AydanAra [End] Completed✔️

By hajiban

109K 2.8K 532

⚠️Segala bentuk plagiarisasi/komersialisasi karya cerita ini berhukum dosa, harap mengutamakan adab diatas se... More

Sah
masih awal
rindu Ziraa
belanja
Teman Zira
pemberian yang dibuang
pertemuan haidar
kemarahan Aydan
teman posesif
Kehujanan
nasihat
Ulang tahun Ara
kecewa
Amanah
Fakta baru
kejujuran Aydan
kepahitan
Menyerah
Menyerah (2)
Pergi
Hukuman
Ara?
Ucul
Pertemuan
Meminta kesempatan
Hilangnya perasaan
Kecemburuan Aydan
Menginap dirumah Fahrul
Sekamar
Baikan
Membuka lembaran baru
hak Aydan
rencana pulang
kembali ke rumah
Mie Ayam ngga pake mie
Pregnant!!🖤
kekhawatiran Ara
End,
•Extra part
•INFO!!•

peduli?

2.3K 68 3
By hajiban

Assalamualaikum

-

-

-

Jika sabarku membuahkan hasil, maka aku akan terus bersabar menunggumu.
~Ara Zahira As-Syifa

🦋🦋🦋

Hari mulai sore, Aydan baru saja pulang dari kantor, ia tidak mengambil lembur hari ini mengingat Ara sedang sakit.

Sebenarnya bukan peduli tapi entah mengapa ia merasa sedikit khawatir, ditambah bibi dirumahnya sedang cuti cukup lama untuk pulang kampung, tentu dirumahnya tidak ada siapa-siapa selain Ara.

Aydan turun dari mobil, lalu ia masuk kedalam rumahnya

"Assalamualaikum." Salam Aydan tak mendapat sahutan.

Tidak ada tanda-tanda Ara diruang tamu, ruang tengah, bahkan saat melewati dapur Ara juga tidak ada.

Kemana dia, apa dia keluar tanpa izin dari saya?

Ia lalu duduk untuk mengambil segelas air putih, lalu ia teguk seluruhnya.

Kemudian Aydan beranjak untuk pergi ke kamarnya, ketika hendak sampai, ia dikejutkan seseorang yang tergeletak di lantai sebelum kamarnya.

Ia memegang kepalanya pening mengingat Zira dahulu yang tergeletak didepan matanya hingga menghembuskan nafas terakhirnya. Aydan merasa panik lalu ia menghampiri Ara dengan tergesa, tak memedulikan peningnya.

"Ra.. bangun!!" Ujar Aydan menepuk pipi Ara.

"Bangunn!! Heyy.. bangunn!!" Aydan sedikit meninggikan suaranya saat matanya mulai berkaca-kaca.

Lalu ia menggendong Ara menuju kasur, dan memberinya minyak kayu putih.

Tanpa disadari Aydan tak melepas genggamannya pada Ara, dan terus saja membuat cara agar Ara tersadar.

Ia memegang kening Ara sangat panas, ia menggosokkan-gosokkan tangannya, ia ingin Ara bangun saat ini juga, hatinya tidak nyaman, seperti sesak yang kambuh seperti dulu saat dirinya melihat Zira.

Ara mulai sadar dari pingsannya, ia memegang kepalanya yang sedikit pusing, ia terkejut saat ini didepan wajahnya ada Aydan yang menatapnya.

"K-kak Aydan." Ucap Ara tercekat.

Aydan baru menyadari Ara tersadar dari pingsannya.

Ia bernafas lega kemudian sesaknya hilang begitu saja.

"Kak Aydan udah pulang? Ara kenapa? perasaan tadi Ara belum sampai kamar."

"Hm, pingsan, mangkanya saya bawa kesini." Ucapnya berubah 180° saat tadi ia melihat Ara yang belum tersadar.

Ara merasakan debaran didadanya, apa katanya? Aydan membawanya kekamar?

Kemudian Ara mengalihkan pandangan pada tangannya yang digenggam erat oleh Aydan. Omaygatt apa dari tadi ya digenggam gini batin Ara.

Tersadar, kemudian Aydan melepaskan genggamannya ketika Ara melihatnya.

"Khem." Alihnya memperbaiki dasinya.

Sampai ngga salin lohh, masi pake baju kantor.

Ara terduduk dan ia menelisik wajah Aydan, ingin berkata namun dicegah dulu oleh Aydan.

"Jangan geer, saya cuma bantuin kamu." Katanya.

"Iya tau kok,siapa juga yang geer." Jawabnya.

"Masih panas, dimana obatnya?" Tanya Aydan singkat menunjuk dahi Ara.

Fix peduli sihh ini batin Ara girang.

Ara ingin tersenyum tapi ia tahan "di kotak obat yang tadi Kak." Jawab Ara.

Tanpa menjawab apapun Aydan melenggang pergi untuk mengambil obat itu dan membawa sedikit nasi+air untuk Ara makan, kemudian ia masuk lagi ke kamarnya.

Ara tak berhenti menatap Aydan sedari pintu sampai kehadapannya yang membawakan makan dan obat.

"Nih.." ucap Aydan menaruh nampan itu dikasur dan ia beralih duduk di sofa.

"Emm k-kak, Ara masih lemes, boleh disuapin ngga?" Tanya Ara.

Aydan yang membaca majalah kemudian menoleh dan menjawab "sendiri aja, jangan manja."

Ara mengangguk dan tersenyum, lalu ia hendak mengambil sendok untuk menyuap nasi ke mulutnya.

Tangannya sangat berat, ia tak kuat menyuapkannya pada mulutnya, badannya terasa panas sekali.

Aydan melirik dan melihat Ara kesulitan,
"Ck! Merepotkan saja!" Batinnya.

Kemudian ia berdua dari sofa dan duduk didekat Ara.

"Sini!" Ucapnya mengambil sendok dari Ara.

Ara menurut saja, ia membiarkan Aydan mengambil sendok itu.

Duhh, hati Ara jedag jedug Ya Allah, jangan sampai Kak Aydan tauu. Batin Ara.

"Buka mulutnya." Katanya saat sendok tepat didepan mulut Ara namun Ara tak berhenti menatap wajah Aydan.

Ara tersadar dan mengangguk lalu ia mendapat suapan dari Aydan.

Aydan menyuapinya sampai selesai, dan setelah itu Ara juga sudah meminum obatnya.

"Makasi ya Kak Aydan, udah peduli sama Ara." Ucapnya terimakasih.

Aydan hanya mengangguk dan ia beranjak membawa nampan tersebut ke dapur.

"Gini ya ternyata di suapin suami, Ara baperr Ya Allah." Girang Ara berbungan-bunga dalam hatinya.

°°°

Aydan yang sedang di dapur kemudian mendapat telfon dari mertuanya yaitu Regan Ayah Ara.

Ingat, naluri seorang Ayah tidak pernah salah. Jika anaknya sakit, pasti ia merasakannya.

"Halo, Assalamualaikum Yah." Katanya Aydan ramah.

"Waalaikumussalam Nak, apa kabar kamu?" Tanyanya.

Walaupun Regan menghawatirkan anaknya namun ia tidak lupa menanyakan kabar menantunya terlebih dahulu.

"Aydan sehat Yah, gimana Ayah Bunda?"

"Alhamdulillah semuanya sehat. Ara dimana?" Regan bertanya.

"Ara lagi istirahat Yah, sedang tidak enak badan." Jujur Aydan.

Regan langsung khawatir dengan putri satu-satunya namun ia berusaha tetap tenang,

ia kembali bertanya "Tidak enak badan kenapa,sakit apa nak?"

"Kemarin kehujanan, sekarang demam sama flu, tapi udah minum obat Yah, jangan khawatir." Jawab Aydan menenangkan.

"Suruh istirahat dulu saja, Ayah lupa ngasih tahu kamu kalau Ara memang tidak bisa kena hujan, imunnya tidak kuat." Lanjut Regan memberitahu.

Aydan sedikit merasa bersalah karena membiarkan Ara kehujanan dan tidak menjemputnya. Apalagi saat Ayah mertuanya memberitahu bahwa Ara tidak bisa kena air hujan.

"Iya Yah."

"Yasudah, Ayah tutup dulu telfonnya, jaga Ara ya nak, Assalamualaikum." Ujar Regan mengakhiri obrolan.

"Iya Yah, Wassalamu'alaikum." Saut Aydan.

°°°

Saat ini ia kembali ke kamarnya, ia melihat Ara tidak ada dikasurnya, ia melihat sekitar dan mendengar suara gemercik air, mungkin Ara sedang didalam, setelah minum obat ia merasa mendingan dan berniat mengerjakan sholatnya.

Dengan sedikit tertatih, Ara keluar kamar mandi dan ia melihat Aydan yang sudah kembali dari dapur.

"Kak Aydan darimana?"

"Dapur." Jawabnya.

Ara mengangguk dan berjalan mengambil mukenahnya.

"Ayah kamu barusan telfon." Sambung Aydan.

Ara menoleh dan bertanya pada Aydan "Oh iyaa? Apa katanya?"

"Menanyakan kabar Saya dan Kamu." Saut Aydan.

"Kak Aydan bilang apa?"

"Ya bilang sejujurnya, memangnya mau bilang apa?" Balik bertanya Aydan.

"Ohh nggak, Yaudah Ara mau sholat dulu." Katanya.

Ia melihat Aydan berbaring di sofa sambil memainkan hpnya, lalu Ara berkata "Pindah ke kasur aja Kak!"

Aydan tidak menjawab apapun lalu ia beranjak menuju kasur.

Kemudian Ara mengerjakan sholatnya. Setelah selesai berdo'a,  ia kepikiran dengan Ayahnya, biasanya Regan akan sangat mencemaskannya saat ini, Ara hafal bagaimana sikap Ayahnya saat ia sakit, terlebih Aydan tadi memberitahukan bahwa Ara sedang sakit.

Ia lalu mengambil hpnya dan mengetikkan sesuatu kepada Ayahnya.

"Ayah, Ara lagi sakit, tadi Kak Aydan udah ngasi tau ya? Tapi Ara udah mendingan kok Yah, Ara nggapapa, Ayah jangan cemas." Ketiknya namun ia mendapati hanya centang satu, mungkin Ayahnya sedang tidak memainkan hpnya pikir Ara.

"Ya Allah, Ara tau mungkin malam ini Ayah sangat mencemaskan Ara, tolong tenangkan hatinya Ya Allah, jangan buat Ayah khawatir sama Ara,aamii." batinnya.

Padahal ditempat lain, Ayahnya yang sudah memberitahukan istrinya itu sedang menyiapkan pakaian dan barangnya untuk mereka pergi ke rumah Ara besok, mereka ingin menjenguk anaknya. 

Dalam syair 'Kamu tidak akan menemukan hati Ayahmu pada Laki-laki manapun, karena kasih sayangnya melebihi semua laki-laki walaupun itu suamimu sendiri'




bersambung...

Maaf yaa kalau typonya bertebaran

Makasiii yang udah follow,vote akun dan cerita ini🖤

Semoga kalian ngga pernah bosen sama ceritanya yaaa, babayyy see you next part🖤🖤🖤

Continue Reading

You'll Also Like

4.1M 88.2K 62
•[COMPLETED]• Book-1 of Costello series. Valentina is a free spirited bubbly girl who can sometimes be very annoyingly kind and sometimes just.. anno...
215K 10.3K 57
ငယ်ငယ်ကတည်းက ရင့်ကျက်ပြီး အတန်းခေါင်းဆောင်အမြဲလုပ်ရတဲ့ ကောင်လေး ကျော်နေမင်း ခြူခြာလွန်းလို့ ကျော်နေမင်းက ပိုးဟပ်ဖြူလို့ နာမည်ပေးခံရတဲ့ ကောင်မလေး နေခြ...
44.5K 2.7K 15
الكاتبه : رند السبيعي✍🏼 روايتي الاولى أتمنى تعجبكم واستمتعو...
17.1M 656K 64
Bitmiş nefesi, biraz kırılgan sesi, Mavilikleri buz tutmuş, Elleri nasırlı, Gözleri gözlerime kenetli; "İyi ki girdin hayatıma." Diyor. Ellerim eller...