Now, everyone can see me

By yeraforever

2K 236 17

Pearl Pixie Knight, seorang gadis berkebangsaan Inggris yang memutuskan untuk mengejar impiannya, yaitu menja... More

Now, everyone can see me (Pt. 1)
Now, everyone can see me (Pt. 3)
Now, everyone can see me (Pt. 4)
Now, everyone can see me (Pt. 5)
Now, everyone can see me (Pt. 6)
Now, everyone can see me (Pt. 7)
Now, everyone can see me (Pt. 8)
Now, everyone can see me (Pt. 9)
Now, everyone can see me (Pt. 10)
Now, everyone can see me (Pt. 11)
Now, everyone can see me (Pt. 12)
Now, everyone can see me (Pt. 13)
Now, everyone can see me (Pt. 14)
Now, everyone can see me (Pt. 15)
Now, everyone can see me (Pt. 16)
Now, everyone can see me (Pt. 17)
Now, everyone can see me (Pt. 18)
Now, everyone can see me (Pt. 19)
Now, everyone can see me (Pt. 20)
Now, everyone can see me (Pt. 21)
Now, everyone can see me (Pt. 22)
Now, everyone can see me (Pt. 23)
Now, everyone can see me (Pt. 24)
Now, everyone can see me (Pt. 25)
Now, everyone can see me (Pt. 26)
Now, everyone can see me (Pt. 27)
Now, everyone can see me (Pt. 28)
Now, everyone can see me (Pt. 29)
Now, everyone can see me (Pt. 30)
Now, everyone can see me (Pt. 31)
Now, everyone can see me (Pt. 32)
Now, everyone can see me (Pt. 33)
Now, everyone can see me (Pt. 34)

Now, everyone can see me (Pt. 2)

107 11 0
By yeraforever

"Dianne, dimana Pearl?" Allicia mencariku kemana-mana.
"Aku tidak tahu. Aku baru saja menyelesaikan latihanku," jawab Dianne yang baru saja keluar dari ruang latihan.
"Atau mungkin para trainee senior berkumpul?"
"Aku juga tidak tahu, Allicia. Coba kau tanya staff Kim," mereka berdua pun mencari dimana staff Kim.
"Annyeonghaseyo staff Kim,"
"Mwohaeyo?"
"Apa kau melihat Pearl?"
"Pearl sedang melatih para trainee baru,"
"Dimana? Di ruang khusus para trainee baru?" tanya Allicia memastikan.
"Ya, letaknya tidak jauh dari ruang latihan vocal utama,"
"Baiklah. Terima kasih staff Kim," mereka lalu berjalan menuju ruang khusus para trainee baru. Mereka berbincang sedikit tentang berapa lama lagi mereka harus menunggu.
"Allicia, kita akan debut sebagai solo atau grup?" tanya Dianne.
"Aku pun tidak tahu. Apapun itu, aku hanya ingin debut,"
"Mungkinkah kita akan bergabung bersama dengan Alma dan Corrine?"
"Mungkin saja," jawab Allicia singkat. Tak lama kemudian, mereka sampai di ruang khusus para trainee baru.
"SeolHee, ada Pearl di dalam?"
"Ada. Kalian masuk saja," Allicia dan Dianne mendengar keributan yang terjadi di dalam.
"Ada apa ini? What happened??"
"They didn't wanna hear me!!" Alma dan Corrine tidak ingin ikut berlatih. Dari awal mereka memang sudah mencari masalah.
"Pearl, calm down. Alma and Corrine come here," Allicia dan Dianne membawa mereka keluar ruangan.
"Do you guys wanna die??" tanya Allicia yang sudah tidak tahan dengan tingkah laku dua trainee baru ini.
"Ini bukan seperti apa yang kau pikirkan. Pearl selalu saja berkata bahwa tubuh kami masih kaku, dia terus saja menyuruh kami lebih lemas lagi. Kami tidak suka itu," Corrine memang tidak pernah diajarkan sopan santun. Ketentuan disini memang seperti ini, aku harus melatih mereka semua sampai bisa.
"Jadi kau menyalahkan Pearl, begitu??? Ketentuan disini memang seperti itu!! Jika kalian menari dengan tubuh yang kaku maka kalian bisa cedera!!!!!" Dianne tidak dapat menahan emosinya, kedua trainee baru ini terus saja membuat masalah.
"Kami ini bukan robot!! Kami juga lelah!!" beraninya mereka melawan Allicia dan Dianne. Staff Yoon melihat kejadian itu.
"Apa-apaan ini?! Kenapa kalian bertengkar??!" tanya staff Yoon yang membuat suasana seketika menjadi hening.
"Begini staff Yoon. Saya rasa staff masih harus menjelaskan beberapa peraturan disini kepada dua trainee baru ini," ucap Allicia yang sebetulnya ingin langsung ke pointnya saja, namun itu terkesan tidak sopan, pikirnya.
"Memangnya ada apa Allicia? Ada masalah??" staff Yoon sepertinya masih belum mengerti apa maksud Allicia.
"Maaf jika ini terkesan tidak sopan, staff Yoon. Apakah itu wajar jika saya mengingatkan mereka untuk mematuhi peraturan disini? Sebab mereka selalu saja mencari masalah, mereka bahkan tidak mau mengikuti pelatihan khusus para trainee baru. Tidak hanya itu, kurasa batas kesabaran Pearl sudah habis karena dua trainee baru ini," jelas Allicia panjang lebar. Staff Yoon mengangguk, "kemari kalian. Ikuti saya," staff Yoon membawa mereka ke kantor para staff. Mungkin staff Yoon juga berpikir bahwa tingkah laku kedua trainee baru ini tidak bisa dibiarkan.
"Staff only?" gumam Alma setibanya di depan kantor para staff.
"For what?" tambah Corrine pelan.
"Masuklah," staff Yoon mempersilakan mereka memasuki ruangan. Disana terdapat beberapa meja dan kursi, tentunya ada para staff di dalam.
"Pertama, saya aka mengajukan satu pertanyaan. Apakah kalian sudah mengetahui peraturan disini???"
"Kami sudah tahu staff Yoon," jawab Alma dan Corrine.
"Bagus. Karena kurasa kalian sudah mengikuti pengarahan yang diberikan oleh staff Kim hari ini. Kalian bisa mendengar, 'kan?" staff Yoon memang tidak kasar seperti staff Kim, tapi perkataannya pasti langsung mengenai point.
"Tentu saja kami bisa staff Yoon,"
"Kalau begitu, saya rasa kalian tahu apa maksud dan tujuan peraturan yang telah ditetapkan disini. Saya hanya akan memperingatkan kalian, jika kalian masih ingin bertahan, ubahlah sikap dan sifat kalian. Pearl adalah salah satu trainee senior disini dan kurasa dia telah menjalankan tugasnya dengan sangat baik. Kalian hanya perlu beradaptasi di dalam sini. Pearl adalah salah seorang trainee yang dapat diandalkan, dia memang harus bertanggung jawab atas apa yang telah kami percayakan kepadanya. Jadi, jika dia menginginkan yang terbaik untuk kalian, kurasa itu wajar. Saya tahu bahwa kalian memang baru hari ini berada di dalam gedung ini. Tapi, saya pikir itu tidak akan sulit jika kalian ingin mematuhi peraturan di dalam sini," staff Yoon menjelaskan semuanya, semua yang harus mereka pahami. Mereka tidak bisa terus membangkang seperti ini.
"Kalian mengerti???" Alma dan Corrine hanya diam, mereka tampak tidak suka mendengar semua perkataan staff Yoon. "Jawab aku!!! Kalian mengerti??!!!" "Kami mengerti," "Kalian boleh keluar," mereka pun pergi ke tempat para trainee baru. Di perjalanan, mereka terus saja membicarakan staff Yoon. Memang menyebalkan kedua trainee baru ini.
"Ada apa staff Yoon?" tanya staff Kwon yang tidak sengaja mendengar perbincangan mereka.
"Tidak apa staff Kwon. Hal biasa, trainee baru tidak dapat menyesuaikan diri,"
"Mereka memang sulit diatur, keras kepala,"
Aku terus saja memikirkan apa yang akan terjadi jika Yesung sunbaenim pergi menjalankan wajib militernya. Siapa yang akan melatihku?
"Pearl!" panggil Allicia dan Dianne.
"Kalian? Dari mana saja?" tanyaku yang duduk di sudut ruangan.
"Alma dan Corrine,"
"Huh...," aku menghela napas panjang, rasanya lelah membahas kedua trainee baru itu. "Mereka lagi," tambahku.
"Kurasa ini tidak akan berjalan lancar," keluh Allicia dari balik pengeras suara.
"Apa yang tidak akan berjalan lancar????" tanya Dianne yang asyik meminum susu rendah lemak di sampingku.
"Kita," gumam Allicia. "Maksudku, jika bersama mereka," tambahnya.
"Kau yakin kita akan debut bersama mereka? Dalam sebuah grup???" tanyaku.
"Kalian masih ingat perkataan staff Kim pagi tadi?"
"Aku ingat," jawab Dianne.
"Coba kalian pikirkan. Pasti ada pesan tersirat dari perkataan staff Kim pagi tadi, kurasa kita akan debut dalam sebuah grup,"
"Astagaaaaaa...... mimpi apa aku semalam," kataku yang mengacak-acak rambutku. Kepalaku terasa pening hanya karena dua trainee baru itu. Aku selalu dibuat lelah oleh mereka.
"Kapan keputusan trainee tetap???" tanyaku sambil mengambil sebungkus cokelat rendah lemak, cokelat selalu dapat membantuku.
"Biasanya 3 bulan setelah penerimaan trainee baru,"
"Berarti itu jatuh pada tanggal 5 Mei???" tanyaku memastikan.
"Kurasa begitu," jawab Allicia singkat. "Dianne, berikan aku sebotol susu itu. Aku merasa haus," sambung Allicia.
"Kuatkanlah dirimu," Dianne menepuk pelan bahuku, dia tahu apa yang kurasakan sekarang ini. Sungguh, aku menantikan hari itu.
"Kita harus bekerja keras. Kami pasti akan membantumu," tutur Allicia yang membuatku berpikir bahwa masih ada mereka yang selalu mendukungku.
"Terima kasih untuk kalian berdua," kami berkumpul tepat di tengah ruangan, kami berpelukan untuk melepaskan rasa penat, letih, lelah, dan kesal.
"We are yesterday, now, tomorrow, and forever!" kami selalu meneriakkan motto seperti itu untuk membangkitkan semangat kami. Hanya untuk membangkitkan semangat dan yakin bahwa kami bisa. Karena hari itu pasti akan tiba. Entah esok, lusa, atau kapanpun itu, tapi kami yakin bahwa hari itu pasti akan tiba. Pasti.

3 bulan setelah Alma dan Corrine masuk ke dalam gedung ini.. Rasanya jantungku berdebar menantikan keputusan trainee tetap. Aku, Allicia, dan Dianne sangat menantikan hari ini. Kami pun berjalan menuju papan pengumuman. Aku melihat daftar nama trainee tetap di bagian sebelah kiri, tidak terdapat nama Alma maupun Corrine. Keduanya tidak masuk daftar trainee tetap?? Aku terkejut, tetapi aku belum yakin akan hal itu. Aku pun memeriksa bagian papan sebelah kanan, disana terdapat daftar trainee yang harus dipulangkan. Terkejutnya aku! Alma dan Corrine masuk dalam daftar trainee yang harus dipulangkan. Astagaaa, inilah yang kuinginkan. Jujur, bukannya aku jahat atau tidak suka mereka berada disini. Aku hanya tidak suka dengan sikap dan sifat mereka, semua trainee dan staff disini pun sama.
"Apaaa???!" aku, Allicia, dan Dianne bertatapan. Sungguh, kami senang tetapi kami tidak dapat menunjukkan rasa senang kami.
Peep... ponselku berbunyi, "satu pesan masuk?" gumamku.
-Keluarlah. Aku menunggumu di depan gedung selagi mereka sibuk melihat papan pengumuman- ada apa ini? Kenapa Yesung sunbaenim menyuruhku untuk keluar?? Aku pun bergegas keluar, Yesung sunbaenim sudah menungguku disana. Dia mengenakan kaos hitam, celana jeans, topi hitam dan kaca mata hitam yang menjadi favoritenya, penyamarannya memang selalu berhasil membuat penggemar tidak mengenalinya.
"Ada apa sunbaenim? Maaf membuatmu menunggu," kataku sesampainya di depan.
"Tidak apa, aku belum lama berada disini," jawabnya dengan mimik wajah yang sedih dan seakan berat meninggalkan sesuatu.
"Apa kau baik-baik saja sunbaenim?" tanyaku memastikan.
"Sekaranglah saatnya. Aku harus pergi menjalankan wajib militerku," dia menatapku seolah berkata, "tunggu aku kembali. Aku pasti akan melatihmu kembali. Aku mohon jangan mengecewakanku." Bibirku bergetar, menahan isak tangisku. Bagaimana tidak, idolaku yang selama ini telah melatihku selama 2 tahun kini harus pergi meninggalkanku. Hatiku pun berkata, "kenapa harus sekarang??? Kenapa hari ini harus tiba?? Kenapa tidak dihilangkan saja tanggal 5 Mei ini??? Ku mohon jangan tinggalkan aku, Yesung oppa." Tapi aku tidak ingin dia melihatku menangis, aku tersenyum simpul dan berkata, "wah! Benarkah? Kalau begitu, semangat! Aku yakin sunbaenim pasti bisa menjalankannya dengan baik!" Dia pun tersenyum, "aku tidak bisa berada lama disini. Aku harus pergi. Sampai jumpa di tahun 2015!" dia lalu masuk ke dalam mobil mewahnya. Aku pun melihat mobil mewahnya melaju, hingga tidak tampak di kedua bola mataku. Hilang, dia telah pergi, apa yang akan terjadi nanti? Bagaimana denganku? Akankah dia kembali? 2 tahun itu bukanlah waktu yang singkat. Akankah pelatihanku lancar tanpa dirinya? Kenapa dia harus pergi? Di satu sisi aku senang karena Alma dan Corrine tidak terdaftar dalam trainee tetap, tapi di sisi lain Yesung sunbaenim pergi menjalankan wajib militernya. Mau tidak mau, sanggup tidak sanggup, aku harus menunggu hingga dia kembali, "ya. Sampai jumpa 2015!" gumamku.

"Pearl, dari mana saja kau?" rupanya Allicia dan Dianne mencariku kemana-mana.
"Aku baru saja dari kamar kecil," "Apa arah kamar kecil menuju keluar gedung?" sepertinya mereka tidak percaya apa yang kukatakan.
"Kenapa tiba-tiba rawut wajahmu berubah? Bukankah seharusnya kau gembira?? bahkan mungkin bahagia," tanya Allicia heran.
"Aku tidak apa," aku bergegas pergi ke kamar. Aku tidak dapat menahan isak tangisku lebih lama. Tidak bisa seperti ini, aku harus menerima kenyataan bahwa dia telah pergi.
"Pearl, are you ok?" Dianne masuk ke dalam kamar, kami bertiga memang teman satu kamar. Dia melihat aku menangis di sudut ruangan. Dia lalu bertanya apakah aku baik-baik saja, "I'm ok," jawabku.
"Then why you're crying??"
"I ... I just miss my family," aku tahu berbohong itu tidak baik, tapi aku terpaksa melakukannya. Aku tidak ingin seorangpun tahu bahwa aku adalah penggemar berat Yesung oppa.
"They will be fine," jawab Dianne menenangkanku. Dia memberikanku sapu tangan untuk menghapus air mataku.
"Thank you," kataku tersenyum.
Aku yakin suatu hari nanti dia pasti akan kembali, dia akan melihatku bersinar di atas panggung. Aku harus membuatnya bangga padaku., "take care of yourself," gumamku.

Hari demi hari telah berlalu. Tepat satu minggu setelah dia pergi, hari ini adalah keputusan staff Kim untuk mencarikan penggantinya.
"Pearl, masuklah ke ruang latihan vocal utama,"
"Tapi, bukankah Yesung sunbaenim sedang menjalankan wajib militernya? Tidakkah seharusnya saya memasuki ruang latihan vocal 2 atau 3? Maaf jika saya lancang staff Kim,"
"Masuklah untuk mendapatkan jawabannya. Kau tidak perlu memasuki ruang latihan vocal lainnya, kau akan tetap berlatih di ruang vocal yang sama," aku pun bertanya-tanya, sebenarnya siapa yang akan menggantikan Yesung sunbaenim? Aku melangkahkan kakiku ke ruang latihan vocal utama. Aku membuka pintu perlahan, terlihat sesosok wanita yang tidak asing bagiku.
"Hey!" wanita itu menoleh dan memanggilku, "Pearl!"
"OMG! Annyeonghaseyo Tiffany sunbaenim," sungguh ini sangat mengejutkanku, ternyata yang akan melatih vocalku mulai sekarang adalah Tiffany sunbaenim. Tentu ini akan sangat menyenangkan, aku sangat mengidolakannya.
"Are you ready~?" "Yes, I am," kemudian kami pun memulai latihan. Tiffany sunbaenim mengajariku dengan sabar, dia ramah dan murah senyum. Tak kusangka dia akan melatihku. Beberapa jam berlalu, latihan pun telah selesai. Tapi kami masih berbincang di dalam sini.
"Are you from England?"
"Yes, my hometown is London,"
"Wow! Nice to train you~^^" kurasa kemampuan menyanyiku akan semakin membaik jika kedua idolaku melatihku dengan baik.
"Practice well, ok?"
"I will, sunbaenim,"

"Dianne, kapan mereka akan mendebutkanmu?" tanya RyeoWook sunbaenim sambil meneguk sebotol air mineral.
"Aku masih belum tahu, sunbaenim," jawab Dianne.
"Akankah kau menjadi salah satu vocal inti?" tanyanya lagi.
"Kurasa jika penyanyi senior sepertimu yang melatih diriku, mungkin saja aku bisa," jawab Dianne tersenyum.
"Semoga saja. Apa kau lapar?" RyeoWook sunbaenim memberikan sebungkus biskuit cokelat kesukaan Dianne.
"Wah biskuit cokelat! Terima kasih sunbaenim," Dianne merasa sangat senang karena idolanya mengetahui apa makanan kesukaannya.
"Tadi sebelum aku kesini, aku mampir ke supermarket sebentar. Ini," tidak lupa dia memberikan sebotol jus anggur yang dia beli di supermarket pagi tadi.
"Terima kasih banyak sunbaenim," kata Dianne tersenyum. Mereka berdua berbincang cukup lama karena kebetulan RyeoWook sunbaenim tidak ada jadwal hari ini.

"Allicia," panggil DongHae sunbaenim.
"Ya sunbaenim?"
"Menurutku kau akan debut sebagai visual," katanya tersenyum.
"Visual? Kurasa itu tidak mungkin. Pearl bahkan lebih cantik dariku," jawab Allicia yang tidak yakin akan perkataan DongHae sunbaenim.
"Kau yakin? Kurasa Pearl tidak lebih dari dirimu," jawabnya terkekeh, seakan meledek Allicia.
"Sunbaenim ini, kurasa aku pun tidak lebih dari Jessica sunbaenim," Allicia terkekeh, dia tahu bahwa DongHae sunbaenim memang sangat dekat dengan Jessica sunbaenim. Bahkan, banyak yang bilang bahwa mereka adalah pasangan kekasih.
"Tidak lebih apa? Tidak lebih terkenal maksudmu? Hahaha,"
"Sunbaenim meledekku??" "Sunbaenim tidak lebih tampan dari KyuHyun sunbaenim," mereka terus saja meledek satu sama lain. Seperti yang dilakukan oleh aku, Tiffany sunbaenim, Dianne, dan RyeoWook sunbaenim. Mereka pun berbincang setelah menyelesaikan jadwal latihan masing-masing.

Kami selalu berlatih setiap hari. Suka duka kami lalui bersama-sama. Tentunya perjuangan kami tidak selalu berjalan dengan lancar. Ada saatnya dimana kami berbeda pendapat, tapi ada saatnya juga kami saling menyemangati satu sama lain. Kami pun menyiapkan debut dengan sangat baik. Hingga tiba saatnya hari dimana kami debut, hari yang sangat kami nantikan. Kami debut dalam satu grup yang terdiri dari 5 member.
"Awesome Girls, kalian sudah siap untuk esok hari, 'kan?" ujar staff Kim yang sibuk mempersiapkan kostum untuk kami tampil esok hari.
"Kalian disambut dengan sangat baik oleh publik. Kalian bisa melihat teaser image kalian masing-masing jika kalian mau," staff Kim meminjamkan tabletnya pada kami.
"Pearl as leader, main dancer, main vocal, and main rapper? Whoa!" ucap Allicia terkejut, "kau hebat sekali!" tambah Dianne.
"Lihatlah! Allicia sebagai visual!" sudah kuduga dia lah yang akan menjadi visual, karena menurutku dia memang pantas menjadi visual.
"DongHae sunbaenim," gumam Allicia. Ternyata perkataan DongHae sunbaenim terwujud. Ini semua benar-benar di luar dugaannya.
"Aku tetap sebagai eternal maknae?" tanya Dianne heran.
"Mungkin staff Kim tidak dapat mengubahnya begitu saja," jawabku.
"HyoSun! Kau sebagai co-leader, daebak!" "Astaga co-leader itu bukanlah tugas yang mudah," HyoSun tampak kecewa menjadi seorang co-leader. "Kau pasti bisa!" ucapku menyemangatinya.
"Welcome our maknae!^^" aku, Allicia, HyoSun, dan Dianne memberikan sambutan selamat datang pada JiHyun karena dia adalah member terakhir yang masuk ke dalam grup kami. 2 tahun telah berlalu. Artinya, hari debutku jatuh pada 1 Mei 2015. Perjuanganku selama ini tidak sia-sia, posisiku dalam grup juga sangat memuaskan, seperti apa yang ku harapkan. Aku harus bersinar di atas panggung. "Cepatlah tiba," gumamku.
"Awesome Girls! We are yesterday, now, tomorrow, aaaandd," aku meneriakkan motto kami. Mereka pun bersama-sama meneriakkan, "FOREVER!"
"Kita akan menjadi yang terbaik! Semangat!"

Continue Reading

You'll Also Like

NITRO By af12344

Fanfiction

142K 8K 68
Mengisahkan seorang ejen tekno bernama Ali yg merupakan seorang ejen yg sgt lemah. Dia sering dibuli, dihina dn dicaci olh rakannya termasuklah Alici...
110K 2.2K 34
Luke Adwar x Kanemoto Hikkun Minasan ( Lucas Adwar Minasan x Kanemoto Haira Adwar ) David Athur x Leo Hamada ( Jake Athur x Hamada Asahi) Eric Kim x...
257K 22.9K 62
Aleena Raudhah mendapat e-mel dari entah siapa setiap minggu. Isi Kandungan e-mel itu sentiasa membuatkan dia tertunggu-tunggu. Umpama membaca quotes...
4K 593 47
❝ Ajar aku bunuh diri. ❞ Halilintar Grandville, putera kedua dari keluarga yang berpengaruh. Wajahnya tanpa ekspresi, tatapannya dingin dan rahsia Ha...