Louisa tidak bisa berhenti menatap Haechan yang kini duduk disampingnya. Rasa tidak percaya masih melingkupinya.
"Aku tau, aku ganteng!" bisik Haechan menggoda.
Perempuan itu terkesiap. Kemudian menghindari tatapan sang kekasih. "Bodoh." lirihnya.
"Baik, kepada kedua calon diharapkan untuk maju." intrupsi MC.
Haechan lebih dulu berdiri, lalu memberikan uluran tangannya pada Louisa yang diterima. Mereka berdua berjalan maju sembari rangkulan tangan.
Riuh tepuk tangan disetiap langkah kaki keduanya. Louisa menunduk sebentar dan kembali mengangkat kepalanya. Suhu tubuhnya mendadak dingin.
"Rileks baby." ujar Haechan pelan seakan tahu apa yang kekasihnya rasakan.
Louisa mengatur napasnya. Rasa gugup perlahan menghilang. Senyuman mulai terbit menyapa para tamu.
•••
Hari mulai malam, setelah berbincang-bincang sebentar, kini waktunya pemasangan cincin.
Louisa tersenyum tipis, mengulurkan tangannya. Cincin itu indah, batinnya berseru. Sekarang giliran Haechan yang dipasang cincinnya.
Sepasang manusia itu membalikkan tubuhnya ke depan. Saat itu pula riuh tepuk tangan bergema. Kemudian mereka turun menuju keluarganya.
"Akhirnya kalian tunangan juga!" seru Mommy Flo.
"Eonni selamat!" ujar adik perempuan Haechan.
"Thank you princess!" balasnya dengan senyuman.
"Eomma, appa, annyeong!" sapanya memeluk mereka sekilas.
"Isa sayang, eomma senang kamu baik-baik aja!" kata Nyonya Lee tersenyum sendu.
"Maaf aku tiba-tiba menghilang eomma!"
"Nggak papa sayang, yang terpenting sekarang kamu ada disini dengan sehat."
Disisi lain, Haechan sedang berbincang Daddy Louisa. Lelaki itu banyak senyum sebab sudah bertemu kembali dengan kekasihnya, bahkan bertunangan. Jauh dari ekspetasi, meski begitu ia tetap bahagia. Perkara pekerjaannya, itu urusan belakangan saja. Toh awalnya hanya iseng-iseng.
"Apa kabar?"
"Jauh lebih baik setelah mendapat kabar dari Isa." Haechan tersenyum lebar.
"Baguslah." Daddy Louisa tersenyum penuh arti. Selama ini ia menyuruh seseorang untuk mengawasi Haechan selama mereka menghilang tanpa kabar. Dari apa yang ia dapatkan, itu cukup membuktikan bahwa Haechan benar-benar mencintai putrinya.
"Apa rencana mu setelah ini?" tanyanya lagi.
"Sebelum itu saya sempat memikirkan kejenjang yang lebih serius lagi. Untuk kapannya itu tergantung dengan Louisa, kalo dia siap maka saya juga siap."
"Kalo begitu buktikan."
"Siap uncle!" seru Haechan.
•••
Halu.id
Halu.id [Seperti Hantu, Lee Haechan Keciduk Di Bandara Soekarno-Hatta Tanpa Member!]
Idol besutan SM Entertaiment ini mengejutkan penggemar Indonesia setelah OP memposting kabar mengejutkan tersebut. Saat itu OP sedang menunggu penerbangan menuju Jepang melihat Haechan berada di sekitar Bandara Soekarno-Hatta.
OP juga melihat lima orang lainnya bersama Haechan, diantaranya dua paruh baya dan tiga orang anak muda yang dicurigai oleh para penggemar sebagai keluarganya. Banyak spekulasi-spekulasi para penggemar mengenai kedatangan Lee Haechan ke Indonesia tanpa member dan orang-orang agensi.
Berikut beberapa komentar :
1. Seriusan ini? Speechless!
2. Gue kurang percaya, tapi kalo diperhatiin baik-baik itu emang Haechan huhu
3. Kira-kira ada apa ya? :0
4. Wah ternyata yang gue liat tadi bener? Awalnya gue kira itu bukan Haechan, tapi body nya mirip makanya curiga hahahha
5. Ada urusan keluarga ngga sih? Atau mungkin liburan? Tapi kan NCT lagi sibuk, apalagi dia masuk semua sub unit hmm
6. Curiga pacarnya orang indo ( ꈍᴗꈍ)
7. Percaya nggak percaya, tapi bodynya mirip ಥ‿ಥ
8. Sus ngga sih? Hahaha tapi kalo emang bener terus ketemu jangan di deketin ya guys, siapa tau dia lagi luangin waktu buat liburan sama keluarganya
9. Gue sempet liat dihotel gitu, jadi bener ya? Kirain mata gue burem hahaha
10. Kalo emang bener sebisa mungkin nggak mendekat kalo tanpa sengaja ketemu ya! Kasih dia privasi
•••
Setelah acara pertunangan yang menurut Louisa tiba-tiba itu, mommy Flo menyuruh Haechan dan keluarganya untuk tidur dirumah saja. Hal itu membuat Haechan balik ke hotel mengambil barang-barang dengan bantuan bodyguard.
"Haechan-ah! Wake up!" teriak Louisa kesekian kalinya. Padahal sudah jam 10 siang tapi lelaki ini sulit dibangunin.
Tadinya mau ia biarkan, mungkin juga lelah setelah penerbangan langsung siap-siap datang ke acara semalam. Tetapi, saat ia membuka sosial media, tiba-tiba muncul kabar kedatangan Haechan diketahui penggemar. Tentu saja hal itu mengejutkannya dan langsung membangunkan sang kekasih.
"Sayang! Aku lelah.." ujar Haechan serak.
Louisa bersedekap dada, memperhatikan Haechan yang membelakanginya. "Bangun dulu, ada yang mau aku omongin!" seru Louisa sebal.
"Apa?" jawab Haechan, namun matanya masih terpejam.
Louisa menghela nafas panjang. Mendekati sang kekasih, duduk di pinggiran kasur. "Kamu keciduk di bandara sayang.."
Haechan langsung bangun dari tidurnya. Lelaki itu meringis ketika kepalanya pening. "Apa tadi?"
Louisa membantu memijat pelipis Haechan membuatnya tidur dipangkuan Louisa. "Kamu keciduk. Sekarang gimana?"
"Ohh itu, biarin ajalah!" jawab Haechan enteng. Kemudian bangun dan ke kamar mandi.
"Kamu nggak papa, tapi orang agensi?" katanya sambil memperhatikan setiap langkah Haechan.
10 menit Haechan berada di kamar mandi, lelaki itu kini memeluk erat Louisa. "Itu biar jadi urusanku sayang, nggak usah kamu pikirin."
Louisa menyenderkan kepalanya ke dada Haechan. "Aku khawatir jadi masalah dan aku nggak mau kamu kena masalah." katanya pelan.
Haechan terkekeh geli. "Aku suka deh kalo kamu kaya begini, jadi makin cinta." setelah itu mengecup bibir Louisa.
Perempuan itu melotot sebal. "Apa cium-cium?!" berusaha melepaskan pelukan yang malah semakin erat.
"I Miss you, baby." bisik Haechan sensual.
Louisa merinding dengar bisikan itu. Alarm tanda bahaya muncul dipikirannya. "Jangan macam-macam ya!" peringatnya takut.
"Satu macam aja." Haechan tersenyum miring.
"Ih! Kamu nakutin aku tau!" Louisa menutup kedua mata Haechan dengan tangannya.
Haechan tertawa. Melepaskan pelukannya lalu duduk di sofa yang ada disana. "Sini!" ia menepuk pahanya.
"Nggak!" tolak Louisa.
"Baby!" panggilnya dengan suara rendah.
Louisa terpaksa duduk dipangkuan Haechan. Ia takut, lelaki itu semakin nekat. "Waeyo?" tanyanya pelan sambil menatap mata Haechan.
Haechan tersenyum tipis. Satu tangannya sudah bertengger manis dipinggang Louisa dan satunya lagi mengelus bibir ranum itu.
"I Miss your lips."
Bola mata Louisa tanpa sadar bergetar. "Kamu—"
"Ugh!"