AydanAra [End] Completed✔️

By hajiban

120K 3.2K 533

⚠️Segala bentuk plagiarisasi/komersialisasi karya cerita ini berhukum dosa, harap mengutamakan adab diatas se... More

Sah
masih awal
rindu Ziraa
belanja
Teman Zira
pemberian yang dibuang
kemarahan Aydan
teman posesif
Kehujanan
peduli?
nasihat
Ulang tahun Ara
kecewa
Amanah
Fakta baru
kejujuran Aydan
kepahitan
Menyerah
Menyerah (2)
Pergi
Hukuman
Ara?
Ucul
Pertemuan
Meminta kesempatan
Hilangnya perasaan
Kecemburuan Aydan
Menginap dirumah Fahrul
Sekamar
Baikan
Membuka lembaran baru
hak Aydan
rencana pulang
kembali ke rumah
Mie Ayam ngga pake mie
Pregnant!!🖤
kekhawatiran Ara
End,
•Extra part
•INFO!!•

pertemuan haidar

2.5K 72 3
By hajiban

Assalamu'alaikum
-

-

-
Sebenarnya ada seorang laki-laki yang ternyata dia mencintaimu, mengagumimu, menjadikanmu separuh hatinya,namun kadang takdir memang berbeda, tidak ada yang bisa menyatukan selain kehendak-Nya.
~Altaf Haidar

🦋🦋🦋

"Ara mau minta izin sama Kak Aydan, mau pergi sama Dira, boleh?"

"Iya." Singkatnya

"Okee, makasi Kak." Tutur Ara yang diangguki Aydan.

"Bawakan tas saya dikamar, saya mau berangkat!" Perintah Aydan, Ara segera bergegas mengambilkan dan menyusul Aydan ke arah mobilnya.

"Ini Kak, ada lagi?" Aydan menerimanya lalu menggeleng.

"Oh oke, Salim Kak!" Ucapnya menyodorkan tangan lalu menyalimi Aydan.

"Hati-hati yaa!! Semangat kerjanya!" Serunya melihat Aydan yang mulai meninggalkan area rumah.

Hari ini Ara bahagia karena akan bertemu dengan Dira, ia segera bersiap-siap untuk pergi dengan sahabatnya itu.

Dari luar rumah, dua orang sedang menunggu Ara dan hendak mengetuk pintu rumahnya

Tok

Tok

Tok

"Assalamualaikum,Araa!! Assalamualaikum!!" Ucapnya dari luar rumah.

"Iyaa waalaikumussalam, sebentar." Saut Ara dari dalam rumah.

"Aaaa Diraaa..." Sambut Ara sambil memeluk Dira. Dirapun hanya pasrah dipeluk erat oleh sahabat satu-satunya ini.

"Khem, Assalamualaikum Ra." Dehem seseorang disamping Dira.

"Eh ee Kak Haidar, iya waalaikumussalam kak." Ucap Ara kikuk.

Kemudian Ara mempersilahkan keduanya masuk kedalam rumah, sembari Ara bersiap-siap untuk pergi bersama mereka.

"Suami kamu mana Ra?" Tanya Haidar penasaran

"Kak Aydan masih kerja Kak, baru aja dia berangkat, Kak Haidar memangnya sedang libur?"

Haidar mengangguk lalu menjawab "Ngga,lagi ada kepentingan diluar, sekalian nganter kalian berdua."

"Ohh oke, yaudah hayuuuk Dir!" Ajaknya pada Dira.

Dira sedari tadi hanya mengamati kakaknya, ada apa dengannya selama ini, bukan teman Ara namanya jika tidak kepo.

"Ehh Ayuuk ayuuuk" Jawabnya lalu membiarkan Ara berjalan mendahuluinya.

Dengan penasaran, akhirnya Dira bertanya pada Haidar, "Kak, Lo kenapa kalau ketemu Ara kelihatan gugup?" Dengan berbisik pelan menelisik ke arah Haidar.

Haidar gelagapan dan bingung menjawab Dira, "Ngga kok, Kakak biasanya aja, perasaanmu aja kali, yeeeuu!" tak lupa menjitak pelan kening adeknya.

"Atau jangan-jangan...?"

"Jangan-jangan apa?"

"Jangan-jangan Kak Haidar suka ya sama Ara?" Ucap Dira yakin dengan ucapannya.

"Husss, Jangan ngawurr kamu! Nanti Ara denger lagi, lagipula dia sudah bersuami Dir, jangan ngomong yang macem-macem." Ujar Haidar memberitahu

"Iya iya, Dira bercanda doang malah diseriusin."

"Gak lucu." Pungkas Haidar.

°°°

Sesampainya ditempat tersebut, Dira dan Ara turun kemudian Haidar meninggalkan keduanya karena ada kepentingan lain.

"Kakak pergi dulu ya dek, nanti Kakak kesini lagi susulin kamu." Kata Haidar.

"Okee kak!" Jawab Dira.

Kemudian Haidar beralih melihat Ara sekilas namun yang dipandangnya hanya menunduk, lalu ia alihkan pandangannya ke arah lain

"Yaudah, Assalamualaikum!" Pamit Haidar.

"Waalaikumussalam." Jawab keduanya.

Setelah itu mereka berdua masuk dan melakukan aktifitas yang sekarang mulai jarang mereka lakukan, seperti shopping, healing, atau bermain time zone, jadi mereka tidak menyia-nyiakan waktu ini.

Dilain tempat, Aydan tengah sibuk dengan kerjaannya, ia tengah membuat janji dengan klien perusahaan lain.

Beralih pada dua perempuan yang sedang di dalam moll, "Ra! Makan dulu aja ya, soalnya tadi Dira belum makan!" Ucap Dira mengajak Ara makan.

"Yaudah makan dulu, yuk!" Senyum Ara menggandeng tangan Dira.

Lalu mereka berdua memilih untuk makan terlebih dahulu di cafe moll tersebut.

"Kamu mau pesen apa?" Tanya Dira.

"Hmm, samain aja deh sama kamu Dir."

"Okeyy Ibuu Araaa!" Lalu keduanya sama-sama tertawa.

Lama menunggu akhirnya pesanan datang dan mereka langsung menyantap hidangan di meja.

"Sebentar lagi kita kemana Dir?" Tanya Ara yang hampir menyelesaikan minumnya.

"Ke Timezone dulu deh, gimana?"

"Oke, boleh." Putus Ara.

Setelah beberapa jam mereka di timezone  lalu Dira mendapat telfon,

"Halo, iya kak?" Jawab Dira dari sambungan telfon.

Ara yang sedang memakan gulali kemudian menoleh,

"Siapa?" Tanya Ara pada Dira tanpa mengeluarkan suara karena ia tahu telfon itu masih terhubung.

"Kak Haidar." Jawab Dira juga tanpa mengeluarkan suaranya.

"Oooo." Lanjutnya dengan manggut manggut lalu menghabiskan sisa gulalinya.

"Yaudah Kak, Dira sama Ara tunggu disini, palingan bentar lagi pergi ke tempat buku yang ada disini. Okee Waalaikumussalam" Tutur Dira kemudian menutup telfon.

"Kenapa Dir?" Tanya Ara kepo

"Enggak, ini Kak Haidar udah selesai kepentingannya, bentar lagi mau susulin kita katanya." Jawab Dira yang mendapat anggukan Ara.

°°°


Saat ini mereka telah di tempat buku, ada novel yang wajib mereka beli.

"Ra! Nih yang ini nihh!!" Seru Dira antusias melihat buku novel yang ia impikan setelah edisi terbaru yang diterbitkan penulis novel tersebut.

Ara tersenyum kemudian mereka sama sama mengambil novel itu.

"Fyuuhh, untung kita masih kebagian." Kata Dira.

"Iya Dir, Alhamdulillah." Saut Ara.

"Yaudah jadiin satu disini dulu." Lanjut Dira membawa keranjang buku.

Lalu mereka berpencar untuk melihat-lihat buku atau novel yang ada disana.

Mata Dira menemukan Haidar yang sedang mencarinya

"Kak...!!" panggil Dira melihat Haidar dari kejauhan.

Haidar menghampiri Dira, "Kakak cari kamu ternyata disini."

"Yeuu!!kan udah bilang tadi." Pungkas Dira.

"Ara mana?"

"Ciee, nyariin Ara nih!" Goda Dira

"Apaansih, gak jelas!" Kata Haidar.

"Disebelah sana kali, tadi dia bilang mau cari buku-buku yang lain dulu." Lanjut Dira.

"Yaudah ayo kesana." Ajaknya.

"Ihh ngga, Dira belum selesai tau, Kak Haidar kesana dulu aja!" Tolaknya.

"Kakak malu dek, ayo ah!" Paksanya.

"Tumben malu, biasanya malu-maluin." Saut Dira sambil memilih buku yang dihadapannya.

"Ck!! Tau ah males ngomong sama kamu." Tutur Haidar melenggang.

Dira hanya mengedikkan bahunya acuh, lalu melanjutkan melihat-lihat buku.

Saat menuju arah yang ditunjuk Dira kemudian ia melihat Ara yang sedang memegang beberapa buku namun masih melihat-lihat yang lain.

"Sini, Kakak bantuin!" Ucap Haidar yang langsung ditoleh Ara.

"Eh, Kak Haidar, kaget Ara tau, udah tadi datengnya?" Jawab Ara.

Haidar tersenyum kemudian menjawab "engga, baru aja." Lalu diangguki Ara.

"Keranjangnya mana?"

"Ada di Dira Kak, mau ngambil dua tapi biardeh Ara pegang aja."

"Sinihin, tangan saya masih kosong."

"Gakpapa Kak?" Tanya Ara sungkan

"Iyaa udah sini, Kamu kaya sama siapa aja." Ucap Haidar yang mendapat kekehan dari Ara.

Lama mengikuti Ara, dan ia sedang bergelut dengan pikirannya yang hendak menyampaikan sesuatu.

"Emm, Ra! Ada yang mau Kakak omongin sama kamu?"

"Iya kak, Apa?" Saut Ara masih fokus dengan melihat buku-buku.

"Sebenarnya ada seorang laki-laki yang ternyata dia mencintaimu, mengagumimu, menjadikanmu separuh hatinya,namun kadang takdir memang berbeda, tidak ada yang bisa menyatukan selain kehendak-Nya." Ucap Haidar tiba-tiba, entah mendapat keberanian darimana.

"M-maksud Kak Haidar?" Tanya Dira kaku.

"S-saya..."

"ARAAA!!!" Kemudian dua orang ini menoleh kaget.





bersambung...

Haiiii...
Terimakasih yang udah berkunjung ke ceritakuu..

Makasiii jugaa yang udah votee yaaa..

Aku pemula gaiss, Maklumin aja ceritanya yaa, nikmati aja alurnya, maaf kalo misal gak sesuai ekspektasi kalian..

Minta maaf juga kalo aku upnya gak setiap saat, okeyyy Dadaaaahhh...🖤🖤

Aku Cinta Kaliann~~~❤️🥰










Continue Reading

You'll Also Like

188K 22.1K 73
නුඹ නිසා දැවුණි.....💙 නුඹෙන් මා නිවෙමි......💙
223K 9.3K 52
|ongoing| Ivana grew up alone. She was alone since the day she was born and she was sure she would also die alone. Without anyone by her side she str...
54.6K 2.7K 50
ʟᴜᴍɪɴᴏᴜꜱ; ꜰᴜʟʟ ᴏꜰ ᴏʀ ꜱʜᴇᴅᴅɪɴɢ ʟɪɢʜᴛ; ʙʀɪɢʜᴛ ᴏʀ ꜱʜɪɴɪɴɢ, ᴇꜱᴘᴇᴄɪᴀʟʟʏ ɪɴ ᴛʜᴇ ᴅᴀʀᴋ.
3.8M 113K 64
‼️ FOLLOW DULU SEBELUM BACA ‼️ Sesama anak tunggal kaya raya yang di satukan dalam sebuah ikatan sakral? *** "Lo nyuruh gue buat berhenti ngerokok...