang mendengar itu hanya mengangguk-anggukkan kepalanya, hebat juga dua orang itu bisa akrab selama mencari ikan untuk mereka makan pagi ini.

"Tapi kamu sudah mandi, Soobin?"

"Dia di dorong oleh anak grup lain ke sungai," balas Yeonjun setelah dia selesai menyantap makanannya.

Soobin mendengar itu melirik sekilas ke Yeonjun, sebelum dia tersenyum kecil ke Marvin yang menghela nafasnya.

"Bukannya gak boleh melakukan hal itu apalagi di jam-jam seperti itu?"

"Selama tidak menggunakan kekuatan mereka, ya itu hal yang boleh saja di lakukan," balas Yeonjun langsung saat mendengar ucapan dari Marvin.

Benar juga sih, mendorong itu tidak menggunakan kekuatan magis mereka sama sekali.

Yang menjadi bahan pembicaraan memilih diam, lalu menoleh ke Jade dan Arabella yang baru saja menyelesaikan makan mereka.

Arabella benar-benar terlalu anggun saat ini, asli Putri bangsawan.

"Enak ya jadi pasangan Soobin, dia bisa masak, kalau punya istri, istrinya bakalan ke bantu sekali sama suami yang seperti kamu," puji Arabella sambil tersenyum yang hanya dibalas dengan senyuman kecil oleh Soobin.

Aduh terlalu dini membahas hal itu, dia saja gak kepikiran sekali akan hal tersebut.

"Benar sih, masakannya enak, terima kasih atas makanannya," sahut Jade sambil menundukkan kepalanya bersamaan dengan Arabella.

Soobin hanya mengangguk-anggukkan kepalanya, lagipula dia suka melakukannya, maka dari itu dia gak terlalu butuh sama ucapan terima kasih.

Apalagi dua perempuan itu gak Soobin sangka sekali bisa bersikap seperti itu ke dirinya yang merupakan rakyat biasa itu.

"Kalian setuju sama kami? masakannya emang enak kan?" tanya Arabella sambil menoleh kearah Yeonjun dan Marvin.

Dua laki-laki tersebut mengangguk atas pertanyaan tersebut, sedangkan Soobin hanya bisa mengusap bagian belakang lehernya, dia malu jika terlalu di puji-puji begini, apalagi sama seorang bangsawan.

"Sebentar aku perlu pergi dulu, aku akan kembali dalam waktu beberapa menit," ucap Yeonjun sambil bangkit dari duduknya.

Orang-orang di grupnya itu mengangguk, lalu Yeonjun segera berjalan pergi dari anggotanya.

Sedangkan mereka berempat saling bertatapan entah Yeonjun mau bertemu dengan siapa, tapi kali ini mereka sepertinya saling mengerti.

"Bertemu dengan pengawalnya?"

"Ya bisa jadi, Pangeran juga perlu mendengar apapun dari pengawalnya walaupun beda grup sekalipun."

Soobin menyimak, dia juga menebak hal yang sama.

"Apakah Pangeran mencari info soal grup lain?"

Mata Soobin menoleh kearah Arabella yang baru saja mengatakan hal tersebut.

"Tampaknya tidak, Pangeran sepertinya tidak membutuhkan informasi seperti itu, dia bisa dalam segala apapun tanpa bantuan kecil dari pengawalnya," balas Soobin yang membuat Arabella langsung mengangguk paham, dia salah bicara tadi.

Jade juga setuju, lalu Marvin hanya tersenyum dan senyuman itu membuat Soobin tersadar.

Mata Soobin menoleh kearah Marvin dengan tatapan bertanya.

"Kenapa?"

"Enggak, aku senang saja jika kamu akhirnya bisa berbaur sama Pangeran, gak selalu berdebat terus."

Saat mendengar itu Soobin cuma tersenyum kecut, kesan dia sama Yeonjun emang sejelek itu ya sampai di anggap suka berantem sepertinya oleh anak grupnya.

Beda hal dengan Yeonjun yang menghampiri pengawalnya sesuai dengan tebakan dari grupnya tadi.

Dia memilih untuk bersandar di pohon yang ada di belakangnya sambil mendengar informasi dari pengawalnya.

Bukan soal camp ini, karena Yeonjun akan fair, dia tidak membutuhkan informasi tambahan dari pengawalnya.

Bahkan pengawalnya berkata untuk menyerang grupnya saja, tapi Yeonjun gak butuh, dia gak butuh validasi lebih hanya karena berhasil menyerang grup lain, tidak berguna, enakan juga dia sampai dengan cepat ke laut.

"Anda mengalami kesulitan selama satu grup dengan Soobin Avaline, Yang Mulia?"

Mata Yeonjun melirik ke pengawalnya lalu menggelengkan kepalanya, dia gak merasa kesulitan sama sekali walaupun satu grup sama pengkhianat sekalipun.

Lagipula selama Soobin gak melakukan hal aneh-aneh cowok itu aman.

Dan juga, jika Soobin memang berniat buruk kepadanya, saat dia tertidur tadi, cowok itu bisa melakukan apapun saat itu juga.

Tapi buktinya gak ada yang terjadi, malah dia kaget saat ada tangan yang sedang memeluk erat tubuhnya tadi pagi, Soobin tidak tau akan hal itu, kalau tau mungkin dia akan malu sekali.

Karena memeluk laki-laki yang selalu menjadi teman berdebatnya selama di grup.

"Informasi tentang Soobin yang lain, kalian mendapatkannya?"

"Tidak ada Yang Mulia, maaf sekali tapi kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan informasi tentang Soobin dan keluarga Avaline-"

"Maaf memotong, Yang Mulia."

Pengawal Yeonjun yang lain kali ini berucap juga, Yeonjun mengangguk, dia menyuruh pengawalnya juga bicara.

"Saya punya informasi tentang Soobin, tapi tidak tau ini informasi berguna atau tidak."

Yeonjun memiringkan kepalanya, hm? Dia jadi penasaran dan tertarik akan hal ini, dia menyuruh pengawalnya untuk lanjut bicara.

"Katakan saja tidak peduli itu berguna atau tidak."

Pengawalnya mengangguk, lalu dia menatap kearah tuannya itu.

"Menurut data dari dokter setempat yang tinggal di desa dimana Soobin tinggal, Soobin bisa dikatakan sangat beruntung dari beberapa orang yang lainnya untuk bisa memiliki anak."

"Semua orang juga bisa mempunyai anak."

"Maaf Yang Mulia, bukan itu maksud saya."

Yeonjun mengernyitkan alisnya, dia jadi mau menebak sendiri apa yang akan dikatakan oleh pengawalnya, sepertinya gak akan meleset sama sekali.

"Dia bisa hamil, Yang Mulia."

Nah ini, Yeonjun juga sudah menebak hal ini tadi, ternyata tebakannya benar.

"Jadi dia bisa hamil?"

"Iya, rata-rata yang mempunyai kekuatan medis, bisa dengan mudah mempunyai anak, mau mereka perempuan atau laki-laki, Yang Mulia."

Benar juga, Yeonjun mengetahui hal ini, dia pernah baca-baca buku yang ada di perpustakaan di Istana.

"Maaf jika informasi yang saya berikan tidak berguna."

"Tidak perlu minta maaf, apapun informasinya itu berguna, lagipula cowok itu jelas pasti sudah pernah di lamar seseorang?"

Mata Yeonjun menoleh kearah pengawalnya setelah menanyakan hal tersebut dan mereka hanya diam.

"Untuk hal ini, memang benar Yang Mulia, Soobin sering di lamar oleh orang-orang di desanya, namun hal itu tidak diketahui oleh Soobin sama sekali, karena Soobin terlalu sibuk sekolah dan berlatih sampai tidak memperdulikan lamaran yang di dapatkannya, orang tuanya juga memang tampak sengaja tidak memberitahu Soobin, mereka menolak secara langsung tanpa butuh jawaban dari Soobin."

Yeonjun mendengar itu hanya mengangguk, jelas sekali, semuanya pasti saat tau jika Soobin bisa melahirkan anak pada langsung berbondong-bondong melamar Soobin.

Cowok dengan paras yang imut juga memang pantas mendapatkan hal itu.

Yeonjun tidak memuji, dia hanya mengatakan fakta saja, anak dari pengkhianat keluarganya itu memiliki muka yang imut.

"Menurut kalian apakan hal ini ada hubungannya dengan keluarga Avaline yang berkhianat ke Kerajaan?"

"Kami tidak tau mau menjawab apa, Yang Mulia."

Sudahlah, dia tidak perlu terlalu menekan pengawalnya.

"Baiklah, jika ada informasi lain, segera katakan besok paginya."

Perkataan Yeonjun langsung dibalas dengan anggukkan oleh pengawalnya.

Yeonjun segera berjalan meninggalkan para pengawalnya sebelum dia merasakan ada sesuatu yang baru saja melewati dirinya.

Bukan hanya melewati namun juga berhasil melukai lengan kanannya.

Pengawal yang tidak jauh dari Yeonjun langsung di posisi bersiap menjaga Yeonjun, sedangkan sang Pangeran melirik lengannya yang berdarah sebelum menoleh ke belakangnya dimana ada banyak orang disana, sialan.

"Pangeran, kami yakin ini bukan anak-anak yang sedang ikut camp."

"Aku tau."

Yeonjun meraih panah yang berhasil melukai lengannya itu dan segera mematahkan dengan  mudah panah yang berhasil melukainya itu.

Ada seseorang yang pernah Yeonjun lihat sebelumnya.

"Baiklah, sepertinya mereka memang mengincar diriku dari lama."

Setelah mengatakan hal tersebut, Yeonjun menghela nafasnya dan bersiap untuk mengeluarkan kekuatannya.

"Apa yang terjadi?"

Yeonjun dan yang lainnya terfokus ke beberapa orang yang baru datang, anggota grupnya datang menghampiri dirinya.

Padahal Yeonjun berkata untuk menunggu di tempat tadi saja, tidak perlu menghampirinya yang baru saja terluka itu.

Tangan Soobin langsung memegang lengan Yeonjun yang terluka, bukan hanya semata-mata mau mengobati, tapi cowok itu hampir saja terjatuh.

"Beracun ya?" tanya Yeonjun saat menyadari tubuhnya langsung terasa lemah.

"Begitulah, sebentar akan aku sembuhkan," balas Soobin sambil melirik luka tersebut.

Dia mulai memejamkan matanya mengucapkan mantra sebelum dia merasakan mana yang ada di tubuhnya di gunakan untuk menyembuhkan Yeonjun yang baru saja kena racun dari panah yang melukainya tadi.

Sedangkan Yeonjun masih memperhatikan lawan mereka, jelas-jelas ini bukan anak dari akademi.

Mereka itu adalah musuh dari Kerajaannya, jelas sekali mereka ingin menyingkirkan pewaris tahta Kerajaan Willowind.

Yeonjun hanya tersenyum, dasar bodoh, mereka gak akan bisa semudah itu membunuh Yeonjun, apalagi dirinya itu senjata mematikan bagi Kerajaannya.

Maka, jangan main-main dengan Yeonjun.

Mereka belum berniat menyerang Yeonjun lagi, tampak mereka tersenyum kemenangan ketika tau sudah berhasil melukai Yeonjun dengan panah beracun mereka.

Padahal aslinya saat ini ada Soobin yang mengeluarkan kristal kecil lalu ujung bagian tajamnya dia tusukkan ke lengan Yeonjun.

Soobin menusukkan kristal tersebut dan Yeonjun melirik ke Soobin saat itu, dia gak kesakitan sama sekali.

"Maaf, tapi aku harus menyerap racunnya dengan kristal milikku."

"Terserah kamu mau melakukan apa, Soobin."

Soobin mendengar itu hanya fokus dan melirik racun yang merubah warna kristalnya dari biru menjadi hijau, ini racunnya.

Pada akhirnya Marvin, Jade, dan Arabella tau kalau yang punya kekuatan medis adalah Soobin setelah melihat Soobin yang dengan telatennya mengobati luka Yeonjun.

"Racun itu mematikan walaupun racunnya sudah di serap sekalipun, kami harap menerima informasi kalau anda meninggal, Pangeran Yeonjun."

Yeonjun hanya tertawa kecil, berbeda dengan Soobin yang cuma bisa menggeleng pelan, percaya diri sekali ya berkata kalau racun tersebut mematikan.

Racun itu saja hanya bisa membunuh burung tidak dengan manusia, pembual asli.

"Sudah selesai, anda harus istirahat beberapa menit," ucap Soobin yang bersikap sopan lalu dia meniup kristal beracun itu agar berubah menjadi debu.

Sebelum dia akhirnya gabung dengan anggota grupnya yang lainnya.

Ya, sepertinya gak akan jadi masalah bukan jika bertarung dengan orang yang tidak ada hubungannya dengan camp? Lagipula menarik.

Walaupun kelihatan seperti sedang membantu Yeonjun, sang Putra Mahkota dari Kerajaan Willowind.

Tbc.

Sudah mulai dekat nih, belum terlalu dekat tapi, nanti ada waktunya mereka bakalan nempel banget.

Semua book ini hanya khayalan dan fiksi doang ya, jadi jangan aneh jika ada hal yang gak masuk akal.

Anyway, book ini mpreg ya, tanpa mpreg tidaklah seru🙏😀

Ok, semoga suka, vote dan komen jangan lupa.

Sampai jumpa di part selanjutnya.

























Salam,











Anaknya Taekook.

Continue Reading

You'll Also Like

109K 11.3K 43
Setelah kepergian jennie yang menghilang begitu saja menyebabkan lisa harus merawat putranya seorang diri... dimanakah jennie berada? Mampukah lisa m...
41.8K 5.4K 29
DILARANG PLAGIARISME. Mingyu si Banisher dengan Jaehyun, seorang Black Wizard. ^Jaegyu ^Bercerita mengenai penyihir ^ 28.8.19
215K 29.4K 46
Soobin yang temperamental Yeonjun yang mengidap little space Sangat bertolak belakang bukan? Soob!Top Yeon!Bot Jangan salah lapak ya~ Happy reading~
259K 21.8K 36
Pokoknya dibalik kamera, ini mereka Top! Bin Bot! Jun ps. maaf kalo judulnya yeonbin bukan binjun padahal Soobin top. ga suka? tinggal minggat, hidup...