Obsesi Devil's

By ElZaziroh

1.8M 99.1K 27.9K

[FOLLOW DULU SEBELUM BACA!] "GUE BUKAN MAINAN YANG BISA DI KENDALIIN SEENAK JIDAT KALIAN!" "Yang bilang kamu... More

P R O L O G
BAGIAN PERTAMA
BAGIAN DUA
BAGIAN TIGA
BAGIAN EMPAT
BAGIAN LIMA
BAGIAN ENAM
BAGIAN TUJUH
BAGIAN DELAPAN
BAGIAN SEMBILAN
BAGIAN SEPULUH
BAGIAN DUA BELAS
BAGIAN TIGA BELAS
BAGIAN EMPAT BELAS
BAGIAN LIMA BELAS
BAGIAN ENAM BELAS
BAGIAN TUJUH BELAS
BAGIAN LAPAN BELAS
BAGIAN SEMBILAN BELAS
BAGIAN DUA PULUH
BAGIAN DUA PULUH SATU
BAGIAN DUA PULUH DUA
BAGIAN DUA PULUH TIGA
BAGIAN DUA PULUH EMPAT
BAGIAN DUA PULUH LIMA
BAGIAN DUA PULUH ENAM
BAGIAN DUA PULUH TUJUH
BAGIAN DUA PULUH DELAPAN
BAGIAN DUA PULUH SEMBILAN
BAGIAN TIGA PULUH
BAGIAN TIGA PULUH SATU
BAGIAN TIGA PULUH DUA
BAGIAN TIGA PULUH TIGA
BAGIAN TIGA PULUH EMPAT
BAGIAN TIGA PULUH LIMA
BAGIAN TIGA PULUH ENAM
BAGIAN TIGA PULUH TUJUH
BAGIAN TIGA PULUH DELAPAN
BAGIAN TIGA PULUH SEMBILAN
BAGIAN EMPAT PULUH
BAGIAN EMPAT PULUH SATU
BAGIAN EMPAT PULUH DUA
BAGIAN EMPAT PULUH TIGA
BAGIAN EMPAT PULUH EMPAT
EMPAT PULUH LIMA

BAGIAN SEBELAS

49.3K 2.7K 350
By ElZaziroh

11. KABUR

"Diam kau bajingan!!"

____________________
______


"Lo mau ke mana?" Pertanyaan dari arah belakang nya, membuat Varren berhenti dengan Alya yang juga ikut berhenti. Menatap Cleo dan Celvin yang berdiri tidak jauh dari mereka.

"Mau ajak Queen main" datar Varren yang masih memang tangan Alya.

Berjalan dengan pasti ke arah Alya, Cleo mulai menarik pinggang ramping Alya untuk ia dekap.

"Jangan kabur Queen. Kamu tau kan, apa yang bisa kami lakukan" bisik Cleo dengan nada dingin nya. Yang di mana Alya mulai meneguk ludah nya susah payah.

Bagaimana Cleo bisa tau jika ia berpikir untuk kabur? Ia memang mengajak Varren untuk keluar. Tapi kenapa Cleo bisa tau? Apa laki-laki ini cenayang?

Tak ingin terlalu memusingkan nya. Alya hanya mengangguk singkat, namun bukan Alya nama nya jika anggukan nya itu tanda ia akan menuruti Cleo. Melainkan, ia akan berusaha dengan keras agar rencana nya ini berhasil.

"Bagus" usap Cleo pada Surai sang gadis. Di mana Varren yang hanya memberikan tatapan datar. Dan dengan pelan, Varren mulai menarik tangan Alya untuk segera pergi.

"Lo taro apa di belakang baju Queen?" Tanya Celvin menghampiri Cleo. Ia tau apa yang di lakukan Cleo tadi, di mana teman nya ini seperti menempelkan sesuatu di belakang Hoodie yang di pakai Alya.

"Alat penyadap" singkat Celo. Berjalan melewati tubuh Celvin untuk menuju kamar miliknya.

••••

"Kita mau ke mana?" Tanya Alya mulai was-was. Di mana tadi Varren mengatakan mereka akan pergi ke taman kota, tapi kenapa ini terlihat seakan semakin dalam memasuki area hutan?

"Kita akan bermain"

"M-maksud kamu?" Tanya Alya bingung. Bermain? Bermain seperti apa yang di katakan Varren? Alya sungguh tidak mengerti dengan ucapan laki-laki di samping nya ini.

"Kau akan tau nanti"

Setelah sekitar lima belas menit. Akhirnya Varren dan Alya sudah sampai di tempat yang Varren tuju. Di mana Varren mulai turun dari mobil, dengan Alya yang masih diam terpaku, menatap rumah tua yang menyeramkan di depan nya.

"Ayo turun" uluran tangan Varren setelah berhasil membuka pintu mobil untuk gadisnya.

"D-dimana kita?"

"Di tempat aku biasa bermain" senyum misterius Varren setelah mendapatkan tangan Alya.

Meneguk ludah nya. Alya bisa merasakan hawa tak enak dari rumah di depan nya ini, di tambah lagi dengan puluhan pria berpakaian serba hitam yang berjaga di depan pintu dan depan gerbang utama tadi.

"Ayo masuk sayang" ajak Varren mulai menuntun Alya untuk masuk ke rumah yang paling ia suka. Di mana ia dan tiga teman nya sering bermain di sini.

"Di mana mainan ku?"

"Ada di dalam tuan" jawab salah satu pria yang menyambut mereka kala pintu utama di buka.

Mengangguk. Varren kembali melangkah ke samping kanan, memasuki pintu bercat hitam bersama Alya.

Baru saja memasuki ruangan. Alya di buat lemah kala mata nya melihat di depan mata kepalanya sendiri, orang tengah di siksa layaknya binatang oleh beberapa orang. Dengan baju putih nya yang sudah di bercaki oleh darah.

"Bagaimana?"

"Masih belum mau menjawab tuan"

Menyeringai pada laki-laki yang tangan nya di rantai menggantung tersebut. Varren menoleh pada Alya yang masih diam dengan tatapan kosong nya.

"Mau bermain cantik?"

"Maksud mu?"

"Ikut aku" ajak Varren berjalan dengan menggandeng tangan Alya ke arah beberapa jejeran benda tajam yang tersusun rapi di atas meja.

"Sekarang pilih" suruh Varren melipat kedua tangan nya di depan dada. Menyuruh Alya memilih alat yang ia suka.

"Untuk apa?!"

"Pilih saja"

Menatap ragu pada benda tajam dan juga pistol yang berada di atas meja. Akhirnya Alya memilih benda yang mudah, yaitu pistol. Entah apa yang akan ia lakukan dengan benda ini? Alya juga tidak tahu.

"Pilihan yang bagus" usap Varren pada surai sang gadis. "Tembak kepalanya" suruh Varren dengan enteng, membuat Alya yang mendengar hal itu melotot tak percaya. Apa tadi? Tembak? Alya di suruh menembak seseorang? Oh yang benar saja! Alya mana bisa melakukan hal keji seperti itu.

"Tidak!!" Bentak Alya memundurkan dirinya. Tubuhnya bergetar hebat, tidak pernah akan membayangkan ia akan di suruh demikian oleh Varren.

"Kau yang tembak? Atau aku yang tembak?"

"Diam kau bajingan!!" Bentak Alya mengarahkan pistol tersebut ke arah Varren. Di mana beberapa pria berbaju hitam mulai mendekat, namun sebelum itu. Varren mengangkat tangan nya, menginstruksi kan agar anak buah nya tidak mendekat dan menyakiti gadisnya.

"Apa masalah hidup mu?! Kenapa kau ingin membuat ku menjadi seorang pembunuh, HAH?!" Ucap Alya menggebu-gebu.

"Aku tidak punya masalah hidup sayang. Tanyakan pada laki-laki itu, dia lah yang punya masalah hidup" tunjuk Varren dengan dagunya. Merasa tak takut sedikit pun jika gadisnya itu melepaskan peluru ke arah nya.

"Diam kau!!" Tegas Alya memundurkan tubuhnya dengan perlahan menuju pintu, dengan tangan nya yang masih mengarahkan pistol tersebut pada Varren.

"Berhenti di sana Queen!!" Geram Varren melihat Alya yang sudah membuka pintu, yang memang lupa ia kunci tadi.

"Kau yang berhenti di sana!!" Bentak Alya dengan kedua tangan nya yang memang pistol, masih mengarahkan nya pada Varren.

"Jangan bergerak!" Tatap Alya pada beberapa bodyguard yang mulai mendekati nya. "Berhenti di sana! Atau boss kalian akan ku tembak." Ancam Alya dengan langkah mundurnya, dan tatapan nya yang sesekali melihat ke belakang, memastikan tidak ada penjaga.

Tersenyum lega. Akhirnya Alya bisa bebas sekarang.

Dan tanpa pikir panjang, Alya mulai berlari ke arah pintu utama. Di mana Varren dan beberapa anak buah nya mengejar Alya yang sudah membuka pintu utama.

"TAHAN DIA!!" Perintah Varren pada anak buah nya yang ada di luar.

"Berhenti!"

DOR!

Tak menyangka dengan apa yang baru saja ia lakukan. Alya terpaku dengan tangan nya yang bergetar, tidak menyangka jika ia baru saja membunuh orang dengan tangan nya sendiri.

"Alya!!"

Suara dari arah belakang nya membuat Alya melotot. Dan dengan tergesa Alya mulai berlari, memasuki mobil yang tadi di bawah oleh Varren. Dan untung nya kunci mobil nya masih tertancap.

Tampa pikir panjang. Alya mulai mengendarai mobil dengan ilmu yang ia pelajari dari Haidar, kala laki-laki itu mengajari nya naik mobil selama satu Minggu. Dan sekarang ajaran Haidar berguna untuk hari ini.

Menyunggingkan senyum nya. Akhirnya setelah berkendara sekitar tiga puluh menit, Alya bisa melihat aspal dengan beberapa mobil yang berkendara.

"Akhirnya" gumam Alya sebelum ia kembali menggas mobilnya menuju jalan raya.

Mengerutkan kening nya. Alya melototkan matanya, kala ia melihat puluhan mobil hitam seakan mengejar dirinya.

"AAAAAAA!!" Teriak Alya kala matanya kembali melihat ke depan. Di mana truk besar tengah melaju dengan kecepatan penuh ke arah nya, dan tanpa pikir panjang. Alya membanting stir mobil ke arah kanan, dan...

BRAK!!

Alya tak dapat menghindar dari tabrakan antara mobil milik Varren dan pohon.

"A-awwh" ringis Alya dengan tangan nya yang mulai membuka pintu mobil. Keluar dari mobil dengan langkah tertahih yang mulai berlari. Mengingat ia di kejar oleh puluhan orang.

••••

"Kemana Queen?!" Bentak Calvin pada anak buahnya yang hanya menemukan mobil milik Varren yang sudah hancur di bagian depan nya.

"Maaf t-tuan. Kami tidak dapat melihat ke mana nyonya tadi berla—"

BUGH!

"Temukan gadis ku! Atau kalian semua MATI!!" Bentak Calvin yang di angguki oleh puluhan anak buahnya yang mulai berpencar untuk mencari keberadaan gadis dari ke empat tuan muda mereka.

"Sialan!" Desis Celvin, berjalan memasuki mobilnya kembali, untuk mencari keberadaan kelinci nakal mereka.

•••

Halo semuanya. Udah berapa abad ni aku gak update? Kangen gak si sama ceritanya?

Semoga kalian bisa selalu nemenin aku sampai cerita ini tamat!! Jangan cuman baca, pas ceritanya udah tamat oke. Gak seru, nanti gak bisa rasain sensasi nya pas nunggu, hehehe

Jangan lupa VOTE DAN KOMEN!!

Selamat menunggu part selanjutnya...

Continue Reading

You'll Also Like

1.7K 78 4
Hidup di dunia ini sesungguhnya adalah tentang perjalanan, bukan tujuan. Seperti cerita setiap perjalanan, kisah selalu dimulai dari sebuah titik awa...
16.8K 1K 4
Ini kisah Skyla yang memiliki 4 kakak yang super protektif, ini ga bisa itu ga bisa. Walau begitu Sky mengerti, dirinya adalah anak perempuan satu sa...
333K 32.2K 44
[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Tidak ada yang pernah tahu bahwa pertemuan singkat di lampu merah justru menjadi awal kisah mereka. Hanya sebuah plest...
63.9K 5.2K 25
Follow before Read please๐Ÿ“ Victor seorang Pemuda Psycho keji yang tidak segan Membunuh siapapun yg Mengusiknya , Tapi takdir mempermainkannya Hingga...