GANTENG GANTENG SERIGALA (2)

By Inayah_Aliwia

48.2K 2.6K 493

Lanjutan Ganteng-Ganteng Serigala versi saya. Jangan lupa vote ya! Setelah Agra menyatakan bahwa Nayla dan Di... More

Sebuah Rencana
Kisah dimulai
Anak Baru yang Aneh
Si Over Protektif
Super Hero?
Acara Tahunan Sekolah
Persiapan Kamping
Tak mudah jatuh cinta
Ditipu Pangeran?
Melanggar Pantangan?
"temuin Pangeran, gue bakal maafin lo!"
Dikejar Serigala
Ditemukan
Galang?
Pelindung Pangeran?
Bertarung dalam Kelas
Tertabrak Mobil
Seperti Tak Nyata
Seperti Tak Nyata (2)
Kisah Hidup Pangeran
Janggal
Kembali Hadir
Anak Baru
Lolongan Sang Pangeran Serigala
Separuh Kekuatan Pangeran
Menerima Kenyataan
Kembali
Membela
Kekasih?
Hukuman Mati Untuk Sang Pangeran
Mulai Cinta?
Tumpahnya Darah Suci
Keceplosan
Vampir
Selena
Kabar Buruk Dari Salwa
Curiga
Bersatu Demi Jessica
Pangeran Ada Dua?
Jessica Mulai Tahu
Pertemuan Galang Dengan Ali
Berkhianat
Pertarungan Saudara
Tuduhan Pada Pangeran
Pertengkaran Pangeran Dan Louis
Aura Yang Berbeda
Tak Terkendali
Mengisi Kekosongan Hati, Kecemburuan
Strategi
Pengakuan Hati
Belajar Dari Kesalahan
Kisah Galang Dan Sisi (part flashback)
Ingatan Yang Kembali
Rencana Tristan
Melanjutkan Perjuangan
Jangan Memaksa
Ingin Bertemu
Kematian Sebagai Bayaran
Bukan Sekarang
Ada Apa Dengan Jessica?
Mengembalikan Jeff dan Dinda
Demi Yang Dicinta
Peperangan Tak Seimbang
Hubungan Yang Terkuak
Memberikan Ruang
Pengorbanan
Ingin Mendengar Sebuah Legenda?
Legenda Pusaka Macan

Ungkapan Perasaan, Menjalin Kesepakatan?

550 34 8
By Inayah_Aliwia

***

"Jadi, Louis gak bisa disembuhkan, Paman?" Fita dan Stanley amat terkejut mendengar berita buruk yang disampaikan Tristan bahwa luka Louis sangat parah dan bukan luka biasa. Louis hanya bisa disembuhkan oleh Pangeran yang sudah memberikan racun macan ke dalam tubuh Louis.

"Benar. Ayah Agra mengatakan hanya Pangeran sendiri satu-satunya cara untuk menyelamatkan Louis.  Bahkan darah suci tidak akan cukup kuat menghancurkan racun macan di tubuh Louis," kata Tristan membuat dua saudara Vampir itu bersedih meratapi nasib Louis.

"Lalu, bagaimana caranya kita bisa membujuk Pangeran untuk menghilangkan racun itu, Paman? Sepertinya Pangeran tidak akan mau membantu Louis begitu saja. Apalagi Louis yang memulai perkelahian diantara mereka."

"Kami sudah merundingkan masalah ini. Dan dengan terpaksa kita harus mendatangi Raja serigala dan membujuknya untuk membantu Louis. Kemungkinan besar akan ada syarat yang harus kita penuhi. Tapi, hanya Paman yang akan pergi ke wilayah bangsa serigala dan menemui Raja Serigala untuk menyelesaikan masalah ini," ujar Tristan.

"Semoga rencana ini berbuah manis untuk Kita. Karena jika semua ini gagal, maka kita akan kehilangan Louis," tambah Agra.

"Ya, semoga saja kita berhasil membujuk bangsa serigala."

***

Adhitya baru saja sampai di Rumah Salwa. Gadis yang dibawanya itu pun langsung mendudukkan diri di Teras Rumah untuk mengistirahatkan diri yang lelah setelah dibawa melesat oleh Pangeran dan Adhitya apalagi dia mengalami hal-hal aneh untuk pertama kalinya di dalam hidupnya.

"Gue udah anterin lo nyampe Rumah. Kalo gitu gue mau pulang," ucap Adhitya berpamitan.

"Pulang ke mana Lo? Emang punya Rumah? Manusia jadi-jadian kayak Lo kayaknya tinggal di Goa." Ledek Salwa sambil memijat-mijat kakinya yang terasa pegal.

"Gue tinggal di mana pun, itu bukan urusan Lo," balas Adhitya.

Salwa mengangguk mengiyakan. "Emang, sih, bukan urusan gue Lo mau tinggal di mana juga. Tapi, sekarang gue punya urusan sama Lo!"

Adhitya mengernyitkan dahi. "Urusan apaan? Gue gak punya urusan sama Lo."

"Eh, Lo lupa? Gue udah lihat semuanya tadi. Tentang siapa elo, siapa Pangeran, siapa si Fita, Louis sama Stanley. Gue masih ingat semuanya. Dan gue bisa aja sebarin tentang jati diri Lo semua ke orang-orang!" Salwa tersenyum simpul memberikan ancaman pada Adhitya. Namun, diluar dugaannya, Adhitya malah membalas mengancam dirinya.

"Bukannya Abang Lo itu kemarin digigit orang yang mirip sama Pangeran, ya? Kalo emang orang itu kayak gue sama Pangeran, berarti gak akan lama lagi Abang Lo juga bakal jadi bagian dari kami. Kalo Lo mau nyebarin tentang jati diri gue sama Pangeran, artinya sama aja Lo jerumusin Abang Lo."

Salwa seketika bungkam. Meski begitu dia mendapat jawaban yang sudah dia tunggu. "Jadi, bener? Pangeran yang udah gigit Bang Ali?"

Adhitya menatap Salwa yang terlihat tak sabar mendengar jawaban darinya. "Bukan. Bukan Pangeran yang lakuin itu. Karena disaat yang sama, Pangeran lagi ada sama gue. Jadi, gue bisa pastiin kalo yang gigit Abang Lo bukan Pangeran."

"Terus kalo bukan Pangeran siapa? Kembaran dia gitu?"

Adhitya memalingkan wajahnya dari Salwa. "Yang pasti bukan Pangeran dan Pangeran gak punya kembaran. Tapi, kalo emang lo pengen tau siapa yang udah gigit Abang Lo, gue bakal bantu cari tau siapa orang itu."

"Bantu gue?" Tanya Salwa tak percaya. "Apa yang Lo mau dari gue sampai Lo tiba-tiba bilang kalo Lo mau bantuin gue?"

"Gue gak mau apapun dari Lo. Gue tulus bantuin Lo karena elo adalah sahabat dari Pangeran dan karena gue gak mau lo terus-terusan nyalahin Pangeran atas musibah yang menimpa Abang Lo." balas Adhitya tak ada niat terselubung dibalik perkataannya. Dia benar-benar tulus membantu Salwa dan ingin membersihkan nama baik saudaranya.

Setelah berkata demikian, dia pun melesat pergi meninggalkan Salwa yang terpaku.

Salwa ingin sekali tak mempercayai perkataan Adhitya tadi. Dia ingin dirinya yakin bahwa ada sesuatu yang Adhitya inginkan darinya sebagai bayaran atas bantuan dari laki-laki itu. Namun, saat Adhitya bicara tadi, dia seperti merasakan kejujuran dari perkataan Adhitya.

Apa dia memang harus percaya pada Adhitya?

"Ah, bodo' amat lah! Mendingan gue ke Kamar, udah encok banget nih badan gue. Emang dasar remaja jompo!" Salwa menggerutu seraya bangkit dari duduknya, merenggangkan otot tubuhnya sebentar, lalu masuk ke dalam Rumah.

***

"Jess,"

Jessica menoleh ke Jeff yang saat ini duduk di sebelahnya di pinggir Danau. Laki-laki itu tengah menatapnya intens membuat Jessica segera mengalihkan pandangannya kembali ke air yang terlihat tenang di Danau.

Melihat Jessica yang memalingkan wajah, Jeff jadi ketakutan. "Jess, apa kamu marah?" Tanyanya.

"Marah buat apa?" Jessica berbalik bertanya tanpa mengalihkan pandangan.

"Karena semuanya. Semua yang Kamu tahu tentang Aku,"

"Gak tau." Jessica bangkit, ingin pergi menjauhi Jeff. Namun, Jeff tak membiarkannya begitu saja. Jeff menarik tangannya sehingga dia kembali berhadapan dengan laki-laki vampir itu.

"Apa sih, Jeff?" Jessica menepis tangan Jeff dengan perasaan kesal.

"Jessica, Aku mau jujur." Jeff menatap wajah Jessica sambil meraih kedua tangan gadis itu. "Aku tahu ini bukan waktu yang tepat, tapi aku gak bisa terus memendam perasaan aku lagi sama Kamu. Aku cinta sama kamu, Jess."

Jessica terdiam mendengar Jeff mencurahkan perasaannya. Ia merasakan jantungnya berdegup kencang. Jujur saja, selama ini Jessica juga menyimpan perasaan kepada Jeff.

Hanya saja kali ini Jessica tidak ingin perasaannya terus tumbuh apalagi dia sudah mengetahui tentang jati diri Jeff yang merupakan seorang vampir.

Lebih mirisnya lagi, dirinya adalah pemilik darah suci yang menjadi incaran makhluk itu. Tidak ada yang tak mungkin jika suatu saat nanti Jeff menghabisinya.

Logika Jessica mengalahkan perasaannya. Dia tak ingin mati hanya karena perasaan sesaat nya kepada Jeff.

"Lupain aja perasaan itu." Jessica kembali menepis tangan Jeff dan memalingkan wajahnya tak ingin melihat sorot mata Jeff yang membuat hatinya terusik.

"Apa kamu sendiri bisa lupain perasaan itu?"

"Kamu ngomong apa sih, Jeff? Perasaan apa coba?" Jessica berusaha menutupi raut wajahnya yang berona.

"Tatap aku kalau kamu emang gak punya perasaan apapun sama Aku, Jess!" tantang Jeff.

Jessica gelagapan. Dia tak bisa menerima tantangan itu. Dia takut jika dengan menatap Jeff, dirinya tak bisa menguasai diri.

Tak bisa berbuat apapun, akhirnya Jessica memilih berlalu pergi.

Jeff pun tak bisa lagi menahan Jessica, dia hanya mampu memandangi punggung gadis itu yang semakin lama semakin jauh dari pandangannya.

Jeff menghela nafas, berfikir jika dia sepertinya melakukan langkah yang kurang tepat dengan memaksa Jessica untuk mengakui perasaannya.

Jessica hanya butuh waktu untuk membiasakan diri dari seorang vampir seperti dirinya. setelah itu, Jessica mungkin bisa menerima dirinya.

Sementara itu, langkah Jessica terhenti karena Dinda datang mengadangnya. Dia menatap bingung vampir itu yang tampak menatapnya dengan intens.

"Kenapa lo lihatin gue?" Jessica bertanya dengan suaranya yang terdengar gemetar.

Dinda melangkah maju sehingga Jessica mengayunkan kakinya mundur. Tatapan Dinda tak lepas dari mata Jessica yang mulai ketakutan. Hal buruk tentang apa yang akan dilalukan Dinda mulai menggerayapi pikiran Jessica.

"Lo mau ngapain, sih?" Jessica semakin tersudut. Dia tak bisa menjauh lagi karena sebuah pohon menghalanginya.

Dinda berhenti mendekati Jessica sehingga keberadaan dirinya dengan gadis darah suci itu hanya berjarak satu meter saja.

"Kenapa lo gak jujur sama perasaan lo sendiri?"

Dahi Jessica berkerut mendengar pertanyaan Dinda. Dia sebenarnya paham apa maksud dari pertanyaan itu, tapi dia tidak ingin menjawab dan berpura-pura tak mengerti.

"Lo aneh. Lo tiba-tiba adang gue, bikin gue takut kayak sekarang cuma buat ngasih pertanyaan yang gak jelas. Lo cuma buang-buang waktu gue aja." Jessica memberanikan diri untuk melangkah dan meninggalkan Dinda. Namun, saat dia hampir melewati Dinda, tangannya tiba-tiba ditarik dan kembali menghantam pohon.

Jessica meringis. Namun, tak lama karena perhatiannya justru teralih pada Dinda yang mengerang dengan tangan terdapat luka yang tampak seperti terbakar.

"Dinda?" Jessica kebingungan. Kenapa Dinda bisa terluka seperti itu?

Jeff datang, segera membantu Dinda yang kesakitan. Tangan kiri Dinda terluka dan Jeff bisa tahu alasannya.

"Apa yang lo lakuin? Kenapa lo menyentuh darah suci?" Tanya Jeff panik antara takut dengan keadaan Dinda dan takut Dinda ingin berbuat sesuatu kepada Jessica.

"Gue pengen bantu lo, Jeff ... gue pengen Jessica tahu kalau dia juga cinta sama lo," Dinda berujar ditengah erangannya.

Jeff melirik Jessica yang tampak tak mengerti. Kali ini dia benar-benar tak mengerti dengan apa yang dikatakan Dinda.

Ditengah suasana kepanikan itu, Selena muncul dengan raut wajah cemas. "Apa yang terjadi?"

"Dinda ... Dinda tak sengaja menyentuh Jessica. Akibatnya sekarang tangannya terluka," balas Jeff.

Selena melirik tangan Dinda. Luka bakar terlihat semakin membesar. Di dalam benaknya, Selena merasa ragu jika Dinda hanya tak sengaja menyentuh Jessica. Bagaimana jika ternyata Dinda ingin melukai Jessica?

"Ikutlah denganku!" Setelah cukup lama hanya memperhatikan luka di tangan Dinda, Selena pun akhirnya mengajak Dinda untuk ikut bersamanya.

Jeff menyerahkan Dinda pada Selena. Dia yakin Selena tak akan melukai Adiknya itu dan justru akan menyembuhkan luka Dinda seperti Selena menyembuhkan dirinya.

Selena lantas segera membawa Dinda pergi dan akhirnya Jeff hanya berdua bersama Jessica di tempat itu.

***

Di tempat lain, Tristan benar-benar bertekad untuk menemui Raja Serigala. Sekarang dia sudah berada di perbatasan. Aroma vampir di dalam tubuhnya mengundang para serigala penjaga di perbatasan itu.

"Raja vampir. Apa yang kau inginkan? Kenapa kau datang ke tempat ini?" Tanya salah satu dari penjaga itu.

"Aku ingin bertemu dengan Raja Serigala," jawab Tristan.

Empat serigala penjaga itu saling berpandangan mendengar jawaban Tristan.

"Apa yang membawa Lo ke perbatasan ini, Tristan?" Sisi datang membuat para serigala membungkuk memberi hormat.

"Gue ingin berbicara dengan Raja Serigala," sahut Tristan.

"Gue adalah Ratu Serigala. Jadi, Lo bisa bilang ke Gue apa yang mau Lo katakan kepada Raja serigala."

Tristan terdiam sesaat lalu mengangguk mengiyakan. "Lo pasti udah tau tentang pertarungan Pangeran dan Louis."

"Pertarungan?" Sisi terkejut dan heran mendengar perkataan Tristan. Apa yang membuat Pangeran tak sadarkan diri sewaktu dia memergoki Galang dengan Thea adalah karena Pangeran sudah bertarung dengan Louis?

Sisi menunduk, menyembunyikan matanya yang mulai berkaca-kaca karena merasa kecewa. Dia adalah Ibu Pangeran, tapi untuk masalah sepelik ini dia tidak tahu.

"Pangeran sudah menyerang Louis dengan kekuatan macan sehingga keadaan Louis benar-benar buruk sekarang."

Sisi semakin terkejut. "Kekuatan macan?"

"Udahlah Si. Lo gak usah pura-pura gak tau gitu. Emang dari dulu bangsa serigala punya hubungan yang baik dengan bangsa macan, kan? Mungkin karena Pangeran adalah reinkarnasi dari Galang, bangsa macan memberikan kekuatan mereka kepada Pangeran. Tapi, gue gak peduli soal itu. Gue datang ke sini untuk meminta Pangeran menyembuhkan Louis karena cuma dia yang bisa lakuin itu." Tristan memberikan penjelasan.

Sisi sendiri tidak paham dengan penjelasan itu. Bangsa macan yang dikatakan Tristan justru tak pernah dia lihat. Lalu, bagaimana Pangeran bisa memiliki kekuatan bangsa macan hingga melukai Louis?

Sisi kemudian menghela napas panjang. Sepertinya Galang banyak menyimpan rahasia darinya.

"Sekarang dimana Pangeran? Dia harus segera menyembuhkan Louis,"

"Gue gak tau dimana Pangeran sekarang!"

Tristan tersenyum simpul mendengar jawaban Sisi. "Lo jangan bohong, Si. Panggil Pangeran sekarang juga atau peperangan besar antara bangsa vampir dan bangsa serigala akan terjadi. Apalagi gue tau kalo bangsa serigala menyembunyikan Jeff dan Dinda."

"Lo ngancam?"

"Ini bukan ancaman, Si. Gue bakal mengerahkan seluruh bangsa vampir untuk berperang dengan bangsa serigala kalo Lo gak juga memanggil Pangeran dan mengembalikan Jeff juga Dinda kepada kami!"

Sisi menatap Tristan penuh kemarahan dan tatapannya pun dibalas oleh Tristan dengan tajam. Di tengah atmosfer permusuhan itu, Galang muncul dengan wajah yang ditutupi oleh topeng agar Tristan tak mengenalinya.

Tristan sendiri langsung mengalihkan tatapannya kepada Galang. "Raja Serigala. Akhirnya lo keluar juga."

"Gue udah tau apa yang jadi tujuan Lo datang ke sini dan gue bakal minta Pangeran untuk menyembuhkan Louis bahkan mengembalikan Jeff dan juga Dinda."

Tristan tersenyum. Dia sudah menduganya bahwa bangsa serigala yang sudah menyembunyikan keberadaan Jeff dan Dinda.

"Tapi tentu ada syarat yang harus kalian penuhi," lanjut Galang.

"Soal jasad Nayla?"

Mata Sisi membola. "Nayla?" Ia melirik Galang seakan meminta penjelasan tentang apa yang baru saja dia dengar. Namun, Galang tak sedikitpun menoleh dan tetap memperhatikan Tristan yang mulai bimbang dengan tujuannya.

"Pangeran akan menyembuhkan Louis dan Bangsa Serigala akan mengembalikan Jeff juga Dinda dengan syarat Kalian harus menyerahkan jasad Nayla kepada bangsa serigala."

Bersambung

Maaf ya baru update. Minggu kemarin lagi gak enak badan, terus biasanya malam minggu itu bikin part buat di update besoknya. Eh, malah keasikan nonton Kak Ricky Harun main Volly. Jadinya baru bisa di up hari ini.

Makasih sudah bersedia menunggu.

Maaf kalau part ini kurang rapi penulisannya.

Continue Reading

You'll Also Like

203K 10K 40
Seorang anak yang lahir dari gen yang berbeda ayahnya vampire ibunya serigala dengan kedua gen itu sisi terlahir menjadi LORD atau penguasa para vamp...
692 425 13
πŸ“Œπ‘¨π’π’ˆπ’†π’π’Šπ’π’‚ π‘ͺπ’‰π’“π’Šπ’”π’•π’š [π‘±π‘²π‘»πŸ’πŸ–] πŸ“Œπ‘±π’Š π‘ͺπ’‰π’‚π’π’ˆπ’Žπ’Šπ’ [𝑻𝑯𝑬 𝑩𝑢𝒀𝒁] πŸ“Œπ‘²π’Šπ’”π’‚π’‰ π‘ͺπ’‰π’“π’Šπ’”π’•π’š π’Žπ’†π’π’‹π’‚π’π’‚π’π’Š π’‰π’Šπ’…π’–π’‘π’οΏ½...
18.8K 1.3K 12
"Kita gak butuh adik baru!" Adalah kalimat pertama yang diucapkan ketika kembar masih dalam kandungan. Ke-5 Anak lewidson menentang hadirnya anggota...
7.3K 418 34
ini cuma komik pendek yang saya terjemahankan sendiri dan beberapa gambar Luffy dan uta Mungkin juga ada gambar yang lain dan bisa saja rendem Hari...