GANTENG GANTENG SERIGALA (2)

By Inayah_Aliwia

48.7K 2.6K 493

Lanjutan Ganteng-Ganteng Serigala versi saya. Jangan lupa vote ya! Setelah Agra menyatakan bahwa Nayla dan Di... More

Sebuah Rencana
Kisah dimulai
Anak Baru yang Aneh
Si Over Protektif
Super Hero?
Acara Tahunan Sekolah
Persiapan Kamping
Tak mudah jatuh cinta
Ditipu Pangeran?
Melanggar Pantangan?
"temuin Pangeran, gue bakal maafin lo!"
Dikejar Serigala
Ditemukan
Galang?
Pelindung Pangeran?
Bertarung dalam Kelas
Tertabrak Mobil
Seperti Tak Nyata
Seperti Tak Nyata (2)
Kisah Hidup Pangeran
Janggal
Kembali Hadir
Anak Baru
Lolongan Sang Pangeran Serigala
Separuh Kekuatan Pangeran
Menerima Kenyataan
Kembali
Membela
Kekasih?
Hukuman Mati Untuk Sang Pangeran
Mulai Cinta?
Tumpahnya Darah Suci
Keceplosan
Vampir
Selena
Kabar Buruk Dari Salwa
Curiga
Bersatu Demi Jessica
Pangeran Ada Dua?
Jessica Mulai Tahu
Pertemuan Galang Dengan Ali
Berkhianat
Pertarungan Saudara
Tuduhan Pada Pangeran
Pertengkaran Pangeran Dan Louis
Aura Yang Berbeda
Tak Terkendali
Mengisi Kekosongan Hati, Kecemburuan
Ungkapan Perasaan, Menjalin Kesepakatan?
Pengakuan Hati
Belajar Dari Kesalahan
Kisah Galang Dan Sisi (part flashback)
Ingatan Yang Kembali
Rencana Tristan
Melanjutkan Perjuangan
Jangan Memaksa
Ingin Bertemu
Kematian Sebagai Bayaran
Bukan Sekarang
Ada Apa Dengan Jessica?
Mengembalikan Jeff dan Dinda
Demi Yang Dicinta
Peperangan Tak Seimbang
Hubungan Yang Terkuak
Memberikan Ruang
Pengorbanan
Ingin Mendengar Sebuah Legenda?
Legenda Pusaka Macan

Strategi

459 37 3
By Inayah_Aliwia

Hallo, semua! Apa kabar?

Kembali lagi nih. Alhamdulillah kali ini bisa update lagi ceritanya.

Selamat membaca dan jangan lupa votenya!

***

Tristan kembali ke Rumah setelah menemui Galang dan menyetujui syarat yang Raja Serigala itu berikan padanya. Mendengar itu, tentu membuat Agra, Liora dan Jordan terkejut.

Bagaimana bisa Tristan setuju begitu saja?

Memberikan jasad Nayla kepada bangsa serigala sama saja dengan penyerahan diri. Padahal sudah tujuh ratus tahun Tristan menunggu kelahiran darah suci yang baru untuk bisa menghidupkan Nayla kembali.

"Lo semua tenang aja. Gue gak akan benar-benar menyerahkan jasad Nayla kepada bangsa serigala," ujar Tristan.

"Apa yang Lo rencanain, Tristan?" Tanya Liora.

Tristan tak langsung menjawab pertanyaan itu. Dia bergegas menuju singgasananya lalu duduk di sana. Setelah merasa nyaman, barulah dia menjawab pertanyaan Liora.

"Populasi bangsa vampir lebih unggul dari bangsa serigala, tapi kalau kita gegabah, kita bisa aja kalah. Gak bisa dipungkiri, Bangsa serigala begitu solid hingga mampu bertahan selama beratus-ratus tahun meski dengan populasi mereka yang hampir punah. Karena itu kita harus punya strategi untuk bisa mengalahkan mereka."

"Terus, strategi apa yang udah Lo rancang?" Jordan yang sedari tadi memilih nyimak akhirnya ikut bertanya. Dia yakin Tristan sudah merencanakan sesuatu tanpa sepengetahuan mereka.

"Raja Serigala meminta agar jasad Nayla dibawa ke perbatasan dan sebagai gantinya pula, Jeff dan Dinda akan dikembalikan." ujar Tristan seraya memandangi Jordan.

"Tapi, tentu kita tidak akan menyerahkan jasad Nayla. Kita hanya akan merekayasa semuanya. Dengan begitu, kita akan mendapatkan apa yang kita inginkan, kesembuhan Louis serta kembalinya Jeff dan Dinda ke Rumah ini."

***

"Jelasin semuanya, Lang! Apa yang udah terjadi yang gak gue tahu sama sekali."

Di Hutan, Sisi terus mendesak Galang agar berkata jujur padanya. Dia ingin tahu semuanya. Tentang apa yang tidak dia ketahui saat ini bahkan sampai rahasia yang sedang Galang sembunyikan darinya.

Sementara, Galang terlihat tenang. Posisinya tak jauh dari Sisi, berdiri tegak tanpa ada rasa gugup, khawatir ataupun takut atas desakan Sisi.

Erik ada di sana, menjadi penengah bila nantinya terjadi pertengkaran atau bahkan saling menyakiti diantara Raja dan Ratu Serigala. Jika itu terjadi, maka hancur sudah kekuasaan bangsa serigala.

"Gue bakal kasih tahu apa yang mau Lo tahu, tapi gak semua, Si." Galang akhirnya bersuara. Dia menoleh pada Sisi yang terlihat semakin tak sabar mendengar penjelasan darinya.

"Dan gue harap Lo gak marah kalau gue gak cerita semua sama Lo," lanjut Galang penuh harap.

Sisi hanya diam. Dia tak ingin mengiyakan apa yang dipinta Galang. Menurutnya, Galang harus jujur sepenuhnya karena bagaimanapun juga saat ini posisinya adalah bagian dari hidup Galang. Dia berhak tahu semua tentang pasangannya.

"Pangeran menjalin kesepakatan dengan Jeff untuk sama-sama melindungi Jessica. Semua itu diketahui oleh Tristan sehingga Jeff hendak dihabisi karena dianggap melanggar dan menantang aturan. Dinda yang juga membantu Jeff melindungi Jessica membawa gadis darah suci itu untuk disembunyikan. Sementara Jeff mati-matian melawan saudaranya ... "

Galang terus bercerita, bagaimana Pangeran dan Adhitya datang membantu Jeff yang hampir mati karena serangan Louis. Disaat pertarungan mereka, Erik yang diperintahkan Galang datang untuk membawa Jeff ke tempat yang aman, sedangkan Galang sendiri membantu dan menyelamatkan Dinda dan Jessica dari vampir bengis.

Semua Galang ceritakan pada Sisi tentang tujuannya menyembunyikan Jeff, Dinda dan Jessica. Karena dia yakin Tristan tidak akan diam. Dan benar saja Tristan menyetujui syarat untuk menyerahkan jasad Nayla pada bangsa serigala apalagi Tristan tak punya pilihan selain meminta bantuan Pangeran untuk menyembuhkan Louis yang terluka akibat serangan kekuatan macan dari Pangeran.

"Jadi, bener, Pangeran punya kekuatan macan?"

Galang mengangguk membenarkan pertanyaan Sisi.

"Kenapa? Maksud gue, bagaimana bisa Pangeran punya kekuatan macan?" Tanya Sisi lagi masih belum menemukan jawaban yang masuk ke logikanya.

"Mungkin ... Karena hubungan bangsa serigala dengan bangsa macan cukup baik. Bahkan gue bisa mengendalikan Ratu macan, bukan?"

Sisi tersenyum simpul. "Kalau sekedar Pangeran bisa mengendalikan macan seperti waktu dia diselamatkan macan saat menjalani hukuman di pinggir Jurang, mungkin gue akan percaya sama penjelasan Lo tadi. Tapi, apa yang Pangeran lakuin? Dia bahkan sampai melukai orang lain dengan kekuatan macan. Dan gue yakin, hubungan antara Pangeran dengan bangsa macan lebih jauh dari sekedar hubungan Lo dengan bangsa macan pada masa lalu."

"Lo bener. Tapi, belum saatnya lo tahu lebih jauh soal itu, Si."

"Kenapa?" Sisi mendekat sehingga kini dia dan Galang berhadapan sangat dekat. Tatapan Sisi begitu tajam menatap Galang, berbeda dengan tatapan Galang yang lembut.

"Karena gue gak mau lo sedih,"

Jawaban Galang sukses membuat Sisi terkejut. Tatapan tajamnya perlahan melembut. Sisi semakin terkejut saat Galang tiba-tiba mengecup dahinya cukup lama.

Erik yang merasa tak pantas melihat pemandangan itu pun melesat pergi.

Setelah beberapa lama, Galang perlahan melepaskan kecupannya di dahi Sisi dan kembali menatap wanita yang berstatus istrinya itu.

"Mungkin hati lo belum sembuh dari kenyataan tentang kita, Si. Karena itu gue gak mau bikin hati lo makin hancur saat tahu rahasia yang gue sembuyiin dari lo. Kasih waktu hati lo buat sembuh dulu dan kasih waktu buat gue bisa cerita semua sama lo sampai kita merasa siap nanti."

Sisi tak mampu membalas. Detak jantungnya tak beraturan karena kejadian beberapa saat tadi.

Galang melesat pergi meninggalkan Sisi yang masih tak bergerak. Namun, dia berharap dengan apa yang dia lakukan tadi bisa meluluhkan hati Sisi agar wanita itu tak terus memintanya mengatakan rahasia Pangeran.

***

Setelah cukup lama tak sadarkan diri, akhirnya Pangeran terlihat membuka mata.

Jessica yang berada di sampingnya tersenyum bahagia atas sadarnya Pangeran. Tangannya meraih lengan laki-laki itu dengan semangat. "Pangeran ... Akhirnya lo sadar juga."

Pangeran mengejap-ngejapkan mata. Ditengah kesadarannya yang belum sempurna, dia tak percaya Jessica berada di hadapannya. Pangeran pikir semua hanya mimpi. Namun, setelah beberapa kali mengejapkan mata dan Jessica tetap berada di hadapannya, Pangeran pun tersadar dan langsung memeluk gadis itu.

Akhirnya setelah sejak kemarin mencari, dia bisa menemukan gadis itu juga.

"Jessica, gue kangen sama Lo." Ungkap Pangeran ditengah eratnya pelukan.

Jeff menundukkan kepala menyembunyikan raut wajah cemburunya karena melihat Pangeran memeluk Jessica dan mengungkapkan rasa rindu.

Jessica yang memperhatikan Jeff juga sadar jika Jeff cemburu melihatnya bersama Pangeran. Dan dengan spontan dia mendorong tubuh Pangeran menjauh sehingga membuat Pangeran terkejut dibuatnya.

Bumantara yang berada di sana ditugaskan untuk menjaga Pangeran oleh Raja Macan, hanya memperhatikan tingkah ke tiga anak muda itu. Dia bisa menebak dengan mudah jika ada cinta segitiga di antara mereka. Dia pun tersenyum sambil geleng-geleng kepala.

"Kok gue di dorong, sih?" Tanya Pangeran dengan ekspresi polosnya.

"Jangan peluk-peluk juga kali! Gue gak nyaman." balas Jessica. Pandangannya melirik Jeff yang menatapnya. Lalu laki-laki itu tersenyum manis.

"Gue kan kangen, Jess. Gak papa kali peluk doang. Ya, boleh, ya?" Dengan nada manja Pangeran kembali mendekat ingin memeluk Jessica, tapi tangan gadis itu langsung menahan dadanya.

"Gue bilang gak mau, Pangeran! Badan lo kotor banyak kumannya. Bau banget lagi badan lo," Ujar Jessica berdalih.

Pangeran memperhatikan penampilannya sendiri. Dia masih memakai seragam sekolah dan pakaiannya itu terlihat begitu kotor sehingga tak ada kecurigaan sedikitpun dengan penolakan Jessica, Pangeran tak lagi memaksa ingin memeluk Jessica karena berpikir mungkin tubuhnya yang kotor menjadi alasan Jessica tak ingin dipeluk olehnya.

"Sepertinya kalian sangat dekat," Bumantara bersuara membuat Pangeran menoleh dan baru menyadari keberadaannya. Pangeran juga baru menyadari Jeff berada di sana.

"Kok Lo ada disini juga, Jeff?"

"Lo bukannya tahu kalo gue, Jessica sama Dinda ada disini, ya?" Kerutan di dahi Jeff tercetak jelas kala mendengar penuturan Pangeran. Jawabannya pun membuat Pangeran ikut mengerutkan dahi, bingung.

"Oh, iya. Lo kan udah tau kalo gue, Jeff sama Dinda ada di sini karena kata lo di luar sana keadaan lagi gak aman buat kita. Kok sekarang Lo malah nanya kayak tadi?" Jessica ikut keheranan.

Ketiganya pun terdiam, saling terhanyut dalam pikirannya masing-masing.

Pangeran sendiri benar-benar bingung dengan apa yang terjadi saat ini. Jeff dan Jessica mengatakan bahwa dirinya sudah mengetahui jika mereka berada di tempat ini, tempat yang dia pernah datangi dan bertemu untuk pertama kalinya dengan Galang. Tapi, sejak kemarin dia mencari Jessica sampai mengerahkan beberapa serigala untuk ikut mencari.

Pangeran jadi berpikir, apa jangan-jangan memang benar jika dirinya memiliki kembaran? Tapi, kenapa sampai saat ini dia tidak bertemu dengan kembarannya?

"Eh, iya, ya." Pangeran menggaruk kepalanya yang tak gatal, bertingkah seolah lupa akan hal tersebut. Sebaiknya dia berpura-pura saja sebelum mencari dan memastikan jika dirinya memang memiliki kembaran.

"terus ini siapa?" Pangeran mengalihkan topik pembicaraan dengan menanyakan pria yang berdiri tak jauh di sampingnya.

Jeff menggelengkan kepala, tak tahu. Pangeran melirik Jessica, gadis itu juga menggelengkan kepala tanda bahwa dia juga tak tahu siapa laki-laki itu.

"Aku Bumantara, ditugaskan untuk menjaga kamu saat tak sadarkan diri tadi," ucap Bumantara memperkenalkan diri.

Pangeran terdiam. Ia mencoba mengendus aroma tubuh pria itu, tapi dia tidak menemukan aroma serigala. Hanya saja, dia merasa aura yang cukup besar pada Bumantara.

Tak lama kemudian, Galang melesat datang. Tentu dengan topeng yang membuat wajahnya tak mudah dilihat oleh Pangeran, Jessica dan Jeff. Menurutnya, belum saatnya Pangeran tahu bahwa dirinya itu memiliki wajah yang sama dengan wajah ayahnya. Kecuali jika tiba-tiba ada keadaan yang mendesak.

"Pangeran, syukurlah Kamu sudah sadar." Galang tersenyum menatap wajah Pangeran yang terlihat agak pucat.

Pangeran segera menundukkan kepala, merasa bersalah. Dia masih sangat ingat saat dirinya mencekik Sang Ayah dan hampir saja membunuhnya. Semua itu benar-benar diluar kendalinya. "Ayah, maaf atas apa yang sudah aku lakukan kepada Ayah. Aku benar-benar tidak bisa mengontrol diri dan aku tak tahu kenapa aku bisa berbuat sejauh itu."

"Sudah, lupakan saja. Ayah tahu kamu tak berniat menyakiti Ayah. Oh, ya, besok Kamu harus pergi untuk menyembuhkan Louis." Ujar Galang.

"Menyembuhkan Louis?" Pangeran menatap Galang dengan dahi yang mengernyit.

"Louis terluka parah dan hanya Kamu yang bisa menyembuhkannya." Galang menjelaskan dengan singkat. Dia melirik Jeff juga Jessica lalu berkata, "besok malam, kalian juga bisa pergi dari tempat ini."

Jessica tentu senang mendengarnya. Meskipun tempat yang ia datangi saat ini tak dipungkiri membuatnya merasa nyaman, tapi dia juga merindukan Rumah yang menjadi tempat ternyaman baginya. Apalagi Alma dan Firman pasti akan sangat cemas jika tak menemukan dirinya dan Pangeran saat tiba di Rumah.

Berbeda dengan Jessica, Jeff justru bertanya-tanya kenapa tiba-tiba dia bisa diperbolehkan pulang? Apa situasi di luar sana sudah membaik? Atau dengan perintah Galang kepada Pangeran untuk menyembuhkan Louis adalah tanda penyerahan diri bangsa serigala? Jeff sangat yakin Pamannya tidak akan diam begitu saja jika Louis tidak disembuhkan. Tristan pasti akan mengerahkan bangsa vampir untuk berperang dengan bangsa serigala.

"Baik, Ayah," Ucap Pangeran menyadarkan Jeff yang bermenung.

Tak lama kemudian, Selena datang dengan membawa Dinda. Keadaan gadis itu sudah membaik. Luka di tangannya akibat nekad menyentuh Jessica sudah memudar berkat pengobatan Selena.

"Dinda ... lo kenapa?" Tanya Pangeran penasaran karena Dinda terlihat lemas hingga harus dibantu Selena sekedar untuk berjalan.

Selena mendudukan Dinda di sebelah Pangeran, lalu memberi kode kepada Galang dan Bumantara untuk meninggalkan ke empat anak muda tersebut.

Setelah Selena, Galang dan Bumantara berlalu, Pangeran meraih tangan Dinda yang terluka. Terdengar ringisan keluar dari bibir indah gadis itu, membuat Pangeran menoleh dan memperhatikan raut wajah Dinda yang tampak kesakitan.

"Sakit ya?" Entah bingung atau apa sehingga pertanyaan konyol itu keluar dari mulut Pangeran.

"Sedikit," sahut Dinda.

"Kenapa tangan lo bisa terluka gini?"

Jeff melirik Jessica. Gadis darah suci itu pun tampak menunggu jawaban Dinda karena penasaran mengapa tangan Dinda bisa sampai terluka hanya karena menyentuhnya.

"Kena sinar matahari jadi kebakar,"

"Boong!" Suara Jessica menyambung membuat Pangeran langsung menoleh padanya.

"Dia nyentuh gue, terus tiba-tiba aja tangan dia terluka kayak kena bakar gitu." Jessica melanjutkan perkataannya.

"Nyentuh lo?" Pandangan Pangeran kembali menatap Dinda. "Mau ngapain?"

Dinda membalas tatapan bingung Pangeran. Meski begitu, Dinda yakin Pangeran sedang mencurigainya.

BERSAMBUNG

Continue Reading

You'll Also Like

18.8K 1.2K 20
Menceritakan perjuangan cinta uchiha sarada mendapatkan uzumaki boruto Bagaiman kisah cinta uchiha sarada? Yuk langsung saja baca cerita bertemakan r...
1K 614 10
Haruskah aku bersyukur mendapat kehidupan kedua ini? Rara yang selalu mengalami kesialan dalam hidupnya terjebak dalam kisah romantis picisan karya...
11.3K 897 38
hanya sebuah kesalahan dimasa laluku, membuat keluargaku membenciku. aku dikucilkan dan dibuang dipanti asuhan ketika orang tuaku lebih percaya kepad...
random By gaby

Short Story

24.6K 4.3K 20
[ 𝐡𝐢𝐚𝐭𝐮𝐬 ] 𝗢𝟭. kesabaran jennie. ⠀ #1 in jennie [O1O221]