GANTENG GANTENG SERIGALA (2)

Oleh Inayah_Aliwia

48.4K 2.6K 493

Lanjutan Ganteng-Ganteng Serigala versi saya. Jangan lupa vote ya! Setelah Agra menyatakan bahwa Nayla dan Di... Lebih Banyak

Sebuah Rencana
Kisah dimulai
Anak Baru yang Aneh
Si Over Protektif
Super Hero?
Acara Tahunan Sekolah
Persiapan Kamping
Tak mudah jatuh cinta
Ditipu Pangeran?
Melanggar Pantangan?
"temuin Pangeran, gue bakal maafin lo!"
Dikejar Serigala
Ditemukan
Galang?
Pelindung Pangeran?
Bertarung dalam Kelas
Tertabrak Mobil
Seperti Tak Nyata
Seperti Tak Nyata (2)
Kisah Hidup Pangeran
Janggal
Kembali Hadir
Anak Baru
Lolongan Sang Pangeran Serigala
Menerima Kenyataan
Kembali
Membela
Kekasih?
Hukuman Mati Untuk Sang Pangeran
Mulai Cinta?
Tumpahnya Darah Suci
Keceplosan
Vampir
Selena
Kabar Buruk Dari Salwa
Curiga
Bersatu Demi Jessica
Pangeran Ada Dua?
Jessica Mulai Tahu
Pertemuan Galang Dengan Ali
Berkhianat
Pertarungan Saudara
Tuduhan Pada Pangeran
Pertengkaran Pangeran Dan Louis
Aura Yang Berbeda
Tak Terkendali
Mengisi Kekosongan Hati, Kecemburuan
Ungkapan Perasaan, Menjalin Kesepakatan?
Strategi
Pengakuan Hati
Belajar Dari Kesalahan
Kisah Galang Dan Sisi (part flashback)
Ingatan Yang Kembali
Rencana Tristan
Melanjutkan Perjuangan
Jangan Memaksa
Ingin Bertemu
Kematian Sebagai Bayaran
Bukan Sekarang
Ada Apa Dengan Jessica?
Mengembalikan Jeff dan Dinda
Demi Yang Dicinta
Peperangan Tak Seimbang
Hubungan Yang Terkuak
Memberikan Ruang
Pengorbanan
Ingin Mendengar Sebuah Legenda?
Legenda Pusaka Macan

Separuh Kekuatan Pangeran

641 42 8
Oleh Inayah_Aliwia

***

Adhitya memutar knop pintu gudang secara perlahan, hingga pada saat pintu terbuka, sekelebat bayangan keluar dari dalam sana.

Adhitya sempat terdiam, dia cukup terkejut ketika merasakan kekuatan besar dari pemilik bayangan itu yang tak lain adalah Pangeran.

Wushh, Erik datang dan berdiri dibelakang Adhitya.

"Dimana Pangeran?"

Adhitya membalikkan badannya menghadap Erik, "tadi Aku mendengar dia mengerang di dalam sini. Saat aku membuka pintunya, dia melesat pergi entah kemana. Dan... Aku merasakan kekuatan yang besar saat Pangeran melesat keluar dari sini,"

"Kekuatan yang besar? Sebenarnya apa yang sudah terjadi kepada Pangeran?"

"Aku tidak tahu pasti. tapi sepertinya ada seseorang yang membuat kekuatan serigala di dalam tubuhnya bangkit,"

"Bahaya!"

Adhitya menoleh cepat, bahaya apa yang dimaksud Erik? "Bahaya apa?" Pertanyaan itu lolos dari mulunya. Namun sepertinya Erik tak ingin menjawab pertanyaan itu. Bahkan dia malah berlalu pergi untuk mencari Pangeran dan membuat Adhitya mati penasaran.

"Bahaya apa yang dimaksud Panglima Serigala? Kenapa dia tidak ingin memberitahu apapun?" Gumam Adhitya bertanya-tanya.

,

Sementara itu, Jeff dan saudara-saudaranya berkumpul di parkiran untuk mendiskusikan tentang lolongan serigala yang tiba-tiba muncul di sekolah mereka.

"Sekarang gue percaya sama kalian, Pangeran memang benar-benar manusia serigala!" Ujar Jeff.

"Lo baru percaya?Kemana aja Lo?!" Sarkas Louis.

Jeff menghiraukan perkataan Louis. Dia tidak ingin terjadi pertengkaran apabila menanggapi perkataan Louis tadi.

"Apa lolongan tadi adalah lolongan Pangeran?" Tanya Fita memastikan kecurigaannya. Dan Jeff mengangguk membenarkan.

"Tapi kenapa Pangeran bisa tiba-tiba melolong keras seperti tadi? Apa yang udah terjadi sama dia?" Tanya Dinda.

"Gue alasannya," sahut Jeff.

"Elo?"

"Iya. Sebelum lolongan serigala itu terdengar, gue sama Pangeran sempat berantem di Kelas. Setelah itu dia tiba-tiba pergi, Dan gue rasa kejadian itu yang bikin kekuatan serigala di dalam tubuh Pangeran bangkit,"

Semuanya kini tenggelam dengan pikirannya masing-masing setelah Jeff menjelaskan apa yang telah terjadi.

Tiba-tiba sekelebat bayangan muncul dan menyerang Jeff hingga Jeff tersungkur.

"Jeff!"

Fita dan Stanley segera membantu Jeff bangkit, sedangkan Louis dan Dinda memasang badan untuk berjaga-jaga bila kembali terjadi serangan.

"Jeff, dimulut lo?" Fita panik ketika melihat cairan hijau keluar dari mulut Jeff.

Jeff menggelengkan kepala, berusaha untuk terlihat baik-baik saja walaupun pada kenyataannya dia merasa sangat kesakitan.

"Gak. Lo gak baik-baik aja. Luka Lo cukup parah. Kita harus segera bawa Lo pulang buat diobati," kata Stanley.

"Iya, kita harus bawa Jeff sekarang!" Fita melirik Louis dan Dinda, "Louis, Dinda! Gue sama Stanley akan bawa Jeff pulang. Lebih baik jika kalian juga ikut pulang!"

"Gue akan pulang setelah ngehajar orang yang udah nyerang Jeff!" Sahut Louis.

"Gue akan tetap disini sama Louis," tambah Dinda.

Stanley dan Fita saling menatap. Mereka tidak bisa memaksa Louis untuk ikut pulang bersama mereka. Jadi, mungkin biarkan saja Dinda bersama Louis disana. Setidaknya dengan adanya Dinda, mereka bisa saling menjaga.

"Ya udah. Tapi Lo berdua harus berhati-hati!" Pesan Fita.

Louis dan Dinda mengangguk paham.

Fita dan Stanley pun beranjak pergi membawa Jeff pulang dan meninggalkan Dinda bersama Louis ditempat yang saat ini mungkin cukup berbahaya untuk kedua vampir itu.

Wussh

Tak lama saat Fita dan Stanley membawa Jeff pergi, sekelebat bayangan kembali muncul.

"Siapa tadi?" Tanya Dinda.

"Gue gak tau," Louis menjawab.

Terdengar suara geraman serigala disekitar yang semakin meningkatkan kewaspadaan Louis dan Dinda.

"Woy! Pengecut Lo bisanya cuma nyerang diem-diem! kalo berani muncul sekarang dan lawan gue!" Tantang Louis.

Hening, tidak ada suara geraman maupun kelebatan bayangan lagi.

Aneh. Apakah dia sudah pergi? Tapi Louis dan Dinda harus berhati-hati. Bisa saja ketika mereka lengah, bayangan itu datang menyerang lagi.

"Lo takut, hah?! Takut Lo sama gue?!"

"Jangan ditantang, Louis! Kita gak tau seberapa besar kekuatan dari bayangan tadi," ucap Dinda memperingati.

"Kalo gak gini, kita gak akan pernah tau, siapa yang udah nyerang Jeff!"

"Tapi..." Belum selesai Dinda berbicara, sekelebat bayangan itu kembali muncul dan menyerang Louis hingga Louis terlempar cukup jauh.

"Louis?!" Dinda segera menghampiri Louis yang tergeletak tak sadarkan diri, "Louis bangun!" Paniknya.

"Kau tenang saja. Saudaramu hanya mendapat serangan ringan, beruntung dia  hanya menggunakan separuh kekuatannya,"

Dinda terdiam mendengar suara yang tak asing dari arah belakangnya. Perlahan dia menoleh dan melihat sosok laki-laki yang biasa terlihat tengil kini berdiri dengan sikap yang sangat jauh berbeda, "Pangeran? Ja-jadi... Elo yang udah nyerang kita?"

"Kenapa? Sekarang kamu takut?"

Dinda menatap Pangeran dengan perasaan was-was. Bisa saja setelah ini dia yang akan diserang.

"Jangan takut. Aku tidak akan melukai mu ataupun saudara-saudara mu yang lain. Dengan syarat hentikan rencana kalian untuk mengambil darah suci Jessica!"

"Jadi Lo udah tau tentang rencana keluarga gue? Lo sengaja nyerang dan ngancam kita supaya kita berhenti untuk mengambil darah suci Jessica?!"

"Bukan hanya kalian. Seluruh bangsa vampir juga mengincar darah suci Jessica untuk keabadian mereka. Dan bangsa serigala tidak akan pernah membiarkan hal itu terjadi,"

"Asal Lo tau! Keluarga gue udah menunggu darah suci itu beratus-ratus tahun! Kita gak akan mungkin menghentikan rencana untuk mengambil darah suci Jessica begitu aja!" Tentang Dinda.

"Itu tergantung pilihan kalian. Jika kalian masih ingin melanjutkan rencana kalian, maka bersiaplah karena peperangan besar akan segera terjadi! Dan bersiaplah untuk mati di peperangan itu!" Ancamnya.

Dinda terdiam. Dia tidak tahu harus berbuat apa sekarang. Yang pasti tidak mungkin dia melawan laki-laki dihadapannya itu. Jika Jeff dan Louis saja bisa terluka hanya dengan sekali serangan, lalu bagaimana dengan dirinya yang lebih lemah dari kedua saudaranya itu?

"Ingatlah ancaman tadi!"

Dinda melihat Pangeran melesat pergi.

Perasaan was-was nya kini beralih ke perasaan heran.

Dinda heran kenapa Pangeran hanya memberikan ancaman padanya.

Apakah karena dirinya perempuan dan Pangeran merasa tak seimbang jika menyerangnya?

Apapun alasannya, Dinda sangat berterimakasih kepada laki-laki itu. Setidaknya dia tidak ikut terluka dan bisa membawa Louis pulang.

,

Disisi lain, para murid dan guru-guru tampak sudah berkumpul di Lapangan.

Setelah mendengar lolongan serigala, mereka langsung berhamburan dan berkumpul di tempat ini. Dan saat ini pihak Sekolah telah memanggil satpol PP untuk menyisir seluruh sudut sekolah, mencari serigala yang membuat resah.

"Aduhh, Jess, kenapa bisa ada serigala sih di sekolah kita? Serem banget tau! Takut dimakan gue," Salwa berbisik pada Jessica sambil terus memeluk tangan sahabatnya itu.

"Gue juga takut, Sal. Tapi gue lebih takut si Pangeran kenapa-kenapa," balas Jessica, pandangannya mencari sosok Pangeran yang tak terlihat ditempat ini.

Jessica khawatir, Mengingat Pangeran menghilang entah kemana setelah pertengkarannya dengan Jeff di Kelas tadi.

Apakah Pangeran akan baik-baik saja dan tidak bertemu dengan serigala yang melolong tadi? Ah, Pikirannya sangat kalut akan hal itu.

"Iya juga, si Pangeran kemana ya? Semoga dia baik-baik aja," harap Salwa. Pandangan Salwa beralih ke Ridwan dan Ucok yang saling berpelukan.

"Jadi berasa di hutan gue. Udah mah temen-temen gue kayak binatang semua, terus sekarang malah ada binatang beneran disekolah ini," oceh Ridwan.

"Takut gue, Wan... Gimana kalo serigala itu muncul terus nerkam kita? Ya untung kalo kita masih hidup dan berubah jadi werewolf kayak di film-film, lah kalo kita mati terus jadi hantu gimana? Bukannya keren, malah jadi serem," ucap Ucok ketakutan.

"Mau jadi werewolf kek, mau jadi hantu kek,  gue tetep gak mau dua-duanya! Gue masih nyaman jadi manusia meskipun gak berguna," Bantah Ridwan.

"Ngaku juga Lo kalo Lo gak berguna," ledek Salwa. Dia kembali melirik Jessica yang hanya diam dengan raut wajah yang terlihat sangat cemas.

"Eh, Jess! Lo kenapa sih? Iya, gue tau hidup kita itu lagi di ujung tanduk kalo aja tuh serigala gak bisa ketangkap sama petugas satpol PP. Tapi lo jangan diem-diem aja, ngomong apa gitu. Mungkin aja omongan Lo jadi wasiat,"

Mata Jessica membulat sempurna dan langsung menoyor kepala Salwa, "omongan Lo di jaga ya! Emang Lo mau mati sekarang?!"

"Ya, ng-nggak lah!" Balas Salwa seraya mengusap kepalanya yang baru saja ditoyor Jessica.

"Makanya diem! Jaga tuh mulut biar gak ngomong sembarangan! Ingat, omongan itu doa!"

"Iya-iya. Sorry, gue khilaf..."

"Ini semua sudah ada di Lapangan kan?" Suara Buk Farah mengalihkan atensi orang-orang.

"Sudah, Buk!" Sahut semua murid dengan serentak.

Jessica kambali celingak-celinguk mencoba mencari sosok Pangeran ditengah sekumpulan orang. Namun, dia tetap tidak menemukannya. Dia juga sadar jika Jeff dan saudara-saudaranya tidak terlihat disekitar Lapangan. Kemana mereka?

Tapi yasudah lah. Jeff tidak menghilang sendiri. Dia pasti sedang bersama saudara-saudaranya. Yang dikhawatirkan Jessica sekarang adalah Pangeran. Karena terakhir kali Pangeran hanya pergi sendiri dan jika benar serigala itu bertemu dengan Pangeran, tidak akan ada yang membantunya.

"Baik, karena semuanya sudah ada disini, Bapak ingin memberikan pengumuman bahwasanya hari ini kalian pulang lebih awal. Karena keadaan di sekolah saat ini sangat berbahaya. Jadi, sekarang juga kalian bisa pulang!" Ujar Pak Budi.

Setelah pengumuman itu, terlihat para murid mulai melenjang pergi. Hingga tak lama kemudian hanya tersisa Jessica, Salwa, Ridwan dan Ucok disana.

"Ini kenapa masih pada disini?" Tanya Buk Farah.

"Buk, Pangeran hilang, Buk! Dari tadi saya gak lihat dia," ucap Jessica lirih.

Pak Budi terkejut, "Ya ampun! Itu anak suka banget ngilang, Bikin pusing aja!" Teriaknya frustrasi.

"Emangnya terakhir kali Pangeran pergi ke mana?" Tanya Buk Farah.

"Itu dia, Buk. Saya juga gak tau Pangeran pergi kemana. Pokoknya tiba-tiba Pangeran pergi aja dari kelas," jawab Jessica.

"Kemarin hilang di hutan, sekarang hilang di sini, besok-besok hilang dimana lagi tuh anak? Ngerepotin aja!" Kesal Pak Budi. "Yasudah, kalian pulang saja! Kalo soal Pangeran, nanti juga ketemu."

"Tapi, Pak..."

"Sudah, kalian pulang saja. Jika kalian tetap ada disini, kalian bisa hilang juga seperti Pangeran. Lagian Pangeran gak mungkin kenapa-kenapa. Waktu hilang di hutan aja, dia baik-baik saja," Buk Farah mencoba memberi pengertian kepada Jessica.

"Iya, Jess. Kayaknya kita gak perlu khawatir sama si Pangeran. Dia hilang di hutan aja masih bisa survive, apalagi hilang disini," tambah Salwa.

"Udahlah, Jess. Si Pangeran paling lagi di toilet, lagi boker dia!" Celetuk Ridwan.

"Iya, tapi semoga bokernya gak ditemenin sama serigala," timpal Ucok.

"Udah, Jessica, Salwa, Ridwan, Ucok. Kalian pulang sekarang!" Pinta Pak Budi.

Jessica akhirnya mengangguk setuju. Dia juga tidak mau menambah kekhawatiran para guru jika dia masih berada di sekolah. Karena hal itu hanya akan memperbanyak resiko orang diterkam serigala yang sedang berkeliaran.

Setelah berpamitan, Jessica dan ketiga sahabatnya pun pergi dengan langkah gamang karena masih khawatir dengan keadaan Pangeran.

***

Langkah Erik terhenti ketika seekor serigala putih ada dihadapannya.

Itu Pangeran.

Baru kedua kalinya dia berubah menjadi serigala. Namun kekuatan serigala di dalam tubuhnya sudah begitu besar.

"Kendalikan dirimu, Pangeran!" Ujar Erik.

Selang beberapa lama, bulu-bulu halus itu memudar dan Pangeran kembali dalam bentuk manusia.

Sudut bibir Erik tersungging, "God wolf."

Bersambung

Lanjutkan Membaca

Kamu Akan Menyukai Ini

58.5K 1.9K 6
tidak diinginkan oleh keluarga itu rasanya sangat menyakitkan..
3.6K 468 27
[COMPLETED] Seri Ke-2 PIECES OF HEART Ketika masa lalu berakhir, bukan berarti semua masalah yang pernah ada akhirnya selesai. Justru dengan berakhir...
18.9K 1.3K 12
"Kita gak butuh adik baru!" Adalah kalimat pertama yang diucapkan ketika kembar masih dalam kandungan. Ke-5 Anak lewidson menentang hadirnya anggota...
3.4M 163K 68
"Jilat aku, aku menginginkannya! Bagian bawahku juga! Aku ingin merasakan mulutmu di sana, cantik." ------------- Sejak mempunyai kekuatan membaca pi...