Why

By oldstylex

9.1K 412 7

I just don't get it. More

Part 2 : Move On
Part 3 :New Life
Part 4 : (In)Visible
Part 5 : YOU
Part 6 : Problems
Part 7 : Hometown
Part 8 : Summer Fest
Part 9 : WHY ?
Part 10 : End Game
PENGUMUMAN!!
WHY BONUS // Part 1
WHY BONUS // ENDING
PROMOTION!

Part 1 : Life Changes

1.7K 53 0
By oldstylex

Aku Risa Mabuchi. Tentu aku dari Jepang. Seorang gadis SMA yang berkehidupan damai. Sebelum ini aku anak orang kaya. Sampai pada akhirnya ibuku memutuskan untuk bercerai dengan ayah.

Ayah yang jarang pulang karena urusan kantornya membuat ibu tak tahan. Hak asuh anak pun ibu yang ambil.

Kejadian itu saat aku duduk dibangku kelas 2 SMP.
Setahun setelah perceraian, ibu bilang ayah telah menikah lagi dengan janda beranak 4.
Wajah ibu seperti menahan kesedihan. Namun tak pernah ku tanyakan.

Awal musim semi, aku menjadi anak SMA. Aku memulai hidup baru. Maksutku, aku mengubah gaya berpenampilanku menjadi gadis jelek yang kuper. Aku menguncir rambutku kebelakang, dan menggunakan kacamata (palsu) yang berukuran besar. Aku mulai bekerja sampingan setelah pulang sekolah di perfektur sebelah agar tidak ada pelajar dari sekolahku mengetahui keberadaan asliku. Walaupun cukup jauh dari rumah.

Hidupku cukup tenang. Aku tidak bicara banyak disekolah dan tidak berteman dengan siapapun kecuali para pekerja di cafe tempatku bekerja.

Sampai pada akhirnya pada awal musim panas, kejadian yang menghancurkan hidupku yang tenang terjadi.

[5 Juli 2013, 07:00 p.m]

"Risa-chan" panggil manajer kepadaku

Aku menghampirinya "ada apa?" Tanyaku

"Ada telepon untukmu" jawabnya

Aku berjalan kearah belakang, entah kenapa perasaanku mulai tidak enak, aku mengambil gagang telepon yang tergantung "ya? Halo" ucapku

Seorang disebrang mengatakan dia suster. Kalimat yang tiba-tiba membuat seluruh ruangan seperti kedap suara. Jantungku serasa berhenti dari detaknya. Apa aku salah mendengar?

"Aku-aku kesana sekarang!" Ucapku panik.

Manajer tidak mencoba menghentikanku dan bertanya. Mungkin dia sudah lebih tahu tentang ini. Aku mengganti pakaianku menjadi seragam sekolah. Aku keluar cafe dan berlari secepat mungkin. Aku menerobos kerumunan, dan tidak perduli seberapa banyak orang yang kutabrak. Pikiranku penuh, perasaanku bercampur aduk, aku seperti orang sinting. Jantungku berdetak 10 kali lebih cepat mungkin.

Aku berdiri dipintu utama rumah sakit yang menelponku. Aku memasuki ruang utama-nya. Orang berlalu lalang. Nafasku terengah sampai membuat seorang suster panik melihat keadaanku.

"Ma-Mabuchi Tamako" ucapku terbata, nafasku tak beraturan "dimana dia?" Tanyaku

"Ah! Kau siapanya?" Tanya suster mencoba menenagkanku

"Aku-aku anaknya" jawabku terbata.

Suster mencoba membuatku berdiri tegap dan menggiringku ke ruangan ibuku. Jantungku masih belum tenang. Aku diantar ke ruangan yang bertuliskan 'Kamar Mayat'. Sepertinya hatiku sudah mulai retak.

Suster terus menggenggam erat tanganku, seperti ia mengetahui kalau perasaanku akan hancur sebentar lagi.

Ruangan yang berbau aneh. Aku melihat ada seorang yang tertutup penuh oleh kain putih.

Suster melepaskan genggamannya dengan perlahan dan membuka kain putih yang menyelimuti mayat itu. Dengan perlahan aku mulai mengenali sosoknya sampai akhirnya kain putih itu terbuka pada bagian wajah.

Wajah cantik namun berkulit pucat. Seorang wanita yang sangat aku cintai melebihi hidupku. Perasaanku hancur berkeping-keping. Mataku mulai berlinang air mata. Seperti sebuah mimpi buruk. Melihat ibuku terbujur kaku dengan kulit pucat. Kupegang wajahnya yang dingin. Air mataku hanya membendung di mata, entah kenapa tidak jatuh dan keluar.

"Apa harus ku tinggal?" Tanya suster dengan hati-hati

"Kapan ibuku berada disini?" Tanyaku yang tetap memeluk jasad ibuku.

"Pukul lima sore tadi" jawabnya "Dari para saksi, ibumu mencoba melindungi anak kecil yang terlepas dari genggaman orang tua-nya, saat meraih anak itu, mobil berjalan lebih cepat dan ibumu tidak sempat menyelamatkan diri" jelasnya

Aku tersenyum kecut, kebaikannya dan rasa keibuan yang melekat di jiwa-nya membuatnya seperti ini.

Aku meninggalkan ruang mayat itu. Dan berjalan ke resepsionis untuk menyelsaikan tagihan ibuku.
Besok pagi mayat-nya akan dibawa, dan lusa akan ada acara penguburan mayatnya. Aku pasti sibuk mengurusi para saudaraku agar dapat membantuku pada acara kematiannya.

**

[7 Juli 2013, 10:25 a.m]

Semua kerabat dekat ibu, dan beberapa sanak keluarga datang. Lalu para staff tempatku bekerja pun datang untuk berbelasungkawa.

Ibu telah kembali ke sang pencipta.
Aku tidak bisa berpikir banyak, pikiranku hampir kosong. Yang kupikirkan hanyalah seulas senyum kecil di wajahnya yang pucat. Entah apa dia bahagia akan kematiannya dan sudah tenang. Aku tidak tahu.

Dari kerumunan orang yang datang, ada seorang yang sangat aku kenal. Sosok yang selama empat tahun ini tidak muncul dalam kehidupanku. Dia berjalan diantara para tamu. Lalu berdiri tegap didepanku.

Ada apa dengan wajah itu. Kenapa dia membuat wajah seperti itu? Kenapa wajahnya sedih sekali?

Dia memelukku dengan erat, aku merasakan ada air yang membasahi bajuku. Dia menangis tanpa suara.

Aku tidak memberontak, bahkan aku tidak bertanya kenapa dia menangis. Tapi kubiarkan dia dengan kesedihannya. Mungkin karena dia tahu, orang yang sempat ia cintai meninggalkannya lebih dulu.

Ia melepas pelukannya, menghapus air matanya yang berada di pipi dan mengelap mata-nya dengan punggung tangan. Ia tersenyum getir di hadapanku. Lalu berdiri dan menghampiri nenek (ibu dari ibuku)

Aku tidak membenci ayah. Mungkin seperti itu. Atau karena aku tidak pernah peduli?

Semua orang telah berbalik pulang. Ada pamanku, nenek dan ayah yang masih tinggal di apartement kecil yang aku dan ibu tempati.

"Aku akan mengambil hak asuh Risa" ucap ayah didepan nenek dan paman

"Tapi kau selama ini tidak pernah menjenguknya!" Ucap nenek kasar

"Aku tahu, tapi aku ayahnya" ucapnya

Nenek terlihat marah pada ayah, mungkin nenek sangat amat membenci ayah. Dan menyalahkan kematian ibu karena sikap ayah. Paman Yamaken mencoba menenangkan nenek

"Risa-chan. Apa kau mau ikut dengan ayahmu atau nenek?" Tanya paman kepadaku

Aku tidak bisa menjawab sekarang. Aku tidak tahu

"Beri aku waktu untuk menjawab. Aku tidak tahu harus menjawab apa" ucapku

Paman dan Ayah mengangguk mengerti.

"Sementara ini kau tinggal dengaku yah" ucap neneku

"Tidak perlu, biarkan aku tinggal sendiri disini. Aku masih harus bersekolah dan bekerja" jawabku datar

"Kalau begitu, empat hari yang akan datang kami butuh jawabanmu" ucap ayah.

Aku mengangguk. Mereka mulai pergi dari apartement-ku. Aku baru menyadari ternyata apartement ini cukup besar untuk ditinggali dua orang. Terasa sepi dan sunyi. Biasanya ibu selalu memarahiku karena aku tidak diperbolehkan untuk tidur di lantai. Aku menatap langit-langit, tatapanku kosong dan menyelusuri entah kemana.

[8 Juli 2013, 06:30 a.m]

Bunyi alarm membangunkanku. Matahari yang terang di musim panas. Bersiap-siap sekolah, membuat bekal dan berjalan menuju stasiun kereta. Kebiasaan pagi yang berubah. Biasanya bekal selalu ibu yang buat.

Aku memasuki kereta yang penuh. Berdiri di dekat pintu kereta dengan headset yang menyumpal telinga.

Keseharian Jepang di pagi hari, di kota Tokyo, padat dengan orang yang akan berangkat kerja, dan sekolah atau hanya yang sibuk pergi.

Turun dari kereta dan berjalan dari stasiun ke sekolah. Aku seperti tidak terlihat oleh orang-orang. Itu bagus untukku. Berjalan menuju loker, mengganti sepatu dengan wabaki (sepatu khusus gedung sekolah) dan berjalan menuju kelas. Duduk di bagian pojok belakang kelas dekat jendela. Entah kenapa hari in semua orang memperhatikanku, berbisik sambil melirik ke arahku. Tatapan seperti mengasihaniku. Apa mereka tahu tentang kematian ibuku? Tahu darimana?

"Mabuchi-san" panggil seseorang

Aku menoleh ke arahnya. Gadis dengan potongan rambut bob pendek dan poni, wajahnya kecil membuatnya terlihat manis. Aku lupa namanya.

"Aku turut berbelasungkawa atas kematian ibumu" ucapnya sedikit terbata. Apa dia gugup?

Aku mengangguk dan kembali dengan duniaku. Namun gadis itu mencoba mengajakku berbicara

"Aku...."

"Aku tidak tahu namamu" ucapku datar menatapnya

Dia seperti terkejut namun tersenyum "Iya, mungkin kau tidak pernah mengetahui semua nama murid di kelas. Karena kau selalu pulang duluan setelah sekolah usai dan tidak pernah ikut partisipasi apapun disekolah" jelasnya "Aku Arisugawa Yuri. Kita sekelas waktu kelas satu dan selalu duduk sampingan" sambungnya

Aku bahkan tidak tahu kalau dia duduk disampingku

"Apa kau mau bertukar email dan nomor handphone dengan ku? Siapa tahu aku bisa menjadi temanmu" ujarnya, senyumnya seperti gula.

"Maaf, aku tidak tertarik" jawabku. Lalu berdiri keluar kelas, meninggalkan gadis itu.

10:30 a.m. Waktunya jam istirahat, aku selalu pergi ke atas atap gedung sekolah untuk menyantap makan siangku. Aku tidak ingin keributan. Langit musim panas terasa lebih lengang, jarang ada awan yang lewat. Langit yang begitu biru.

Terdengar suara ribut dibalik dentuman yang kudengar. Aku berusaha mengabaikannya, namun risih untuk terus berada disini. Aku menyelesaikan makan siangku melepas headset dari telingaku. Saat aku berjalan berbalik ke arah bagian gedung, ada pemandangan yang seharusnya tidak kulihat. Seorang pasangan yang tengah bercumbu mesra.

Aku membalikan badanku dan mengumpat. Aku ketahuan?! Dia melihatku.

"Yo"

Jantungku seperti ingin copot. Aku berusaha menengok. Wajah itu dekat sekali, dan berhasil membuatku mundur 3 langkah.

Dia tersenyum "hai tukang intip" ucapnya "bagaimana rasanya mengintip orang yang tengah bercumbu? Apa kau senang?" Tanyanya dengan senyum lebar diwajahnya

"Aku tidak sengaja. Aku baru saja menyelesaikan makan siangku" ucapku panik

Dia berdiri di ambang pintu, menghalangi jalanku untuk kabur. Gadis yang tadi bersamanya sudah tidak ada.

Dia berjalan maju ke arahku, mendekatkan wajahnya ke wajahku, dia seperti ingin menciumku! Yang benar saja!

bruk!

Aku mendorongnya dan ia terjatuh. Dia pikir siapa dia?! Kenal saja tidak!

"Walaupun aku tidak sengaja mengintip bukan berarti kau seenaknya saja orang aneh!" Ucapku kasar lalu berjalan melewatinya kembali menuju kelas.

3:30 p.m. Waktu pulang sekolah. Aku dengan cepat meninggalkan sekolah. Berjalan ke arah tempat kerja yang cukup jauh, yanh memakan waktu 30 menit kesana.

Aku memasuki tempat kerja melewati pintu belakang. Ke arah loker baju untuk berganti seragam. Membuka kunciran dan menggerai rambutku lalu menatanya dan melepas kacamata palsuku. Aku benar-benar menjadi gadis yang berbeda.

Semua pelanggan di cafe ini tidak ada yang mengetahui identitas asli para pelayan. Nama panggilanku disini 'Ri-chan' dari 'Risa'. Dan selama 2 tahun bekerja, aku tidak pernah mendapatkan pelanggan dari salah satu siswa di sekolahku.

"Risa-chan, apa kau yakin akan bekerja hari ini?" Tanya manajer, wajahnya khawatir.

"Aku baik-baik saja. Aku sudah tidak apa-apa" jawabku dengan seulas senyum.

Manajer tersenyum lega ke arahku dan memelukku "Kau anak yang baik" ujarnya berbisik ditelingaku

Asako-san adalah menejer disini. Wanita berumur 23 tahun yang mengelola cafe ini. Wirausahawan muda. Cafe ini cukup ramai pengunjung, karena tema kami yang sering berganti dan selalu mengganti menu utama.

Suara bell di pintu terdengar. Ada pengunjung yang masuk

"Selamat datang tuan muda" ucapku.

Pelanggan disini di perlakukan seperti tuan muda, tuan besar, nyonya muda dan nyonya besar. Layaknya mereka seorang bangsawan.

Aku melihat ke arah pelangganku dan ya Tuhan!

"Si-silahkan duduk" ucapku terbata. Dia kan laki-laki yang aneh tadi. Dia, apa dia mengenali wajahku? Kurasa tidak.

"Silahkan menu-nya" ucapku menyodorkan buku menu

Dia membolak-balik lembaran buku menu "aku ingin hal yang spesial dari cafe ini" ucapnya lalu menutup buku menu.

"Baiklah, ditunggu 15menit tuan muda" ucapku dengan senyum ramah yang biasa kulakukan.

Wajahnya datar, seperti tidak ada keinginan hidup. Ada apa dengannya? Beda sekali dengan tadi di sekolah.




Haiii!!! Maaf yah, kalo kebanyakan narasi-nya. Soalnya karakternya pendiem hehehe. Makasih buat baca. Dan terus baca kelanjutannya yah!

See the next story on chapter 2! Xoxo

Nb: btw, ceritanya sedikit slow post! Maafin yah._.v

Continue Reading

You'll Also Like

2.4M 446K 32
was #1 in paranormal [part 5-end privated] ❝school and nct all unit, how mark lee manages his time? gampang, kamu cuma belum tau rahasianya.❞▫not an...
6.1M 479K 57
Menceritakan tentang gadis SMA yang dijodohkan dengan CEO muda, dia adalah Queenza Xiarra Narvadez dan Erlan Davilan Lergan. Bagaimana jadinya jika...
5.2M 282K 55
Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusaknya sejak 7 tahun lalu. Galenio Skyler hanyalah iblis ya...
9.7M 183K 41
[15+] Making Dirty Scandal Vanesa seorang aktris berbakat yang tengah mencapai puncak kejayaannya tiba-tiba diterpa berita tentang skandalnya yang f...