UTARA: ES DAN BUNGA TERATAI [...

By Sihhaaa04

1.7M 308K 126K

CERITA MASIH LENGKAP ✅ VERSI NOVEL LEBIH AAARRRGG ✅ ___________________________________ Ini tentang Utara Rez... More

PROLOG
BAB 1. PERMULAAN
BAB 2. DIA LAGI
BAB 3. TERTARIK?
BAB 4. PERNYATAAN MENGEJUTKAN
BAB 5. MENUNGGU
BAB 6. JAWABAN
BAB 7. PACARNYA KOMANDAN
BAB 8. TEKAD
BAB 9. BAKPAO ISI KACANG IJO
BAB 10. ULAH SYAIRA
BAB 11. ADA APA?
BAB 12. KEJADIAN MASA LALU
BAB 13. PERINGATAN KEMATIAN
BAB 14. BERITA
BAB 15. RUMAH SAKIT
BAB 16. GARIS BATAS
BAB 17. PERGI
BAB 18. UNDANGAN
BAB 20. KEBENARAN
BAB 21. RAHASIA BUNGA TERATAI [I]
BAB 22. RAHASIA BUNGA TERATAI [II]
BAB 23. KEPEDULIAN
UTARA VIBES
BAB 24. MENTAL YANG HAMPIR HANCUR
BAB 25. SEMESTA YANG TAK BERHENTI UNTUK BERCANDA
BAB 26. DIA YANG PANTAS TAU
BAB 27. TENTANG DIA YANG MEMILIKI TEMPAT DI HATI UTARA
BAB 28. YANG DI TAKUTKAN
BAB 29. BERANTAKAN
BAB 30. TITIK TEMU
BAB 31. BUNGA YANG TIDAK DIBIARKAN UNTUK LAYU
BAB 32. HARI BAIK
BAB 33. SUNSET DAN SYAIRA
BAB 34. DETIK-DETIK
SEPUTAR NOVEL DAN PO UTA
BAB 35. FAKTA SI TERSANGKA UTAMA
BAB 36. MEMBUANG 'SAMPAH' (END)
RIP 🥀
TERIMA KASIH BANYAK 🖤

BAB 19. SESAK

34.1K 7.2K 2K
By Sihhaaa04

28 JULI 2022

ASSALAMU'ALAIKUM🤍

HAI HAI HAI🤸🤸

APA KABAR YEOROBUNN?🦋

GIMANA KEADAAN SUASANA HATI HARI INI?💔❤️

JAM BERAPA KAMU BACA PART INI?

MAKASIH UDAH SELALU STAY YA🙏

JANGAN LUPA KASIH VOTE DAN KOMENTAR JUGA HIHIHI😁

DAH SIAP?

LET'S GO!

-HAPPY READING-

40 menit sebelumnya.

"Utara!" seru Om Anggara terlihat senang melihat Utara hadir dalam acara perusahaan kali ini.

Utara tersenyum tipis. "Om," sapa cowok itu menyalimi omnya.

Om Anggara menggetok kepala Utara gemas dengan tangannya. "Dasar kamu ini. Coba itung udah berapa lama kamu gak muncul di depan Om," ujarnya gemas.

"Gak tau." Utara mengedikkan bahunya acuh.

Om Anggara berdecak kemudian menarik tangan Utara masuk lebih dalam ke tempat acara tersebut. "Ikut Om. Kamu harus ketemu tante kamu biar kamu diceramahin dia nanti," kata Om Anggara.

Utara mendengus. Apalagi saat dia tahu Om Anggara membawanya ke tempat Tante Emi dan Taksa.

"Astaga!" Seorang wanita dengan penampilan kasual itu melihat Utara dengan mata yang berbinar.

"Utaraaa! Apa kabar, nak?!" pekik Tante Emi yang langsung menghambur ke pelukan Utara.

"Baik tante," balas Utara pada Tante Emi.

"Dasar anak bandel. Kenapa kamu gak pernah ngabarin atau dateng ke rumah tante hah! Tante kan jadi sedih, Uta!" omelnya.

"Jangankan nyapa ke mama atau papa. Nyapa Taksa aja dia males," celetuk Taksa yang kini sibuk dengan minuman di depannya.

"Gak usah ngomong," balas Utara cuek pada Taksa.

"Tapi gue pengen ngomong, masalah buat lo hah?" Taksa menatap Utara kesal.

"Iya."

"Kenapa?"

"Gonggongan lo gak pernah penting."

Taksa langsung bangkit. "Bajingan!" geramnya.

Om Anggara langsung menahan putranya itu. "Aduuhh! Kalian ini kenapa gak pernah akur si!" Om Anggara menatap Taksa dan Utara bergantian.

"Papa juga selalu dapat laporan kalau kamu selalu gangguin Utara, Taksa! Berhenti bertingkah seperti anak kecil. Kalian kan udah gede," omel Om Anggara pada keduanya.

Taksa langsung berdecih mendengar ucapan papanya.

Tante Emi ikut menyaut. "Kalian ini emang bener-bener ya!"

"Kalian kan sodaraan. Sebagai sodara selain kita harus ngehindarin keributan kaya gini. Kalian berdua tuh harus hidup rukun. Saling tolong menolong. Harus saling ngebantu kalau ada yang kena musibah atau kesulitan. Jangan pada ngelempar api ke satu sama lain. Jangan pada acuh atau terus berantem. Jangan-"

"Iya iya, Ma iya," potong Taksa kembali duduk di kursinya.

Tante Emi menghela napasnya. Kemudian meminta Utara untuk duduk bersama.

"Maafin sepupu kamu itu ya, Uta. Dia emang minta di sunat lagi kayaknya," ujar Tante Emi membuat Taksa bergedik.

Utara berdehem sebagai balasan.

"Sering-sering temuin tante sama om, ya. Kalau ada yang mau Uta omongin atau Uta punya masalah juga jangan ragu buat selalu dateng ke Om atau tante. Kita pasti bantu," kata Tante Emi menatap Utara.

"Jangan ngerasa sendirian, Uta masih punya keluarga. Uta masih punya kita. Kita pasti selalu dukung kamu ke depannya, oke nak?"

Meski Utara mungkin tidak membutuhkan itu, Utara tetap mengangguk untuk menghargai tantenya yang terlihat sangat tulus di depannya.

Bagaimanapun juga mereka memang masih keluarganya. Om Anggara adalah saudara kandung papanya.

"Sebagai orang yang lebih tua 3 bulan dari Utara. Kamu yang harusnya punya inisiatif lebih tinggi buat berdamai, Tak!" Om Anggara menyenggol tangan Taksa. Meminta anak itu untuk ikut mengatakan sesuatu.

Taksa berdecak, kemudian menatap Utara dengan malas.

"Taksa yang tulus, Nak." Tante Emi memperingati Taksa.

Taksa menghembuskan napas beratnya. "Gue sebenarnya males baikan," ujar Taksa pada Utara.

"Tapi kalau lo emang butuh bantuan gue. Gak usah sungkan. Gini gini gue lebih pinter dan jago dari pada lo," lanjut Taksa menunjukkan senyuman mengejeknya.

Utara memutar bola matanya dengan malas. Mau di apakan juga ujung-ujungnya mereka memang tidak pernah cocok untuk akur.

***

Om Anggara pamit untuk menyapa semua para tamu. Begitupun dengan Tante Emi yang menemani suaminya.

Merasa bosan, Utara lantas meninggalkan tempatnya untuk mencari udara segar sebentar ke rooftop perusahaan.

Namun ketika dia sudah sampai rooftop, cowok itu baru ingat kalu dia mungkin sudah meninggalkan ponselnya di toilet.

Utara lantas kembali turun ke lantai 35. Memasuki toilet laki-laki, yang beruntungnya ponsel miliknya masih ada ditempatnya.

Cowok itu mengecek ponselnya. Namun sial, dia lupa mengisi daya ponselnya hingga sekarang ponsel tersebut sudah kehabisan baterai.

Karena gue juga udah ketemu om sama tante. Sekarang gue bisa pulang, pikir Utara.

Cowok itu melangkah kakinya keluar dari toilet. Tadinya dia ingin langsung berpamitan kepada om dan tantenya, tapi langkahnya tiba-tiba berhenti ketika sebuah layar besar di atas podium kini tengah menyala. Menampilkan sebuah video yang berisi wajah seseorang yang sangat Utara kenali.

Papa..

Utara ingin pergi dari sana, tapi sebagian hatinya meminta dirinya untuk tetap bertahan di posisinya.

"This company would not be this big without the support and hard work of all of you. Therefore, although I could not attend this year's event. I want to say a big thank you to all parties. I hope our company will be better and more successful in the future."

"This year is the 35th year symbolizing silver in achievement. So let's continue to unite our strengths and improve our performance to move forward so that it has value and benefits for all the surrounding communities, that's all."

Berbeda dengan orang-orang yang langsung bertepuk tangan untuk mengakpresiasi pemimpin mereka. Utara hanya mampu menampilkan wajah tanpa ekpresinya menatap orang tersebut.

Jujur ada rasa sesak sekaligus iri dalam dirinya. Namun cowok itu langsung menepis jauh-jauh perasaan emosionalnya itu.

Dia baik-baik aja, Ta. Batin cowok itu.

Utara hendak pergi dari tempatnya untuk segera meninggalkan acara tersebut. Namun lampu ruangan tersebut tiba-tiba padam membuat suasana sedikit riuh. Tak lama kemudian, sebuah video lain kembali diputar.

Menampilkan video yang membuat Utara langsung terpaku untuk beberapa saat.

"Astaga jadi dia anaknya Pak Dewa?"

"Pantesan selama ini gak ada yang tau, ternyata dia cuma anak pembuat onar, Cih!"

"Eh itu bukannya dia ya?" kata seorang tamu menyadari kehadiran Utara.

"Ngapain dia di sini? Jangan-jangan dia mau buat ulah?"

"Sampah masyarakat kaya dia bisa apa?"

Utara meremas ponselnya dengan kuat mendengar bisikan-bisikan tersebut.

Tubuh cowok itu bahkan kini sedikit gemetar karena dia kembali melihat kilas balik kecelakaan sang mama yang sudah coba dia lupakan.

"Astaga gak nyangka ternyata Pak Dewa punya anak kaya gitu. Kasian ya Pak Dewa. Kasian juga sama istrinya yang meninggal gara-gara dia."

"Bener-bener anak yang gak tau malu! Gak guna banget!"

Cukup!

Merasa jengah sekaligus merasakan sesak di rongga dadanya cowok itu lantas langsung berbalik untuk meninggalkan tempat tersebut.

"Uta tunggu, Nak!"

Samar-samar Utara melihat Tante Emi langsung berlari ke arahnya dengan raut khawatirnya. Begitupun dengan Om Anggara yang langsung bergerak meminta tim acara untuk menghentikan pemutaran video tersebut.

Namun Utara sudah tidak peduli. Cowok itu hanya ingin cepat pergi dari sana. Dia benar-benar sudah muak.

Di sisi lain Black berlari ke arah Utara dengan tampang yang juga menunjukkan kekhawatirannya. "Tuan-"

"Bawa saya ke tempat 'dia' sekarang!" Utara memotong perkataan Black.

Cowok itu membutuhkan obat penenangnya, saat ini juga!

***

Syaira tidak bisa mengubungi Utara. Syaira juga sudah mencoba mencari Utara kemana-mana, namun cowok itu tidak bisa dia temukan. Syaira sangat khawatir, oleh karena itu Syaira hanya bisa menunggu Utara di depan rumah cowok itu yang terlihat kosong.

"Kapan dia pulang?" ujar Syaira dengan suara paraunya.

Cewek itu dapat merasakan angin malam berhembus semakin kencang mengenai kulitnya.

Dia juga melirik kakinya yang terlihat membengkak. Cewek itu baru sadar kalau sedari tadi dia hanya memakai rok panjang berwarna navy, di padu dengan kaos putih panjang yang terlihat lusuh karena setengah hari tadi dia sibuk bekerja.

Cewek berambut panjang itu memeluk kedua lututnya.

"Aku takut traumanya kambuh," gumam Syaira yang sudah tampak kelelahan. Syaira bahkan tidak sempat pulang atau makan, hanya karena sibuk mengkhawatirkan keadaan Utara.

Tak lama langit bergemuruh. Menandakan sebentar lagi akan turun hujan.

Sebenarnya kamu ke mana, Ta....

Syaira menatap sekitarnya yang sangat sepi. Tidak ada tanda-tanda Utara akan pulang sekarang.

Cewek itu lantas mengeluarkan sticky notes dan pulpen yang selalu dia bawa ketika bekerja. Tangannya bergerak untuk menulis sesuatu di atas kertas tersebut kemudian dia bangun untuk menempelkan kertasnya pada pagar rumah Utara.

"Semoga dia baca," kata Syaira berharap.

Karena sudah terlaru larut, mau tak mau akhirnya Syaira memilih melangkah kakinya pergi dari kediaman Utara.

Cewek itu berjalan sendirian menyusuri jalanan dengan pikiran yang terus melayang pada kejadian hari ini. Sungguh Syaira tidak tenang. Syaira takut Utara kenapa-napa mengingat banyak sekali ujaran kebencian yang dilayangkan padanya.

Aku harap dia baik-baik aja. Aku harap dia gak ngelakuin hal yang ngebahayain diri dia sendiri.

***

Ketika cewek itu sudah keluar dari komplek perumahan Utara. Mata Syaira tak sengaja melihat sesuatu yang berhasil membuatnya berhenti melangkah.

Cewek itu memfokuskan penglihatannya pada satu objek untuk memastikan apa yang dilihatnya.

Gak mungkin.. Elak Syaira.

Cewek itu meremas tongkatnya dengan kuat. Merasakan sesak yang tiba-tiba menjalar ke seluruh rongga dadanya saat melihat pemandangan di dalam sebuah mobil seseorang yang tidak asing baginya.

Utara.. Batin Syaira dengan miris.

Cowok yang seharian ini dia kejar. Cowok yang sampai detik ini dia khawatirkan. Rupanya terlihat baik-baik saja hingga terlihat nyaman... Di pelukan perempuan lain.

Jadi kekhawatiran aku cuma sia-sia, Ta?

Entah kenapa rasanya sangat sakit. Entah kenapa rasanya Syaira juga ingin menangis. Tapi bukankah semuanya tidak perlu? Bukankah Syaira tidak diizinkan untuk cemburu? Bukankah Syaira tidak diizinkan untuk ikut campur? Memangnya Syaira siapa? Memangnya dia punya hak apa?

Dada aku sakit banget!

Namun tetap saja Syaira tidak bisa mencegah apa yang dirasakannya kali ini.

Pertahan Syaira hancur. Air matanya tiba-tiba turun. Rasanya sangat sakit hingga cewek itu memilih menepuk-nepuk dadanya sangat keras. Menghalau rasa sesak yang semakin menjadi-jadi ketika mobil yang ditumpangi Utara melewatinya begitu saja.

Sampai kapanpun cowok itu tidak akan pernah melihatnya!

Jadi...haruskah Syaira berhenti saat ini juga?

-BERSAMBUNG-


19 DONE!

GIMANA GIMANA?🔥🔥🔥

SEMAKIN PANAS? SEMAKIN PENASARAN?

ADA YANG MAU DI SAMPEIN KE BII?

KE UTA...

KE SYAIRA...

BII MAU NGINGETIN UTA BAKALAN DI NOVELIN. JADI JANGAN LUPA NABUNG DARI SEKARANG YA 🖤🖤

SPAM NEXT DI SINI👉

SPAM SEMANGAT DI SINI👉

SPAM LOVE ❤️❤️❤️ YANG BANYAK

JANGAN LUPA IKUT PROMOSIIN CERITA UTARA DENGAN TAGAR

#UTARARZVN
#UTARAWATTPADBII

JANGAN LUPA JUGA BACA CERITA BII YANG ALTHARIO DAN EZAQUEL YAAAA👋

FOLLOW INSTAGRAM DI BAWAH INI UNTUK MENDAPATKAN INFO TERUPDATE

@Sihaasyaherman
@Utararzvn

TIKTOK @Sihaasyaherman

WATTPAD @Sihhaaa04

TWITTER @Sihaasyaherman

KARYAKARSA @Sihaasyaherman

SEE YOU 🙌

STAY HEALTY SEMUANYA🤍🤍🤍

SEMANGAT JUGA KALIAN. SAYANG KALIAN BANYAK-BANYAK 💜💜💜💜

TINGGALKAN JEJAK TERAKHIR DI SINI 🌊

OKEY👍👍👍

Continue Reading

You'll Also Like

2.5M 258K 61
Gimana jadinya lulusan santri transmigrasi ke tubuh antagonis yang terobsesi pada protagonis wanita?
426K 46.7K 21
( On Going + Revisi ) ________________ Louise Wang -- Bocah manja nan polos berusia 13 tahun. Si bungsu pecinta susu strawberry, dan akan mengaum lay...
6.6M 280K 59
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
225K 13.7K 32
JANGAN LUPA FOLLOW... *** *Gue gak seikhlas itu, Gue cuma belajar menerima sesuatu yang gak bisa gue ubah* Ini gue, Antariksa Putra Clovis. Pemimpin...