Obsesi Devil's

By ElZaziroh

1.8M 99K 27.9K

[FOLLOW DULU SEBELUM BACA!] "GUE BUKAN MAINAN YANG BISA DI KENDALIIN SEENAK JIDAT KALIAN!" "Yang bilang kamu... More

P R O L O G
BAGIAN PERTAMA
BAGIAN DUA
BAGIAN TIGA
BAGIAN EMPAT
BAGIAN LIMA
BAGIAN ENAM
BAGIAN TUJUH
BAGIAN DELAPAN
BAGIAN SEPULUH
BAGIAN SEBELAS
BAGIAN DUA BELAS
BAGIAN TIGA BELAS
BAGIAN EMPAT BELAS
BAGIAN LIMA BELAS
BAGIAN ENAM BELAS
BAGIAN TUJUH BELAS
BAGIAN LAPAN BELAS
BAGIAN SEMBILAN BELAS
BAGIAN DUA PULUH
BAGIAN DUA PULUH SATU
BAGIAN DUA PULUH DUA
BAGIAN DUA PULUH TIGA
BAGIAN DUA PULUH EMPAT
BAGIAN DUA PULUH LIMA
BAGIAN DUA PULUH ENAM
BAGIAN DUA PULUH TUJUH
BAGIAN DUA PULUH DELAPAN
BAGIAN DUA PULUH SEMBILAN
BAGIAN TIGA PULUH
BAGIAN TIGA PULUH SATU
BAGIAN TIGA PULUH DUA
BAGIAN TIGA PULUH TIGA
BAGIAN TIGA PULUH EMPAT
BAGIAN TIGA PULUH LIMA
BAGIAN TIGA PULUH ENAM
BAGIAN TIGA PULUH TUJUH
BAGIAN TIGA PULUH DELAPAN
BAGIAN TIGA PULUH SEMBILAN
BAGIAN EMPAT PULUH
BAGIAN EMPAT PULUH SATU
BAGIAN EMPAT PULUH DUA
BAGIAN EMPAT PULUH TIGA
BAGIAN EMPAT PULUH EMPAT
EMPAT PULUH LIMA

BAGIAN SEMBILAN

54.1K 2.8K 200
By ElZaziroh

9. GAK BOLEH KELUAR TANPA IZIN

"Jangan nakal, kita akan pulang cepat."

____________________
______


Terbangun dengan mata yang masih terkatup-katup. Alya mulai bangkit dari atas kasur, menyingkirkan tangan Celvin yang berada di perut ratanya, berjalan menuruni kasur untuk menuju kamar mandi.

Mengucek matanya, Alya benar-benar terperangah melihat kamar mandi ini. Bahkan kamar mandi saja terdapat TV di dalamnya, bahkan di rumah Alya. Jangan kan di dalam kamar mandi, di ruang tamu saja Alya tidak memiliki TV.

Tak terlalu memusingkan hal itu, Alya memilih berjalan ke arah wastafel untuk mencuci wajahnya.

Menggulung rambutnya untuk ia Cepol asal. Alya di buat tercengang kala ia melihat wajahnya yang di penuhi oleh tanda merah.

Menurunkan rambutnya, Alya mulai membuka kancing baju tidur bagian atas nya, yang di mana tanda yang sama ia lihat di area atas dadanya.

"AAAAA!!" Teriak Alya yang di mana Celvin yang tengah nyenyak tertidur tersentak kaget, dan dengan terburu Celvin membuka pintu kamar mandi yang lupa Alya kunci sebelum nya.

"Ada apa Queen?" Tanya Celvin dengan wajah linglung nya.

Membulatkan matanya, Alya dengan cepat mengunci kembali kancing baju tidurnya. Menatap Celvin dengan tajam. "Apa ini?!" Tunjuk Alya pada area lehernya.

Menghela nafas lega. Celvin pikir apa yang terjadi, ternyata hanya karna tanda merah itu.

Berjalan, kemudian berdiri di samping Alya, Celvin dengan tenang mulai membuka kran air untuk mencuci wajahnya.

"CELVIN!!" Teriak Alya marah, melihat sikap santai Celvin yang seolah tidak melakukan apapun pada nya.

"Gak sengaja Queen" tatap Celvin setelah mengusap wajahnya dengan handuk kecil yang ada di gantungan samping cermin.

"Gak sengaja?! Enteng banget!"

"Terus aku harus apa, hm?" Tanya Celvin mulai berjalan semakin dekat dengan Alya, yang sedikit memundurkan tubuhnya.

"Y-ya jangan asal nyosor dong!" Gugup Alya, yang di mana Celvin hanya mengangguk dan tanpa aba-aba langsung mengangkat Alya ke atas meja wastafel, meletakan kedua tangan nya di sisi kanan dan kiri tubuh sang gadis.

"Gak bisa, aku bakal asal nyosor di mana pun yang aku mau" senyum Celvin, menatap bibir mungil milik Alya yang belum pernah ia rasakan.

Alya yang sadar di mana arah mata Celvin, langsung saja menutup bibirnya dengan telapak tangannya sebelum hal-hal yang tidak ia inginkan terjadi.

"Izin, mau rasain bentar. Boleh?" Tatap Celvin dengan suara lembutnya, meminta izin pada Alya yang masih menutup bibirnya dengan telapak tangan nya sendiri.

Menggeleng adalah jawaban Alya. Tidak akan ia biarkan bibirnya di rasakan lagi oleh siapapun, cukup Cleo. Tidak boleh ada lagi yang merasakan nya kecuali suaminya kelak.

"Oke, kalo gitu. Bagian leher aja gimana?" Tawar Celvin mulai mendekatkan wajahnya pada ceruk leher Alya, yang di mana Alya dengan sigap menahan wajah Celvin dengan telapak tangan nya.

"Gak boleh!!"

"Bibir atau leher?" Tanya Celvin dengan tatapan dalamnya yang seakan tatapan itu bisa menenggelamkan Alya.

Menggeleng dengan tatapan melotot nya. "Gak boleh keduanya."

Terkekeh ringan, Celvin mengacak surai gadisnya gemas. "Hm, lain kali aja kalo gitu" ucap Celvin mulai menurunkan tubuh Alya dari atas meja.

"Ini sikat gigi siapa yang pink?" Tanya Alya mengambil sikat gigi yang niatnya tadi akan ia pakai, untuk menggosok giginya.

"Punya kamu"

"Oh, sejak kapan ada di sini?"

"Udah satu tahun"

Membulatkan matanya lebar. Satu tahun? Selama itu? Dan sikat gigi ini masih terbungkus rapi?

"Wow! Apa cuman di sini?"

"Di kamar Cleo, Devan sama Varren juga ada. Punya kamu yang emang kita simpan"

Jadi maksudnya. Mereka benar-benar memperhatikan Alya selama itu? Bahkan sikat giginya sudah di sediakan sejak satu tahun? Alya tidak menyangka. Ini seperti sesuatu yang Alya baca, obsesi. Jika Alya tidak kabur dari ke empat pria ini, maka ia akan di jadikan tawanan oleh mereka selamanya.

Hening. karna masing-masing dari mereka mulai menyikat gigi mereka, hingga Alya sudah selesai dengan kegiatan nya.

Menatap Celvin yang juga sudah selesai dengan aktifitasnya. Alya mulai membuka suara. "Apa kalian akan berangkat sekolah?" Tanya Alya memastikan jika ke empat pria ini akan pergi, dan dengan begitu Alya bisa bebas mencari peta tentang hutan ini.

"Hm, kenapa?"

"Tidak. Apa aku juga ikut sekolah?" Tanya Alya dengan tatapan berharapnya, agar ia bisa di ajak juga ke sekolah.

"Hm, setelah satu Minggu. Kalo kamu nurut, kami akan mengajakmu kembali ke sekolah lagi" usap Celvin yang mulai menghitung tubuh Alya untuk keluar dari kamar mandi.

Menghela nafas sejenak. Alya mulai berjalan ke arah pintu kamar Celvin untuk pergi ke dapur, karna sungguh ia sangat lapar saat ini.

Membuka pintu, di mana di samping kanan dan kiri pintu terdapat dua orang pria berbadan kekar. Alya memilih acuh dan hendak berjalan untuk menuruni tangga, sebelum tangan nya di tarik oleh seseorang dari belakang.

"Kenapa pakaian mu seperti ini? Mau pamer hm?" Bisik suara dingin milik Cleo dengan jaket kebanggan nya yang mulai ia lepas untuk menutupi baju transparan gadisnya.

"Tutup mata kalian sebelum saya membuatnya tertutup untuk selamanya!!" Desis Cleo pada dua orang bodyguard yang berjaga di depan pintu kamar Celvin. Yang di mana dengan patuh dua orang itu mulai menutup dan menundukkan kepala mereka.

"Mau ke mana?" Tatap Cleo yang mulai membalikan tubuh sang gadis untuk menatapnya.

"Makan" jawab Alya sambil memperbaiki letak jaket Cleo. Bagaimana mungkin Alya melupakan pakaian tidurnya yang transparan. Ah! Alya merasa malu.

"Hm, ayo turun ke bawah" tarik Cleo pada pergelangan tangan Alya, menuruni tangga beriringan.

Sampai di depan meja makan, dapat Alya lihat Devan dan Varren sudah berada juga di meja makan dengan menyantap makanan mereka masing-masing.

"Sini Queen" ucap Varren menarik pergelangan tangan Alya untuk duduk di samping nya.

Sedangkan Cleo yang melihat itu berdecak dengan tangan nya yang juga menarik tangan Alya untuk duduk di samping nya.

"Dia datang sama gue! Jadi duduknya harus samping gue." Datar Cleo memberikan tatapan tajamnya pada Varren.

Memutar bola matanya malas, Varren memilih melepaskan tangan Alya. Mengambil piring berisi makanan nya dan membawanya ke samping kiri Alya. Di mana Alya sekarang berada di tengah-tengah antara Cleo dan Varren.

"Apa?" Tatapa Varren, melihat Cleo yang menatapnya mengintimidasi.

"Ingat. Queen milik kita! Bukan cuman milik lo!" Ucap Varren mengingatkan Cleo jika Alya tidak bisa di miliki olehnya seorang, melainkan harus menjadi milik mereka bersama.

"Ck!" Decak Cleo mengalihkan tatapan nya ke depan. Di mana seorang pelayan yang berdiri di samping meja makan mulai menyendokan makanan ke dalam piring Alya dan juga Cleo.

"Kenapa wajah lo?" Tanya Celvin yang duduk di samping Devan, tepat di depan Cleo yang wajahnya terlihat kusut.

"Rebutan Queen" jelas Devan dengan kekehan gelinya.

Menggelengkan kepalanya pelan. Celvin memilih menyantap hidangan nya, tak ingin memusingkan sikap kedua sahabatnya yang kekanak-kanakan.

••••

"Jangan nakal, kita akan pulang cepat." Peringat Celvin sebelum mengecup kening Alya yang hanya diam menatap ke-empat laki-laki di depan nya ini.

"Jangan keluar. Kecuali di dalam rumah ini!" Peringat Cleo mengecup singkat bibir mungil Alya, yang mengundang tatapan horor dari Alya dan tiga sahabatnya.

"Apa?" Tanya Cleo melipat tangan nya di depan dada.

Memutar bola matanya malas. Varren mulai mendekat ke arah Alya, mengecup semua bagian wajah sang empu yang berusa menghindar.

"Varren!!" Geram Alya dan tiga sahabatnya, membuat Varren berhenti dengan di akhiri kecupan singkat di bibir sang gadis.

"Kalo kalian bisa! Gue juga bisa!!" Marah Devan yang mulai memberikan sebuah kecupan di bibir mungil Alya. Namun bukan kecupan singkat, melainkan sebuah lumayan lembut yang berubah menjadi lumatan kasar.

"Bajingan lo Devan!!" Tarik Celvin menyeret sahabatnya itu keluar dari mansion, meninggalkan Alya yang hanya diam dengan tatapan kosongnya.

Baru dua hari Alya tinggal di sini, dan ia sudah di perlakukan seperti ini? Alya tidak bisa terus berlama-lama berada di sini.

Pokoknya Alya harus segera bisa kabur bagaimana pun caranya.

••••

Jangan lupa VOTE DAN KOMEN!!!

Selamat menunggu part selanjutnya...

Continue Reading

You'll Also Like

51.8K 3.2K 74
Season 2 dari ZIONNE "๐˜ˆ๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ต๐˜ช๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ฅ๐˜ถ๐˜ญ๐˜ช ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ฉ๐˜ช๐˜ณ ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ณ๐˜ช ๐˜ฌ๐˜ช๐˜ด๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฌ๐˜ช๐˜ต๐˜ข ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ฉ๐˜ช๐˜ณ ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ด๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข ๐˜ข๐˜ต๐˜ข๐˜ถ ๐˜ต๐˜ช๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฌ, ๐˜ฎ...
63.8K 5.2K 25
Follow before Read please๐Ÿ“ Victor seorang Pemuda Psycho keji yang tidak segan Membunuh siapapun yg Mengusiknya , Tapi takdir mempermainkannya Hingga...
252K 23.4K 74
Takdir kita Tuhan yang tulis, jadi mari jalani hidup seperti seharusnya.
996K 73.3K 72
"You do not speak English?" (Kamu tidak bisa bahasa Inggris?) Tanya pria bule itu. "Ini dia bilang apa lagi??" Batin Ruby. "I...i...i...love you" uca...