Jayden Novandra Lexam (Transm...

By Styhanh587

214K 10.6K 323

Krek "Adu duhh Jay Jay turun turun" ujarnya mengaduh karena bagian pinggangnya terasa bergeser. . . . "Huh op... More

prolog
satu
dua
tiga
empat
Lima
enam
Intro
tujuh
delapan
sembilan
sepuluh
sebelas
duabelas
tigabelas
15.flashback 3 tahun lalu
16.mama dan papa
info
17.Tidak sesuai
18.Tantrum
19.Bayi sakit
20.Ikut mama dan abang
21.Pertandingan
22.Kaka
23.Abang tampan
24.Kenalan
25.STAAR LEIDER
26.Keluarga besar
27.Ayah dan bunda
28. Coco
29.Mandi hujan
30.Berubah??
31.Papi jelek
32.Opa bodoh
33.Trauma dan kakak
34.Sekolah dan apel
35.Daddy
36.Pantai
37.Pantai2
38.Abang Tedy
39.Sensitif
40.Sahabat lama
41.Perkara keracunan
42.Terlambat,macet
43.New School and new friends
44.Hukuman
45.Mommy??
46.Bencana
47.bertemu
48.Fakta
49.Janji
50.Rindu
51.Sadar?
Promosi bentar
52.Abang nakal!
53.End
Epilog
yuhu S2 dah rilis nih

14. Ngambek

3.9K 171 0
By Styhanh587

.
.
.
20:30
Di kamar Jovan.

"Adee...ayo lah jangan mendiami Abang...Abang minta maaf" Jovan sudah jengah sungguh dia tidak tahan sedari pulang dari rumah sakit dan kantor dan sampai rumah lagi Jay terus mandiaminya.

"Ngga...ngga mau Abang jahat Abang bohong sama Jay Jay ngambek pokonya huh" Jay besendekap dada dan memalingkan muka.

"Tapi itu kan untuk ke baikan Jay Jay mau etap sakit sn tidak sekolah-sekolah nanti Abang yang lain nyariin bagaimana?.. Jovan mencoba membujuk Jay.

"Ngga mau pokoknya Jay marah sama Abang, karna mau temenan sama monster dokter itu dan bersekongkol kan buat cucuk Jay, sakit tau Abang liat ini Jay sakit" ujar Jay menunjuk pahanya yang di suntik.

Hahhh helaan nafas terdengar dari Jovan.

Flashback

"HUAAAAAAAA......monster huaaaa monster jangan dekat dekat.... Awas jangan dekat nanti ialang matanya hueeeeee....Abang......"

"Stttttt baby jangan menangis dokter hanya akan memeriksa saja tidak akan macam macam beneran" Jovan lembut.

"Hiks..hiks...b-benaran ngga cucuk cucuk kan". Jay

"Ahh aku mengerti ternyata bayi takut di suntik ya" Radit mendekati Jovan yang sedang mengendong koala Jay.

"Hiks...i-yaa Jay ngga akan di cucuk kan monster dokter" Jay menatap Radit takut takut.

Radit terkekeh lucu sekali pikirnya dan mengusap rambut Jay lembut
"Ngga kok Jay jangan khawatir dokter cuma mau periksa habis itu udah beres dokter janji"
Radit mengarahkan kelingkingnya pada Jay dan Jay ragu ragu tapi tak ayal dia juga mengarahkan kelingking mungil nya kepada sang dokter monster itu.

"Baiklah Jo duduk lah sembari memangku Jay tidak mengapa ini hanya pemeriksaan" lanjut Radit melirik Jovan sang empu menurut dan duduk di kursi dengan Jay di pangkuannya.

Radit langsung memulai pemeriksaan dengan terus bertanya tanya supaya pasien bayinya ini tidak takut lagi.
"Nama dokter monster siapa" tanya jay di sela sela Radit pemeriksaannya.

Radit tersenyum dan menjawab.
"Nama dokter Raditya panggil Abang Radit okke...,dan Abang itu sahabat dari Abangmu" Radit memperkenalkan diri.

"Ughh dokter monster teman Abang Jo" Jay memiringkan kepalanya gemas.

Kiyowooooo batinn Radit menjerit tapi dia harus bisa menahan diri.bisa bisa dia akan habis di tangan pawang masien bayinya ini.

"Iyaa sejak kami SMA" ujar Radit lagi dan Jovan Jovan hanya menyimak percakapan mereka. Jay hanya mengangguk.

Beberapa menit terjadi keheningan...

"Baby bisa lihat Abang sebentar" Jovan ingin mengalihkan perhatian Sang adik yang hendak di suntik, sebelumnya Jo sudah mendapat isyarat dari Radit bahwa Jay harus di suntik itu karna memang Jay yang imun nya lemah di tambah sakit dan lagi jarang sekali untuk berimunisasi.

"Ughh kenapa Abang"Jay heran dan menoleh ke belakang menatap Jo polos.

Jovan langsung menurunkan Jay dan berkata
"Tadi ada serangga masuk ke celana Jay...Abang takut serangga itu akan mengigit Jay jadi buka dulu celana nya okke" Jovan membuka celana Jay tanpa berontak dari sang empu jujur Jay malu tapi dia lebih takut jika nanti di gigit serangga nanti berdarah ughh Jay tidak mau itulah pikiran rondom jay.

Setelah melepas celana Jay Jovan langsung menggendong Jay menyamping seperti bayi dan membawanya untuk duduk di sofa, langsung membenamkan wajah Sang adik agar tidak melihat apa yang akan Radit lakukan setelahnya Radit mendekat membawa jarum suntik di belakang tubuhnya. Jay bingung kenapa sang Abang menggendong nya seperti ini.

"Abang kenap..." Ucapan Jay terjeda saat sensari dingin dioles di paha mulus nya dan

Ctutttt...itu yang di rasakan Jay dan


"Awwshh....HUAAAAAAAAAAA.....sakit Abang...Udah hikss udah hiks...dokter jelek hiks..ilang matanyaaa....huaaaaaaa!!..." Jay menangis histeris.

"Stttt sudah, sudah selesai baby" Jovan berdiri dari duduknya menimang Jay. Jovan langsung meminta susu Jay yang di siapkan sebelum ini karna Jovan tau pasti adiknya akan menangis dan cara satu satunya saat menangkan Sang adik adalah susu. Setelahnya Jovan memasukan nipel buatan itu ke mulut mungil sang adik dan langsung di terima baik oleh sang empu meski masih tersisa sesenggukan tak berapa lama Jay tertidur pulas di gendongan sang Abang.

"Hahh dia bener benar mirip seperti mu tapi bedanya dia menggemaskan dan masih sangat polos beda denganmu,psikopat gila" ujar Radit dan itu adalah julukan yang Radit berikan untuk sahabatnya itu.

Jovan terkekeh
"Ya tentu dia mirip sepertiku tapi aku tidak akan memperkenalkan nya pada dunia lain milikku aku ingin kelinci manisku ini tetap menjadi bayi seperti ini. Ujar Jovan mengeringai.

"Hahh terserah dan dari hasil pemeriksaan ku tadi kondisi Jay lumayan baik tapi ingat lah Jay tidak seperti anak lain Jovan, dia punya imun yang lemah dan jelas itu membuatnya mudah sakit jadi kau harus menjauhkan nya dari apa yang membuatnya akan tersakiti nantinya, yah intinya sih menjauhinya dari monster yang ada di rumahmu itu, dan satu lagi jaga emosimu jangan sampai emosimu itu membuatmu menyakitinya" panjang lebar Radit. Jovan mengangguk setelah beberapa saat Jovan langsung memakaikan celana pendek yang ia bawa dan menyelimuti Jay dan langsung pamit. Menuju tempat selanjutnya yaitu kantor

Di kantor

Yaaa Jovan tidak pulang tapi pergi ke kantornya karna akan ada miting sore ini dan Jay Jay di jaga oleh dua bodyguard di pintu ruangan Jovan Jay tertidur di tempat tidur khusus yang ada di ruangan itu.

Jay terbangun mendapati dirinya sendiri dan langsung menangis dan bertepatan dengan itu Jovan dan Roy masuk ke ruangan milik Jovan langsung mendekat tapi tiba tiba Jay tidak mau dan merentangkan tangan nya arah  Roy itu membuat Jovan emosi tapi ia ingat dengan perkataan sahabat, jadi lah Jovan mengalah dan membiarkan Jay mengelendoti tangan kanannya, dan sampai rumah pun Jay masih tetap  mendiaminya dan mengacuhkan Jovan itu membuat Jovan prustasi sungguh.

Flashback off

Dan yahh sampai makan malam selesai pun Jay langsung berlari menuju kamarnya tapi saat akan membuka kamar Jovan langsung menggendong Jay pergi ke kamarnya dan Jay Jay tentu memberontak tapi setelahnya diam karna Jay sendiri masih lemas di tambah pahanya yang masih nyut-nyutan.

Ceklek pintu kamar terbuka

"Baby" abim masuk simbil membawa sesuatu di tangannya.

"Abang abim hiks... hueeeeeeee" Jay langsung menangis merentangkan tangannya meminta sang Abang menggendongnya. Btw posisi Jay duduk di tengah kasur dan Jovan duduk di sofa sambil memijit pelipisnya yang terasa nyut nyutan.( Pusing mikirin cara bujuk Jay dia gays xixixi).

Abim mendekat dan langsung mengangkat Jay ke gendong koalanya
"Sttttt berhenti menangis baby liat Abang punya hadiah loh buat ade" abim duduk di tepi kasur dengan Jay di pangkuannya dan memberikan hadiah yang ia bawa pada Jay seketika Jay langsung berbinar.

"Setoberi.... wahhh makasihhhh abanggg" cup Jay memberikan satu kecupan manis pada rahang tegas sang Abang membuat sang empu membeku seketika akibat serangan tiba tiba dari sang adik.

sementara Jovan, Jovan hanya tersenyum kecil melihat interaksi keduanya dia memang aga sedikit cemburu tapi tak ayal di juga seneng melihat kedua adiknya akur di tambah abim adik keempatnya yang kaku sekarang lebih bisa berekspresi.

Jovan berdiri dan keluar dari kamarnya untuk pergi ke ruang kerjanya ia ingin mempersiapkan keberangkatannya dengan max besok.

"Ughh bang Jo marah ya Abang sama Jay" Jay sedih melihat sulung keluar tanpa memberi tahu mereka.

"Sttt tidak baby Abang Jo ada pekerjaan jadi Jay sama Abang dulu okke ayo sekarang di makan strawberry nya" lembut abim. Jay mengangguk dan memasukan strawberry pada mulut mungilnya.

"Abang aaaa" Jay mengarahkan strawberry pada abim dan di terima baik oleh sang empu Jay langsung antusias menepuk tangannya tanda senang.

Anggep aja kamarnya serba item            kaya yang punya Jovan di caps sebelumnya yah.

"Nanti setelah strawberry nya habis langsung tidur okke" ujar abim.

"Hmm iyaa Abang tapi,tapi Jay mau susu" antusias Jay.
Abim terkekeh mengusap Surai lembut Jay gemas. Setelah satu jam abim menemani Jay Jay tertidur di pangkuannya menyamping seperti bayi dengan botol dot yang masih tersumpal di mulut mungilnya setelahnya abim menarik paksa botol dot itu dan segera menggantinya dengan pacifier. Merebahkan Jay ke kasur milik sang Abang dengan dirinya memeluk sang adik. Tak lama...

Ceklek

"Sudah tidur" Jovan mendekat ke arah ranjang. Langsung merebahkan dirinya di sisi kanan Jay jadi posisi Jay sekarang berada di tengah tengah dua Abang titannya.

"Abang ingin menitipkan Jay padamu, Abang akan pergi ke luar negeri besok ada urusan ku harap aku bisa mempercayaimu adik" ujar Jovan tersenyum lembut pada abim.

"Hmmm aku sudah tau jangan khawatir aku akan menjaga Jay" abim tersenyum manis dengan katanya yang memang tak di pungkiri sangat kaku dan formal.Itu Jovan terkekeh lucu sekali adik keempatnya ini pikirnya.


Keheningan menyelimuti mereka...

"Kak" abim memanggil Jovan, Jovan langsung menoleh pada abim menaikan satu alisnya menggoda karna dia sudah tau apa yang adiknya ini ingin.

"Hmmm Kamari lah kau merindukan Kakak bukan tapi pindahkan Jay dulu dan jangan lupa dua bantal guling di ujungnya nanti agar tidak terjatuh" ujar Jovan.

Abim mengangguk dan segera memindahkan Jay hati hati  sesuai apa yang Kaka sulungnya katakan sungguh dia sangat senang kakaknya selalu bisa peka terhadapnya dan tau semua tentangnya. Dan Karan itu lah di saat saudara nya yang lain takut/canggung pada sulung beda dengan abim yang sangat suka berdekatan dengan Abang sulungnya itu sampai sifat dari sang Abang menurun pasnya.

Setelah memindahkan Jay abim langsung mendekat ke arah sang Abang memeluk dan menenggelamkan wajahnya ke dada bidang sang Abang seperti saat dulu ia kecil.
Jovan terkekeh dan membalas pelukan abim erat mengelus punggung kekar sang adik agar cepat tertidur

"Adik kecil kakak sudah besar" ucap Jovan lembut mencium puncak kepala sang adik.

setelah beberapa saat dua sepasang adik kakak  itu tertidur dengan berpelukan dengan bocah mungil yang tertidur di sebelah mereka.











Hayy hayyyy gimana suka ngga sama ceritanya jangan lupa volt yah dan untuk beberapa hari kedepan aku bakal slow up gays maaf banget soalnya aku ada ukom kaya semacam ujian kelulusan gitu jadi nanti minta doanya yah buat semuanya mkss banget udah mau mampir see you👋💙💙💙

Continue Reading

You'll Also Like

24.9K 1.3K 40
Cie kepo, kalo kepo ayo mampir sini follow dulu syenkk LAPAK BROTHERSHIP NOT BL❌❌❌ ( FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!! ) ( JANGAN LUPA UNTUK TINGGALKAN...
511K 22.1K 20
[TERBIT-REVISI JADI PART TIDAK LENGKAP] 📍You can check out this book on shopee Firaz Media. Dunia anak kecil hanya tentang tidur, makan, bermain, da...
300K 24K 28
Hanya Rafka, seorang anak kecil yang mengerti bahwa dunianya tidak bisa berjalan sesuai keinginannya. Semua seakan menjauh dari Rafka, sejauh jarak a...
1M 6.2K 14
Berisi cerita pendek dengan tokoh yang berbeda-beda! ⚠️Mature content with a sex, deep kiss, and vulgar words⚠️ ⚠️Setiap cerita bisa membuatmu sange...