UTARA: ES DAN BUNGA TERATAI [...

By Sihhaaa04

1.7M 308K 126K

CERITA MASIH LENGKAP ✅ VERSI NOVEL LEBIH AAARRRGG ✅ ___________________________________ Ini tentang Utara Rez... More

PROLOG
BAB 1. PERMULAAN
BAB 2. DIA LAGI
BAB 3. TERTARIK?
BAB 4. PERNYATAAN MENGEJUTKAN
BAB 5. MENUNGGU
BAB 6. JAWABAN
BAB 7. PACARNYA KOMANDAN
BAB 8. TEKAD
BAB 9. BAKPAO ISI KACANG IJO
BAB 10. ULAH SYAIRA
BAB 11. ADA APA?
BAB 12. KEJADIAN MASA LALU
BAB 13. PERINGATAN KEMATIAN
BAB 14. BERITA
BAB 15. RUMAH SAKIT
BAB 16. GARIS BATAS
BAB 17. PERGI
BAB 18. UNDANGAN
BAB 19. SESAK
BAB 20. KEBENARAN
BAB 21. RAHASIA BUNGA TERATAI [I]
BAB 22. RAHASIA BUNGA TERATAI [II]
BAB 23. KEPEDULIAN
UTARA VIBES
BAB 24. MENTAL YANG HAMPIR HANCUR
BAB 25. SEMESTA YANG TAK BERHENTI UNTUK BERCANDA
BAB 26. DIA YANG PANTAS TAU
BAB 28. YANG DI TAKUTKAN
BAB 29. BERANTAKAN
BAB 30. TITIK TEMU
BAB 31. BUNGA YANG TIDAK DIBIARKAN UNTUK LAYU
BAB 32. HARI BAIK
BAB 33. SUNSET DAN SYAIRA
BAB 34. DETIK-DETIK
SEPUTAR NOVEL DAN PO UTA
BAB 35. FAKTA SI TERSANGKA UTAMA
BAB 36. MEMBUANG 'SAMPAH' (END)
RIP 🥀
TERIMA KASIH BANYAK 🖤

BAB 27. TENTANG DIA YANG MEMILIKI TEMPAT DI HATI UTARA

30.7K 6.4K 1.5K
By Sihhaaa04

09 SEPTEMBER 2022

ANNYEONG 🤟

BII DATANG LAGI PREN🦋

APA KABAR KALIAN SEMUA🤍

JAM BERAPA KALIAN JAM INI

KALIAN DARI PROVINSI MANA AJA NIIHH

WILAYAH KALIAN MENDUNG/HUJAN MULU GAK SI??

JANGAN LUPA KOMEN DAN VOTE YAAA,
BIAR BII SEMANGAT 🐣

UDAH SIAP?

BACANYA PELAN-PELAN YAAAAA

LETS’GO!

-HAPPY READING-

Beberapa bulan lalu..

“Black?” Utara menurunkan sniper-nya, setelah hampir satu jam dia bermain-main dengan benda berbahaya tersebut di ruang bawah tanah sang kakek.

“Iya tuan muda?” saut Black di belakang Utara.

“Kamu tau kabar tentang kakak?” tanya Utara.

“Setahu saya, Nona Lili masih sibuk dengan kegiatan kuliahnya tuan,” jawab Black.

Utara terdiam.

Dia gak ngehubungin gue akhir-akhir ini.

Black kini bertanya. “Kenapa tuan? apa saya perlu nemuin nona?”

Utara menggelengkan kepalanya. Kemudian berjalan ke luar dari ruangan minim pencahayaan tersebut.

“Gak usah, biar saya aja,” ujar Utara meraih jaketnya.

***

Utara memarkirkan mobilnya di sebuah basement apartemen kakaknya di daerah Depok. Dekat Universitas tempat kakaknya berkuliah. Cowok itu kemudian keluar dari mobilnya dan naik ke lantai 9 apartemen.

Lili tidak tahu Utara akan datang ke sini sekarang.

Setelah sampai di depan pintu apartemen, Utara langsung membunyikan belnya. Namun nihil, Lili tak kunjung membukakan pintunya.

“Dia gak di sini?” pikir Utara mengernyit.

Cowok itu kemudian mengeluarkan duplikat kartu akses apartemen Lili. Sebenarnya dia selalu menjaga privasi Lili, tapi sekarang rasanya Utara sangat khawatir karena Lili benar-benar sulit untuk dihubungi.

Ketika Utara berhasil masuk ke dalam apartemen. Matanya langsung terbelalak kaget melihat kondisi ruangan yang sudah seperti kapal pecah. Dua bulan lalu saat Utara berkunjung, semuanya masih rapih. Kakaknya juga bukan orang yang jorok dan selalu menjaga kebersihan seperti mamanya.

Tapi kenapa sekarang kondisi apartemen ini seperti ini? Pikirnya.

“Kak?” panggil Utara.

Hening.

Cowok itu mencari Lili di setiap ruangan. Tapi dia tidak menemukan Lili di apartemennya. Merasa ada yang tidak beres dengan kakaknya, akhirnya Utara langsung menggeledah kamar Lili. Berharap menemukan sesuatu yang akan menjadi petunjuknya.

Di saat cowok itu menggeledah, dia tidak sengaja menendang tong sampah. Pupil Utara membesar melihat sampah yang berserakan ke luar dari sana.

Kain kasa? Darah semua? Utara membatin.

Cowok itu kemudian menggeledah lagi dan lagi, hingga dia akhirnya menemukan tumpukan diary yang di simpan di dalam lemari pakain milik kakaknya. Utara mengambil semua diary tersebut, lalu membaca satu demi satu.

Dan satu hal yang langsung membuat cowok itu merasa sesak dan kemudian langsung mengepalkan tangannya dengan kuat adalah fakta yang baru saja dia temukan.

Yaitu, tentang keadaan Lili setelah Utara keluar dari rumahnya 5 tahun silam.

Cowok itu kemudian mengeluarkan ponselnya untuk langsung menghubungi Black.

Tuan muda ada ap—

“Tolong cari tau semua tentang Kakak semenjak saya keluar dari mansion!” Utara memotong dengan cepat.

Y-ya?—

“Cek juga semua cctv di mansion utama dan apartement Kakak secara sembunyi-sembunyi,” desak Utara pada Black.

“Kalau kamu nemuin bukti kakak dapet perlakuan tidak menyenangkan dari papa, langsung laporkan ke saya!”

Tut!

Panggilan langsung di putus oleh Utara.

Cowok itu menghembuskan napas beratnya lalu menendang tong sampah di bawah kakinya dengan kasar.

“Berengsek!” umpatnya tak tenang.

Triiingg

Ponsel Utara tiba-tiba saja berdering, dan langsung menampilkan nama kakaknya di layar tersebut. Benar-benar muncul di waktu yang tepat.

Utara meremas ponselnya dengan kuat kemudian menarik napasnya, lalu menghembuskannya perlahan.

“Hallo.” Utara berusaha meredakan emosinya.

Iya hallo,” sapa Lili.

Uta maaf kakak sibuk ngerjain tugas kuliah selama beberapa hari ini,” kata Lili. “Ada apa, dek?” tanyanya lembut.

Utara merasa kakaknya sedang berbohong sekarang.

“Di mana?” tanya Utara langsung.

Lili diam sejenak. Kemudian..

Kakak di apartemen, kenapa?

Ya. Lili berbohong!

Utara meneguk ludahnya, kemudian bertanya pada kakaknya lagi. “Are you okey?” tanya Utara pelan sambil menatap diary milik kakaknya.

Lili diam lagi untuk beberapa saat. Kemudian perempuan itu tertawa pelan.

Tentu. I’am fine, kenapa emangnya, dek?” tanya Lili di seberang sana.

Bohong. Kakak bohong. Utara menunduk.

Kalau kamu gimana, Uta? Lancar sekolahnya? Black selalu ada di sisi kamu, kan?” tanya Lili beruntun pada Utara.

Utara hanya berdehem sebagai jawabannya.

Belajar yang bener ya. Kamu udah kelas 12, jadi jangan bandel,” pesan Lili. “Kalau kamu butuh apa-apa bilang sama kakak. Kalau kamu kenapa-napa langsung laporan sama kakak. Kalau—”

“Utara bukan anak kecil, Kak,” potong Utara.

Kata siapa? Kamu masih kecil di mata kakak meski umur kita cuma beda 2 tahun,” saut Lili.

Pokoknya kalau ada yang jahatin kamu. Kamu harus bilang, ya. Biar kakak yang maju! Jangan sampe ada yang bikin adik kakak ini tergores sedikit pun. Kakak gak mau.

Suara Lili sudah gemetar sedari tadi. Dan Utara menyadari itu.

“Iya,” hanya itu jawaban Utara.

Bagus kakak seneng dengernya,” saut Lili lega.

Utara kini menatap satu bingkai foto di atas nakas. Foto dirinya dan Lili yang masih sangat kecil. “Kakak juga,” ujar Utara tiba-tiba.

Apa? Kakak apa?” tanya Lili.

“Bilang ke Utara kalau ada yang jahatin kakak,” kata Utara penuh arti.

***

Butuh beberapa hari untuk Utara mengumpulkan informasi tentang apa yang terjadi pada Lili. Ini bukan hal yang mudah untuk Utara karena dia harus bergerak dengan senyap tanpa sepengetahuan sang papa.

Cowok itu kini memandang layar laptopnya dengan serius. Menonton rekaman cctv yang menampilkan adegan demi adegan yang menyayat hatinya. Semua catatan dalam diary Lili beberapa hari lalu benar-benar nyata.

Shit!

Utara mengepalkan tangannya kuat dengan kepala yang menunduk. Cowok itu marah. Marah pada dirinya sendiri.

“Harusnya saya gak pergi dari rumah,” ujar cowok itu menyesal.

Black yang sedari tadi berdiri di belakang tubuh Utara ikut menatap layar laptop itu dengan nanar.

“Nona Lili selalu bilang pada tuan muda kalau dia baik-baik aja. Dia selalu bilang dia menikmati hari-harinya dan masa-masa kuliahnya,” ujar Black mengingat nona mudanya itu.

Utara mengangguk, karena memang itu yang selalu Lili katakan saat menghubunginya.  “Dia juga bilang sikap papa udah berubah jadi lebih baik,” lanjut Utara terdengar miris.

Black menatap sendu Utara.

“Tapi nyatanya nona Lili berbohong ya, tuan muda. Nona Lili bilang kaya gitu biar tuan muda bisa hidup lebih bebas di sini,” kata Black.

Utara semakin menunduk. “Kenapa dia harus lakuin itu?”

“Karena tuan muda adalah adik yang berharga bagi nona,” kata Black.

“Nona mungkin gak tega liat tuan muda terlalu di didik dan selalu diperlakukan kasar sama tuan besar. Nona mungkin ingin ngelindungin tuan muda dengan caranya sendiri.”

Mendengar penuturan dari Black, Utara langsung mengingat isi diary Lili beberapa hari lalu. Diary yang Lili tulis pada tanggal saat kepergiannya dari mansion utama, rumahnya.

Utara, adik kakak yang paling kakak sayangi.

Hiduplah seperti burung yang bebas. Udah cukup kakak lihat kamu menderita dan terpaksa untuk selalu menuhin semua keinginan papa. Andai kakak terlahir sebagai kakak laki-laki, kamu mungkin tidak akan semenderita itu, dek. Maaf. Maafin kakak.

Kakak tau kamu pengen ngikutin jejak kakek. Kakak tau kamu punya impian yang gak bisa kamu ceritain. Kakak tau kamu juga udah lelah sama tuntutan papa yang selalu minta ini dan itu. Kakak tau adik kakak yang masih kecil ini selalu nyimpen sakitnya sendirian. Kakak tau kamu juga mau bebas main kaya anak-anak yang lainnya. Kakak tau Uta, kakak tau semuanya.

Hari ini kakak mau ngehubungin kakek. Kakak mau minta kakek untuk bawa kamu dari rumah. Jadi, pergilah dek. Pergi dari sini.

Lakuin semua apa yang kamu mau. Hiduplah di sisi kakek agar kehidupan kamu lebih tenang. Kakak akan gantiin semua penderitaan kamu di sini. Jadi tolong, baik-baik ya di luaran sana. Kakak berharap kamu bisa hidup lebih bahagia dari hari ini.

Karena kakak....bener-bener sayang banget sama Utara. Adik kakak satu-satunya.

***

Setelah tahu kakaknya berkorban untuk kebebasan Utara. Utara langsung kembali ke apartemen Lili. Berharap kali ini dia bisa bertemu dengan kakaknya dan berbicara banyak hal dengan Lili.

Namun saat Utara sampai di apartemen kakaknya, Lili lagi-lagi tidak ada di sana. Black juga mengatakan Lili tidak ada di mansion saat ini.

“Sebenarnya dia selalu ke mana?” Utara mencoba menghubungi Lili.

Cowok itu terus mengirim pesan dan mencoba menghubungi Lili, lagi dan lagi.

Hingga tak berselang lama. Sambungan telepon itu akhirnya terhubung.

“Kak!” seru Utara.

Hallo, selamat malam.”

Dahi Utara langsung mengkerut. Ini bukan suara Kakak, pikirnya.

Hallo? apa ini adalah keluarga dari pemilik ponsel ini?” tanya orang di seberang sana.

Utara langsung gelisah.

“Iya, di mana pemiliknya?” tanya Utara tergesa.

Aaaa syukurlah kalau anda keluarganya,” ujar orang itu.

Pemilik ponsel ini tengah menjalani pemeriksaan karena mengalami pendarahan, pasien—”

“Di mana!” potong Utara cepat. Jantungnya terasa sangat mencelos sekarang.

Rumah Sakit Grha Permata Ibu.”

Deg!

Utara mematung.

Kenapa kakak ada di rumah sakit ibu dan anak?

-BERSAMBUNG-

DONE :)

GIMANA PART INI?🤍

JANGAN BERTEORI, IKUT ALUR AJA YA BIAR GAK PUSING OKEY:)

SYAIRA ADA DI PART SELANJUTNYA HIHIHI

JANGAN LUPA NABUNG KARENA BULAN DEPAN KITA KETEMU UTARA VERSI NOVEL YEAY🔥🔥🔥🔥

SATU EMOJI UNTUK UTA

SATU EMOJI BLACK

SATU EMOJI LILI

SATU EMOJI UNTUK PAK DEWA

SATU EMOJI UNTUK DIRI KAMU SENDIRI

SPAM SEMANGAT UNTUK BII DI SINI YEOROBUN!

SPAM NEXT DI SINI YAA

SPAM LOVE ❤️❤️❤️ JUGA YANG BANYAK

JANGAN LUPA IKUT PROMOSIIN CERITA UTARA DENGAN TAGAR

#UTARARZVN
#UTARAWATTPADBII

JANGAN LUPA JUGA BACA CERITA BII YANG ALTHARIO DAN EZAQUEL OKEEYYY🤍

FOLLOW INSTAGRAM DI BAWAH INI UNTUK MENDAPATKAN INFO TERUPDATE

@Sihaasyaherman
@Utararzvn

TIKTOK @Sihaasyaherman

WATTPAD @Sihhaaa04

TWITTER @Sihaasyaherman

KARYAKARSA @Sihaasyaherman

SEE YOU 🙌

JANGAN BOSEN YAK! TUNGGU KEJUTAN DARI BII DI PART-PART DEPAN!

SEMOGA KALIAN SELALU SEHAT, AMIN YA RABBAL’ALAMIN 🤍

TINGGALKAN JEJAK TERAKHIR DI SINI 🚩

SIP 👍

Continue Reading

You'll Also Like

2.5M 132K 62
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

5.2M 291K 33
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
502K 25.2K 73
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...
RAYDEN By onel

Teen Fiction

3.7M 228K 69
[Follow dulu, agar chapter terbaru muncul] "If not with u, then not with anyone." Alora tidak menyangka jika kedatangan Alora di rumah temannya akan...