Obsesi Devil's

By ElZaziroh

1.8M 99K 27.9K

[FOLLOW DULU SEBELUM BACA!] "GUE BUKAN MAINAN YANG BISA DI KENDALIIN SEENAK JIDAT KALIAN!" "Yang bilang kamu... More

P R O L O G
BAGIAN PERTAMA
BAGIAN DUA
BAGIAN TIGA
BAGIAN EMPAT
BAGIAN LIMA
BAGIAN ENAM
BAGIAN TUJUH
BAGIAN DELAPAN
BAGIAN SEMBILAN
BAGIAN SEPULUH
BAGIAN SEBELAS
BAGIAN DUA BELAS
BAGIAN TIGA BELAS
BAGIAN EMPAT BELAS
BAGIAN LIMA BELAS
BAGIAN ENAM BELAS
BAGIAN TUJUH BELAS
BAGIAN LAPAN BELAS
BAGIAN SEMBILAN BELAS
BAGIAN DUA PULUH
BAGIAN DUA PULUH SATU
BAGIAN DUA PULUH DUA
BAGIAN DUA PULUH TIGA
BAGIAN DUA PULUH EMPAT
BAGIAN DUA PULUH LIMA
BAGIAN DUA PULUH ENAM
BAGIAN DUA PULUH TUJUH
BAGIAN DUA PULUH DELAPAN
BAGIAN TIGA PULUH
BAGIAN TIGA PULUH SATU
BAGIAN TIGA PULUH DUA
BAGIAN TIGA PULUH TIGA
BAGIAN TIGA PULUH EMPAT
BAGIAN TIGA PULUH LIMA
BAGIAN TIGA PULUH ENAM
BAGIAN TIGA PULUH TUJUH
BAGIAN TIGA PULUH DELAPAN
BAGIAN TIGA PULUH SEMBILAN
BAGIAN EMPAT PULUH
BAGIAN EMPAT PULUH SATU
BAGIAN EMPAT PULUH DUA
BAGIAN EMPAT PULUH TIGA
BAGIAN EMPAT PULUH EMPAT
EMPAT PULUH LIMA

BAGIAN DUA PULUH SEMBILAN

27.8K 1.6K 787
By ElZaziroh

29. MUSUH BARU?

____________________

C-cel—aaaaaa! Gaaaak!”

_Alya Queenby Xivanya_

Jika hidup memberikan pilihan. Maka bukan pilihan hidup seperti ini yang Alya inginkan. Ia ingin hidup damai, tanpa seseorang yang mengikuti setiap langkahnya. Hatinya begitu terbebani dengan semua yang ia alami selama ini, mungkin. Jika orang lain ingin mengantikan posisi Alya, ia rasa. Orang itu akan berpikir dua kali atau bahkan sepuluh kali sebelum menggantikan posisi Alya.

Meringkuk seperti kucing dengan lututnya yang ia peluk. Alya menatap keluar, malam ini ia tidak akan tidur lagi. Empat pemuda yang sialnya—tampan itu malah mengambil kesempatan dari ketidak sadarannya. Dengan menyentuh dan melakukan hal yang tidak senonoh pada tubuh Alya.

"Apa yang anda pikirkan?" Seseorang dari arah belakang Alya bertanya. Membuat sang empu yang memang masih terjaga itu cukup di buat kaget, pasalnya. Sudah lama Alya tak melihat pemuda itu, tapi sekarang? Ia dapat melihat—Jordan di ambang pintu. Tengah menatap Alya dengan rumit, tak dapat di jelaskan.

"Tidak ada. Apa yang sedang kau lakukan di sini? Menjadi mata-mata lagi? Atau ikut arahan mereka?"

Terkekeh dengan tangan yang di masukkan ke dalam saku celana. Jordan masih tetap berdiri pada tempatnya, "Saya, ikut arahan tuan besar." Kata Jordan yang hanya di balas anggukan pelan dari Alya.

"Anda tidak ingin tidur, Nona? Ini terlihat sudah sangat larut dari jam tidur anda."

Melirik Jordan yang masih di posisinya. Alya memilih beranjak dari kasur, berjalan ke arah pintu. Dan tanpa aba-aba menutup pintu kamarnya tepat di depan Jordan, tanpa menjawab pertanyaan laki-laki itu.

"Ck! Kenapa dia menjadi cerewet" decak Alya sebelum mengambil langkah untuk menuju balkon kamarnya yang langsung memperlihatkan pemandangan pantai dan kolam yah—bisa di bilang besar itu.

Malam ini seperti perjanjian. Alya di perbolehkan kembali ke kamarnya, tanpa gangguan empat pemuda itu. Namun, sialnya adalah, mereka akan masuk secara sembunyi-sembunyi ke dalam kamar Alya, mengingkari janji yang sudah mereka buat. Itulah bagian yang menyebabkan-Nya! Sedikit tak adil. Karena Alya mengikuti perjanjian, tetapi mereka. Tidak!

Menatap pemandangan yang cukup indah di depannya. Alya dibuat terperangah kala matanya tak sengaja melihat tubuh atletis milik Devan yang sedang berenang di kolam.

Ah—tunggu! Kenapa Devan berenang malam-malam seperti ini? Apa pemuda itu sudah gila? Bagaimana jika nanti dia sakit? Atau terkena flu—eh! Apa yang ia pikirkan. Kenapa pula ia memikirkan keadaan Devan, mau pemuda itu sakit kek, meninggal kek. Itu bukan urusan Alya!

"NGAPAIN?"

Tersentak kaget kala mendengar suara milik Devan di bawah sana. Alya dibuat terkejut kala matanya beradu tatapa dengan mata tajam milik Devan yang terlihat tak ada tanda-tanda akan memutuskan kontak mata antara mereka berdua. Jadi, untuk mengakhiri kinerja jantung Alya yang semakin menggila, ada baiknya. Alya lebih dulu yang memutus kontak mata.

"KAMU YANG NGAPAIN MALAM-MALAM BERENANG?" Tanya Alya balik, sedikit berteriak seperti apa yang di lakukan Devan. Takut pendengaran pemuda itu tidak stabil karena sering mendengar rintihan orang yang mereka siksa.

Alya tahu siapa mereka. Tahu bagaimana sikap buruk mereka, kan itu yang Alya alami. Ia selalu di siksa, jadi. Tak heran kalo Alya menduga. Pekerjaan mereka adalah sesuatu yang berkaitan dengan hal yang buruk dan gelap.

"NENANGIN PIKIRAN" kata Devan sembari memakai handuk kimono miliknya. Melangkah masuk ke dalam rumah untuk menemui sang gadis.

Sedangkan Alya yang merasa dalam bahaya itu segera berlari keluar dari kamarnya untuk menuju kamar milik Celvin. Walaupun harus kabur dari kandang macan dan masuk ke kandang harimau, itu lebih baik dari pada harus menghadapi macan. Devan dalam keadaan seperti itu lebih berbahaya untuk menerkamnya kapan saja.

BRAK!

Alya menutup dan tak lupa mengunci pintu kamar milik Celvin. Tak memperdulikan sang empunya yang kini sudah terbangun karena suara gaduh yang ia buat. "Kamu kenapa?" Tanya Celvin dengan suara yang serak di sertai wajah khas bangun tidurnya yang begitu berantakan. Namun terkesan begitu menggoda di mata Alya.

Astaga! Pikiran kotor macam apa barusan!! Dasar Alya mesum. Pikiran suciku jadi ternodai karena sering bergaul dengan Devan! Rutuk Alya dalam hati, sebelum berjalan dan masuk ke dalam selimut tebal milik Celvin. Menidurkan dirinya dengan memunggungi sang pemilik kamar.

"Mau tidur di sini" jawab Alya pada akhirnya.

Menatap dengan senyum lebar yang begitu mengerikan. Celvin mulai menidurkan kembali tubuhnya, memeluk tubuh Alya dalam rengkuhannya yang begitu menghangatkan bagi keduanya. "Gak takut?" Bisik Celvin dengan suara serak yang begitu dalam dan mengerikan.

"C-cel—aaaaaa! Gaaaak!" Teriak Alya menggema dalam kamar kedap suara milik Celvin. Entah apa yang sedang Celvin lakukan pada Alya, mari tinggalkan mereka dengan kita yang hanya menjadi pembaca yang seolah buta akan hal itu.

****

Pagi tiba menyapa dengan wajah suntuk Alya yang lehernya sudah di penuhi oleh ranum kemerah-merahan yang begitu jelas pada tengkuk gadis cantik yang tengah memakai kemeja kebesaran putih milik Celvin itu, menyantap makanan tanpa tahu jika sekarang ia sedang di tatapa lapar oleh empat pria sedari tadi.

"Aku gak bisa ikut kali ini" ucap Cleo tiba-tiba dengan wajah yang datar. Membuat tiga sahabatnya menatap pemuda itu dengan sebelah alis terangkat, tahu apa yang akan di lakukan oleh Cleo di sini. Dan mereka? Tentu saja tak akan membiarkan hal itu terjadi! Jangan harap.

"Hm, kebetulan. Queen hari ini akan ikut dalam perjalanan selama tiga hari kami ke Landen" kata Celvin yang berhasil membuat Alya tersedak oleh makanannya sendiri.

Sedangkan Varren yang memang duduk di samping sang gadis, buru-buru memberikan minum dengan tangan kekarnya yang mengusap punggung gadisnya lembut.

"Kenapa aku?" Tanya Alya setelah merasa sudah lebih baik.

Menelan makanan yang sudah ia kunyah, Celvin menatap dengan senyum aneh pada Alya. Sebelum berucap, "karna kali ini, kita akan bertemu dengan orang penting. Jadi, kamu harus ikut kita"

"Ck! Kenapa tak bilang dari tadi?! Kalo begini! Aku juga harus ikut. Memangnya apa yang harus ku lakukan tanpa Queen di sini!" Decak sebal Cleo yang berhasil membuat Celvin menyunggingkan senyum mengejek andalan pemuda tampan dengan rahang tegas itu.

Berpikir sejenak. Apakah ia harus ikut? Mungkin jika Alya ikut, ia akan memiliki kesempatan untuk kabur. Dengan begitu, Alya akan bisa bebas dari pulau ini untuk selama-lamanya, tanpa kembali lagi ke sini. Tanpa bertemu empat pria menyebalkan ini lagi! Oh astaga! Ini adalah ide yang begitu bagus.

"Jangan berpikir untuk kabur Queen, karna. Kamu gak akan jauh dari kita, kemanapun kamu pergi. Kamu harus ikut salah satu di antara kami" jelas Devan seakan membaca isi pikiran Alya.

"Iya-iya! Ck." Decak Alya kembali melanjutkan acara makanya yang sempat tertunda.

****

Sedangkan di lain sisi. Dua orang yang terjebak dengan satu pria di dalam rumah terkutuk itu akhirnya bisa bebas juga, dengan rumah itu yang sudah hangus di sertai oleh mereka yang meninggalkan tempat kejadian, dengan mobil yang mereka curi dari garasi mobil rumah itu.

"Ck! Kemana kita harus mencarinya?" Tanya salah satu di antara mereka. Dengan pemuda yang tadi terjebak dengan mereka yang kini sedang melakukan mobil dengan kecepatan penuh, takut jika jejak mereka akan di lacak oleh anak buat pemuda gila yang telah mengurung dan menyiksa mereka itu.

"Aku sudah tahu, ikuti saja arahan ku. Kita akan bisa membawanya kabur nanti, lalu setelah itu. Kita bisa mendapatkan uang yang banyak dari ketua" kata sang wanita dengan kacamata hitam yang sudah ia kenakan dengan begitu sempurna.

"Ini cukup beresiko. Kau bisa kembali jika tak yakin" ucap sang gadis kala melihat sedikit keraguan pada wajah sang pria, menatap benda pipih yang tengah ia otak-atik untuk melihat dan menyusun strategi mereka nanti, ketika sampai di tempat tujuan.

"Aku tidak takut, hanya sedikit ragu. Jika kita tertangkap lagi, maka kita akan berakhir dalam ruangan gelap seperti tahun-tahun yang kita lewati." Ucap sang pria yang berhasil membuat dua wanita itu terkekeh kecil.

"Sama saja, dasar bodoh!"

Mengabaikan serapahan dari wanita yang duduk di jok belakang. Si pria dengan mata tajamnya itu kembali bersuara, "Berapa persen kemungkinan kita berhasil?"

"50% berhasil, dan 50% lagi tak beruntung, kurasa." Ucap si wanita sedikit ragu, dimana pria itu mulai menambah kecepatan mobilnya. Membelah jalanan yang hanya setapak untuk di lewati satu mobil, dengan pepohonan yang berada di pinggir jalan itu cukup membuat mereka tersenyum simpul. Setelah sekian lama, akhirnya mereka bisa bebas juga dari neraka yang di buat oleh empat pemuda itu.

TBC

Hayoloh siapa yang nungguin banget cerita ini update?! Kalian pasti gak sabar banget kan sama semua misteri ini?

Sebenarnya dalam cerita ini banyak musuh dan banyak orang yang tidak dapat di percaya. Termaksud Alya dan the devil sendiri, karena bisa jadi. Mereka juga sesuatu di balik hal yang besar.

So, jangan dulu nyimpulin cerita ini sebelum sosok yang benar-benar di tungguin hadir dalam cerita ini😌

Kalian tau kan judul cerita ini apa? OBSESI DEVIL'S. Itu judulnya harus benar-benar kalian pahami, biar kalian paham. Sebenarnya, yang menjadi obsesi dari the devil itu sebenarnya siapa. Hahaha

700 vote+700 komen untuk lanjut part selanjutnya!! Semangat yey zayang!!

Selamat menunggu part selanjutnya♡

Continue Reading

You'll Also Like

163K 9.5K 13
Don't copy my story! Follow sebelum baca yaw. **** Ini tentang Dargael Deimon. Lelaki jahat, gila dan super toxic. Dijuluki lelaki berengsek dan k...
16.8K 1K 4
Ini kisah Skyla yang memiliki 4 kakak yang super protektif, ini ga bisa itu ga bisa. Walau begitu Sky mengerti, dirinya adalah anak perempuan satu sa...
8.6K 568 34
Menceritakan kisah seorang gadis yang selalu mendapatkan siksaan dari papanya. Ia dipaksa mendonorkan ginjal untuk sang papa... Setelah sekian lama...
63.8K 5.2K 25
Follow before Read please🍓 Victor seorang Pemuda Psycho keji yang tidak segan Membunuh siapapun yg Mengusiknya , Tapi takdir mempermainkannya Hingga...