Susu Kental Bapak

By PBapak2

345K 6K 395

Adnan adalah seorang botita manjakani yang secara kurang ajar sampai berani jatuh hati pada pria dewasa bertu... More

Sempak Bekas Pakai
Rudal Satpam
Inceu Si Penggoda
Cairan Kenikmatan
Es Krim Coklat
Lengket Tapi Enak
Bapak - Anak
Kost-Kostan 69
Lubang Pembuangan Pejoy
Entotin Adnan Pak
Dirojok Bapak

Bikin Dede

31.9K 507 12
By PBapak2

"Hoammm..."

Aku menggeliat saat terbangun tengah malam karena tenggorokanku rasanya kering bukan main. Semalam, saking enaknya berkhayal ngentot dengan bapak, aku sampai tidur dengan sangat nyenyak. Salah satu fantasi liarku untuk mencicipi celana dalam bapak terkabul, bonusnya bahkan aku sampai bisa merasakan cairan precum yang menempel di sempak bapak.

Kulirik jam dinding di kamarku, arah jam menunjuk ke arah pukul 2 pagi. Dengan malas aku beranjak dari tidurku dan segera keluar dari kamar untuk menuju dapur.

Plok...plok...plok...

Aku mengernyit saat mendengar suara keciplak yang nyaring terdengar dari kamar bapak dan ibuku. Aku yang tadinya kehausan tiba-tiba menjadi tidak haus sama sekali. Otak kotorku langsung berfungsi, tadi itu pasti suara selangkangan beradu. Bapak dan ibu sedang bercinta.

Haus yang tadi melandaku berubah jadi haus mata, aku ingin mengintip bagaimana bapak mengentot ibuku. Kontol bapak pasti bermain dengan lincah di liang senggama ibuku, buktinya suara keciplak itu makin nyaring diiringi suara erangan ibuku yang coba dia ditahan.

"Ahhh, pak! Lebih cepet pa-ashh...."

"Hm, kenapa bu? Mentokin? Mentokin ya? Ibu suka? Suka kontol bapak huh? Suka kontol bapak goyang memek ibu?"

Pelan, aku mengendap ke arah kamar bapak dan ibu. Benar saja, dari sini aku bisa mendengar suara bapak melolong jantan seperti seperti serigala alpha dan ibu yang mendesah bagai kerbau dicucuk, keduanya terdengar nampak menikmati kegiatan percintaan mereka tanpa sadar kalau putra semata wayang keduanya tengah menguping saat mereka asik ngentot.

"Sodok terus pak, akhhh... enak pak, kontol bapak penuhin memek ibu..."

Bapak menggeram. "Enak ya kontol bapak huh? Memek ibu sampe becek, enak? Iya enak?"

"Enak pak, terus... Terus... Ah... Aghnn... ibu keluar lagi pakhnnn..."

Aku meneguk lidah membayangkan bagaimana kontol bapak menghujam memek ibu sampai membuat wanita yang sudah melahirkanku itu mendesah keenakan dan binal seperti itu. Tidak habis pikir, ibu yang kukenal pendiam dan penyayang ternyata pemuja kontol bapak sama sepertiku.

"Memek ibu masih ketat, bapak hamilin ya biar longgar."

"Ahn, ah... Jangan pak, ough... "

"Adnan minta adik, kita buat ya? Ibu mau dientot kontol bapak kan? Nurut."

Aku kembali meneguk salivaku, bapak terlihat sangat dominan jika didengar dari bagaimana mereka beradu obrolan sambil ngentot. Meski bapak tegas padaku, aslinya bapak adalah suami takut istri, dia paling takut kalau ibu sudah marah. Ternyata hanya bermodalkan kontol dia bisa menaklukan ibu di ranjang.

"Kontol bapak cuma buat ibu, tebel... lebih panjang dan tebel dari pentungan satpam, ouhhh..."

"Arghhh... Bapak mau keluar bu, di dalam ya?"

Kudengar nada bicara bapak melembut meski suaranya masih terdengar terengah sambil sesekali menggeram. Suara pernyatuan memek dan kontol mereka juga menjadi samar, sepertinya bapak sudah sampai di ujung  kenikmatannya. "Bapak sayang ibhukh... Ahhh, bangsat..."

Bapak kembali melolong dengan suara yang sangat seksi dan sangat jantan, benar-benar pejantan idaman pria dan wanita. "Oughh...."

Aku yakin kalau bapak dan ibu sama-sama sudah crot karena suara mereka tidak lagi terdengar. Namun, saat akan beranjak pergi aku mendengar satu kalimat yang membuatku urung.

"Sekali lagi ya bu?"

Mendengar bapak bicara begitu, aku bergegas menuju taman belakang. Dari sana aku menaiki tangga bambu dan naik ke atap rumahku. Sambil tergesa-gesa karena tidak mau ketinggalan adegan, aku membuka satu  genteng yang menutupi kamar orangtuaku. Whoila! Aku dapat jackpot ketika dari atas sini aku bisa melihat dengan jelas kegiatan ngentot orangtuaku, tubuh bapak nampak sangat berkeringat sehingga menambah aura kejantanannya. Sedangkan ibu terlihat lemas dan kelelahan di bawahnya, dapat kulihat wajah ibu nampak pasrah saat bapak menggesek kepala kontolnya di bibir memek ibuku.

Mataku membulat penuh melihat kontok bapak yang hendak kembali memasuki liang persenggamaan ibu. Kulit kontolnya gelap, benar kata ibu kontol bapak lebih tebal dari pentungan satpam! Kutaksir tebalnya 3,5 - 4 cm dan panjang 17 - 19 cm! Gila! Bahkan dildo yang kulihat di online shop tidak setebal milik bapak. Terlebih urat yang menghiasi permukaan batang kontol bapak seakan memperjelas kalau bapak adalah seorang pejantan sejati.

Berbanding terbalik dengan kontol bapak, memek ibu terlihat sudah sangat dobol dengan banyak sekali lendir bercampur sperma bapak merembes keluar. Jelas saja dobol, ibu pasti dirojok oleh kontol berukuran monster itu hampir setiap hari. Aku meneguk salivaku membayangkan bagaimana perih yang dirasakan ibu saat proses penetrasi.

Bleshh...

"Ahhh..." desah bapak dan ibu bersamaan saat kepala kontol bapak melesat masuk.

Bapak dengan cekatan memberikan gigitan di payudara ibu. Tubuh ibuku sintal, jelas sangat menggoda untuk pria straight seperti bapak.

"Dorong pak, masukin terush..."

Aku menutup mulutku kaget saat bapak dengan sekali hentak mendorong masuk  kontolnya. Itu pasti sakit! Anehnya ibuku malah tersenyum dengan nakal menanggapi permainan liar bapak.

Dengan sekuat tenaga aku bisa melihat bagaimana kontol hitam berurat milik bapak menghujam memek ibu. Pinggul bapak maju mundur, selangkangan keduanya beradu sesekali menimbulkan suara keciplak khas orang sedang bercinta.

Meski ngeri, melihat percintaan keduanya membuat libidoku naik. Aku sange melihat tubuh bapak dibaluri banyak keringat, permainan bapak sungguh liar. Aku rela kalau ibu mau aku menggantikan dirinya di bawah sana, aku sangat yakin siapapun pasti akan takluk kalau berada di posisi ibu. Bapak benar-benar pria alpha kalau dalam urusan menusuk lubang.

Satu tanganku merogoh kontolku yang masih bersarang di dalam celana. Aku memerahnya pelan sambil melihat adegan hot kedua orangtuaku di bawah sana. Mataku terpejam membayangkan kalau yang sedang bapak entot adalah aku bukan ibu.

"Aughh bapakhh, sakit..." teriak ibu saat bapak menaikan tempo persenggamaan mereka.

Bapak merespon, aku bisa melihat kekhawatiran di wajahnya. "Sakit bu? Bapak terlalu kasar?" meski begitu bapak masih dalam keadaan menggenjot memek ibu dengan tempo yang pelan.

Ibu menggeleng, pupil matanya yang hitam tidak terlihat karena saking keenakan. Hanya bagian putih matanya yang terlihat sekarang. "J-akhh, jangan pelan pak. Entothh t-terus yang cepet."

Bapak menyeringai. "Segini huh? Segini!? Suka di entot sama suami kamu? Suka?"

Aku makin terbawa nafsu saat mendengar bapak berteriak seperti itu. Dominasinya makin terlihat, bapak sangat cocok dijuluki pejantan paling tangguh. Semua wanita dan pria homo pasti takluk oleh bapak di ranjang, mereka pasti akan bersikap submisif dan manut disuruh ini itu demi kepuasan yang didapat dari kontol berurat bapak.

Dengan sekali hentakan kuat bapak memajukan kontolnya lebih dalam memasuki memek ibu, tapi kemudian bapak melepasnya segera. "Nungging kamu Ningsih."

Aku kaget, baru pertama kali aku mendengar bapak menyebut nama ibu tanpa embel-embel.

"Mas Bram, entotin Ningsih terus," kata ibu saat kontol bapak tak lagi bersarang di memeknya. Ibu menggelinjang tidak mau diam sambil menggesek memeknya mendekat ke arah selangkangan bapak.

Bapak menatap tajam ke arah ibuku, dia mengocok kontol monsternya  yang hitam dan menggoda itu, kepala kontol bapak terlihat seperti jamur dan berwarna kemerahan. "Nungging Ningsih!"

Ibuku nampak meremas payudaranya sendiri. "Mas sedot ini, sedot srikayanya."

Bapak dengan kuat memaksa ibu untuk nungging. Setelahnya bapak dengan kuat menjilat dan menyedot memek ibuku. Melihat aksi itu aku mempercepat kocokan pada kontolku, pasti rasanya enak kalau bapak menyedot boolku.

Ibu menggeliat linu karena bekas cukuran di wajah bapak menggesek itilnya dengan kasar. "Pakhhhh..."

Bapak berhenti, dia meralat panggilan ibu. "Mau dientot kan? Panggil mas Bram."

"Mas Bram, entot Ningsih Mashh. Ah, ah... Aeunghh..."

Sigap, bapak kembali mengarahkan kontolnya kelubang ibu. Kali ini mereka bercinta dengan gaya doggy. Kontol bapak melesat dengan mudah karena memek ibu sudah dobol olehnya. Suara genjotan kembali terdengar dengan iriangan desahan ibu dan suara geraman jantan bapak.

Aku ikut berkeringat melihat keduanya yang sama diliputi nafsu. Aku sudah tidak peduli kalau ada orang lewat melihatku tengah mengintip kegiatan ranjang orangtuaku sendiri. Lagipula siapa yang berkeliaran dini hari di kompleks perumahan kalau bukan satpam atau maling?

Dari gesture bapak, aku tahu dia akan mencapai puncaknya. Sedangkan ibu sepertinya suah orgasme beberapa kali sejak tadi.

"Keluar Ningsih, mas keluar... Arghh....Oughhh..."

Bapak mengaum bak singa, dia  menghentak kontolnya lebih dalam dan kemudian...

Crot... Crot... Crot...

Melihat bapak sampai, aku makin mempercepat kocokanku. Mataku terpejam membayangkan kontol hitam bapak menghujam boolku dan merobek dinding anusku.

"Hah... Arhhh... Ah... Bapakhhh..."

Crot... Crot... Crot...

Aku terkulai lemas, rasanya hebat sekali. Walau hanya bayangan, pantatku berkedut membayangkan kontol monster nan indah itu memasuki liang kenikmatanku. Kontol tempat di mana aku berasal  itu memasuki dan menyemburkan calon anak bapak di dalam anusku.

Meski lemas, aku kembali menengok ke bawah siapa tau mereka masih akan menambah ronde. Jujur aku masih betah melihat tubuh telanjang bapak beserta kontolnya yang mampu membawa siapapun terbang tanpa sayap.

"Bu, bapak tadi kasar nggak?" ucap bapak, dapat kulihat bapak saat ini tengah membereskan anak rambut ibuku. Sesekali bapak mengecup kening dan pelipis ibu pelan, romantis sekali.

"Enggak," jawab ibu singkat, dia mengeratkan pelukannya pada bapak.

"Ini punya ibu," tambah ibu sambil memegang kontol milik bapak yang sudah terkulai lemas, walau lemas ukurannya masih saja panjang dan tebal dan urat-uratnya tercetak jelas.

Bapak terkekeh. "Hati dan tubuh bapak cuma punya ibu seorang."

"Awas aja kalau berani nanggepin janda-janda gatel depan kompleks itu."

"Nggak akan Ningsihku sayang."

Aku cemburu, melihat bagaimana keduanya nampak begitu mesra. Meski begitu, aku senang karena bapak dan ibu selau harmonis. Kusampingkan perasaan tidak enak dari dalam diriku.

"Bapak cinta sama ibu."

"Ibu juga pak."

Keduanya berciuman, ahhh. Andai aku yang ada di bawah sana dengan bapak, pasti sangat enak. Bibir bapak terlihat sangat lezat untuk dinikmati, tebal dan berisi.

Aku jadi teringat perkataan ibu dulu. Ibu berkata kalau dulu dia dilamar oleh dua orang pria, seorang pengusaha pupuk kaya raya dan satpam bermodalkan rumah sederhana peninggalan orangtuanya. Ibu saat itu lebih memilih si satpam yang tak lain adalah bapak. Setiap ditanya kenapa alasannya pasti ibu menghindar.

Namun, sekarang aku tau. Alasan Ibu memilih bapak karena dia sudah terlanjur jatuh cinta pada bapak dan juga kontolnya. Kontol bapak tidak ada duanya dan uang tidak bisa membeli gumpalan daging tebal nan panjang yang disebut kontol itu.

"Suatu hari nanti Adnan pasti bisa nyicipin kontol bapak, bool Adnan lebih legit dari memek dobol punya ibu pak."

***

Cerita akan berlanjut diliat dari antusias pembaca, jadi tolong di vote, follow dan komennya ya 🙂

Continue Reading

You'll Also Like

3.2M 204K 90
What will happen when an innocent girl gets trapped in the clutches of a devil mafia? This is the story of Rishabh and Anokhi. Anokhi's life is as...
153K 2.3K 28
Rajveer is not in love with Prachi and wants to take revenge from her . He knows she is a virgin and is very peculiar that nobody touches her. Prachi...
1.1M 15.5K 38
Ivy Williams had always aspired to complete her university journey without any interruptions or complications. However, not even two months into her...
2.7M 151K 43
"Stop trying to act like my fiancée because I don't give a damn about you!" His words echoed through the room breaking my remaining hopes - Alizeh (...